Ketika Anda menjadi seorang ibu baru, Anda mungkin memiliki kekhawatiran di pikiran Anda dan bertanya-tanya apa saja tanda bayi kurang ASI.
Saat menyusui, sulit untuk mengukur jumlah pasti ASI yang bayi Anda dapatkan, tetapi ada beberapa tanda yang harus diwaspadai ketika bayi Anda tidak mendapatkan cukup ASI, terutama dalam beberapa minggu pertamanya.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Melihat Tanda Bayi Kurang ASI?
Jika Anda melihat tanda bayi kekuranan ASI, sebaiknya hubungi dokter atau konsultan laktasi agar mereka dapat membantu menyelesaikan masalah dengan segera. Tentu sangat penting jika anak mendapatkan cukup ASI dan Anda tidak perlu khawatir kehilangan jam tidur.
Bila Bunnda lebih peka terhadap pertumbuhan anak, Anda dapat mengetahui apakah ada sesuatu yang salah dengan pasokan ASI atau pelekatan bayi.
Kehadiran bayi memang merupakan pengalaman luar biasa. Namun, Bunda tak perlu terlalu mengkhawatirkan banyak hal. Sebaliknya, carilah beberapa tanda bayi kurang ASI, mintalah bantuan, lalu nikmatilah kebersamaan Anda dengan si kecil, karena perkembangan mereka sangat pesat.
7 Tanda Bayi Kurang ASI yang Perlu Bunda Ketahui!
1. Sesi menyusui sangat singkat atau sangat lama
Beberapa ibu melaporkan sesi menyusui yang ekstra panjang, lebih dari satu jam atau malah sangat pendek, kurang dari lima menit. Menurut Healthy Children, sesi ekstra panjang atau pendek ini dapat menjadi tanda bayi kurang ASI.
Amati apakah bayi Anda menelan ASI secara konsisten. Jika tidak, mungkin ada masalah dengan pelekatannya atau persediaan ASI yang rendah.
2. Berat Badan Bayi Tidak Bertambah
Salah satu tanda bayi kekurangan asupan ASI ialah berat badan yang tak kunjung bertambah.
Meskipun normal bagi bayi kehilangan sedikit berat badannya, Dr. Sears mencatat bahwa sekitar tiga atau empat minggu, bayi Anda seharusnya mendapatkan sekitar empat hingga tujuh ons dan melampaui berat lahirnya.
Setelah fase ini, bayi akan mengalami kenaikan sekitar setengah hingga 1 kilogram per bulan. Jika Anda khawatir bayi tidak bertambah berat badannya dengan cepat, pastikan untuk bertanya kepada dokter.
3. Bayi tidak memproduksi cukup popok yang basah atau kotor
Pada newborn, umumnya dokter akan menyarankan Anda menghitung jumlah popok basah (pipis) dan kotor (BAB) per hari. Hal ini dapat membantu Anda melihat tanda bayi kurang ASI atau tidak.
Selama sekitar lima hari pertama, bayi Anda harus menghasilkan sekitar tiga popok basah dan tiga popok kotor. Setelah itu, normal bagi bayi untuk memiliki enam atau lebih popok basah dan sekitar tiga popok yang kotor.
Artikel terkait: 9 tanda bayi cukup ASI, nomor 4 sering terlewatkan!
4. ASI Anda belum keluar
Meskipun tubuh Anda memproduksi kolostrum sejak kehamilan, ASI Anda tidak akan sepenuhnya keluar selama sekitar tiga atau empat hari pascapersalinan. Hal ini bisa memengaruhi asupan ASI bagi si kecil dan bisa menghambat tumbuh kembangnya di hari-hari pertama setelah lahir.
Beri tahu dokter atau konsultan laktasi jika Bunda merasakan pasokan ASI tak kunjung bertambah walau sudah lewat 24 jam setelah melahirkan.
5. Payudara Sangat Bengkak
Pembengkakan parah, selain menyakitkan, bisa menjadi pertanda bahwa payudara Anda tidak mengeluarkan ASI dengan benar saat menyusui.
Meskipun pembengkakan adalah bagian normal dari menyusui, La Leche League mencatat bahwa jika hal ini tetap berlanjut atau menjadi bengkak yang ekstrim (mastitis), segera hubungi konsultan laktasi untuk mengatasi masalah ini.
6. Nyeri Datang saat Pelekatan
Dalam beberapa kasus, pembengkakan payudara dan puting yang nyeri dapat mengakibatkan sesi menyusui yang menyakitkan. Jika Anda mengalami rasa sakit dari pelekatan si kecil, kemungkinan mereka tidak melekat dengan benar.
Pastikan pelekatan bayi Anda dengan benar. Cobalah posisi menyusui yang berbeda dan mintalah bantuan seorang profesional jika masalahnya tetap ada.
7. Anda tidak memperhatikan refleks keluarnya ASI
Jika Anda tidak menyadari rasa “kesemutan” setelah bayi mengisap, mungkin ASI Anda belum keluar. Refleks keluarnya ASI menandakan bahwa bayi Anda mendapat cukup ASI. Jadi, jika tidak adanya refleks ini, kemungkinan terlihat tanda bayi kurang ASI.
Apakah Bunda mengalami salah satu tanda di atas? Apa tips Anda saat mengetahui tanda bayi kurang ASI?
Referensi: Romper
Baca juga:
ASI keluar terlalu banyak, anugerah ataukah beban bagi ibu?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.