Apa yang pertama kali terlintas dalam pikiran Parents saat mencoba mengatasi anak panas? Langsung memberinya obat, menangis karena tak tega melihatnya sakit, atau justru langsung bergegas mengunjungi dokter anak?
Memiliki rasa khawatir, panik, dan merasa bingung harus melakukan apa memang wajar dirasakan. Bahkan jika Bunda sampai menangis, hal ini justru bisa membuat perasaan Bunda lebih tenang, seingga bisa lebih fokus untuk merawat si kecil.
Hal inilah yang dikatakan Psikolog Anak, Jovita Ferliana, M.Psi, saat saya temui dalam acara Peluncuran Hansaplast Cooling Fever “Menenangkan si kecil #GakPakeDrama saat demam.
“Sebenarnya, wajar sekali kalau ibu panik saat anak demam. Saya juga merasa cemas, nangis dan itu hal yang wajar terlepas dari siapapun kita. Demam juga bisa membuat si kecil menjadi rewel dan tidak tenang,” katanya.
Ditambahkan Jovita, situasi saat anak rewel karena sakit itu yang membuat ibu menjadi sedih, dan tidak tenang apalagi saat si kecil menolak untuk diberikan obat ataupun kompres demam.
Meskipun begitu, ia mengingatkan bahwa rasa panik ini jangan sampai berlebihan atau berlarut-larut. Pasalnya, hal tersebut justru bisa ‘menular’ dan mempengaruhi kondisi si kecil hingga membuat suhu tubuhnya semakin meningkat.
Artikel terkait: “Kanker pada anak memengaruhi seluruh anggota keluarga,” tutur seorang ibu
Ada beberapa cara yang bisa setiap orangtua lakukan saat si kecil demam.
Mengatasi anak panas, apa yang perlu dilakukan orangtua?
Namun, penting untuk diingat bahwa saat anak demam, Parents perlu lebih dulu memahami kalau ada beberapa perilaku anak yang terlihat berbeda. Misalnya saat si kecil tampak lelah, lesu, kurang aktif, semakin ‘lengket’ dengan ibunya, dan menjadi rewel. Meskipun begitu, beberapa anak yang tidak menunjukkan perilaku tersebut sehingga masih bisa tetap aktif.
Meskipun begitu, ketenangan seorang ibu dan ayah juga sangat memengaruhi kondisi anak saat tubuhnya tidak nyaman. Jovita menyarankan beberapa langkah mengatasi anak panas tanpa drama.
“Yang perlu dilakukan sebagai langkah awal adalah menenangkan si kecil agar ibu juga bisa merasa dan berpikir lebih tenang. Sapa si kecil dengan lembut dan tenang, berikan sentuhan dan pelukan. Ibu juga bisa mengalihkan perhatian si kecil dari demam dan membuatnya merasa lebih tenang dengan bercerita kepada si kecil dan mengajaknya membuat cerita sendiri dengan karakter dan gambar,” jelas Jovita.
Kehadiran Parents saat anak sakit akan sangat berarti untuknya. Selain hal di atas dapat menenangkan si kecil, ikatan antara orangtua dan anak pun semakin kuat. Anak akan lebih percaya pada orangtuanya, dan orangtua pun lebih mengerti akan kebutuhan anak.
Kapan orangtua harus waspada?
Ada beberapa gejala anak demam yang sebaiknya segera dikonsultasikan pada dokter.
Memang, kita sebaiknya tidak panik saat si kecil demam. Namun, pada beberapa kondisi sebetulnya orangtau hendaknya sigap untuk menghindari berbagai hal tak diinginkan terjadi.
Bila terjadi pada bayi, waspadailah beberapa kondisi berikut ini.
- Bila bayi berusia kurang dari 3 bulan dan memiliki suhu dubur 38 Celcius atau lebih tinggi.
- Usia bayi 3-6 bulan yang memiliki suhu dubur 38,9 Celcius, lebih lesu dari biasanya, lekas marah atau sensitif, dan lebih rewel dari kondisi normal.
- Bila bayi berusia 6-24 bulan memiliki suhu dubur 38,9 Celcius, terjadi lebih dari satu hari.
- Bayi mengalami berbagai gejala lainnya seperti diare, batuk, dan pilek yang parah.
Kunci menangani anak yang tengah demam ialah tidak panik, namun orangtua sebaiknya tetap harus sigap.
Selain itu, bila demam terjadi pada anak, segeralah berkonsultasi ke dokter bila ia mengalami beberapa gejala berikut ini :
- Demam disertai dengan lesu, lebih sensitif, dan sulit melakukan kontak mata
- Demam disertai dengan muntah berulang kali
- Demam disertai dengan sakit kepala parah, sakit perut, maupun nyeri yang lain
- Demam setelah dibiarkan di dalam mobil dalam suhu yang panas
- Durasi demam berlangusng lebih dari 3 hari
Jika Parents mengkhawatirkan suhu tubuh anak, hubungi penyedia layanan kesehatan untuk mendiskusikan gejala dan mendapatkan rekomendasi untuk perawatan. Atau untuk pertolongan pertama, Parents juga bisa melakukan langkah-langkah berikut ini, dikutip Very Well Health.
1. Turunkan Panas
Obat penurun panas seperti acetaminophen atau ibuprofen adalah salah satu cara paling sederhana dan paling efektif untuk menurunkan demam. Acetaminophen dapat digunakan pada anak-anak berumur 2 bulan. Namun, jika bayi berusia di bawah 3 bulan dan mengalami demam – hubungi Dokter Anak sebelum memberikan obat apa pun.
2. Minumlah Cairan Lebih Banyak
Tetap terhidrasi adalah hal yang sangat penting. Suhu tubuh yang lebih tinggi dapat menyebabkan dehidrasi lebih cepat. Minum cairan dapat mengurangi kemungkinan Anda mengalami dehidrasi dan bahkan dapat membantu mendinginkan tubuh.
3. Mandi
Mandi dapat membantu menurunkan demam, tetapi bagian yang sangat penting adalah tidak bisa mandi air dingin. Walaupun itu mungkin terlihat lebih membantu daripada mandi air hangat, masuk ke dalam air dingin atau es akan menyebabkan anak menggigil dan meningkatkan suhu internal. Mandi dengan suhu air biasa, tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas akan membuat anak rileks dan bisa menurunkan demam.
Semoga ulasan ini membantu.
Semoga informasi ini bermanfaat ya, Parents!
***
Baca juga
Bocah 5 tahun meninggal di tangan ibu kandung : "Mama, aku janji akan jadi anak yang lebih baik…"
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.