Menemukan benjolan pada tubuh anak tentunya akan menimbulkan rasa khawatir, terutama jika terjadi pada area wajah. Salah satu jenis penyakit yang perlu Parents waspadai terjadi pada anak adalah penyakit kalazion, yaitu timbulnya benjolan di daerah mata.
Lantaran terjadi di daerah mata, penyakit kalazion sering kali disalahartikan sebagai mata bintitan. Namun, keduanya adalah kondisi yang berbeda. Berikut adalah ulasan dan beberapa hal yang perlu Parents ketahui mengenai kalazion.
Kalazion pada Anak
Sumber: Shutterstock
Mengutip dari Cleveland Clinic, kalazion adalah benjolan merah yang terjadi di kelopak mata. Kadang-kadang, penyakit ini disebut dengan kista kelopak mata atau kista meibom. Kalazion biasanya terbentuk di kelopak mata bagian atas, tetapi kadang-kadang juga dapat terbentuk di kelopak mata bagian bawah.
Meskipun sama-sama menimbulkan benjolan kecil di area kelopak mata, kalazion berbeda dengan bintitian. Namun, bintitan bisa menjadi salah satu dari penyebab terjadinya kalazion.
Perbedaannya, bintitan adalah infeksi bakteri yang menyebabkan kelenjar membengkak dan bisa menimbulkan rasa sakit. Sementara kalazion umumnya tidak menyakitkan dan muncul lebih jauh di bagian belakang kelopak mata.
Penyebab Penyakit Kalazion pada Anak
Di kelopak mata kita, terdapat kelenjar minyak kecil yang membantu menjaga kelembapan mata yang bernama kelenjar meibom. Kelenjar ini terletak di dekat tempat tumbuhnya bulum mata.
Kalazion terjadi ketika ada sesuatu yang menyumbat kelenjar minyak tersebut. Kelenjar yang tersumbat akan mulai menahan minyak dan mulai membengkak. Akhirnya, cairan akan mengalir dan timbul benjolan keras di kelopak mata.
Kalazion sering disebabkan oleh beberapa kondisi medis tertentu, termasuk:
- Rosacea (kondisi kulit yang menyebabkan kemerahan dan jerawat)
- Blefaritis kronis atau radang kelopak mata
- Dermatitis seboroik
- Tuberkulosis (TBC)
- Infeksi virus
Artikel Terkait: 10 Penyakit pada Anak yang Paling Sering Menular
Gejala
Sumber: Freepik
Berikut adalah beberapa gejala penyakit kalazion yang terjadi pada anak:
1. Benjolan di Area Mata
Pada awalnya, kalazion bisa berupa benjolan pada kelopak mata yang sangat kecil dan semakin membesar dalam waktu beberapa hari atau minggu. Besarnya sendiri bisa bervariasi, berkisar antara 2 milimeter hingga 8 milimiter.
Di awal kemunculannya benjolan ini mungkin terasa sakit, tetapi setelah beberapa saat biasanya tidak akan terasa sakit. Namun, jika benjolan tersebut terinfeksi, seluruh kelopak mata bisa menjadi bengkak, nyeri, dan terasa hangat.
2. Iritasi Mata
Kalazion dapat menyebabkan iritasi ringan yang menyebabkan mata berair. Parents mungkin melihat mata anak berair, kemerahan, dan terkadang terasa gatal. Iritasi mata juga bisa menyebabkan sensitivitas pada cahaya, yaitu tidak bisa melihat cahaya yang terang.
3. Penglihatan Kabur
Kalazion yang menimbulkan benjolan yang besar dapat menyebabkan penglihatan menjadi kabur. Hal ini terjadi karena benjolan yang besar tersebut mendorong bola mata, menyebabkan penglihatan anak menjadi kabur.
Cara Mengatasi Penyakit Kalazion pada Anak
Sumber: Shutterstock
Melansir dari Stanford Medicine Children’s Health, pengobatan kalazion akan tergantung pada gejala, usia, dan kesehatan anak secara umum. Pengobatan dan perawatan juga akan tergantung pada seberapa parah kondisinya.
Dalam kebanyakan kasus, Parents dapat mengobati kalazion di rumah. Cobalah beberapa cara sederhana untuk meredakan gejala tidak nyaman yang diakibatkan kalazion seperti:
1. Kompres Hangat
Untuk mengobati kalazion, kita harus ‘membuka’ kelenjar minyak yang tersumbat. Jangan pernah menekan benjolan dengna keras atau mencoba meletuskannya karena sangat berbahaya, mata bisa jadi terluka.
Sebagai gantinya, cobalah untuk menggunakan kompres hangat pada area yang terinfeksi. Caranya, basahi waslap bersih dengan air hangat dan letakkan pada mata yang mengalami benjolan selama 15 menit. Lakukan ini setidaknya tiga kali sehari.
2. Pijat
Tekanan lembut juga dapat ‘membantu’ membuka kelenjar minyak yang tersumbat. Untuk melakukan ini, pijatlah kelopak mata dengan lembut beberapa kali sehari. Pijat selama beberapa menit setiap hari, menggunakan tekanan ringan hingga sedang. Hindari memijat benjolan dengan kencang.
3. Jaga Kebersihan Mata
Saat terkena kalazion, usahakan untuk menjaga kebersihan mata dengan baik. Beri tahu anak untuk tidak menggosok matanya atau memeras dan menggosok benjolan yang ada di kelopak matanya.
Selain itu, mintalah anak untuk sering-sering mencuci tangannya agar ia tidak menyentuh area yang terinfeksi dengan tangan kotor yang dapat memperburuk infeksi. Setelah benjolan perlahan sudah mulai mereda, tetap jaga kebersihan area tersebut.
Kalazion berukuran besar atau infeksi yang disebabkan olehnya mungkin perlu diobati dengan mengunjungi dokter spesialis mata. Untuk membuat diagnosis dan menentukan perawatan yang dibutuhkan, dokter akan memeriksa mata, kelopak mata, bulu mata, dan tekstur kulit anak.
Dokter spesialis mata juga akan melakukan pemeriksaan kelopak mata secara menyeluruh dengan menyinari cahaya terang dan menggunakan pembesaran untuk melihat pangkal bulu mata serta memeriksa lubang kelenjar minyak.
Sumbatan yang terjadi mungkin perlu ‘dibuka’ untuk mengeluarkan cairannya melalui insisi atau sayatan. Penderita kalazion juga mungkin memerlukan suntikan steroid untuk mengatasi pembengkakan dan peradangan. Dokter pun mungkin meresepkan obat tetes mata antibiotik sebagai pengobatan.
Artikel Terkait: Mudah Menular dan Sering Dialami Anak, Hati-Hati Penyakit Moluskum Kontagiosum!
Kapan Bisa Sembuh?
Kalazion biasanya hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu hingga beberapa bulan. Dengan pengobatan yang tepat, mereka mungkin menghilang dengan lebih cepat dibandingkan kalazion yang tidak diobati sama sekali (misalnya tidak dikompres dan dibiarkan saja).
Jika kalazion masih dalam tahap awal, beberapa dokter akan merekomendasikan perawatan di rumah seperti menggunakan kompres hangat. Suhu hangat akan mendorong drainase dengan melunakkan minyak ‘mengeras’ yang menghalangi saluran.
Bila kalazion anak tidak kunjung sembuh atau mereda setelah rutin dikompres, dokter akan merujuknya ke dokter mata untuk perawatan lebih lanjut.
Dokter mata mungkin akan memberikan perawatan lanjutan misalnya menyuntikkan kalazion dengan steroid, yang seharusnya menghentikan peradangan dan menyebabkan benjolan hilang dalam satu atau dua minggu. Injeksi kedua mungkin diperlukan.
Apabila suntikan tidak berhasil, benjolan dapat diangkat melalui pembedahan. Prosedur ini akan dilakukan dengan anestesi umum, terutama jika anak belum cukup besar untuk tetap diam saat terjaga.
Akan tetapi, jika anak masih dinilai terlalu kecil, dokter mata biasanya menyarankan menunggu untuk melakukan operasi sampai anak lebih besar dan lebih mampu untuk tetap diam. Namun, jika kalazion sangat besar dan merusak atau memengaruhi penglihatan, maka operasi dianjurkan untuk segera dilakukan.
Artikel Terkait: 5 Jenis Penyakit Autoimun yang Rentan Terjadi pada Anak, Catat Parents!
Cara Mencegah Penyakit Kalazion pada Anak
Sumber: Freepik
Untuk dapat menghindari kalazion, selalu jaga kebersihan mata dengan baik. Jika sudah pernah terkena kalazion sebelumnya, maka semakin tinggi risiko untuk terkena lagi di waktu yang akan datang.
Oleh karena itu, selalu praktikkan kebiasaan menjaga kebersihan yang baik untuk membantu mencegah terjadinya kalazion kembali. Beberapa poin penting dari kebersihan mata yang baik meliputi:
- Mencuci Tangan
Beri tahu anak untuk mencuci tangan dengan bersih dan rutin. Sebelum dia menyentuh mata atau wajahnya, pastikan tangannya sudah bersih.
- Cuci Wajah
Cuci wajah anak setiap hari untuk menghilangkan kotoran, terutama sebelum tidur. Dokter mungkin merekomendasikan untuk membersihkan kelopak mata dengan sabun khusus atau sampo bayi yang lembut, terutama jika anak rentan terhadap blepharitis.
Untuk orang dewasa, mencegah kalazion bisa dengan melakukan perawatan lensa kontak dan kebersihan alat rias harus diperhatikan. Cuci tangan sebelum melepas lensa kontak dan pastikan untuk membersihkan lensa kontak secara menyeluruh dengan disinfektan dan larutan pembersih lensa khusus. Selalu perhatikan waktu penggunaan lensa kontak, misalnya lensa kontak bulanan atau harian hanya boleh digunakan sesuai dengan yang tertera pada kemasan.
Parents juga harus membuang semua alat rias atau makeup yang sudah kedaluwarsa. Pastikan untuk mengganti maskara dan eye shadow setiap dua hingga tiga bulan untuk mencegah penumpukan bakteri. Selain itu, jangan pernah berbagi atau menggunakan alat rias milik orang lain agar tidak saling bertukar bakteri.
***
Kalazion pada anak bukanlah penyakit yang serius dan dapat menular, tetapi bisa menimbulkan gejala yang tidak nyaman. Selalu jaga kebersihan area mata untuk mencegahnya. Semoga informasi ini bermanfaat, ya, Parents.
Baca Juga:
Kerap Dialami Anak, Simak Gejala Penyakit Tonsilitis yang Perlu Diwaspadai!
Anak sering mengeluh nyeri otot, waspadai penyakit fibromyalgia
Penyakit Kulit Bernanah pada Anak: Penyebab dan Pengobatan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.