Penyakit autoimun terjadi saat sistem kekebalan tubuh kita menyerang sel-sel sehat kita sendiri. Tak hanya pada orang dewasa, penyakit autoimun pada anak pun bisa saja terjadi lho Parents.
Pada banyak kondisi penyakit ini bisa berubah menjadi kronis dan membahayakan jiwa. Sebagian besar kasus penyakit autoimun ini belum ditemukan obat untuk menyembuhkannya.
Gejala penyakit autoimun anak
Pada anak, penyakit ini bisa sulit terdeteksi dan didiagnosis. Kondisi ini pun memang jarang terjadi pada anak namun bila sudah terjadi penanganannya menjadi lebih kompleks.
Ada beberapa gejala yang bisa menjadi peringatan setiap orangtua terhadap kemungkinan penyakit ini terjadi pada anak. Kondisi utamanya biasanya berhubungan erat dengan sistem kekebalan tubuhnya, seperti :
- Mengalami demam
- Kelelahan yang kronis
- Merasa pusing
- Terdapat ruam pada kulit
- Mengalami penurunan berat badan
- Terjadi kekakuan pada sendi
- Mata dan mulut nampak kering
- Rambut rontok dan rapuh tanpa sebab
Penyakit autoimun pada anak.
Apakah penyebabnya?
Penyakit autoimun sendiri bukan merupakan penyakit yang bisa menular. Ada beberapa alasan dan penyebab anak bisa mengalami penyakit autoimun ini, diantaranya :
Gen diketahui memiliki peran penting pada kondisi autoimun yang dialami seorang anak. Beberapa gen yang diturunkan dari keluarga diketahui bisa menyebabkan anak mengalaminya sejak lahir.
Selain genetik, penyakit autoimun ini pun bsia terjadi karena hormonal. Ada beberapa kondisi autoimun yang memengaruhi remaja perempuan maupun perempuan muda karena faktor hormonal ini.
Penyebab eksternal bisa menjadi salah satu penyebab dari penyakit satu ini. Pada beberapa kasus, penyakit autoimun tidak akan muncul bila tidak ada faktor pendukung seperti infeksi bakteri, paparan racun, maupun obat-obatan tertentu.
Artikel terkait : Berisiko sebabkan gagal ginjal dan jantung anak, waspadai gejala anemia hemolitik
Jenis Penyakit autoimun pada anak
1. Penyakit lupus
Tak hanya pada orang dewasa, lupus ternyata mungkin juga terjadi pada anak. Walau jarang terjadi pada anak balita, namun diketahui penyakit ini banyak ditemukan pada seseorang dibawah 18 tahun.
Penyakit lupus erythematosus atau lupus sistemik ini bisa terjadi pada tubuh yang mengakibatkan rusaknya sendi, ginjal, kulit, jantung, paru-paru, pembuluh darah, hingga otak maupun organ lainnya.
Gejala umum dari kondisi ini beragam, namun salah satu yang khas ialah munculnya ruam berbentuk seperti kupu-kupu di antara pipi dan hidung.
Artikel terkait: Menderita Lupus saat hamil, apa risikonya bagi ibu dan janin?
2. Celiac disease salah satu penyakit autoimun pada anak
Penyakit autoimun satu ini berhubungan erat dengan kesehatan pencernaan. Celiac disease memengaruhi usus halus anak yang mengakibatkan ia lebih sensitif terhadap protein gluten.
Beberapa makanan yang sebaiknya dihindari ialah gandum, roti, pasta, maupun makanan dari tepung-tepungan lainnya. Kondisi ini umumnya lebih banyak terjadi secara genetik pada anak perempuan dibandingkan anak laki-laki.
Artikel terkait : Dikira hanya flu biasa, anak ini mengalami penyakit saraf akut mirip polio!
3. Diabetes tipe 1
Penyakit diabetes pun ternyata termasuk kedalam salah satu penyakit autoimun anak yang wajib diwaspadai. Khususnya pada tipe 1, banyak kasus terjadi pada anak-anak terutama mereka yang berusia dibawah 20 tahun.
Diabetes tipe ini terjadi saat organ pankreas dalam tubuh berhenti memperoduksi hormon insulin. Bisa diidap seumur hidup dan tidak ada obat yang benar-benar bisa menyembuhkan, sebaiknya cek kesehatan si kecil secara berkala ya Parents.
4. Kawasaki Disease termasuk penyakit autoimun pada anak
Saat anam demam tak kunjung sembuh hingga 5 hari lamanya, waspadai ya Parents. Hal ini karena kondisi tersebut bisa menjadi gejala awal kawasaki disease.
Termasuk penyakit autoimun, ini bisa menyerang otot-otot di seluruh tubuh, tak terkecuali pembuluh koroner jantung. Kondisi ini lebih rupanya lebih rentan terjadi pada anak, khususnya anak di bawah 5 tahun.
Penyakit autoimun pada anak yang perlu diwaspadai.
5. Tiroiditis autoimun
Gangguan pada tiroid pun bisa terjadi pada anak-anak, khususnya tiroiditis autoimun. Kondisi ini bisa berupa hipotiroidisme atau hipertiroidisme.
Anak yang memiliki riwayat penyakit ini dari keluarga diketahui lebih rentan mengalaminya, Parents. Waspadai berbagai gejala yang berkaitan dengan gangguan tiroid ini, khususnya bila terjadi pembengkakkan di kelenjar tiroid.
***
Untuk bisa mengetahui kondisi ini penting bagi setiap orangtua untuk memerhatikan selalu kondisi buah hati. Memeriksakan kesehatan anggota keluarga secara rutin pun sebaiknya dilakukan dan dibiasakan, ya.
Semoga informasi ini bermanfaat.
Baca Juga :
Cek Sekarang, Ini Tanda Kelainan Darah pada Anak yang Wajib Parents Waspadai
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.