Perkembangan dan pertumbuhan buah hati sejak mereka bayi hingga anak-anak selalu menjadi hal yang paling menakjubkan bagi orangtua. Termasuk juga perkembangan emosi anak yang mereka tunjukkan setiap harinya.
Orangtua perlu memahami bahwa anak juga merupakan seorang individu yang memiliki perasaan dan kepribadian tersendiri. Bayi mengungkapkan emosinya dengan cara menangis ketika marah, takut, dan sedih. Saat memasuki usia 3 tahun, mereka sudah bisa menggunakan kata-kata untuk mengungkapkan perasaan.
Emosi anak memasuki usia prasekolah mengalami perkembangan yang sangat pesat terutama pada usia 3-5 tahun. Semakin bertambahnya usia, intensitas tantrum pada anak juga semakin berkurang.
Artikel Terkait: Tahap Perkembangan Emosi dan Sosial Anak 3-12 Tahun
Perkembangan Emosi Anak Usia 3-5 Tahun
Anak usia 3 tahun mulai memahami emosi yang mereka rasakan. Hingga puncaknya pada usia 5 tahun mereka mengalami perkembangan emosional yang jauh lebih baik. Melansir laman WebMd, berikut tahap perkembangan emosi anak sesuai usia.
1. Perkembangan Emosi Anak Usia 3 Tahun
Sumber: Freepik
Anak usia 3 tahun sudah memiliki kendali emosinya sendiri. Mereka akan tertawa saat menemukan sesuatu yang lucu. Sebaliknya, mereka akan menangis saat ada yang membuatnya sedih atau marah.
Kontrol impulsnya belum begkembang dengan baik dalam usia ini. Bila ia ingin mainan, ia akan memenuhinya meski harus merampas mainan temannya.
Kemudian pada usia ini tahun ada anak yang mulai menggunakan pukulan, gigitan, atau dorongan sebagai cara untuk menyelesaikan konflik. Mereka hanya belum memahami perbedaan antara interaksi yang pantas dan tidak pantas.
Anak di usia ini memahami bahwa amukan bukanlah cara yang dapat diterima untuk menunjukkan emosi. Lebih lanjut perkembangan mereka antara lain:
- Menggunakan kata-kata untuk menggambarkan perasaan dasar seperti sedih, senang, marah, dan bersemangat.
- Merasa menyesal dan mengerti bahwa dia harus meminta maaf ketika dia melakukan kesalahan.
- Sudah mulai memiliki empati kepada orang lain sehingga pada usia ini anak mulai memahami konsep berbagai. Meski demikian anak-anak terkadang enggan berbagi mainan atau makanannya.
2. Perkembangan Emosi Anak Usia 4-5 Tahun
Sumber: Freepik
Anak-anak yang telah melewati usia 4 tahun biasanya sudah bisa membuat candaan yang membuat orang lain tertawa. Mereka pun sudah mulai bisa menertawakan hal-hal yang yang menurut mereka lucu.
Rasa empati yang muncul juga membuat mereka lebih perhatian kepada teman. Mereka mulai menyadari bahwa orang lain juga memiliki perasaan. Ketika teman ia terluka atau bersedih ia mungkin akan menunjukkan perhatian dengan menenangkannya. Pada usia 4-5 tahun, anak mungkin akan:
- Menggunakan kata-kata untuk menggambarkan perasaan yang lebih kompleks seperti frustrasi, jengkel, dan malu.
- Menyembunyikan kebenaran tentang sesuatu jika dia merasa bersalah, malu atau takut.
- Lebih baik dalam mengelola emosi yang kuat seperti kemarahan, frustrasi dan kekecewaan.
- Intensitas tantrum atau mengamuk berkurang.
Artikel Terkait: Bila Emosi Anak Berlebihan – Queen/King of Drama!
3. Perkembangan Emosi Pada Anak Usia 5 Tahun
Pada usia 5 tahun, anak mengalami perkembangan emosional yang drastis. Mereka menjadi jauh lebih baik dalam mengatur emosi mereka, dan mereka berbicara tentang perasaan mereka dengan mudah. Mereka juga menjadi lebih baik dalam mengendalikan impuls mereka. Mereka dengan sabar menunggu giliran, dan sering kali bertanya terlebih dahulu sebelum mengambil sesuatu yang bukan miliknya.
Ketika ada sesuatu yang membuat anak Anda yang berusia 5 tahun marah, mereka lebih cenderung mengungkapkan kemarahannya dengan kata-kata daripada melakukan tindakan fisik atau membuat ulah. Kelemahannya adalah mereka mungkin mulai menggunakan kata-kata kasar dan menyebut nama ketika mereka marah atau kesal
Pada saat dia berusia lima tahun, mungkin mereka akan melakukan hal berikut:
- Meggunakan kata-kata untuk menggambarkan perasaan kompleks seperti rasa bersalah dan cemburu.
- Lebih menyadari perasaannya terhadap orang lain dan menindaklanjutinya.
- Berusaha keras untuk mengikuti aturan untuk menghindari masalah.
Perkembangan Imajinasi Anak
Sumber: Freepik
Anak-anak prasekolah di usia 3 tahun mulai mengembangkan imajinasi yang jelas. Pada usia ini, anak akan mulai menghabiskan banyak waktu di dunia fantasi ciptaan mereka sendiri. Misalnya, bermain boneka dan memberi mereka masing-masing dengan nama dan kepribadian.
Mereka mungkin mengobrol dengan teman imajiner. Orangtua terkadang khawatir bahwa teman imajiner adalah tanda kesepian atau keterasingan, tetapi sebenarnya mereka justru sebaliknya.
Fase ini justru membantu anak untuk belajar bagaimana berinteraksi dengan orang-orang nyata. Permainan tersebut seperti latihan untuk berhadapan dengan orang lain di dunia nyata.
Artikel Terkait: Parents, ini caranya mengendalikan emosi anak sesuai tahapan usia
Tips Mengajarkan Anak Mengendalikan Dirinya
Sumber: Freepik
Pengendalian diri merupakan kemampuan untuk memahami dan mengelola perilaku dan reaksi terhadap perasaan dan hal-hal yang terjadi. Dengan pengendalian diri anak diharapkan mampu mengatur reaksi terhadap emosi seperti frustrasi, kegembiraan, dan merasa jengkel.
Menurut Victoria State Government, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orangtua untuk mengajarkan anak mengendalikan dirinya.
- Bicarakan tentang emosi dengan anak, dorong dia untuk menyebutkan perasaan itu dan hal yang menjadi penyebabnya.
- Orangtua perlu mencontohkan cara menyampaikan perasaan dengan kata-kata. Hal ini membuat anak bisa lebih cepat memahaminya.
- Puji anak ketika ia menunjukkan kontrol diri yang baik, seperti “Ibu bangga adik mau meminjamkan mainan dengan teman,”
Nah, itu dia penjelasan tentang perkembangan emosi pada anak usia 3-5 tahun. Semoga bermanfaat ya, Parents!
****
Baca Juga:
Jenis Temperamen Anak dan Cara Menghadapinya, Tidak Selalu Tentang Emosi
Seru! Permainan board game ini bisa melatih kecerdasan sosial emosional anak
Apa Itu Play Therapy? Ketahui Manfaatnya untuk Bantu Anak Kendalikan Emosi
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.