Si Kecil memiliki riwayat alergi? Jika ya, kondisi ini tentu saja tidak bisa diabaikan. Pasalnya, dampak alergi pada anak bisa mengganggu tumbuh kembangnya
Parents tentu tidak menginginkan hal ini terjadi bukan? Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui apa saja dampak yang bisa muncul dan cara mengatasinya.
Sayangnya, menentukan anak alergi memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Parents perlu memahami dan mengetahui apa saja yang menjadi pemicunya. Kuncinya, sabar untuk mencoba berbagai makanan lebih dulu untuk memastikan apakah benar si kecil alami alergi atau tidak.
Hal ini penting dilakukan untuk memastikan tidak ada dampak atau efek buruk yang bisa dialami sehingga mengganggu tumbuh kembang anak.
Untuk memastikan apakah si kecil alergi terhadap makanan, para pakar kesehatan mengingatkan agar Parents tidak terburu-buru atau menduga bahwa si kecil alergi terhadap suatu makanan.
Faktanya, IDAI menyebutkan kalau penelitian membuktikan hanya 10% anak dari seluruh anak yang diduga mengalami alergi yang benar mengalami alergi. Padahal, kesalahan ini tentu saja membuat Parents membatasi makanan yang berisiko membuat anak kekurangan nutrisi yang dibutuhkan dalam masa tumbuh kembangnya.
Alergi Makanan Tidak Sama dengan Intoleransi Makanan
Data WHO menyebutkan bahwa 30-40 persen penduduk dunia memang mengalami alergi. Baik alergi makanan, ataupun susu. Di antaranya, adalah dialami oleh anak-anak. Hal ini tentu saja perlu disadari oleh orangtua untuk bisa mencegah dampak alergi bagi tumbuh kembang anak yang semakin memburuk.
Namun, penting untuk dipahami lebih dahulu bahwa alergi makanan tidak sama dengan intoleransi makanan.
Alergi makanan bisa diartikan sebagai reaksi alergi terhadap makanan tertentu, umumnya dari protein yang ada dalam makanan. Sementara intoleransi makanan adalah reaksi negatif dari sistem pencernaan terhadap makanan dan tidak ada kaitannya dengan antibodi.
Hal ini umumnya terjadi pada si Kecil yang sulit mencerna makanan dan dapat disebabkan oleh kurangnya enzim, atau makanan yang ia makan mengandung zat kimia yang sulit dicerna. Misalnya, intoleransi laktosa terjadi saat sistem pencernaan si Kecil tidak dapat menghasilkan enzim untuk mencerna suatu jenis gula dalam produk-produk susu.
Dampak Alergi Bagi Tumbuh Kembang Anak
Tidak bisa dipungkiri, saat Si kecil mengalami intoleransi makanan ataupun alergi, kondisi ini membuat orangtua kebingungan. Khawatir dengan risiko yang bisa ditimbulkan di kemudian hari.
Setidaknya ada 3 dampak alergi pada tumbuh kembang anak yang perlu penanganan yang tepat. Apa saja?
1. Kekurangan Nutrisi
Dari sekian banyaknya jenis makanan yang bisa menyebabkan alergi, salah satunya adalah alergi terhadap protein hewani. Kondisi ini pun akhirnya menyebabkan anak tidak bisa diberikan susu sapi.
Mengingat protein memiliki peran besar mendukung tumbuh kembang anak, kebutuhannya tentu saja perlu dipenuhi. Misalnya dengan opsi lain, yaitu memberikan susu soya yang bisa melengkapi kebutuhan nutrisi si kecil.
Selain itu, Morinaga Chil Kid Soya MoriCare Triple Bifidus juga mengandung nutrisi pendukung perkembangan otak & daya pikir yang lengkap untuk membantu dukung perkembangan kecerdasan: DHA & AA, omega 3&6, fosfolipid, kolin, zat besi.
Serta mengandung SINBIOTIK: sinergi Probiotik Triple Bifidus & Prebiotik FOS, yang mendukung sistem pertahanan tubuh ganda (body defense)/ perut sehat secara optimal sehingga dapat mengurangi risiko gejala alergi pada anak.
2. Pengaruhi sisi psikologi
Tanpa disadari dampak alergi pada anak juga bisa memengaruhi sisi psikologis pada anak-anak sendiri ataupun dan orangtua.
Jika tidak diatasi, alergi tentu saja bisa memunculkan rasa tidak tenang atau khawatir pada diri anak ataupun Parents.
Apabila gejala muncul, seperti rasa gatal di area tubuh, anak pun akan merasa was-was. Menyebabkan anak berusaha untuk menghilangkan rasa gatal yang mengganggu, misalnya dengan cara menggosok, menggerakkan tubuh, atau apapun yang bisa meminimalisir rasa gatalnya.
Tanpa disadari, hal ini pun berkiblat mengganggu aktivitas kesehariannya. Baik saat bermain ataupun sedang belajar. Bahkan, yang Anak yang memiliki alergi dan tidak diatasi segera bisa merasa rendah diri dan menyerah. Oleh karena itulah perlu dilakukan pencegahan terhadap risiko alergi pada anak.
Baca juga: Ini Fakta Soal Alergi Makanan
3. Berisiko Tingkatkan Penyakit
Seperti diketahui, alergi merupakan suatu reaksi terhadap kekebalan tubuh terhadap sesuatu yang dianggap berbahaya. Karenanya, salah satu dampak yang tidak bisa disepelekan tentu saja adanya risiko alergi yang memicu tingkatkan penyakit.
Untuk mencegahnya, Parents perlu memastikan asupan nutrisi anak terpenuhi dengan baik. Keseimbangan nutrisi tentu saja bisa membantu memaksimalkan sistem imunitas dengan baik.
Untuk mencegah dampak yang bisa ditimbulkan di kemudian hari, tentu saja perlu dilakukan pencegahan alergi pada anak sejak dini agar tidak berdampak pada pertumbuhan anak. Bunda perlu memberikan nutrisi yang tepat agar tumbuh kembangnya tidak terganggu.
Selain mengonsumsi makanan bergizi yang memenuhi mikronutrien dan makronutrien, Morinaga Chil Kid Soya MoriCare Triple Bifidus juga bisa menjadi nutrisi mendukung tumbuh kembang anak, khususnya bagi si kecil yang memiliki alergi susu sapi, intoleransi laktosa, atau galaktosemia.
Mengingat alergi tidak bisa disembuhkan secara total, maka penting bagi Parents untuk bisa melakukan pencegahan sedini mungkin untuk mengendalikan alergi.
Caranya dimulai dengan mengenali dengan benar apa alergi itu, risiko, penyebab, serta gejalanya.
Untuk menemukan solusi tepat dalam mencegah dan mengatasi alergi Si Kecil, Bunda bisa mendeteksi dan cari tahu dengan melakukan tes di cekalergi.com.
Jangan lupa untuk melakukan konsultasi dengan dokter begitu diketahui terdapat gejalanya sehingga dapat diatasi dengan baik.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.