Waspada Bahaya Janin Terlambat Berkembang, Ini Penyebab dan Cirinya

Bunda, ketahui ciri, penyebab, dan pencegahan kondisi janin terlambat berkembang!

Janin terlambat berkembang bisa menjadi kondisi yang rentan dialami oleh ibu hamil. 

Berikut penjelasan penyebab, tanda dan cara mencegahnya, Parents.

Artikel terkait: Terjadi di Awal Kehamilan, Ketahui 7 Penyebab Janin Tidak Berkembang

Jenis IUGR selama Kehamilan

janin terlambat berkembang

Pertumbuhan janin yang lambat ini juga dikenal sebagai Intrauterine Growth Restriction (IUGR), yang menyebabkan ukuran bayi lebih kecil dari ukuran rata-rata pada usia kehamilan.

Kondisi ini bisa terjadi dalam dua bentuk selama kehamilan, yakni:

1. IUGR Simetris atau Primer

Bayi memiliki tubuh simetris, sebanding dengan organ dalam. Namun janin tetap lebih kecil dari ukuran bayi normal pada usia itu. 

2. IUGR Asimetris atau Sekunder

Bayi memiliki kepala dan otak normal, tetapi tubuh lebih kecil dari yang seharusnya pada usia kehamilan tersebut.

Kondisi ini tidak jelas sampai trimester ketiga

Bukan tanpa alasan, IUGR juga bisa disebabkan karena beberapa hal.

Artikel terkait: 5 Penyebab Janin Tidak Bergerak dalam Kandungan, Kapan Harus Waspada?

Dampak Janin Terlambat Berkembang

janin terlambat berkembang

Kondisi ini bisa menyebabkan beberapa risiko kesehatan selama kehamilan, saat persalinan, bahkan ketika lahir, seperti:

  • Jumlah sel darah merah sangat tinggi
  • Hipoglikemia (gula darah rendah)
  • Berat bayi lahir rendah (BBLR)
  • Kesulitan menjaga suhu tubuh
  • Resistensi rendah terhadap infeksi
  • Kesulitan menangani tekanan persalinan pervaginam
  • Tingkat oksigen menurun
  • Skor Apgar rendah pada bayi
  • Meconium aspiration (inhalasi feses lewat saat berada di dalam rahim), yang dapat menyebabkan masalah pernapasan

Gejala Janin Terlambat Berkembang

Waspada Bahaya Janin Terlambat Berkembang, Ini Penyebab dan Cirinya

Tanda utama dari kondisi ini ialah ukuran janin lebih kecil untuk usia kehamilan Anda.

Pada usia kehamilan yang sama, secara khusus perkiraan berat bayi biasanya berada di bawah persentil ke-10 atau kurang dari 90 persen. 

Saat pemeriksaan antenatal, dokter biasanya akan mengukur tinggi rahim dari tulang kemaluan untuk memperkirakan ukuran janin.

Kekurangan tinggi fundus 4 cm atau lebih dengan minggu kehamilan bisa menunjukkan kondisi IUGR.

Namun, biasanya akan dibutuhkan tes lanjutkan untuk mengonfirmasinya.

Artikel terkait: Membahayakan Janin, 5 Makanan Ini Tidak Boleh Bumil Konsumsi dalam Keadaan Mentah

Penyebab Janin Terlambat Berkembang

Waspada Bahaya Janin Terlambat Berkembang, Ini Penyebab dan Cirinya

Terdapat beberapa kemungkinan penyebab IUGR pada janin bisa terjadi, di antaranya:

Kehamilan Anak Kembar

Dalam beberapa kasus kehamilan anak kembar, janin terlambat berkembang disebabkan oleh ketidakefisienan plasenta untuk memenuhi kebutuhan nutrisi beberapa bayi.

Selain itu, kemungkinan preeklampsia juga tinggi pada kehamilan kembar.

Menurut data, IUGR bisa terjadi pada 25-30 persen kehamilan kembar.

Preeklamsia

Hipertensi yang diinduksi kehamilan atau disebut juga preeklamsia bisa menyebabkan janin terlambat berkembang.

Peningkatan tekanan darah dapat mengindikasikan preeklampsia yang menekan pembuluh darah.

Vena terkompresi membatasi aliran darah ke plasenta sehingga bisa mengurangi suplai oksigen yang cukup dan suplemen untuk janin.

Inilah yang bisa menyebabkan pertumbuhan janin yang lambat.

Infeksi

Berbagai jenis infeksi yang terjadi selama kehamilan bisa menyebabkan kondisi IUGR.

Beberapa jenis infeksi tersebut antara lain:

  • sifilis (infeksi bakteri menular seksual)
  • toksoplasmosis (infeksi parasit yang ditularkan terutama melalui daging yang tidak dimasak)
  • cytomegalovirus (infeksi virus dengan dampak signifikan selama kehamilan karena kekebalan yang lebih lemah)
  • rubela (campak Jerman)

Tingkat Cairan Ketuban yang Lebih Rendah

Diperlukan cairan ketuban yang cukup di dalam kantung agar perkembangan janin normal terjadi.

Namun, tingkat cairan yang rendah atau oligohidramnio  dapat menyebabkan pertumbuhan janin terhambat.

Berbagai faktor ditengarai bisa menyebabkan kondisi ini, seperti kesehatan ibu, obat-obatan tertentu, dan sedikit pecahnya kantung ketuban. 

Insufisiensi Plasenta

Ibu hamil yang memiliki masalah pada plasenta pun bisa lebih mungkin mengalami IUGR, khususnya saat plasenta mengalami insufiensi.

Pada kondisi ini, plasenta tidak berfungsi dengan baik.

Hal ini menyebabkan pasokan oksigen dan nutrisi ke bayi dari ibunya tidak mencukupi, sehingga pertumbuhannya lambat.

Abnormalitas Tali Pusat

Tali pusat menghubungkan janin dengan plasenta.

Organ ini berisi satu vena umbilikalis dan dua arteri umbilikalis, yang membawa darah antara janin dan plasenta.

Namun jika hanya ada satu arteri di tali pusat, maka kelainan ini bisa menyebabkan IUGR.

Artikel terkait: Hindari 6 Hal Ini untuk Mencegah Bayi Lahir Cacat, Bumil Wajib Tahu!

Selain itu, beberapa penyebab lain yang terkait kondisi ini, antara lain:

  • Tubuh ibu yang kecil
  • Asupan gizi ibu selama kehamilan
  • Bentuk atau ukuran rahim yang tidak normal
  • Kondisi yang berhubungan dengan pembuluh darah, seperti perdarahan berulang dan diabetes mellitus
  • Penyakit kronis pada ibu, seperti penyakit sel sabit
  • Kelainan kromosom, seperti Sindrom Turner dan Down Syndrome pada janin
  • Kelainan genetik dan tulang pada janin

Artikel terkait: 5 Kelainan Kromosom pada Bayi yang Harus Diwaspadai Ibu Hamil, Ini Cara Deteksinya

Berbagai gaya hidup atau kebiasaan ibu yang menyebabkan IUGR, antara lain :

  • Merokok
  • Kurang berat badan
  • Minum alkohol
  • Menggunakan narkoba
  • Mengikuti diet yang buruk
  • Terpapar radiasi atau bahan kimia dosis tinggi

Pencegahan Janin Terlambat Berkembang

janin terlambat berkembang

Jangan khawatir, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko kondisi ini pada ibu hamil.

Sebaiknya lakukan hal berikut:

  • Deteksi potensi secara dini. Bila Anda memiliki faktor risiko, sebaiknya lebih sering berkonsultasi dengan dokter. 
  • Waspadai gerakan bayi Anda. Bayi yang tidak sering bergerak atau berhenti bergerak mungkin memiliki masalah. Jika Anda melihat perubahan pada gerakan bayi Anda, hubungi dokter kandungan segera.
  • Periksa obat Anda. Kadang-kadang, obat yang diminum ibu untuk masalah kesehatan lain dapat menyebabkan masalah pada janin.
  • Konsumsilah makanan yang sehat untuk menjaga kebugaran tubuh diri sendiri dan menjaga gizi bayi Anda.
  • Beristirahatlah yang banyak. Istirahat sekitar delapan jam (atau lebih) setiap malam dan di siang hari bisa memaksimalkan kebugaran tubuh.
  • Lakukan kebiasaan gaya hidup sehat, seperti tidak minum alkohol, merokok, dan rutin lakukan aktivitas fisik.

***

Jika ada hal yang mengganjal, segera konsultasikan pada dokter kandungan Anda ya, Bun.

Semoga informasi ini bermanfaat!

Fetal Growth Restriction (FGR)
https://www.webmd.com/baby/fgr-fetal-growth-restriction#1

Fetal Growth Restriction: Reasons, Diagnosis And Risks Involved
https://www.momjunction.com/articles/possible-causes-of-slow-fetal-growth_00335293/#gref

Baca Juga:

30 Larangan untuk Ibu Hamil agar Tidak Keguguran

6 Cara Mengetahui Tanda Janin Sehat Tanpa USG

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.