Seperti apa kadar bilirubin yang normal pada bayi?
Jika anak Parents baru saja lahir, ada kemungkinan ia mengalami kuning atau Neonatal Jaundice.
Jaundice sangat sering ditemukan pada bayi baru lahir. Kondisi ini terjadi ketika bayi memiliki kadar bilirubin yang tinggi.
Bayi kuning sebenarnya merupakan kondisi yang wajar terjadi. Bahkan terjadi pada 60 persen bayi sehat.
Meskipun tidak perlu panik, Parents harus tetap mengamati keadaan bayi.
Nah, berikut adalah penjelasan dan fakta yang harus diketahui oleh Parents seputar bilirubin. Yuk, disimak terlebih dahulu.
Apa itu Bilirubin?
Mengutip dari Cleveland Clinic, penyakit kuning pada bayi baru lahir adalah kondisi di mana tubuh bayi berwarna kuning karena kadar bilirubin yang tinggi.
Penyakit kuning terjadi ketika bilirubin menumpuk di darah bayi. Hiperbilirubinemia adalah istilah medis untuk kondisi ini.
Sedangkan bilirubin sendiri adalah zat kuning yang diciptakan tubuh ketika sel darah merah rusak.
Saat Bunda hamil, hati mengeluarkan bilirubin untuk bayi.
Tetapi setelah lahir, organ hati bayi harus mulai mengeluarkan bilirubinnya sendiri.
Jika organ hati si Kecil tidak cukup berkembang, ia mungkin tidak dapat membuang bilirubin.
Lalu ketika kelebihan bilirubin ini menumpuk, kulit bayi akan tampak lebih kuning.
Penyakit kuning pada bayi sebenarnya sering terjadi. Namun, biasanya tidak serius dan akan hilang dalam beberapa minggu.
Tetapi, penting bagi penyedia layanan kesehatan bayi untuk memeriksa mereka untuk penyakit kuning.
Penyakit kuning yang parah dapat menyebabkan kerusakan otak jika tidak diobati.
Kadar Bilirubin Normal pada Bayi
Pada anak yang lebih tua atau orang dewasa, nilai normal bilirubin direk adalah dari 0-0,4 miligram per desiliter (mg/dL).
Nilai normal bilirubin total adalah 0,3-1,0 mg/dL.
Tingkat bilirubin tidak langsung dalam aliran darah adalah total bilirubin dikurangi kadar bilirubin langsung dalam aliran darah.
Selain itu, rentang referensi normal dapat bervariasi dari lab ke lab.
Pada bayi baru lahir, bilirubin yang lebih tinggi adalah normal karena stres saat lahir.
Bilirubin indirek normal akan berada di bawah 5,2 mg/dL dalam 24 jam pertama kelahiran.
Tetapi banyak bayi yang baru lahir memiliki beberapa jenis penyakit kuning dan kadar bilirubin yang meningkat di atas 5 mg/dL dalam beberapa hari pertama setelah lahir.
Cara Mengetes Kadar Bilirubin
Tes bilirubin dilakukan mengukur jumlah bilirubin dalam aliran darah si Kecil.
Tidak hanya untuk mengetahui penyakit kuning, tes ini digunakan untuk membantu menemukan penyebab kondisi kesehatan lainnya anemia, dan penyakit hati.
Bilirubin adalah pigmen oranye-kuning yang terjadi secara normal ketika bagian dari sel darah merah si Kecil rusak.
Organ hati mengambil bilirubin dari darah dan mengubah susunan kimiawinya sehingga sebagian besar melewati kotoran sebagai empedu.
Jika kadar bilirubin si Kecil lebih tinggi dari biasanya, itu pertanda bahwa sel darah merahnya rusak pada tingkat yang tidak biasa atau organ hati tidak memecah limbah dengan benar dan membersihkan bilirubin dari darah.
Pilihan lain adalah bahwa ada masalah di bagian tubuh lain di sepanjang jalur yang mengeluarkan bilirubin dari hati dan masuk ke dalam feses si Kecil.
Mengutip dari WebMD, seorang perawat atau teknisi laboratorium akan mengambil darah melalui jarum kecil yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah di lengan bayi.
Darah dikumpulkan dalam tabung.
Pada bayi baru lahir, darah biasanya diambil dengan menggunakan jarum untuk mematahkan kulit tumit.
Kemudian dokter akan mengirim darah ke laboratorium untuk dianalisis.
Sebelum tes, beritahu dokter tentang seberapa aktif si Kecil dan makanan serta obat apa yang Anda minum.
Obat-obatan tertentu dapat mengubah hasil si Kecil.
Setelah tes, si Kecil akan dapat segera melanjutkan aktivitas normal seperti biasa.
Penyebab Bila Kadar Bilirubin Tinggi
Tes bilirubin akan mengukur jumlah bilirubin total di dalam tubuh.
Ini juga dapat memberikan kadar dua jenis bilirubin yang berbeda: tidak terkonjugasi dan terkonjugasi.
-
Bilirubin tak terkonjugasi (“tidak langsung”). Ini adalah bilirubin yang dibuat dari pemecahan sel darah merah. Ini berjalan dalam darah ke hati.
-
Bilirubin terkonjugasi (“langsung”). Ini adalah bilirubin setelah mencapai hati dan mengalami perubahan kimia. Ini bergerak ke usus sebelum dikeluarkan melalui feses si Kecil.
Untuk orang dewasa di atas 18 tahun, total bilirubin normal bisa mencapai 1,2 miligram per desiliter (mg/dl) darah.
Bagi mereka yang berusia di bawah 18 tahun, kadar normalnya adalah 1 mg/dl.
Hasil normal untuk bilirubin terkonjugasi (direk) harus kurang dari 0,3 mg/dl.
Pada laki-laki cenderung memiliki kadar bilirubin yang sedikit lebih tinggi daripada perempuan.
Orang Afrika-Amerika cenderung memiliki kadar bilirubin yang lebih rendah daripada orang dari ras lain.
Bilirubin total yang tinggi dapat disebabkan oleh:
- Anemia
- Sirosis
- Reaksi terhadap transfusi darah
- Sindrom Gilbert – kondisi umum yang diturunkan di mana ada kekurangan enzim yang membantu memecah bilirubin.
- Hepatitis virus
- Reaksi terhadap obat
- Penyakit hati alkoholik
- Batu empedu
Penyebab Kadar Bilirubin Rendah
Kadar bilirubin yang lebih rendah dari normal tidak menjadi masalah.
Pada bayi baru lahir, kadar bilirubin tinggi yang tidak turun dalam beberapa hari hingga 2 minggu mungkin merupakan tanda:
- Ketidakcocokan golongan darah antara ibu dan anak
- Kekurangan oksigen
- Infeksi yang diturunkan
- Penyakit yang memengaruhi hati
Artikel terkait: Bayi Masuk Angin: Penyebab, Cara Mengatasi, Pencegahan
Fakta Seputar Bilirubin, Si Penyebab Bayi Kuning
1. Kuning (Jaundice) pada Bayi Baru Lahir Disebabkan oleh Bilirubin yang Tinggi
Pada bayi yang sudah lebih besar dan orang dewasa, liver akan memproses bilirubin tersebut.
Namun, liver bayi baru lahir masih berkembang dan belum bisa memprosesnya dengan baik.
Bayi yang berisiko tinggi terkena jaundice adalah bayi dengan kondisi berikut ini:
- Bayi prematur yang lahir sebelum usia kandungan 37 minggu
- Tidak mendapatkan cukup asupan susu, baik susu formula atau ASI
- Bayi dengan golongan darah yang tidak kompatibel dengan golongan darah ibunya
Selain bilirubin, penyebab terjadinya jaundice yang tinggi bisa juga karena adanya infeksi, defisiensi enzim, masalah liver, dan abnormalitas pada sel darah merah bayi.
Pada sebagian besar kasus, jaundice akan sembuh dengan sendirinya seiring dengan berkembangnya liver bayi.
Biasanya kuning pada bayi hilang dalam waktu dua hingga tiga minggu.
Bilirubin yang terlalu tinggi pada bayi bisa mengakibatkan tuli, cerebral palsy, dan kerusakan otak lainnya.
Jaundice pada bayi baru lahir yang terjadi lebih dari 3 minggu bisa menjadi tanda atau gejala penyakit serius.
2. Fakta: Orang Dewasa Juga Bisa Mengalami Kenaikan Bilirubin
Tidak hanya bayi, kenaikan bilirubin bisa terjadi pada orang dewasa.
Kadar bilirubin normal pada orang dewasa adalah sekitar 0,2 hingga 1,2mg/dL.
Jika peningkatan bilirubin lebih dari 2mg/dL, maka kemungkinan mengindikasikan adanya penyakit tertentu.
Jumlah bilirubin yang meningkat dapat terjadi karena adanya beberapa penyakit tertentu, misalnya:
- gangguan hati
- penyakit pada empedu
- kerusakan sel darah merah
- efek samping dari obat yang dikonsumsi.
Setelah mengetahui informasi lengkap tentang bilirubin di atas, semoga bisa Parents tidak perlu panik lagi,ya.
***
Baca juga:
Hati-hati beri obat untuk bayi kuning, ibu ini beri peringatan
7 Penyebab dan Cara Mengatasi Mata Bayi Kuning yang Perlu Diwaspadai Parents!
10 Penyakit yang bisa dialami bayi baru lahir, Parents perlu waspada nih!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.