Walaupun sedang hamil, ada beberapa ibu yang ingin tetap terlihat trendi dengan pakai baju ketat. Apalagi, akhir-akhir ini foto kehamilan dengan pose menunjukkan bentuk perut yang besar sedang populer, sehingga tren pakaian ketat untuk ibu hamil semakin laris.
Akan tetapi, ada anggapan bahwa pakai baju ketat berbahaya untuk ibu hamil, bahkan sampai membuat keguguran. Di sisi lain, pakaian longgar yang nyaman dipakai terkesan sudah ketinggalan zaman. Lantas, benarkah pakaian ketat memberikan dampak buruk jika dipakai oleh ibu hamil?
Apakah Benar Pakai Baju Ketat Berbahaya bagi Ibu Hamil?
Beberapa ahli medis mengatakan bahwa tidak ada efek langsung antara pakaian ketat dengan buah hati di dalam kandungan. Jadi, anggapan bahwa baju ketat bisa menyebabkan keguguran tidaklah benar.
Meski demikian, ada beberapa efek yang mungkin akan dirasakan ibu hamil saat mengenakan pakaian ketat.
Artikel Terkait: 8 Rekomendasi Bra Ibu Hamil Terbaik, Awet dan Nyaman
Risiko Ibu Hamil Pakai Baju Ketat
Berikut ini adalah beberapa risiko dan efek yang bisa dirasakan ibu hamil jika memakai baju ketat.
1. Meningkatkan Risiko Nyeri dan Pegal pada Tubuh
Pakaian ketat membuat gerak tubuh menjadi terbatas. Akibatnya, ibu hamil bisa merasakan nyeri pada tubuh. Beberapa jenis nyeri pada tubuh yang sering disebabkan pakaian yang terlalu ketat, seperti nyeri punggung, pinggang, kaki dan dada.
Parents bisa tetap memakai pakaian trendi yang nyaman di tubuh. Ada beberapa celana skinny jeans yang dirancang untuk ibu hamil dengan beberapa modifikasi di bagian pinggang dan perut. Bahannya juga berbeda dengan skinny jeans pada umumnya.
Pakaian ibu hamil yang modis juga tersedia melimpah di berbagai marketplace belanja daring dan departmen store. Selain modis, Parents juga perlu memerhatikan kenyamanan pakaian saat hamil.
2. Menghambat Aliran Darah
Pada ibu hamil, sirkulasi dan suplai darah darah meningkat sampai 50%. Pakaian ketat dapat menghambat peredaran darah sehingga menyebabkan beberapa masalah, seperti kesemutan. Ditambah lagi, baju ketat bisa membuat pembengkakan pada beberapa bagian tubuh ibu hamil.
Artikel Terkait: 8 Rekomendasi Celana Dalam Ibu Hamil, Nyaman!
3. Pakai Baju Ketat Dapat Meningkatkan Risiko Infeksi Ragi Vagina
Area kewanitaan ibu hamil biasanya memproduksi cairan vagina yang lebih banyak dibandingkan dengan keadaan normal. Jika ibu hamil memakai celana ketat, seperti legging, hal ini bisa memperparah kelembapan tersebut sehingga menjadi infeksi ragi vagina.
Infeksi ragi vagina bisa terjadi karena perkembangan bakteri dan jamur yang tinggi di areal tubuh yang lembap. Infeksi ini ditandai dengan keluarnya cairan putih dan kental di area vagina. Kadang disertai rasa gatal dan sakit saat sedang berhubungan intim.
4. Memicu Heartburn
Proses pencernaan ibu hamil terjadi lebih lambat dibandingkan keadaan biasa. Penggunaan pakaian ketat bisa memperparah kejadian ini dengan menyebabkan heartburn atau sakit ulu hati.
Heartburn terjadi karena asam lambung melesat naik ke dada dan kerongkongan. Keadaan ini membuat ini ibu hamil merasakan ketidaknyamanan yang berkepanjangan.
Perut ibu hamil memang terasa sesak karena pertumbuhan janin. Pakaian ketat bisa memperparah rasa sesak di sekitar perut dan pinggang ibu hamil. Sebaiknya, ibu hamil tidak memakai baju ketat yang menekan bagian perut dan pinggang, agar gejala heartburn bisa dihindari.
5. Pakai Baju Ketat Memicu Bumil Sesak Napas
Pada ibu hamil dengan usia janin yang lumayan tua, pakai baju ketat bisa menyebabkan tubuh merasakan sesak napas. Apalagi, jika ibu mengalami GERD yang memang sering terjadi saat proses kehamilan.
6. Iritasi Kulit
Baju ketat dengan bahan yang tidak menyerap keringat bisa menyebabkan kulit ibu hamil rentan terkena iritasi. Produksi keringat dan suhu ibu hamil memang lebih tinggi dibandingkan biasanya. Jadi sebaiknya gunakan pakaian dengan bahan yang menyerap keringat.
Tips Memilih Baju Hamil
Baju hamil yang nyaman dipakai tapi tetap modis sudah tersedia banyak di mana-mana. Selain bagus dan stylish, sebaiknya pilih pakaian hamil yang bisa membuat Bunda nyaman bergerak.
Berikut ini adalah beberapa tips untuk memilih baju hamil.
1. Pilih Baju Hamil yang Nyaman
Pilihlah baju hamil yang terbuat dari bahan yang menyerap keringat dan sesuai dengan kebutuhan aktivitas Bunda. Jika Bunda seorang pekerja di ranah publik, model pakaian formal seperti tunik bisa menjadi salah satu pilihan.
Jika Bunda bekerja di ranah domestik, pakaian bisa disesuaikan dengan kesukaan masing-masing.
Artikel terkait: Sebelum Belanja Baju Hamil, Perhatikan Tips Berikut Ini ya Bun!
2. Tidak Terburu-buru Membeli Baju Hamil
Pada kehamilan trisemester pertama, kebutuhan baju khusus sebenarnya belum terlalu diperlukan. Pada usia kehamilan 20 minggu, tubuh seorang ibu hamil biasanya mulai membesar.
Umumnya, Bunda akan menyadari sendiri ketika tubuh mulai membutuhkan baju hamil. Bunda bisa memilih celana dan baju yang dapat menunjang gerak ibu hamil.
3. Membeli Baju Hamil yang Bisa Berfungsi sebagai Baju Menyusui
Baju menyusui biasanya memiliki ritsleting, kancing, atau celah khusus di dada bagian depan. Dengan membeli baju hamil sekaligus menyusui, Bunda bisa menghemat pengeluaran.
Pakai baju ketat untuk ibu hamil adalah sebuah pilihan. Namun, yang terpenting adalah perhatikan juga faktor kenyamanan agar Bunda bisa menikmati fase kehamilan dengan maksimal.
Sumber: Alodoketer, Hellosehat, Detik
Baca Juga:
Tak Biasa, Ini Dia 11 Ritual Melahirkan Unik dari Berbagai Negara
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.