Memasuki masa usia prasekolah yakni 4–5 tahun, ada banyak tonggak perkembangan si kecil yang bisa Parents perhatikan. Lalu, apa saja perkembangan anak usia 4-5 tahun menurut para ahli?
Berikut theAsianparent ulas lebih lanjut.
Anak Umur 4-5 Tahun Bisa Apa Saja?

Setiap anak sebetulnya memiliki tonggak perkembangan yang bisa berbeda, tetapi berikut ini beberapa yang umum dikuasai:
Anak usia 4 tahun biasanya sudah bisa:
- Memakai baju sendiri, seperti mengancingkan kandung besar dan menaikkan ritsleting tanpa bantuan
- Menyanyikan lagu
- Memahami perbedaan fantasi dengan kenyataan
- Menangkap dan melempar bola dengan tangan
- Melompat dengan satu kaki
- Membangun menara balok hingga 10 balok
- Menggambar lingkaran dan persegi
- Menggambar orang dengan tiga bagian tubuh berbeda.
Ada pun beberapa hal yang umumnya bisa dilakukan anak 5 tahun antara lain:
- Mulai membantu pekerjaan rumah sederhana
- Gigi susu sudah mulai tanggal
- Mengetahui alamat
- Mengenal dan melafalkan alfabet
- Menjaga keseimbangan dengan satu kaki minimal 5 detik
- Berjalan mundur
- Lompat tali
- Menggambar orang dengan enam bagian tubuh
- Belajar mengikat tali sepatu
- Menggunakan gunting.
Bagaimana Perkembangan Kognitif Anak Usia 4-5 Tahun?

Di usia 4-5 tahun, anak bisa lebih komunikatif, bisa mengekspresikan perasaan, serta menjawab pertanyaan sederhana dengan mudah dan lebih logis. Biasanya anak-anak di usia ini senang bernyanyi, energik, humoris, dan aktif.
Beberapa tonggak perkembangannya anak usia 4-5 tahun, antara lain:
- Memahami konsep waktu dan urutan aktivitas
- Memiliki fokus yang lebih panjang
- Mengikuti perintah dua hingga tiga bagian, seperti “rapikan mainan”, “cuci tangan”, dan “makan”
- Mengenai beberapa huruf, ada juga yang sudah bisa menulis nama
- Menyebutkan 4 warna dan 3 bentuk
- Menghitung 10 atau lebih objek sekitar.
Bagaimana Perkembangan Motorik Halus dan Kasar Anak Usia 4-5 Tahun?
Di usia 4-5 tahun, perkembangan motorik halus dan kasar anak di antaranya menyukai aktivitas fisik karena ia sudah bisa berlari, melompat, hingga memanjat. Beberapa tonggak perkembangannya perkembangan motorik halus dan kasar di usia ini:
- Berjalan naik dan turun tangga tanpa bantuan
- Berjalan maju dan mundur
- Mengembangkan keterampilan kemandirian, seperti pakai baju, menggosok gigi, dan menggunakan toilet
- Menggunakan garpu dan sendok
- Berjungkir balik dan melompat
- Berdiri dengan satu kaki selama lebih dari 9 detik
- Menumpuk 10 balok atau lebih
- Mengayuh sepeda roda tiga
- Meniru bentuk dasar seperti segitiga, lingkaran, persegi, maupun bentuk lainnya.
Bagaimana Perkembangan Fisik Anak Usia 4-5 Tahun?
Berdasarkan kurva WHO dan data dari Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO), berikut berat dan tinggi badan normal anak usia 4-5 tahun.
|
Usia
|
Berat Badan Anak Laki-Laki
|
Berat Badan Anak Perempuan
|
Tinggi Badan Anak Laki-Laki
|
Tinggi Badan Anak Perempuan
|
4 tahun
|
12,7-21,2 kg
|
12,3-21,5 kg
|
95,8 cm
|
95,0 cm
|
5 tahun
|
14,1-24,2 kg
|
13,7-24,9 kg
|
102,0 cm
|
101,1 cm
|
Bagaimana Perkembangan Emosional dan Sosial Anak 4-5 Tahun?

Anak-anak di usia 4-5 tahun sudah belajar untuk empati terhadap orang lain. Ia juga bisa belajar mengenai dampak dari reaksinya pada sesuatu.
Berikut tonggak perkembangan emosional dan sosial anak 4-5 tahun:
- Senang bermain dengan anak-anak lainnya
- Belajar konsep berbagi dan bergantian
- Memahami aturan permainan
- Mengungkapkan kemarahan secara verbal
- Memahami perbedaan antara khayalan dan kenyataan
- Jadi lebih mandiri
- Memahami aturan meski terkadang belum sepenuhnya kooperatif.
Kapan Harus ke Dokter?
Bagi Parents yang memiliki anak berusia 4–5 tahun, sebaiknya konsultasikan ke dokter jika mengalami tanda berikut ini:
- Tidak mengucapkan kalimat yang terdiri dari lebih dari 3 kata.
- Tidak memahami instruksi dari 2 bagian, seperti “Letakkan bolanya”.
- Kesulitan melihat atau mendengar sesuatu.
- Tidak terlihat pretend play atau bermain pura-pura, seperti pura-pura menjadi dewasa atau melakukan kegiatan orang dewasa.
- Terlalu sering tantrum pada hal kecil, sangat menempel atau sering kali menangis ketika pengasuh utama pergi.
- Tidak menunjukkan empati, seperti menghibur orang yang sedih atau sakit.
- Terlihat sangat ketakutan atau sangat sering bersedih.
- Sering tersandung saat berjalan atau berlari.
- Sulit menggunakan toilet, makan, dan berpakaian.
- Kesulitan menggambar bentuk sederhana, seperti lingkaran maupun tanda silang.
Parents, itulah perkembangan anak usia 4-5 tahun menurut para ahli. Semoga bermanfaat, ya.
***
Baca Juga:
Perkembangan Emosi Anak Usia 3-5 Tahun: Mulai Berempati dan Berimajinasi!
Ciri Perkembangan Anak Usia Prasekolah yang Ideal
10 Pertimbangan dalam Memilih Preschool/Pra-sekolah Terbaik untuk Anak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.