Media sosial belum lama dihebohkan dengan merek salah satu air mineral mengandung bromat di atas ambang batas aman. Padahal, kandungan bromat di air mineral yang berlebihan dapat mengakibatkan kanker.
Lantas, seperti apa faktanya? Sejauh apa bahaya zat bromat bagi kesehatan tubuh? Baca artikelnya sampai selesai.
Viral Kandungan Bromat di Air Mineral
Kabar berawal dari sebuah video singkat yang mengklaim banyak sekali brand air minum yang mengandung bromat. Bahkan, video tersebut menulis listicle brand dalam postingannya. Salah satunya Le Minerale.
Video tersebut menyebutkan bahwa Le Minerale mengandung Bromat tertinggi, alias melebihi batas aman yang dianjurkan BPOM. Disebutkan, kadarnya mencapai 58,8. Padahal, aturan BPOM menyebutkan batas aman kadar bromat yang terkandung di dalam AMDK yaitu di angka 10.
Menanggapi kabar tersebut, Marketing Director Le Minerale, Febri Satria Hutama, angkat bicara. Ia menyayangkan kabar menyesatkan beredar di masyarakat. Faktanya, video tersebut tidak berdasarkan data ilmiah.
Bromate memang dikecualikan dalam Standar Nasional Indonesia, namun Le Minerale dipastikan aman untuk dikonsumsi. Terlebih, Le Minerale rutin melakukan uji kadar bromate setiap 6 (enam) bulan sekali.
Pengujian dilakukan di laboratorium terakreditasi yaitu Badan Besar Industri Agro (BBIA). Hasilnya, kadar bromat pada produk Le Minerale konsisten jauh dibawah ambang batas 10 parts per billion (ppb) atau 0,01mg/L.
Hasil uji bromate terakhir pada Le Minerale dari Badan Besar Industri Agro (BBIA) angkanya hanya 0,4 parts per billion (ppb) atau 0,0004 mg/L. Sangat jauh jaraknya dengan angka yang disebutkan dalam video yang beredar.
Lebih lanjut, uji eksternal, uji internal dan uji sampel market turut menunjukkan hasil yang sama. Kadar bromat yang ada sesuai standar yang direkomendasikan.
Artikel terkait: BKKBN Ingatkan Risiko Anak Diare Karena Botol Susu Tidak Steril, Ini Kata Dokter
Air Minum dalam Kemasan Mengandung Bromat
Patut diketahui bahwa WHO menuturkan bromida atau bromat alami memang ada di air tanah. Untuk itu, air minum dalam kemasan yang bersumber dari air tanah pasti mengandung bromat.
Sejauh ini, WHO sendiri sudah menetapkan standar bromat untuk air minum adalah 10 ppb. Kendati begitu, angkanya bisa berbeda di setiap negara.
Pun belum ada penelitian ilmiah yang mendukung bahwa bromat dapat mengakibatkan kanker. Secara alami juga zat ini akan dikeluarkan tubuh melalui urine.
Untuk itu, pihak Le Minerale pun meminta agar masyarakat lebih bijak menanggapi segala informasi yang beredar.
“Masyarakat jangan termakan hoaks. Sebagai produsen air minum kemasan milik perusahaan Indonesia yang telah memiliki Nomor Izin Edar (NIE) yang dikeluarkan oleh BPOM, Le Minerale telah mengikuti seluruh parameter SNI dan diproduksi mengikuti standar tertinggi industri air kemasan dan keamanan pangan. Oleh karenanya, semua produk Le Minerale terjamin aman,” pungkas Febri.
Sederet negara yang telah menetapkan regulasi batasan bromat dalam air minum antara lain Singapura, Taiwan, Vietnam (maksimal 10 ppb), dan Australia (maksimal 20 ppb).
Benarkah Bromat Dapat Menyebabkan Kanker?
Menurut dr. Gita, bromat adalah produk sampingan desinfeksi yang terbentuk ketika disinfektan (klorin, ozon, klor dioksida, atau kloramin) bereaksi dengan bahan organik yang terjadi secara alami, kontaminan antropogenik, bromida, dan iodida selama produksi air minum.
Proses ini bertujuan untuk menghilangkan bau, rasa, dan warna pada air sehingga membuat air minum lebih murni.
“Bromat termasuk salah satu produk sampingan terpenting dalam air minum kemasan yang dihasilkan melalui proses desinfeksi seperti ‘ozonisasi’,” ujar dr. Gita Permatasari saat diminta konfirmasi oleh theAsianparent.
Namun, bromat memang tidak dianjurkan untuk pengolahan makanan dan minuman. WHO sendiri menetapkan kandungan bromat yang aman untuk air minum adalah 0,01 miligram per liter tergolong aman untuk tubuh.
“Standar internasional telah ditetapkan dan dibenarkan untuk tingkat yang diizinkan untuk klorat, klorit dan bromat sebagai 700, 700 dan 10 μg/l,” lanjut dr. Gita lagi.
Pada hewan, bromat mengakibatkan kanker serta perubahan kromosom. Sementara pada manusia bromat bisa menyebabkan muntah, sakit perut, dan diare. Terpapar dalam waktu yang lama dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius seperti penyakit ginjal dan gangguan pendengaran.
Lantas, apa benar bromat bisa memicu kanker?
“Perkiraan risiko kanker seumur hidup (rata-rata) akibat konsumsi bromat melalui air minum adalah 0,25 × 10³ . Jadi bisa ada kemungkinannya, tapi tidak semata-mata kanker itu karena bromat di air mineral,” kata dr. Gita
“Bisa dipengaruhi faktor lain seperti genetik, pola makan (junk food/fast food, diet tinggi gula, bakar2an), paparan asap rokok, istirahat kurang, stress, dan tidak olahraga,” pungkas dr. Gita.
Itu dia Parents, informasi tentang penggunaan bromat di dalam air mineral. Semoga berita ini bisa membuat kita lebih bijak dalam menanggapi sebuah berita dan mencari terlebih dahulu faktanya sebelum membagikannya ke banyak orang.
Baca juga:
Air Fryer Dapat Memicu Kanker, Apakah Benar? Cek Dulu Faktanya!
Kapsul Cacing Bisa Sembuhkan Penyakit Tifus, Mitos atau Fakta?
Mengulik Mitos Masak Nasi Tidak Matang Tanda Orang Sukses, Cek Faktanya!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.