17 Kesalahan Ibu Hamil Trimester 2 Ini Masih Sering Dilakukan, Bumil Wajib Tahu!

Disebabkan berbagai faktor, misalnya ketidaktahuan, ketidaksengajaan, dan lain-lain.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Memasuki trimester kedua, ada saja kesalahan atau pantangan ibu hamil trimester 2 yang masih dilakukan. Padahal pada usia ini, kehamilan sudah lebih terlihat karena ukuran perut Bunda yang semakin membesar. Janin di perut Bunda juga sudah berkembang lebih besar dan siap memberikan tendangan-tendangan kecil. 

Karenanya, penting sekali bagi ibu hamil untuk bisa menghindari kesalahan atau pantangan ini selama kehamilan demi kesehatan diri dan buah hati. 

Pengertian Trimester Kedua Kehamilan

Trimester 2 diketahui merupakan periode kehamilan yang lebih nyaman di antara periode kehamilan lainnya. Trimester kedua kehamilan ini terjadi antara minggu ke 13-28 kehamilan. 

Jenis Kesalahan atau Pantangan Ibu Hamil Trimester 2

Sebagian besar ibu hamil akan merasa nyaman pada usia kehamilan trimester kedua. Perasaan mual pada trimester pertama sudah berangsur membaik sehingga Bunda bisa lebih nyaman untuk makan. Ukuran perut yang belum terlalu besar juga masih memudahkan Bunda untuk melakukan berbagai aktivitas. 

Namun, Bunda sebaiknya jangan merasa terlena dengan perasaan nyaman tersebut dan tidak memerhatikan kesehatan Bunda dan janin. Pasalnya, banyak ibu hamil melakukan berbagai kesalahan yang ternyata dapat membahayakan kesehatannya atau janin yang dikandung. 

Berikut ini adalah beberapa pantangan yang dilakukan ibu hamil saat trimester 2.

1. Tidak Berinteraksi dengan Janin di Kandungan

Memasuki usia kehamilan trimester kedua, biasanya Bunda akan merasakan keberadaan si kecil di dalam perut melalui gerakan-gerakan lembutnya. Si kecil sudah bisa Bunda ajak berinteraksi dengan usapan atau suara Bunda.

Mengajak janin berinteraksi sejak di dalam kandungan juga memberikan banyak manfaat. Ikatan emosional ibu dan anak akan terbentuk lebih kuat. Perasaan stres Bunda selama kehamilan juga dapat berkurang dengan rutin berinteraksi dengan janin. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

2. Mengonsumsi Vitamin dan Suplemen Secara Berlebihan

Bunda memang dianjurkan untuk mengonsumsi vitamin dan suplemen kehamilan. Namun, tentu saja semua yang Bunda konsumsi harus atas izin dokter. Bunda juga sebaiknya menghindari penggunaan obat-obatan non-resep.

Penggunaan obat-obatan herbal non-resep tidak terbukti dapat membantu kelancaran kehamilan. Mengonsumsi vitamin dan suplemen secara berlebihan justru akan membahayakan janin di kandungan Bunda. Selalu konsultasikan dengan dokter obat atau suplemen yang Bunda konsumsi. 

3. Berkendara Tanpa Sabuk Pengaman

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Meskipun ukuran perut Bunda belum terlalu besar, Bunda wajib mengenakan sabuk pengaman saat berkendara. Banyak ibu hamil enggan untuk memakai sabuk pengaman karena khawatir dapat menekan perut dan membahayakan janinnya. Nyatanya kebiasaan tidak mengenakan sabuk pengaman malah dapat membahayakan Bunda dan janin. 

Kecelakaan mobil yang menewaskan ibu dan janin di Amerika sebagian besar disebabkan oleh kelalaian dalam mengenakan sabuk pengaman. Nyatanya mengenakan sabuk pengaman dengan baik juga tidak membuat janin di perut Bunda sulit berkembang. 

Bunda bisa mengenakan sabuk pengaman di bawah perut agar merasa lebih nyaman. Bunda juga bisa menggunakan extender sabuk pengaman jika ukuran perut Bunda lebih besar. 

Artikel terkait: Peringatan, Car Seat Bayi di Bawah 1 Tahun Harus Menghadap Belakang

4. Memuaskan Ngidam atau Makan Secara Berlebihan

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Hamil memang merupakan momen yang spesial. Banyak ibu hamil mengalami ngidam atau ingin makan makanan tertentu. Mitos di masyarakat Indonesia yang menyatakan ngidam harus dipenuhi juga membuat keinginan ibu hamil untuk memuaskan ngidamnya semakin tinggi.

Bunda harus ingat untuk tidak mengonsumsi makanan secara berlebihan. Makan secara berlebihan dapat mengakibatkan kenaikan berat badan yang signifikan bagi Bunda atau janin. Ibu hamil atau janin yang terlalu gemuk berisiko untuk mengalami berbagai komplikasi kesehatan selama kehamilan. 

5. Menghindari Seks

Banyak wanita menghindari berhubungan seks dengan pasangan selama kehamilan karena takut dapat membahayakan janinnya. Nyatanya seks selama kehamilan aman untuk dilakukan. Bunda bisa menghindari hubungan seks jika terdapat kondisi medis tertentu dan atas saran dokter. 

Jika Bunda merasa tidak nyaman dan khawatir dengan janin di perut, bicarakan dengan pasangan Bunda. Coba variasi posisi agar Bunda merasa lebih nyaman. 

Artikel terkait: 7 Masalah Seks yang Kerap Dialami Saat Hamil dan Cara Mengatasinya

6. Tidak Melakukan Olahraga Secara Rutin

Perasaan nyaman pada kehamilan trimester kedua tidak membuat Bunda lebih sering bermalas-malasan. Bunda harus rutin berolahraga untuk menjaga stamina Bunda dan kesehatan janin. Olahraga ringan seperti berjalan santai, atau berenang sangat dianjurkan untuk ibu hamil agar tetap bugar dan dapat melalui proses persalinan yang lancar. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Olahraga juga terbukti dapat mengurangi stres selama kehamilan. Bunda bisa berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan jenis olahraga yang aman dan cocok untuk kondisi kehamilan Bunda. 

Artikel terkait: 7 manfaat yoga saat hamil, dari fisik hingga ke kesehatan psikis!

7. Kurang Mengedukasi Diri tentang Kehamilan dan Persalinan

Penting sekali bagi Bunda untuk mendapat informasi yang akurat seputar kesehatan kehamilan dan persiapan untuk melahirkan saat memasuki trimester kedua. Bunda bisa berkonsultasi dengan dokter dan mengikuti kelas prenatal. 

Mengikuti kelas kehamilan bisa menambah informasi mengenai kesehatan Bunda dan janin. Bunda juga akan diberikan pengetahuan untuk mempersiapkan persalinan hingga merawat bayi yang baru lahir. 

8. USG Elektif 

Bayi akan banyak tumbuh di trimester kedua, jadi pasti banyak yang bisa Bunda lihat. Namun, tahan keinginan untuk menjadwalkan sonogram 3D atau 4D. Meskipun tidak ada risiko yang diketahui dari USG selama kehamilan, ACOG mengatakan bahwa mereka hanya boleh digunakan untuk alasan medis - dan dilakukan oleh profesional medis yang berkualifikasi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

9. Tidur atau Melakukan Olahraga dengan Posisi Telentang

Beberapa ahli mengatakan bahwa Anda harus menghindari berbaring telentang selama kehamilan, karena seluruh berat rahim dan bayi akan bertumpu pada punggung, usus dan vena cava (vena utama yang mengangkut darah dari tubuh bagian bawah ke jantung Anda).

Posisi telentang juga dapat menimbulkan banyak komplikasi, seperti:

  • Nyeri punggung
  • Pusing
  • Wasir
  • Sesak napas
  • Tekanan darah rendah
  • Gangguan pencernaan

Menurut situs American Pregnancy, tidur menyamping ke kiri memiliki beragam manfaat bagi ibu hamil, antara lain:

  • Meningkatkan aliran darah dan nutrisi ke dalam janin
  • Membuat lambung berada di posisi yang nyaman
  • Mengurangi intensitas mendengkur
  • Tidak membebani organ hati
  • Mengurangi risiko pembengkakan pada pergelangan kaki, tungkai, dan tangan

Jika merasa sulit untuk membiasakan tidur menyamping, Bunda bisa menggunakan bantal kehamilan panjang untuk memposisikan tubuh menjadi miring ketika tidur. Letakkan bantal di bawah perut dan di antara lutut Bunda.

10. Berendam di Air Panas atau Melakukan Sauna

Boleh atau tidaknya melakukan sauna ketika hamil sebenarnya masih menjadi perdebatan. Ada yang membolehkan dan ada yang tidak. 

Akan tetapi, sejumlah pakar kesehatan menyebutkan beberapa dampak buruk dari kegiatan berendam di air panas atau melakukan sauna bagi ibu hamil, seperti:

  • Meningkatkan potensi komplikasi kehamilan
  • Meningkatkan kelahiran cacat 
  • Serta, meningkatkan risiko kelainan tulang belakang pada bayi

Risiko tersebut bisa terjadi karena suhu panas memengaruhi suhu tubuh ibu hamil. Akibatnya, tubuh ibu hamil tidak dapat mengeluarkan panas lalu terjadi hipertermia. 

Hipertermia menyebabkan tekanan darah ibu hamil menjadi rendah. Hal ini bisa menyebabkan penurunan suplai oksigen dan nutrisi pada janin. Janin yang kekurangan suplai oksigen dan nutrisi bisa terlahir dengan berat badan rendah, cacat, stillbirth, atau keguguran.

11. Hot Yoga

Seperti berendam di air panas dan sauna, apapun yang meningkatkan termostat internal Anda lebih dari -9 derajat celcius harus dihindari. Meskipun yoga sangat baik untuk kehamilan, seperti dapat membuat Bunda bergerak dan menurunkan tingkat stres, lebih baik melakukannya dalam kondisi yang lebih tenang dan tidak meningkatkan suhu tubuh.

12. Makanan Mentah atau Setengah Matang 

Nafsu makan Bunda mungkin sudah kembali normal setelah mengalami morning sickness, tetapi Anda tetap harus menghindari makanan laut, telur, dan daging mentah atau setengah matang. Bunda dapat mengonsumsi makanan yang dimasak setengah matang setelah bayi lahir.

Daging, ikan, dan telur yang tidak dimasak secara sempurna memiliki potensi untuk menyebabkan infeksi pada ibu hamil, karena mengandung bakteri atau parasit, seperti Salmonella, Listeria, dan E.coli.

Bakteri ini bisa menyebabkan ibu hamil mengalami persalinan prematur, keguguran, lahir mati, penyakit neurologis yang parah, kehilangan keseimbangan, kejang, dan komplikasi kehamilan lainnya.

Artikel terkait: Kulit Kering saat Hamil Bikin Bunda Khawatir? Cari Tahu 12 Cara Mengatasinya!

13. Susu dan Jus yang Tidak Dipasteurisasi

Seperti halnya daging, produk susu dan jus yang tidak dipasteurisasi dapat mengandung listeria dan bakteri lain yang dapat menyebabkan keracunan makanan. Selain itu, jenis keju tertentu mungkin mengandung susu yang tidak dipasteurisasi, terutama keju impor seperti brie, feta, dan queso blanco. 

Jangan lupa untuk memeriksa labelnya untuk memastikan semua yang Bunda makan dibuat dengan produk yang dipasteurisasi, atau pilih keju keras seperti Swiss atau cheddar.

14. Melakukan Olahraga Berat yang Berisiko Jatuh

Pada trimester kedua kehamilan, tekanan darah biasanya mulai turun. Jadi, penting untuk memastikan Bunda tidak mengubah posisi terlalu cepat. Beralih dari berdiri ke berbaring atau bergerak terlalu cepat dapat membuat Anda pusing dan kehilangan keseimbangan. Ada juga latihan tertentu yang harus Anda hindari di trimester kedua yaitu:

  • Push Up dan planking

Bunda harus beralih dari melakukan push-up standar atau lutut ke push-up dinding pada trimester kedua. Ini akan mengurangi ketegangan pada inti dan punggung. Planking juga boleh dilakukan pada trimester pertama, tetapi Bunda harus menghindari plank pada trimester kedua. Cobalah melakukan planking dalam interval yang lebih pendek dan pastikan tidak ada tonjolan atau ketegangan pada otot perut.

  • Olahraga dengan posisi telentang

Saat Anda memasuki trimester kedua, Anda harus menghindari latihan di mana posisinya berbaring telentang. Seiring bertumbuhnya bayi dalam rahim Anda, berbaring telentang dapat menghalangi aliran darah ke organ vital.

15. Mengangkat Beban Berat

Olahraga atau aktivitas yang menitik beratkan pada kekuatan bagian integral sebaiknya hindari selama kehamilan. Hindari mengangkat lebih dari 4 hingga 6 kg barbel. Anda juga harus menghindari mengangkat balita, anak-anak lain, dan benda berat lainnya.

Pada saat Bunda mencapai trimester kedua, olahraga yang aman dilakukan adalah berjalan, berenang, dan melakukan latihan pra-kehamilan lainnya. Namun, Anda harus menghindari aktivitas berdampak tinggi dan yang berisiko.

16. Terpapar Sinar Matahari Tanpa Tabir Surya

Sinar ultraviolet (UV) dari sinar matahari adalah jenis radiasi berbahaya untuk Bunda dan janin. Terpapar sinar matahari tanpa menggunakan tabir surya juga meningkatkan risiko terkena kanker kulit termasuk melanoma ganas, atau bentuk paling serius dari kanker kulit. 

Tidak ada bukti yang jelas tentang efek sinar UV pada bayi yang belum lahir. Beberapa penelitian telah menyarankan mungkin ada hubungan antara peningkatan sinar UV dan kekurangan asam folat. Ini karena sinar UV dapat memecah asam folat.

17. Cat Rambut

Sebagian besar penelitian, meskipun terbatas, menunjukkan bahwa mewarnai rambut saat hamil aman dilakukan. Beberapa penelitian telah menemukan bahwa dosis yang sangat tinggi dari bahan kimia dalam pewarna rambut dapat menyebabkan kerusakan. Namun, dosis ini sangat besar dibandingkan dengan jumlah bahan kimia yang sangat rendah saat Anda mewarnai rambut.

Banyak perempuan memutuskan untuk menunggu mewarnai rambut mereka sampai setelah 12 minggu pertama kehamilan, ketika risiko zat kimia membahayakan bayi jauh lebih rendah. Jika Anda mewarnai rambut sendiri, atau Anda bekerja di salon rambut, Anda dapat mengurangi risiko lebih lanjut dengan memastikan bahwa Anda:

  • memakai sarung tangan
  • biarkan pewarna menyala untuk waktu minimum
  • bekerja di ruangan yang berventilasi baik

Perlu diingat bahwa bahan kimia yang digunakan hanya diserap oleh rambut Anda, dan bukan oleh kulit kepala atau aliran darah Anda.

Selain itu, kehamilan dapat memengaruhi kondisi normal rambut Anda. Misalnya, rambut mungkin bereaksi berbeda terhadap pewarnaan atau pengeritingan dan menjadi kurang menyerap, keriting.

Jadi, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter apakah aman untuk mengecat rambut saat hamil atau tidak.

Tips untuk Bunda di Trimester 2

Hal yang Perlu Dilakukan Ibu Hamil saat Trimester Kedua 

Selain memenuhi kebutuhan nutrisi dengan baik, selama trimester kedua ibu hamil juga dianjurkan untuk berolahraga secara teratur. Ibu dapat melakukan latihan kegel, yaitu latihan dasar panggul. Hal yang perlu diperhatikan lainnya adalah menjaga kesehatan gigi dan gusi. Sebab, kebersihan gigi yang buruk dapat meningkatkan risiko persalinan prematur.

 

Demikianlah 17 pantangan ibu hamil saat trimester 2 yang kerap dilakukan. Semoga bermanfaat.

***

Artikel telah diupdate oleh: Fadhila Afifah

 

Baca juga:

id.theasianparent.com/cara-mengatasi-mual-saat-hamil/

id.theasianparent.com/tips-beli-baju-online

id.theasianparent.com/pakai-baju-ketat/

Penulis

Rian Andini