Penyakit Lyme pada Ibu Hamil, Kenali Gejala dan Bahayanya!

Lyme disease tentu tidak boleh dipandang sebelah mata karena bisa memengaruhi perkembangan janin.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Lyme disease atau penyakit Lyme merupakan salah satu penyakit yang berbahaya pada ibu hamil. Apakah Parents pernah mendengar tentang penyakit ini sebelumnya?

Penyakit ini berisiko fatal pada ibu yang tengah mengandung dan dapat menular dari ibu kepada janinnya.

Oleh karena itu, mari baca informasinya di sini.

Artikel Terkait: Ibu Hamil Rentan Alami Penyakit Gondok, Ini Cara Mengatasinya

Apa Itu Penyakit Lyme atau Lyme Disease?

Lyme disease atau penyakit Lyme adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Borrelia burgdorferi. Bakteri ini disebarkan oleh kutu dari spesies Ixodes scapularis dan Ixodes pacificus yang terinfeksi oleh bakteri tersebut. 

Penyakit Lyme dapat menginfeksi manusia apabila digigit oleh kutu yang terinfeksi oleh bakteri Borrelia burgdorferi dan menempel pada kulit selama 36-48 jam. 

Kutu yang disingkirkan dalam waktu kurang dari itu, dilaporkan tidak dapat menyebabkan penyakit Lyme meskipun kutu tersebut terinfeksi oleh bakteri penyebab penyakit. 

Apakah Penyakit Lyme Ada di Indonesia?

Melansir penelitian yang dipublikasikan di PubMed dan Medscape, penyakit Lyme telah ditemukan di beberapa negara Asia termasuk Indonesia, meskipun kasusnya relatif jarang.

Apakah Penyakit Lyme Berbahaya?

Melansir Mayo Clinic dan CDC, penyakit Lyme dapat berbahaya jika tidak diobati tepat waktu, terutama pada ibu hamil karena dapat menyebabkan komplikasi serius.

Healthline menyebutkan bahwa jika tidak diobati, penyakit Lyme dapat berkembang dan menyebabkan komplikasi neurologis dan reumatoid yang serius, termasuk kelumpuhan wajah, meningitis, arthritis, dan gangguan jantung.

Pada ibu hamil, penyakit Lyme yang tidak diobati juga dapat menyebabkan infeksi plasenta, stillbirth, dan kemungkinan cacat jantung kongenital serta cacat saluran kemih pada bayi.

Siapa yang Berisiko Tinggi Tertular Penyakit Lyme?

Orang yang berisiko tinggi tertular penyakit Lyme adalah mereka yang sering melakukan aktivitas di luar ruangan. Selain itu, beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang terserang Lyme disease yaitu:

  • Sering mengenakan pakaian terbuka yang membuat kutu mudah menggigit kulit
  • Tidak segera menyingkirkan kutu yang menggigit kulit
  • Tidak menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan.

Perlu diketahui, penyakit satu ini tidak menular antarmanunia. Namun, infeksi penyakit Lyme pada tahap lanjut dapat ditularkan dari ibu kepada janinnya. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Karena itu, sebaiknya ibu yang sedang hamil membatasi aktivitas untuk mengurangi risiko tertular Lyme disease

Artikel Terkait: Rasa Gatal di Kulit Saat Hamil: Sebab dan Cara Mengatasinya

Apa Saja Gejala Lyme Disease pada Ibu Hamil?

Secara umum gejala dari penyakit Lyme ini ditandai dengan ruam kemerahan pada bagian kulit atau dalam istilah medis disebut erythema migrans. Gejala penyakit lyme pada ibu hamil juga tidak berbeda jauh, yaitu munculnya ruam kemerahan yang ukurannya bisa bertambah besar. 

Meskipun gejala yang dialami oleh setiap orang dapat berbeda-beda, umumnya ruam yang diakibatkan oleh penyakit ini memiliki ciri sebagai berikut:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Ruam berwarna kemerahan atau keunguan seperti memar
  • Ukurannya bertambah besar tiap hari, beberapa kasus hingga mencapai 30 cm
  • Terasa hangat bila disentuh
  • Jarang menimbulkan rasa nyeri atau gatal
  • Muncul pada bagian yang digigit oleh kutu, tetapi seiring waktu dapat menyebar ke bagian kulit lain
  • Berbentuk lingkaran dengan bagian tengah lebih menonjol.

Tahapan Infeksi Penyakit Lyme

Infeksi Lyme disease pada manusia termasuk ibu hamil sendiri dibagi ke dalam 3 tahap, di antaranya yaitu:

1. Stadium 1

Terjadi pada 1-2 minggu sejak penderita digigit oleh kutu. Pada tahap ini bakteri belum menyebar ke seluruh bagian tubuh. Gejala yang menyertai meliputi:

  • Demam
  • Menggigil
  • Nyeri otot
  • Sakit kepala
  • Sakit tenggorokan
  • Mudah lelah
  • Pembengkakan kelenjar getah bening

Secara umum gejala pada tahap ini mirip dengan influenza.

Namun, Parents perlu memerhatikan lagi, apakah ada aktivitas yang dilakukan dalam 1-2 minggu sebelumnya yang terekspos dengan lingkungan yang memungkinkan terserang kutu. 

2. Stadium 2

Terjadi pada beberapa minggu hingga beberapa bulan sejak digigit kutu.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pada tahap ini bakteri mulai menyebar ke seluruh tubuh penderita.

Tanda ruam juga sering kali muncul pada tahap ini. Gejala lain yang menyertai meliputi:

  • Leher terasa kaku
  • Aritmia atau gangguan irama jantung
  • Gangguan pada sistem saraf seperti wajah terkulai, gangguan ingatan, tungkai mati rasa, radang otak, atau radang tulang belakang.

3. Stadium 3

Terjadi pada beberapa bulan hingga tahun jika sejak stadium 1 dan 2 tidak mendapatkan perawatan.

Pada tahap ini, bakteri sudah menyebar ke seluruh tubuh. Gejala yang menyertai meliputi:

  • Artritis atau radang sendi
  • Mati rasa pada anggota tubuh atau kerusakan syaraf yang lebih berat
  • Ensefalopati atau kelainan otak yang dapat mengakibatkan hilang ingatan jangka pendek, sulit berkonsentrasi, sulit berkomunikasi, dan gangguan tidur.

Artikel terkati: Daftar Obat yang Aman bagi Ibu Hamil untuk Berbagai Kondisi Penyakit

Bagaimana Cara Pengobatan Penyakit Lyme?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Menurut CDC dan Mayo Clinic, pengobatan penyakit Lyme dilakukan dengan antibiotik selama 10-14 hari untuk kasus awal atau hingga 4 minggu untuk kasus yang lebih parah.

Untuk ibu hamil, laman March of Dimes menjelaskan bahwa jenis antibiotik doxycycline tidak boleh digunakan karena dapat mempengaruhi perkembangan janin, sehingga amoxicillin menjadi pilihan yang lebih aman.

Durasi pengobatan bervariasi tergantung stadium infeksi: 14 hari untuk infeksi kulit lokal, 21 hari untuk infeksi tersebar dini, dan 30-60 hari untuk arthritis Lyme.

Bagaimana Cara Mencegah Penyakit Lyme?

Berbagai pakar kesehatan setuju bahwa mencegah penyakit ini lebih baik daripada memberikan treatment apabila sudah terinfeksi. Apalagi hampir 50% pengidap penyakit ini mengalami kerusakan syaraf jangka panjang. Cara mencegah penyakit lyme terutama pada ibu hamil adalah sebagai berikut:

  • Membatasi aktivitas di ruang terbuka habitat kutu seperti hutan atau perkebunan.
  • Mengenakan baju yang tertutup untuk mempersulit kutu menempel di kulit.
  • Mengoleskan krim antiserangga yang aman untuk ibu hamil.
  • Memeriksa bagian tubuh dan pakaian setelah beraktivitas di lingkungan terbuka untuk memastikan tidak ada kutu.
  • Mandi air hangat dan mencuci baju pada air hangat setelah beraktivitas di lingkungan terbuka.
  • Apabila menemukan kutu yang menempel di kulit, ambil kutu menggunakan pinset kemudian baru dibunuh. Oleskan antiseptik pada bagian yang digigit kutu.

Pertanyaan Populer Terkait Penyakit Lyme pada Ibu Hamil

Amankah Hamil dengan Penyakit Lyme?

Hamil dengan penyakit Lyme tetap memungkinkan, namun infeksi ini dapat menimbulkan risiko tambahan untuk bayi dan kehamilan, terutama jika tidak segera diatasi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Lyme pada ibu hamil yang tidak diterapi dapat menyebabkan komplikasi seperti keguguran, kelahiran prematur, ataupun gangguan pada organ bayi.

Oleh karena itu, pengobatan antibiotik yang aman untuk ibu hamil seperti amoksisilin biasanya diberikan untuk meminimalisir risiko.

Apakah Penyakit Lyme Bisa Sembuh?

Penyakit Lyme bisa sembuh, terutama jika terdiagnosis dan diobati sejak awal dengan antibiotik.

Pengobatan dini umumnya menghasilkan pemulihan yang cepat dan komplikasi lebih sedikit.

Namun, jika tidak segera diobati, Lyme dapat menyebabkan masalah kronis seperti radang sendi atau kelelahan berkepanjangan, sehingga deteksi dan terapi segera sangat penting.

Penyakit Infeksi pada Ibu Hamil Apa Saja?

Berbagai penyakit infeksi yang sering dialami ibu hamil antara lain infeksi saluran kemih, vaginitis, toksoplasmosis, CMV (cytomegalovirus), parvovirus, HIV, hepatitis, listeriosis, sifilis, dan infeksi Group B Streptococcus (GBS).

Infeksi-infeksi ini dapat memberikan risiko berbeda untuk ibu dan bayi, termasuk keguguran, kelahiran prematur, dan kelainan bawaan jika tidak tertangani dengan baik.

Bisakah Penyakit Lyme Menyebabkan Keguguran?

Jika penyakit Lyme tidak diobati selama kehamilan, memang ada risiko meningkat terjadinya keguguran, stillbirth (bayi lahir mati), kelahiran prematur, serta kelainan organ pada bayi.

Studi menunjukkan bahwa penanganan dini dengan antibiotik sangat penting untuk mengurangi risiko-risiko ini dan menjaga kesehatan kehamilan.

Artikel Terkait: 10 Jenis Sakit Saat Hamil yang dirasakan Ibu dan jarang diketahui orang

Untuk memastikan Bunda benar-benar bersih dari Lyme disease, ibu hamil dapat memeriksakan diri ke dokter. 

***

Mini review: surveillance of Lyme borreliosis in Southeast Asia and method of diagnosis

https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/37259718/

Lyme Disease: Practice Essentials, Background, Etiology

https://emedicine.medscape.com/article/330178-overview

Lyme Disease – CDC Yellow Book 2024

https://wwwnc.cdc.gov/travel/yellowbook/2024/infections-diseases/lyme-disease

Lyme disease – Symptoms and causes – Mayo Clinic

https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/lyme-disease/symptoms-causes/syc-20374651

Lyme Disease: Symptoms, Treatment, Prevention & Recovery

https://www.healthline.com/health/lyme-disease

Chronic Symptoms and Lyme Disease

https://www.cdc.gov/lyme/signs-symptoms/chronic-symptoms-and-lyme-disease.html

Lyme disease and pregnancy

https://www.marchofdimes.org/find-support/topics/pregnancy/lyme-disease-and-pregnancy

Lyme Disease: Symptoms, Treatment, Prevention & Recovery

https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/11586-lyme-disease

Treatment and Intervention for Lyme Disease

https://www.cdc.gov/lyme/treatment/index.html

Diagnosis and Treatment of Lyme Disease – Mayo Clinic Proceedings

https://www.mayoclinicproceedings.org/article/S0025-6196(11)60731-3/fulltext

Baca Juga:

13 Penyakit yang Disebabkan oleh Virus, Ada HMPV hingga Chikungunya

Apa Itu Mythomania? Gangguan yang Bikin Orang Sering Bohong!

Waspada Toksoplasma pada Ibu Hamil, Ini Bahayanya pada Janin

Penulis

Rian Andini