Meski sudah menjaga asupan makan dengan baik, diare pada ibu menyusui mungkin saja dialami. Namun karena tetap harus menyusui si Kecil, Bunda perlu berhati-hati memilih obat diare untuk ibu menyusui yang aman.
Lantas, apa saja obat diare ibu menyusui yang aman dikonsumsi?
Perlu diketahui, sebenarnya diare yang dialami saat Anda sedang menyusui tentu saja tidak akan menular pada bayi melalui ASI. Kualitas ASI akan tetap sama seperti saat tubuh sedang sehat.
Sebab, ASI mengandung antibodi yang akan membantu melindungi bayi dari penyakit yang dimiliki sang ibu. Artinya, meskipun sedang diare, proses menyusui si Kecil tentu saja perlu terus dilakukan.
Nah, untuk ibu menyusui yang sedang mengalami diare, ini lima cara alami mengatasinya.
Artikel terkait: Seberapa Penting Asupan Vitamin D untuk Ibu Menyusui?
Daftar isi
Apa Penyebab Diare pada Ibu Menyusui?
Diare paling sering disebabkan oleh virus yang menginfeksi usus, dan biasanya berlangsung selama dua hingga tiga hari. Tapi, diare juga bisa terjadi karena:
- alergi terhadap makanan tertentu
- obat-obatan
- makanan yang mengganggu sistem pencernaan
- infeksi bakteri atau jenis infeksi lainnya
- terapi radiasi
Saat Bunda sedang mengalami diare, mungkin juga akan mengalami kembung dan kram, tinja encer dan berair, urgensi untuk pergi ke kamar mandi, dan mungkin mual.
Gejala yang menyertai diare berat meliputi:
- penurunan berat badan
- dehidrasi
- demam
- sakit parah
- makanan yang tidak tercerna dalam tinja
- darah
- lendir
Produksi ASI Bunda memang tidak terpengaruh. Namun dengan kondisi dan gejala saat diare, proses menyusui pastinya akan menjadi terhambat.
Sehingga, Bunda perlu memeriksakan diri ke dokter bila merasakan gejala di atas, terutama jika proses menyusui Bunda terganggu.
Bila diare yang dialami Bunda tidak mengganggu aktivitas menyusui, Bunda bisa melakukan beberapa cara alami dan mencoba obat yang aman berikut ini.
Cara Mengatasi Diare pada Ibu Menyusui Secara Alami
Ada beberapa cara yang dapat ibu menyusui lakukan saat mengalami diare, di antaranya:
1. Minum Banyak Air Putih
Biasanya orang yang mengalami diare akan merasa lemas dan pusing karena ia akan kehilangan banyak cairan dan nutrisi. Untuk mencegah dehidrasi dan bisa memberikan ASI secara maksimal, pastikan kebutuhan cairan terpenuhi.
Untuk itu, sebaiknya berikan tubuh asupan minuman yang banyak. Usahakan minum sedikit tapi sering.
Anda juga bisa mencukupi kebutuhan cairan dengan mengonsumsi makanan yang banyak mengandung air seperti olahan sup, buah dan sayur-mayur.
2. Minum Teh Chamomile
Teh chamomile bisa meringankan kram dan peradangan dengan mengendurkan otot dan lapisan usus.
Untuk itu ketika ibu menyusui mengalami diare teh chamomile bisa menjadi salah satu minuman yang meringankan gejala diare.
3. Mengonsumsi Diet BRAT
Dikutip dari Healthline, diet BRAT adalah kepanjangan dari banana (pisang), rice (nasi putih), applesauce (saus apel) yang dihaluskan tapi bukan dijus), dan toast (roti panggang).
Makanan ini termasuk makanan yang mudah dicerna untuk ibu menyusui yang sedang diare.
Sumber kalori utamanya berasal dari nasi putih dan roti yang membantu menghasilkan energi. Sedangkan apel dan pisang bermanfaat untuk mengatasi masalah pencernaan.
4. Mengonsumsi Makanan yang Mengandung Probiotik
Probiotik merupakan bakteri baik yang bagus untuk kesehatan pencernaan. Makanan yang mengandung probiotik, yaitu yoghurt membantu menggantikan bakteri baik yang hilang di saluran pencernaan.
Akan tetapi, pastikan untuk memilih produk yoghurt rendah gula ya, Bun.
5. Manfaatkan Daun Jambu Biji
Umh, terdengar sangat tradisional, ya, Bun? Faktanya, sampai saat ini masih banyak yang mengonsumsi daun jambu biji saat diare, lho.
Daun jambu sebenarnya bukan mengobati diare, namum memang bisa membantu memekatkan kotoran.
Artinya, cara ini memang bisa ditempuh sebagai pertolongan pertama memekatkan kotoran saat diare yang biasanya terlalu encer.
6. Cobalah Satu Sendok Makan Cuka Sari Apel Alami
Meskipun tidak ada bukti medis, beberapa orang mengatakan bahwa cuka sari apel dapat membantu menghentikan gejala diare, serta menggantikan magnesium dan kalium yang hilang dalam tubuh.
Dianjurkan untuk mengambil 1 sendok makan cuka setiap jam sampai diare hilang.
Obat Diare untuk Ibu Menyusui yang Aman
Selain dengan cara alami di atas, Bunda bisa mengonsumsi beberapa obat yang aman untuk ibu menyusui. Namun, sebaiknya obat ini dikonsumsi bila dirasakan cara alami di atas tidak membuahkan hasil.
Berikut ini beberapa obat yang bisa dikonsumsi:
1. Loperamide
Bila Bunda merasa perlu minum obat, obat diare yang dijual bebas di apotek bisa dikonsumsi.
Mengutip dari Breastfeedingwork.org.uk, obat Loperamide (Imodium®) adalah obat yang paling banyak digunakan.
Obat ini bekerja dengan cara mempercepat pergerakan saluran cerna, sehingga tubuh bisa menyerap mineral lebih banyak.
Perlu diingat, sebaiknya konsumsi Loperamide sesuai dengan rekomendasi dokter, agar dosis yang dikonsumsi tidak berlebihan.
Sebab obat ini dapat masuk ke dalam ASI. Dalam dosis normal tidak akan membahayakan bayi, namun bila dikonsumsi berlebihan bisa berisiko untuk bayi.
Selain itu, Bunda tidak boleh mengonsumsi obat loperamide jika sedang demam. Segera hentikan bila sebelumnya Bunda pernah pernah mengalami ruam atau reaksi alergi setelah mengonsumsi obat ini.
Juga minum loperamide jika Anda memiliki tinja berdarah atau hitam. Ini mungkin merupakan tanda dari masalah yang lebih serius, seperti infeksi bakteri.
2. Cairan Rehidrasi Oral
Cairan rehidrasi oral mengandung elektrolit, garam, dan glukosa. Kandungan ini berfungsi untuk mengganti cairan mineral dan elektrolit yang hilang ketika Bunda mengalami diare.
Cairan ini juga bisa mencegah Bunda mengalami dehidrasi saat diare.
3. Attapulgite
Obat ini dapat mengikat bakteri dan racun yang menyebabkan diare.
Dengan mengonsumsi obat ini, Bunda dapat:
- mencegah hilangnya cairan tubuh,
- mengurangi frekuensi buang air besar,
- memadatkan tinja yang berair atau lembek,
- meredakan perut mulas yang dirasakan saat diare.
Karena obat ini tidak diserap oleh tubuh, kemungkinannya terserap ke dalam ASI pun sedikit. Jadi, obat ini termasuk aman dikonsumsi oleh ibu menyusui.
4. Bismuth Subsalicylate (Pepto-Bismol)
Pepto-Bismol membantu meringankan beberapa masalah pencernaan yang sering dialami ibu hamil dan menyusui. Bahan aktif Pepto-Bismol adalah bismut subsalisilat, sejenis salisilat.
Cara kerja bismut subsalisilat ini menyeimbangkan cairan yang bergerak melalui usus, sehingga dapat mengurangi peradangan dan membuat bakteri atau virus keluar bersama tinja.
Sebenarnya para peneliti tidak yakin apakah bismut subsalisilat masuk ke dalam ASI atau tidak. Karena itu, American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar dokter berhati-hati saat merekomendasikan obat yang mengandung salisilat kepada ibu menyusui.
Selain itu, ada beberapa orang alergi terhadap aspirin atau obat salisilat lainnya. Jadi, seharusnya mereka tidak mengonsumsi obat bismut subsalisilat.
Hal yang Harus Diperhatikan Saat Mengonsumsi Obat
Sebelum Bunda meminum obat antidiare yang dijual bebas, bacalah petunjuk penggunaan pada kemasan obat.
Petunjuk penggunaan akan memberitahu Anda tentang aturan minum dan efek samping dari obat tersebut.
Berikut ini tips untuk memastikan Anda mengonsumsi obat dalam jumlah yang tepat:
- Konsumsi hanya jumlah yang direkomendasikan pada label obat. Jangan berasumsi mengonsumsi lebih banyak obat akan menyembuhkan lebih cepat. Mengonsumsi lebih dari yang disarankan bisa berbahaya.
- Jika Anda minum obat resep, tanyakan kepada dokter apakah boleh minum obat antidiare yang dijual bebas.
- Jangan menggunakan lebih dari satu obat antidiare yang dijual bebas pada satu waktu kecuali dokter mengatakan tidak apa-apa. Mereka mungkin memiliki bahan aktif yang serupa.
Artikel terkait: Digunakan untuk Atasi Diare, Kenali Dulu Manfaat dan Efek Samping Obat Oralit Ini
Kapan Harus Menghubungi Dokter?
Orang dewasa yang sehat biasanya tidak mengalami efek samping dari obat antidiare. Tetapi, efek samping mungkin dialami jika Bunda memiliki kondisi kesehatan khusus. Hubungi dokter jika melihat ada efek samping.
Efek samping loperamide mungkin termasuk:
- Sakit perut
- Kembung
- Sembelit
- Pusing
- Mual atau muntah
Efek samping bismut subsalisilat mungkin termasuk:
- Sembelit
- Kotoran dan/atau lidah menghitam
- Suara dering di telinga (disebut tinnitus)
Bagaimana pun, obat diare untuk ibu menyusui tentu saja perlu lebih dulu memperhatikan penyebabnya. Apakah dikarenakan pola makan yang salah, atau bakteri?
Dengan mengetahui penyebabnya, tentu saja proses penyembuhan bisa berjalan lebih efektif. Selain itu, kondisi diare tentu saja tidak boleh dianggap sepele.
Jika diare pada ibu menyusui lebih dari tiga hari, disertai dengan gejala ini, segera ke dokter.
- demam,
- mengalami dehidrasi yang ditandai dengan urine berwarna gelap,
- denyut jantung cepat,
- dubur kemerahan
Diare yang parah bisa menandakan penyakit yang lebih serius.
Semoga informasi ini bermanfaat untuk Bunda!
***
Diarrhoea (Acute) and Breastfeeding Mothers
www.breastfeedingnetwork.org.uk/diarrhoea-acute-and-breastfeeding-mothers/#:~:text=Loperamide%20(Imodium®)%20is%20the,and%20minimal%20amounts%20reach%20breastmilk
Natural Treatments for Diarrhea While Breast-Feeding
www.healthline.com/health/parenting/diarrhea-treatments-while-breast-feeding#What-Causes-Diarrhea,-Anyway?
Is it safe to use Pepto-Bismol while breastfeeding?
www.medicalnewstoday.com/articles/323060
Anti-diarrheal Medicines: OTC Relief for Diarrhea
familydoctor.org/antidiarrheal-medicines-otc-relief-for-diarrhea/
Baca juga:
Mengenal inisiasi menyusui dini, proses penting dalam fase menyusui
id.theasianparent.com/diare-bakteri-dan-rotavirus