Nyeri sendi biasanya menimpa orang dewasa atau lanjut usia. Gejala nyeri sendi, seperti sakit di bagian sendi lutut, pergelangan tangan, siku dan lainnya. Namun, gejala radang sendi pada anak juga bisa terjadi.
Karena penyakit ini kurang familiar, banyak orangtua dan petugas medis yang tidak mampu mengidentifikasi gejalanya. Akibatnya, saat anak mengalaminya penanganan yang diberikan pun kurang tepat.
Dr Elizabeth Ang, seorang konsultan kesehatan anak dan asisten profesor di Department of Pediatrics di Universitas Nasional Singapura, menjelaskan tentang radang sendi pada anak berikut ini.
Apa itu radang sendi pada anak?
Radang sendi pada anak atau juvenile idiophatic arthritis adalah penyakit kronis yang menyebabkan peradangan di bagian sendi. Penyakit ini bisa menyerang anak di bawah umur 16 tahun. Jika tidak diberikan perawatan, bisa merusak persendian di tubuh.
Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan anak terkena arthritis. Namun, penyebab umum yang sering terjadi adalah lapisan sinovial yang berfungsi sebagai pelumas sendi mengalami kerusakan akibat peradangan.
Lapisan sinovial mengalami inflamasi akibat sistem kekebalan tubuh yang menyerangnya. Sehingga banyak yang menyebut bahwa radang sendi disebabkan oleh gangguan autoimun.
Gejala radang sendi pada anak
Banyak yang tidak menyadari jika anak mengalami radang sendi, karena gejalanya mirip dengan penyakit lain. Namun, Anda sebagai orangtua harus teliti dan memerhatikan apa keluhan anak supaya bisa mendapatkan penanganan tepat.
Berikut ini adalah gejala radang sendi pada anak yang harus diwaspadai:
- Sendi membengkak, sakit, dan terasa kaku
- Persendian di bagian lutut, tangan dan kaki lebih sering terkena penyakit ini
- Anak berjalan pincang di pagi hari
- Sendi terasa sakit saat anak bangun tidur siang atau setelah duduk terlalu lama
- Demam yang tak kunjung turun, atau sering kambuh pada anak
- Merah-merah atau ruam di kulit
- Berat badan anak turun secara tiba-tiba
- Mata anak memerah dan sakit
- Anak terlihat lesu dan lemas
- Anak kesulitan melakukan aktivitas fisik karena persendiannya tidak kuat
Dikarenakan penyebab radang sendi pada anak yang belum diketahui secara pasti, maka belum ditemukan metode pencegahan tepat untuk menghindari penyakit ini.
Siapa saja yang bisa mengalami radang sendi?
Pada orang dewasa atau lanjut usia, nyeri sendi biasa disebut rematik. Radang sendi pada anak menimpa satu dari 1000 anak. Penyebab utama kondisi ini biasanya adalah gangguan autoimun pada anak.
Di Singapura, sebanyak 500 kasus radang sendi pada anak dilaporkan, dengan rentang usia anak 2-16 tahun. Pasien paling muda berusia balita, namun sangat jarang terjadi.
Diagnosis dan pengobatan radang sendi pada anak
Radang sendi didiagnosis melalui riwayat kesehatan anak, dan pemeriksaan fisik. Seperti sinar X, atau USG. Jika radang sendi yang dialami anak sangat parah, kemungkinan operasi dilakukan untuk memperbaiki sendi yang mengalami inflamasi.
Pengobatan arthritis bertujuan untuk meringankan gejala yang timbul, dan membantu anak agar sendinya bisa digunakan dengan baik. Sayangnya, belum ada pengobatan yang bisa menyembuhkan radang sendi secara total pada anak-anak.
Biasanya, metode pengobatan yang dilakukan adalah untuk menghilangkan rasa sakit, mengurangi rasa kaku pada sendi, mencegah kerusakan lebih lanjut pada sendi. Juga, meningkatkan kekuatan sendi agar bisa digunakan untuk aktivitas sehari-hari.
Bila ditangani secara tepat sejak dini, gejala radang sendi bisa dihilangkan sama sekali melalui pengobatan medis. Akan tetapi, jika pengobatannya ditunda, gejala yang dialami anak bisa bertambah parah.
Membantu anak mengatasi masalah radang sendi dalam kehidupan sehari-hari
Pengobatan dini untuk mengurangi gejalanya, bisa membantu anak hidup tanpa rasa sakit hingga dewasa. Anda juga bisa memberikan dukungan semangat juga dorongan untuk melakukan kegiatan fisik saat nyeri sendinya berkurang. Selain itu, mulailah menjalani pola hidup sehat seluruh anggota keluarga, dan memiliki kebiasaan berpikir positif.
Penderita radang sendi disarankan untuk menjaga pola makan dengan gizi seimbang untuk menjaga kesehatan tubuh dan mencegah obesitas. Sebab, berat badan berlebih bisa menambah tekanan pada sendi.
Bila pengobatan berhasil menghilangkan rasa sakit pada sendi anak, seharusnya dia bisa dibolehkan untuk melakukan olahraga apapun yang dia inginkan. Hal ini juga berguna untuk membangun kekuatan tulang dan otot anak.
Waspadai gejalanya, agar bisa dilakukan pengobatan lebih awal jika radang sendi terjadi pada anak.
Semoga bermanfaat.
Baca juga:
Ketahui Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasi Sakit Perut pada Anak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.