Tahukah Bunda, ternyata terdapat beberapa hal yang menyebabkan mengapa kita sering merasa cemas saat hamil.
Setiap perempuan mengalami gejala kehamilan yang berbeda-beda. Namun, sebagian besar perempuan merasakan mudah stres atau cemas saat hamil.
Apa penyebab dan bagaimana cara mengatasinya? Cari tahu jawabannya di bawah ini, Bun!
Artikel terkait: Stres Saat Hamil Bisa Akibatkan Berat Badan Bayi Rendah Saat Lahir
Penyebab Cemas saat Hamil
1. Perubahan Hormonal
Banyak perubahan tubuh ibu hamil yang akan dialami di sepanjang kehamilan. Mulai dari beberapa minggu awal kehamilan, trimester kedua, hingga tahap akhir kehamilan. Semua berkat meningkatknya faktor hormon yang mendukung kehamilan.
Perubahan hormonal kehamilan ini juga bisa memengaruhi tingkat kecemasan ibu hamil.
2. Pengalaman Kehamilan Sebelumnya
Kecemasan ibu hamil juga bisa disebabkan oleh pengalaman hamil dan melahirkan sebelumnya.
Misalnya, pengalaman keguguran yang memilukan sebelumnya atau pengalaman melahirkan yang di beberapa ibu membuatkan trauma khusus tersendiri.
3. Susah Tidur
Kesulitan tidur dapat menyebabkan kecemasan bagi calon ibu.
Anda mungkin khawatir tentang bagaimana bayi akan memengaruhi hubungan Anda dengan teman atau anggota keluarga, kesehatan anak masa depan, pengalaman melahirkan, atau beban keuangan anggota keluarga tambahan.
Semua kekhawatiran ini benar-benar normal terjadi kok, Bun.
4. Perasaan Takut dengan Persalinan di Masa Mendatang
Beberapa perempuan juga merasa stres dan cemas saat membayangkan rasa sakit saat melahirkan.
5. Kerjaan Kantor yang Menambah Beban Bumil
Jika Anda masih bekerja selama kehamilan, hal-hal di kantor mungkin juga menambah tingkat stres.
Hormon yang dikeluarkan tubuh ibu hamil ketika stres akan disalurkan ke bayi yang dapat memengaruhi tumbuh kembangnya.
Jadi, Bunda sebaiknya segera mencari solusi atas stres pekerjaan tersebut.
Caranya, bisa dengan mengambil cuti hamil lebih awal.
6. Rasa Cemas dengan Pertumbuhan Janin
Beberapa Bumil juga merasa cemas dengan kesehatan janin mereka.
Artikel terkait: Ketahui Penyebab Pusing saat Hamil Tiap Trimester dan 10 Cara Mengatasinya
Gejala Kecemasan Selama Kehamilan
Beberapa tingkat kekhawatiran adalah wajar selama kehamilan. Bagaimanapun, proses kehamilan ini mungkin sama sekali baru bagi Bunda.
Bunda mungkin pernah menghadapi situasi di masa lalu, seperti keguguran, yang membuat Anda semakin was-was dan khawatir. Tetapi jika kekhawatiran ini mulai mengganggu kehidupan sehari-hari, Anda mungkin mengalami gangguan kecemasan.
Laman Healthline menulis, gejala kecemasan ibu hamil adalah sebagai berikut:
- merasakan rasa cemas yang tak terkendali
- mengkhawatirkan banyak hal, terutama kesehatan Anda atau bayi
- ketidakmampuan untuk berkonsentrasi
- merasa mudah tersinggung atau gelisah
- memiliki otot tegang
- kurang tidur
Kadang-kadang, serangan kecemasan dapat menyebabkan serangan panik. Serangan-serangan ini dapat dimulai dengan sangat tiba-tiba dengan gejala-gejala di atas, dan berkembang.
Selama serangan panik, gejala Anda mungkin bersifat sangat fisik, yang dapat membuat pengalaman menjadi jauh lebih buruk.
Gejala serangan panik meliputi:
- merasa seperti Anda tidak bisa bernapas
- sangat stres sehingga tidak tahu harus berbuat apa
- merasa seperti sesuatu yang buruk mungkin terjadi
Dampak Stres Atau Cemas Berlebihan saat Hamil
Meningkatkan Risiko Bayi Lahir Prematur
Stres yang berlebihan diketahui menyebabkan tubuh mengeluarkan hormon-hormon tertentu yang dapat memicu persalinan prematur atau bahkan keguguran.
Tekanan Darah Meningkat
Stres yang berlebihan juga dapat menyebabkan tekanan darah Anda meningkat secara tidak normal. Hal ini bisa menyebabkan bahaya besar bagi janin.
Meningkatkan Risiko Melahirkan secara Caesar
Bahkan jika obat-obatan tidak membantu menurunkan tekanan darah, keadaan ini menimbulkan risiko besar bagi kehidupan bayi dan operasi caesar mungkin diperlukan.
Kecemasan Membuat Suplai Oksigen untuk Janin Berkurang
Ibu hamil yang merasakan kecemasan dan stres, tubuhnya akan memproduksi hormon epinephrine dan norepinephrine yang membuat pembuluh darah menyempit, sehingga suplai darah dan oksigen ke janin menjadi berkurang.
Menghambat Tumbuh Kembang Janin
Tahukah Bunda, kecemasan berlebih ternyata memengaruhi proses tumbuh kembang janin di dalam rahim. Beberapa data menunjukkan, efek stres pada ibu hamil menyebabkan bayi lahir prematur atau berat lahir rendah.
Dinyatakan bahwa ini terjadi karena aliran darah ke janin yang penting untuk pertumbuhannya mengalami penurunan akibat hormon yang dikeluarkan tubuh ibu saat stres.
Meskipun semua ini terjadi hanya jika ibu hamil mengalami stres dan kecemasan berat, stres ringan juga harus untuk ditangani dengan benar.
Jika Anda tidak yakin apakah sedang mengalami stres atau tidak, maka berikut adalah beberapa petunjuk yang bisa membantu mengenali gejala stres:
- Tidak bisa tidur dan tidak nafsu makan
- Sering sakit kepala
- Kelesuan berlebihan
- Suasana hati yang mudah marah
- Merasa rendah diri secara berlebihan
Cara Mengatasi Cemas selama Kehamilan
Berikut adalah beberapa cara untuk mengelola stres dan kecemasan selama kehamilan.
Curhat dengan Orang-Orang Dekat Anda
Jika Anda merasa sangat cemas selama kehamilan, penting untuk memberi tahu seseorang. Pasangan Anda, teman dekat, atau anggota keluarga mungkin dapat menawarkan dukungan dan solusi atas kecemasan Bunda.
Berbagilah pikiran dan perasaan Anda untuk mengurangi tingkat kecemasan Anda.
Mengobrol dengan Terapis
Bunda juga dapat meminta dokter untuk merujuk Anda ke terapis yang terlatih untuk membantu mengatasi kecemasan. Beberapa terapis berspesialisasi dalam membantu ibu hamil.
Lebih Banyak Tidur
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa kurang tidur dapat memperburuk kecemasan. Jadi, usahakan untuk tidur tujuh hingga delapan jam sehari jika memungkinkan.
Makanlah Makanan Segar dan Sehat
Semakin banyak penelitian telah menunjukkan bahwa apa yang Anda makan dapat memiliki efek besar pada kesehatan mental.
Konsumsilah makanan yang seimbang dan padat nutrisi, makanan utuh dan tidak diproses (termasuk buah-buahan, sayuran, ikan, kacang-kacangan, susu dan biji-bijian), bukannya makanan olahan dan cepat saji.
Tetap Aktif
Olahraga ringan seperti berjalan 10 menit dapat menurunkan tingkat ketegangan. Penelitian telah menemukan bahwa orang yang berolahraga teratur, 25 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami kecemasan atau depresi.
Bergabung dengan Komunitas yang Bunda Sukai
Terlibat dalam kegiatan yang membantu menurunkan stres dan kecemasan mungkin merupakan pilihan yang baik untuk Anda.
Aktivitas fisik yang menyenangkan seperti mengikuti senam hamil atau komunitas ibu-ibu lainnya dapat membantu tubuh Anda melepaskan endorfin.
Aktivitas ini bertindak seperti obat penghilang rasa sakit alami di otak Anda. Menggerakkan tubuh adalah salah satu cara yang paling direkomendasikan untuk mengelola stres.
Belajar tentang Kehamilan
Mempelajari seluk beluk kehamilan dan mengasuh anak, bisa membantu Anda merasa siap. Jadi, bacalah dan pertimbangkan untuk mengambil kelas persalinan.
Bangun Sistem Pendukung
Habiskan waktu bersama orangtua atau teman yang berpengalaman mengenai kehamilan dan persalinan. Anda juga dapat bergabung dengan komunitas online untuk terhubung dengan orang lain yang menghadapi perasaan yang sama dengan Anda.
Cobalah Berbagai Kegiatan untuk Menenangkan Pikiran
Anda dapat mencoba aktivitas yang membantu tubuh Anda melepaskan endorfin tanpa berkeringat. Laman Healthline merekomendasikan kegiatan di bawah ini, yang termasuk:
- meditasi
- akupunktur
- pijat terapi
- latihan pernapasan dalam
American Institute of Stress merekomendasikan pernapasan perut dalam selama 20 hingga 30 menit per hari untuk membantu mengatasi kecemasan.
Melakukannya akan membantu memberikan lebih banyak oksigen ke otak Anda dan merangsang sistem saraf Anda.
Jadwalkan Waktu untuk Bersantai
Para ilmuwan telah menemukan bahwa meditasi dan akupunktur yang teratur, memiliki manfaat bagi orang-orang dengan kecemasan. Atau cobalah yoga, dengarkan musik atau pijat dari profesional atau pasangan.
Tulis Tentang Kecemasan Bunda
Terkadang Anda mungkin tidak ingin berbicara. Semua pikiran itu butuh tempat untuk dituju. Cobalah memulai jurnal di mana Anda dapat mengungkapkan perasaan tanpa takut akan penilaian negatif orang lain.
Bunda mungkin bisa menuliskan pikiran dan perasaan. Karena ternyata aktivitas menulis ini membantu mengatur atau memprioritaskan kekhawatiran diri.
Anda juga dapat melacak penyebab kecemasan melalui jurnal tersebut untuk kemudian dibagikan dengan dokter.
Berdayakan Diri Sendiri
Jika kecemasan terkait dengan persalinan itu sendiri, pertimbangkan untuk mendaftar kelas melahirkan.
Mempelajari berbagai tahap persalinan, apa yang dilakukan tubuh, dan apa yang diharapkan pada setiap belokan dapat membantu mengungkap proses tersebut.
Kelas-kelas ini sering menawarkan saran untuk mengatasi rasa sakit. Mereka juga akan memberi kesempatan untuk mengobrol dengan ibu lain yang mungkin mengkhawatirkan hal serupa.
Tanyakan kepada Dokter Anda
Jika kecemasan memengaruhi kehidupan sehari-hari Anda atau Anda sering mengalami serangan panik, segera hubungi dokter.
Semakin cepat mendapatkan bantuan, semakin baik. Selain rujukan ke terapis, mungkin ada obat yang dapat diminum untuk meredakan gejala yang paling parah.
Bunda tidak perlu merasa malu untuk membagikan pikiran dan perasaan, terutama jika itu menyangkut kehamilan.
Selama kehamilan, Bunda direkomendasikan untuk selalu menjaga agar jalur komunikasi tetap terbuka dengan orang yang Anda cintai. Cobalah beberapa teknik manajemen stres dan rajin kontrol kandungan ya, Bun.
Artikel Terkait: Waspada, Bun! Ini Bahaya Tidur Telentang Saat Hamil Kata Pakar
Semakin cepat mendapatkan bantuan, semakin cepat Bunda dapat memperoleh ketenangan pikiran untuk kesehatan diri dan kesehatan bayi yang sedang tumbuh.
Demikian penjelasan tentang mengapa ibu hamil sering merasa cemas.
Semoga informasi ini bermanfaat!
***
Artikel telah diupdate oleh: Kalamula Sachi
Baca juga:
Stres Saat Hamil Bisa Akibatkan Berat Badan Bayi Rendah saat Lahir
9 Makanan dan Minuman Ibu Bantu Atasi Kecemasan pada Ibu Hamil
5 Jenis Gangguan Kesehatan Mental saat Hamil yang Membahayakan Ibu dan Janin
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.