Meskipun pembengkakan akibat penyakit gondok jarang menimbulkan rasa sakit, bukan berarti hal ini bisa disepelekan. Terlebih lagi jika hal ini dialami oleh ibu hamil. Dalam beberapa kondisi, penyakit gondok membutuhkan pertolongan tenaga ahli dalam proses penyembuhannya.
Seperti yang kita ketahui, ibu hamil memiliki kekebalan tubuh yang lebih rentan sehingga lebih berisiko terserang penyakit. Salah satunya penyakit gondok, jenis penyakit yang terjadi akibat gangguan hormon tiroid yang kerap menimbulkan pembengkakan di leher.
Faktanya, ibu hamil memang lebih rentan mengalami penyakit gondok, di mana penyakit ini bisa menimbulkan beberapa risiko gangguan pada kehamilan yang tidak boleh dianggap remeh. Gangguan tersebut di antaranya adalah :
- Berat lahir bayi rendah
- Berisiko kelahiran prematur
- Terjadinya keguguran
- Tekanan darah meningkat
Oleh karena itu, Bunda perlu mengetahui tentang penyakit gondok secara lengkap dan bagaimana cara mengatasinya.
Penyakit gondok dan penyembuhannya bagi ibu hamil
Perbedaan gondok dan gondongan
Selama ini masih banyak orang yang berpikir bahwa gondok dan gondongan merupakan penyakit yang sama. Pasalnya, kedua penyakit ini sama-sama ditandai oleh adanya pembengkakan di daerah leher. Namun, gondok dan gondongan merupakan dua jenis penyakit yang sangat berbeda.
Faktor penyebab kedua penyakit tersebut tidaklah sama. Pembengkakan akibat gondok dipicu oleh gangguan pada hormon tiroid, sedangkan pembengkakan pada gondongan cenderung disebabkan oleh virus. Sehingga cara penyembuhannya pun akan berbeda.
Untuk kasus gondongan, gejala dan rasa nyeri akibat penyakit ini biasanya akan pulih dengan sendirinya dalam kisaran waktu seminggu. Pemeriksaan medis biasanya dilakukan untuk sekadar membantu memulihkan gejala, karena infeksi akibat virus tersebut akan sembuh dengan sendirinya.
Berbeda dengan gondok. Kondisi ini memerlukan pemeriksaan medis yang lebih detail agar kadar hormon tiroid yang dihasilkan bisa diketahui dengan pasti.
Meski pembengkakan di area leher akibat gondok biasanya tidak disertai rasa sakit, tetapi penyakit ini harus tetap diwaspadai dan segera dikonsultasikan dengan dokter. Karena pada kondisi tertentu, gondok biasanya butuh penanganan medis lebih serius seperti tindakan operasi.
Kenapa Bumil rentan terkena gondok?
Wanita hamil lebih berisiko terkena penyakit gondok. Pasalnya, pada saat hamil tubuh kerap memproduksi hormon estrogen dan hormon Human chorionic gonadotropin (hCG). Kedua hormon tersebutlah yang dapat menyebabkan kadar tiroid meningkat, sehingga memicu membesarnya kelenjar tiroid yang menimbulkan penyakit gondok.
Selain itu, faktor lain yang juga menyebabkan gondok adalah penyakit graves. Dilansir dari halodoc, penyakit grave memicu adanya antibodi yang disebut dengan imunoglobulin. Cara kerja Antobodi ini bisa membuat tiroid dalam tubuh bereaksi berlebihan, sehingga kelenjar tiroid yang terlalu aktif ini dapat membuat kelenjar tiroid membesar dan mengakibatkan gondok.
Gejala gondok pada ibu hamil
Munculnya pembengkakan di daerah leher sebenarnya merupakan salah satu gelaja penyakit gondok. Namun, benjolan tersebut terkadang hadir tanpa disadari, karena ukuran yang cenderung kecil pada awal kemunculannya.
Gejala gondok pada setiap orang juga bisa berbeda-beda. Hal ini tergantung pada kadar hormon tiroid dalam tubuh. Namun secara umum, biasanya gejala gondok ditandai dengan beberapa hal berikut ini:
- Sesak napas
- Munculnya pembengkakakn di daerah leher
- Perasaan tidak enak pada tenggorokan
- Susah menelan
- Demam
- Morning sickness yang berlebihan
- Merasakan gerah atau kedinginan berlebih
- Konstipasi
- Merasa lemas
Penyakit gondok pada ibu hamil juga cenderung sulit dideteksi. Maka, apabila Bunda mendapati benjolan di leher serta gejala di atas, Bunda disarankan untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter. Untuk memastikan apakah Bunda terkena penyakit gondok, biasanya dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan seperti:
Dilakukan untuk melihat perubahan kadar hormon tiroid yang memengaruhi kelenjar tiroid dalam tubuh.
USG ini dilakukan untuk melihat seberapa besar ukuran gondok dan apakah ada benjolan lain yang tidak terlihat atau tidak dapat diraba dari luar.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan menyuntikkan zat radoaktif ke dalam pembuluh darah, yang kemudian dilanjutkan dengan pemindaian yang dilakukan oleh kamera khusus untuk mengambil gambar tiroid.
Pemeriksaan yang dilakukan dengan mengambil sampel cairan dari kelenjar tiroid dan dipersika di laboratorium.
Metode pengobatan
Ketika Anda sudah dipastikan terkena gondok, maka dokter akan meresepkan obat sesuai dengan keadaan masing-masing pasien. Untuk Bunda yang memiliki kadar tiroid tinggi, maka akan diberikan obat antitiorid untuk menghambat produksi hormon yang dapat meningkatkan tiroid.
Selama kehamilan trimester pertama, obat antitiorid yang diberikan biasanya adalah propiltiourasil (PTU), dan antitiroid Methimazole bisa digunakan setelah melalui kehamilan trimester awal. Sedangkan untuk Bunda dengan kadar hormon tiroid rendah, maka dokter akan meresepkan obat levotiroksin.
Jika sekiranya obat tersebut menimbulkan efek samping atau ukuran gondok cenderung besar dan mengganggu pernapasan, maka operasi pengangkatan tiroid perlu dilakukan.
Mencegah gondok
Untuk mencegah terkena penyakit gondok, Bunda bisa melakukan beberapa hal di antaranya:
- Lakukan vaksinasi: Bisa dilakukan sebelum kehamilan atau ketika sedang merencanakan kehamilan
- Jaga kebersihan dan cuci tangan secara teratur
- Cukupi asupan yodium: Setiap orang memiliki kadar tiroid yang berbeda. Maka, konsultasikan terlebih dahulu mengenai hal ini dengan dokter. Apabila kadar tiroid dalam tubuh Anda tinggi, maka Anda akan disarankan untuk mengurangi makanan yang mengandung yodium tinggi seperti rumput laut, udang, ikan laut, garam beryodium tinggi, dan lainnya.
- Apabila kadar tiroid Anda rendah, maka Anda akan disarankan untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan yodium untuk mencukupi kebutuhan hormon tiroid dalam tubuh.
Dikarenakan penyakit gondok memiliki gejala, cara mengatasi, dan bahkan upaya pencegahan penyakit yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing, maka segeralah konsultasi ke dokter apabila Anda merasakan salah satu dari gejala penyakit ini ya, Bunda.
***
Baca juga:
Waspada Hipotiroid pada Bayi, Ini Gejalanya dan Perawatannya!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.