Jantung berdebar akan dirasakan calon orang tua yang tengah menanti kelahiran buah hatinya ke dunia. Bicara mengenai kehamilan, terdapat kehamilan aterm yang wajib diketahui semua ibu.
Artikel terkait: 23 Persiapan Melahirkan agar Lahiran Normal Berjalan Lancar!
Definisi
Bagi yang belum pernah mendengar, kehamilan aterm merupakan kondisi kehamilan yang berlangsung selama 37-40 minggu.
Hal ini sejatinya normal karena biasanya ibu baru akan melahirkan pada rentang usia tersebut.
Melansir laman March of Dimes, kehamilan penuh berlangsung antara 39 minggu, 0 hari dan 40 minggu, 6 hari.
Sederhananya, waktu tersebut adalah seminggu sebelum hingga seminggu setelah Hari Perkiraan Lahir yang telah diprediksi dokter.
Berdasarkan data The American College of Obstetrician & Gynecology, terdapat beberapa istilah dalam kehamilan tergantung usia kelahiran bayi, antara lain:
- Aterm awal: 37-38 minggu
- Aterm penuh: 39-40 minggu
- Aterm akhir: 41 minggu
- Postterm: 42 minggu dan seterusnya
Jika kelahiran tiba sebelum usia 37 minggu, bisa dikatakan bayi lahir prematur.
Kondisi kelahiran prematur juga dikelompokkan berdasarkan kapan ia lahir ke dunia, yaitu:
- Bayi sangat prematur: 23-28 minggu
- Bayi prematur cukup bulan: 29-33 minggu
- Bayi prematur terlambat lahir: 34-37 minggu
Artikel terkait: Terobosan Baru untuk Memiliki Keturunan: Cangkok Rahim!
Sebagai catatan, bayi yang lahir sebelum cukup bulan berpeluang lebih besar untuk mengalami aneka komplikasi.
Sebut saja masalah pernapasan, gula darah rendah, dan masalah lain yang membuatnya harus dirawat di NICU.
Faktanya, situs resmi Organisasi Kesehatan Dunia mencatat sekitar 15 juta bayi lahir terlalu dini setiap tahunnya.
Dari angka kelahiran tersebut, sekitar 1 juta anak harus kehilangan nyawa akibat komplikasi kelahiran prematur.
Kalaupun anak prematur selamat, ada saja bayi yang harus merasakan masalah dalam tumbuh kembangnya.
Tak hanya cacat tubuh, bayi prematur rentan mengalami hambatan kemampuan belajar, penglihatan, dan pendengaran.
Secara global, prematuritas merupakan penyebab utama kematian anak di bawah usia 5 tahun.
Di hampir semua negara dengan data yang dapat diandalkan, angka kelahiran prematur meningkat.
Dilihat secara global, kelahiran prematur didukung sejumlah aspek sehingga tidak bisa berusia panjang.
Antara lain penghasilan orang tua terlalu rendah, kurangnya perawatan yang layak, biaya, dukungan menyusui, dan perawatan dasar untuk infeksi dan kesulitan bernapas.
Di negara-negara berpenghasilan tinggi, hampir semua bayi bisa bertahan hidup.
Penggunaan teknologi yang tidak optimal di lingkungan berpenghasilan menengah menyebabkan peningkatan beban kecacatan di antara bayi prematur yang bertahan hidup pada periode neonatal.
Artikel terkait: Mengulik 7 Reaksi Janin Saat Ibu Berhubungan Badan, Penasaran?
Manfaat Kehamilan Aterm
Kendati terdengar agak menyeramkan, setiap minggunya sangat penting bagi tumbuh kembang janin.
Dalam rahim, organ vital bayi seperti otak dan paru-paru telah berkembang di usia terakhir kehamilan.
Ada beragam manfaat kehamilan aterm yang sebaiknya diketahui:
1. Organ Bayi Berkembang Sempurna
Pada minggu ke-3 kehamilan, sel telur yang telah dibuahi akan mulai berkembang dan membentuk kantung berisi bakal janin (embrio) dan plasenta.
Sel darah janin pun mulai terbentuk dan ratusan sel lainnya ikut berkembang.
Minggu berikutnya, tabung jantung janin sudah mulai ada dan berdenyut hingga 65 kali dalam satu menit.
Di akhir bulan pertama kehamilan, janin sudah berukuran lebih kecil dari butiran nasi.
Momen inilah ibu hamil mulai merasakan gejala kehamilan.
Hormon kehamilan HCG juga akan menghentikan menstruasi untuk sementara waktu.
Seiring perjalanan kehamilan, beberapa organ penting janin akan tumbuh, biasanya beberapa minggu terakhir kehamilan.
Seperti otak bayi yang sudah berkembang saat usia kehamilan 35 minggu.
Demikian juga dengan paru-paru dan hati yang perkembangannya juga sangat pesat jelang kelahiran.
Artikel terkait: Bolehkah Ibu Menyusui Saat Hamil & Apa Saja yang Harus Diperhatikan?
2.Terhindar dari Komplikasi
Seperti telah diinfokan sebelumnya, bayi yang lahir di bawah usia 37 minggu 2 kali lipat berisiko mengalami gangguan pernapasan.
Kelahiran aterm akan membantu bayi lebih kuat dan organ pentingnya berkembang.
Selain itu, terlahir cukup bulan juga mencegah bayi terkena komplikasi dalam jangka panjang.
Seperti telah diketahui, bayi yang lahir prematur lebih mungkin mengalami masalah perilaku dan berkembang lebih lambat dibanding anak lain yang dilahirkan cukup bulan.
3. Persalinan Lebih Baik
Tahukah Parents, bahwa kehamilan aterm juga membantu memberikan pengalaman persalinan yang lebih baik dan positif.
Ada momentum ketika bayi belum juga lahir pada waktunya, induksi akan menjadi pilihan.
Dengan kehamilan aterm, Anda akan melahirkan tepat waktu sehingga risiko perdarahan dapat berkurang.
Induksi tidak harus menjadi pilihan dan rahim tetap sehat karena tidak sering berkontraksi lebih kuat.
4. Bayi Menyusui Lebih Lancar
Salah satu masalah yang berisiko dialami bayi prematur ialah kesulitan mengisap dan menelan.
Hal ini disebabkan sistem pencernaan dan refleksnya belum berfungsi dengan mumpuni.
Oleh karena itu, manfaat kehamilan aterm lainnya adalah bayi punya kemampuan menyusui yang baik.
Saat lahir, si Kecil sudah bisa mendapatkan asupan nutrisi yang ia butuhkan.
Kendati demikian, kehamilan aterm nyatanya tidak selalu baik terlebih bila ibu dan janin harus dilahirkan segera.
Dokter akan menyarankan bayi segera lahir jika ibu hamil mengalami preeklamsia, diabetes gestasional, hipertensi hamil, atau kondisi lain yang membahayakan kehamilan dan janin.
Mengutip Mayo Clinic, risiko ibu melahirkan belum cukup waktu jika ada keadaan berikut:
- Memiliki berat badan terlalu kurus atau terlalu gemuk sebelum hamil
- Menjalani gaya hidup tidak sehat seperti merokok, minum alkohol, atau menggunakan narkoba
- Memiliki jarak kehamilan yang terlalu dekat
- Mengidap penyakit tertentu, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan gangguan pembekuan darah
- Kehamilan kembar
- Memiliki riwayat persalinan prematur atau ada anggota keluarga yang mengalaminya
- Kurang memerhatikan kehamilan, seperti tidak rutin memeriksakan diri ke dokter atau tidak mengonsumsi vitamin yang dianjurkan dokter
Parents, semoga informasi ini bermanfaat dan membuka wawasan kita semua.
***
Baca juga:
12 Komplikasi Kehamilan Kembar yang Perlu Parents Waspadai
Morning Sickness: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Ketahui Penyebab Kaki Kram Saat Hamil dan Cara Mengatasi
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.