Ketika anak-anak melakukan kenakalan, biasanya orang tua akan memberikan hukuman sebagai cara untuk mendisiplinkan anak. Tindakan ini juga bertujuan agar anak tidak mengulangi kesalahan yang sama. Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat modern terkait kekerasan, cara menghukum anak tanpa kekerasan pun menjadi fokus perhatian banyak orang tua.
Dampak Buruk Menghukum Anak dengan Kekerasan
Menghukum anak dengan kekerasan bukanlah pilihan yang bijak. Pasalnya, melakukan kekerasan pada anak dapat memberikan trauma psikologis.
Bagi beberapa orang tua, memberikan hukuman berupa pukulan fisik kepada anak bisa menjadi cara tercepat. Harapannya, agar anak mau mengubah perilaku mereka setelah melakukan kesalahan.
Hal itu memang sering berhasil dalam jangka pendek. Namun faktanya, banyak penelitian menunjukkan bahwa hukuman fisik dapat memberikan konsekuensi jangka panjang terhadap kondisi psikologi anak.
Penelitian menunjukkan hukuman fisik yang terus-menerus dilakukan dapat meningkatkan perilaku agresif. Tidak jarang, anak yang menerima hukuman fisik dari orang tuanya akan melakukan kekerasan fisik kepada orang lain, misalnya kepada temannya di sekolah.
Hukum fisik juga dapat merusak hubungan antara anak dan orang tua. Ikatan kepercayaan antara orang tua dan anak yang dibutuhkan untuk mengembangkan keterampilan mengelola perilaku mereka bisa rusak. Ini akan membuat manajemen perilaku anak menjadi lebih sulit.
Artikel terkait: Belajar Positive Parenting: Mengatasi Perilaku Anak yang Buruk
5 Cara Menghukum Anak Tanpa Kekerasan
Sangat penting bagi orang tua untuk mengetahui cara-cara mendisiplinkan anak tanpa memberikan hukuman fisik. Berikut beberapa contoh yang bisa Parents terapkan.
1. Batasi Beberapa Hak Istimewa untuk Anak
Salah satu cara mendisiplinkan anak tanpa melakukan kekerasan secara fisik dapat dilakukan dengan membatasi hak-hak istimewa yang dimilikinya. Misalnya jika anak biasanya menonton acara kesukaannya pada jam tertentu atau ia diperbolehkan bermain main video game pada hari Minggu, Parents dapat membatasi kegiatan tersebut sebagai cara untuk mendisiplinkannya.
Hukuman seperti ini tentu saja tidak bertujuan agar anak menjadi tunduk, tetapi sebagai pembelajaran bagi dirinya. Ia akan belajar membuat keputusan yang lebih baik di masa depan dengan mempertimbangkan konsekuensi dari tindakannya.
2. Menyuruhnya Merenung Sendiri di Kamar, Cara Menghukum Anak Tanpa Kekerasan
Meminta anak untuk merenungkan kesalahannya sendirian di kamar bisa menjadi pilihan yang baik. Selain tidak melibatkan kekerasan, melakukan hal tersebut dapat memberikan waktu kepada anak untuk menenangkan diri dan memikirkan konsekuensi dari kesalahannya.
Hanya saja, Parents juga perlu mengingat bahwa hukuman seperti ini bukan bertujuan untuk mengurungnya. Bentuk hukuman ini juga akan menjadi lebih efektif ketika orang tua kemudian meluangkan waktu bersama anak untuk membantunya mengelola perilakunya.
Artikel terkait: 5 Masalah Pubertas yang Sering Dialami Anak, Awas Bisa Pengaruhi Kepercayaan Dirinya!
3. Mengabaikan Anak Ketika Berbuat Kesalahan Kecil
Hal ini mungkin terdengar aneh dan tidak lazim. Biasanya, ketika anak melakukan kesalahan kecil orang tua akan menegurnya.
Akan tetapi, mengabaikan dan tidak berbicara dengannya ketika anak mulai mencari perhatian dengan cara yang salah, bisa menjadi cara yang efektif untuk memberikan pelajaran kedisiplinan pada anak. Misalnya, Parents bisa berpura-pura tidak melihat atau mendengarnya ketika ia mulai merengek, mengeluh, atau meminta sesuatu dengan tidak sopan.
Kemudian, Parents dapat kembali memberikan perhatian kepadanya ketika ia mulai berperilaku baik atau berbicara dengan sopan. Seiring waktu, anak akan mulai belajar bahwa berbicara dengan sopan adalah cara terbaik meminta sesuatu.
4. Cara Menghukum Anak Tanpa Kekerasan: Mengajarkan Konsekuensi Logis
Ketika berbuat suatu kesalahan, mengajarkan konsekuensi logis kepada anak adalah cara yang baik untuk membantunya dalam mengelola perilaku. Memberikan konsekuensi langsung atas perilaku buruk anak dapat mengajarkan mereka untuk membuat pilihan yang lebih baik ke depannya.
Misalnya, jika anak tidak menghabiskan makanan, maka ia tidak boleh mendapatkan camilan. Atau, jika mereka tidak mau membereskan mainannya maka ia tidak boleh bermain dengan mainannya keesokan harinya.
Artikel terkait: 6 Cara Mendidik Anak Remaja, Butuh Disiplin dan Keluwesan
5. Mengajarkan Life Skill kepada Anak
Cara menghukum anak tanpa kekerasan berikutnya adalah dengan mengajarkan mereka life skill. Pasalnya, anak dengan pengetahuan life skill yang baik juga dapat dengan mudah mengontrol perilaku mereka.
Life skill adalah pengetahuan tentang kecakapan hidup yang bisa diajarkan sejak dini kepada anak. Mengajarkan keterampilan ini pada anak membantu mereka tumbuh dan berkembang menjadi anak yang mandiri dan mampu mengatasi masalahnya sehari-hari.
****
Parents, kita sepakat bahwa semua hukuman yang diberikan oleh orang tua kepada anak pada dasarnya bertujuan agar anak dapat berperilaku baik. Tentunya, cara menghukum anak tanpa kekerasan lebih direkomendasikan karena memiliki dampak baik dalam jangka panjang.
Baca juga:
Apakah Perbedaan Menghukum Anak dengan Mendisiplinkan Anak?
Anak mencuri, cara orangtua ini menghukum anaknya patut dicontoh
3 Cara Mendidik Anak Ini Ternyata Bisa Bikin Anak Jadi "Matre"
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.