Diabetes, hipotiroid, dan hipertiroid, hanyalah tiga dari sekian banyak penyakit yang disebabkan masalah pada kelenjar endoktrin. Untuk mengetahui lebih dalam lagi mengenai gangguan pada sistem endokrin, mari simak penjelasan di bawah ini.
Gangguan Sistem Endokrin: Pencetus, Penyakit, dan Penanganan
Definisi dan Faktor yang Memengaruhi
Melansir dari situs Halodoc, sistem endoktrin adalah sistem jaringan kelenjar yang menghasilkan dan melepaskan hormon untuk mengontrol berbagai fungsi tubuh yang dikeluarkan atau dialirkan langsung ke dalam darah.
Alodokter menjelaskan, sistem kelenjar endoktrin ini meliputi berbagai kelenjar seperti kelenjar adrenal, pankreas, hipofisis, paratiroid, tiroid, indung telur, dan tiroid.
Melansir Tirto, sistem endokrin ini mempunyai 5 fungsi umum. Yaitu:
- Membedakan sistem saraf dan reproduktif janin yang sedang berkembang.
- Memberi stimulasi urutan perkembangan.
- Koordinasi sistem reproduktif.
- Mengoptimalkan pemeliharaan lingkungan internal.
- Memberi respons korektif dan adaptif ketika terjadi situasi darurat.
Selain kelenjar dan hormon, sistem endokrin juga membantu tubuh mengubah kalori menjadi energi sebagai sumber tenaga sel dan organ.
Masalah atau gangguan pada kelenjar endokrin akan menyebabkan beberapa penyakit yang berkaitan erat dengan kelenjar tersebut. Di antaranya bisa malnutrisi, diabetes, gangguan haid, jantung, hipertensi, hingga gangguan pencernaan.
Faktor Pemicunya
Faktor pemicu dari gangguan endoktrin ada banyak sekali. Mengutip dari Halodoc, di antaranya yang paling umum terjadi adalah:
- Riwayat keluarga dengan gangguan endokrin
- Peningkatan kadar kolesterol
- Inaktivitas atau tubuh jarang bergerak
- Memiliki riwayat penyakit autoimun
- Pola makan tidak baik
- Kehamilan dengan masalah hipotiroidisme
- Baru melakukan operasi, atau mengalami trauma, infeksi, atau cedera serius
Penyakit-penyakit pada Gangguan Sistem Endokrin
Masalah atau gangguan pada sistem endoktrin bisa menyebabkan berbagai penyakit pada tubuh. Di antaranya:
- Kelenjar pankreas, yaitu diabetes mellitus yang merupakan gangguan endokrin paling umum. Ini terjadi saat pankreas tidak menghasilkan cukup insulin atau tubuh tidak bisa secara optimal menggunakan insulin yang tersedia.
- Masalah pada kelenjar hipofisis seperti akromegali (kelenjar pituitari menghasilkan hormon pertumbuhan yang berlebih), prolaktinoma (kelenjar pituitari menghasilkan hormon prolaktin berlebih).
- Kelenjar tiroid seperti Hipertiroidisme (kelenjar tiroid yang overaktif), Hipotiroidisme (kelenjar tiroid underaktif), penyakit Graves (jenis hipertiroidisme di mana produksi hormon tiroid berlebihan), Hashimoto’s Thyroiditis (produksi tiroid rendah karena diserang sistem imun).
- Gangguan kelenjar adrenal: penyakit Addison (penurunan produksi kortisol dan aldosterone), Sindrom Cushing (kelebihan kortisol yang dihasilkan kelenjar adrenal).
- Tekanan darah tinggi
- Masalah berat badan
- Osteoporosis
- Kolesterol dan trigliserida tinggi
- Infertilitas
- Menopause
“Hipotiroid kongenital sering terjadi pada ibu hamil. Risikonya jika ibu hamil tidak menghasilkan kelenjar tiroid, pembentukan otak pada janinnya bisa terganggu,” ujar Dr. dr. Nanis Sacharina Marzuki, Sp.A(K), saat peluncuran Layanan Endocrine Center Rumah Sakit Umum (RSU) Bunda, Jakarta, Rabu (26/5/2021).
Gejala Umum Gangguan Endokrin
Jika Anda mengalami gejala umum di bawah ini tanpa menjalani pemeriksaan dan diagnosis dokter, besar kemungkinan Anda mengalami gangguan sistem endoktrin. Berikut ini gejala umum gangguan endoktrin yang patut Anda waspadai:
- Sering merasa lelah
- Perut sakit atau diare
- Berat badan berubah drastis (turun atau naik)
- Tubuh kelelahan atau sangat lemas
- Kulit sangat kering
- Kaki atau tangan kesemutan
- Penglihatan terganggu
- Masalah pada ginjal
- Masalah pertumbuhan dan pubertas pada anak
- Hilangnya periodesitas haid. “Menstruasi merupakan proses yang sangat kompleks. Masalah pada menstruasi ternyata bisa memengaruhi masalah kesehatan yang lain, misalnya penyakit jantung, ginjal, autoimun, gangguan pembekuan darah,” ujar Dr. dr. Kanadi Sumaradja, Sp.OG(K), MSC yang juga ditemui pada acara peluncuran Layanan Endocrine Center RSU Bunda, Jakarta.
Jika Anda mengalami gejala di atas, segera periksakan diri ke rumah sakit kepada dokter spesialis penyakit dalam subspesialis endokrinologi. Melalui dokter subspesialis dan rumah sakit dengan fasilitas medis pemeriksaan endoktrin yang lengkap, penyakit Anda pun akan lebih mudah diketahui begitu juga dengan pilihan perawatan pun lebih tepat dan terarah.
Ubah pola hidup Anda menjadi lebih sehat lagi agar terhindar dari gangguan sistem endokrin.
Baca juga:
7 Hormon Kehamilan dan Manfaatnya, Bunda Wajib Tahu!
Bagaimana cara payudara memproduksi ASI ? Ini yang calon bunda perlu ketahui
Waspada Hiperparatiroidisme, Hormon Berlebih yang Sebabkan Gangguan Fungsi Ginjal
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.