Seperti apa tanda bayi kuning yang normal?
Perlu Parents tahu, bayi kuning atau jaundice adalah kondisi umum yang dialami oleh banyak bayi baru lahir.
Kondisi ini ditandai dengan perubahan warna kulit dan bagian putih mata menjadi kuning.
Lalu, bagaimana cara mengenali mana tanda kuning yang tergolong normal, dan kapan harus waspada terhadap kondisi berbahaya?
Yuk, baca penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Seperti Apa Tanda Bayi Kuning yang Normal?
Tanda utama bayi kuning yang normal adalah kulit dan bagian putih mata bayi tampak kekuningan, biasanya dimulai dari wajah lalu menyebar ke tubuh.
Pada bayi dengan kulit lebih gelap, perubahan warna kuning dapat lebih jelas terlihat di telapak tangan, telapak kaki, dan mulut. Warna kuning biasanya tidak mencapai lebih dari lutut.
Melansir laman Healthline, jaundice yang normal atau physiological jaundice umumnya muncul dalam 2-4 hari setelah bayi lahir, mencapai puncak dalam beberapa hari, lalu menghilang dalam 2 minggu, tergantung penyebabnya.
Meski mengalami perubahan warna kulit, tetapi tanda bayi kuning yang normal adalah si Kecil tetap aktif atau tidak ada gejala lain yang timbul.
Selain itu, bayi juga tetap mau menyusu, urine berwarna jernih, dan pup bayi berwarna kuning atau oranye, sehingga menandakan kondisi ini normal.
Kapan Bayi Kuning Dikatakan Berbahaya?
Bayi kuning dikatakan berbahaya atau tidak normal jika kondisi terjadi dalam 24 jam pertama setelah lahir. Warna kuning meluas ke seluruh tubuh, bayi tampak sangat lesu, tidak mau menyusu, atau menunjukkan gejala lainnya.
Melansir WebMD, gejala yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Kondisi jaundice yang berbahaya bisa menyebabkan komplikasi seperti kernikterus atau kerusakan otak permanen akibat penumpukan bilirubin, jika tidak segera ditangani.
Kondisi bayi kuning yang berbahaya ini berisiko terjadi pada bayi prematur, bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), dan bayi dengan kondisi kesehatan tertentu seperti adanya infeksi.
Untuk mencegah komplikasi, segera periksakan bayi ke dokter jika jaundice muncul tiba-tiba atau semakin parah setelah pulang dari rumah sakit.
Berapa Lama Normalnya Kuning pada Bayi Hilang?
Pada umumnya, warna kuning yang normal pada bayi akan hilang dalam 10-14 hari setelah lahir.
Pada bayi prematur atau yang diberi ASI eksklusif, jaundice kadang bertahan hingga 3 minggu atau bahkan lebih lama. Namun, kondisi ini biasanya tidak berbahaya selama bayi tetap sehat dan aktif.
Apabila disebabkan oleh ASI, biasanya kondisi kuning akan bertahan lebih lama, kira-kira hingga 3-12 minggu.
Namun, Parents tak perlu khawatir, umumnya kondisi tersebut tidak berbahaya dan akan membaik dengan sendirinya.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Bayi Kuning?
Saat bayi diketahui kuning, langkah utama yang perlu dilakukan Parents adalah memastikan bayi cukup mendapat ASI atau susu, karena menyusui yang baik akan membantu membuang bilirubin melalui urine dan feses.
Susui bayi minimal 8 kali dalam 24 jam dan pantau warna urine serta pup bayi.
Jika kuning muncul lebih awal, semakin pekat, atau bayi tampak lesu, segera konsultasikan ke dokter spesialis anak untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Biasanya, kondisi tersebut disebabkan oleh kadar bilirubin yang tinggi sehingga dokter perlu melakukan tes.
Penanganan utama untuk kadar bilirubin tinggi adalah fototerapi (terapi cahaya) yang aman dan efektif.
Pada kasus yang lebih jarang, jika kadar bilirubin sangat tinggi, diperlukan intervensi medis lain seperti transfusi tukar.
Mengutip laman Alomedika, transfusi tukar bilirubin adalah prosedur medis yang bertujuan mengganti darah bayi yang mengandung bilirubin tinggi dengan darah donor yang normal.
Transfusi ini dilakukan untuk mencegah kerusakan otak akibat penumpukan bilirubin yang disebut kernikterus.
Apakah Bayi Kuning karena Kurang ASI?
Ya, bisa jadi. Salah satu penyebab bayi kuning yang sering ditemukan adalah karena kekurangan asupan ASI (breastfeeding jaundice) di minggu pertama setelah dia lahir. Hal tersebut menyebabkan proses penurunan bilirubin dalam tubuh bayi melambat.
Jika si Kecil mengalami hal ini, biasanya dokter akan menyarankan Bunda untuk menyusui bayi lebih sering.
Tujuannya, agar kadar bilirubin bisa berkurang. Serta, bayi bisa cepat buang air besar dan buang air kecil, sekaligus meningkatkan hidrasi.
Bayi kuning karena ASI atau breast milk jaundice juga dapat terjadi pada bayi dengan ASI eksklusif.
Kondisi ini disebabkan oleh pengaruh hormon atau komponen dalam ASI yang memengaruhi metabolisme bilirubin bayi, sehingga memperlambat proses pembersihannya.
Namun, menyusui tetap dapat dilanjutkan karena jaundice jenis ini umumnya tidak membahayakan dan bersifat sementara.
Itulah beberapa tanda bayi kuning yang normal untuk Parents ketahui. Ingat, apabila si Kecil mengalami jaundice disertai gejala lainnya seperti demam atau sulit menyusu, segera hubungi dokter, ya.
Semoga bermanfaat!
***
Baca Juga:
13 Tanda Bayi Sayang Ibunya, Bisa Bunda Lihat dari Gelagatnya
12 Tanda Bayi Baru Lahir yang Sehat, Kenali Sekarang Juga!
10 Ciri-ciri Bayi Prematur yang Sehat dan Cara Perawatannya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.