Pubertas merupakan masa di mana anak akan mengalami transisi untuk menjadi dewasa. Sayangnya, masa atau tahapan ini kerap dilalui dengan beberapa kemungkinan buruk yang bakal terjadi, seperti munculnya kenakalan remaja.
Kenakalan remaja dapat terjadi karena ada gejolak dari dalam diri anak yang menyimpang. Hal ini umumnya dipengaruhi oleh lingkungan sekitar ataupun faktor dari dalam diri mereka sendiri.
Oleh karena itu, sudah sepatutnya para orangtua waspada dengan kemungkinan kenakalan remaja yang bakal terjadi di masa pubertas anak-anak. Apalagi jika hal itu sampai merugikan banyak orang.
Beragam Kenakalan Remaja yang Perlu Orangtua Waspadai
Sebagai orangtua, tentunya Parents menginginkan buah hati tumbuh dengan baik, mengembangkan karakter yang berbudi luhur, dan memiliki jiwa kemanusiaan yang mendalam. Namun, pada praktiknya, ada saja halangan untuk bisa mendidik seorang anak.
Ada berbagai faktor yang menyebabkan remaja menjadi bertingkah laku negatif. Melansir dari laman Penalreform, faktor penyebab terjadinya kenakalan remaja itu kompleks. Kondisi tersebut meliputi keadaan psikologis dan sosial yang berinteraksi satu sama lain sehingga menimbulkan perilaku tertentu.
Adapun beberapa bentuk kenakalan remaja yang perlu Parents waspadai, di antaranya:
1. Perkelahian Remaja
Perkelahian antar remaja menjadi salah satu hal yang cukup sering dilakukan. Mengutip dari situs Liputan6, tahun 2010 saja terjadi perkelahian antar pelajar sekolah sebanyak 128 kasus. Angka ini mengalami peningkatan menjadi 330 tawuran di tahun 2011 dengan menewaskan 82 pelajar.
Data ini tentu sangat menyakitkan bagi orangtua. Tawuran antar pelajar tentu menjadi sesuatu yang sia-sia, karena acapkali disebabkan hal sepele yang bahkan bisa menyebabkan kematian. Maka dari itu, perkelahian antar remaja, khususnya di kalangan, menjadi sesuatu yang mesti mendapatkan perhatian orangtua dan lembaga pendidikan.
2. Penyalahgunaan Narkotika
Menurut laman Puspensos Kemsos, kenakalan remaja adalah sebuah fenomena sosial yang tidak terbantahkan. Salah satu bentuk kenakalan remaja yang sangat berbahaya adalah penyalahgunaan narkotika.
Ada berbagai faktor yang bisa menyebabkan remaja terjerumus ke dalam tindakan kriminal seperti ini, salah satunya akibat perkembangan zaman dan status ekonomi. Parahnya, penggunaan narkotika kerap memicu remaja untuk melakukan tindakan kenakalan lain yang juga termasuk ke dalam tindakan kriminal.
3. Minum Minuman Keras
Minuman keras di Indonesia memiliki regulasi yang jelas. Sebagai salah satu pihak yang belum boleh minum minuman keras, sebagian remaja ada saja yang merasa penasaran untuk bisa mencicipi minuman beralkohol sebelum waktunya.
Dilihat dari sisi medis, remaja masih cukup rentan untuk bisa menerima dampak buruk dari alkohol. Anak remaja yang mengonsumsi minuman beralkohol akan mengalami sejumlah perubahan terkait cara berpikir dan berbicaranya.
4. Melakukan Seks Pranikah
Hubungan seks di kalangan remaja mengalami peningkatan. Mengutip dari situs Klikdotker, jumlah seks pranikah di kalangan remaja sudah sampai di tahap yang meresahkan. Ada sebagian golongan remaja yang belum mencapai usia 15 tahun melakukan seks pranikah.
Hal ini tentu bisa berbahaya jika ditinjau dari sisi kesehatan, norma setempat, serta agama. Remaja yang melakukan seks pranikah umumnya belum mengetahui bahaya serta risiko yang mungkin terjadi. Oleh karenanya, memberikan pendidikan seksual menjadi salah satu cara yang bisa ditempuh orangtua untuk bisa mengedukasi anak remaja di rumah.
5. Melakukan Tindakan Kriminal, seperti Merampok
Ada saja kenakalan remaja yang berujung pada tindakan kriminal, misalnya perampokan, pemerkosaan, dan pencurian. Meski kejadian ini memiliki presentasi yang lebih kecil dibandingkan dengan kenakalan remaja di atas, tetapi sebaiknya oragtua tetap melakukan pengawasan tentang adanya kemungkinan kenakalan remaja yang berujung pada tindakan kriminal.
Cara Mengatasi Kenakalan Remaja
Melansir dari laman Puspensos Kemsos, berikut ini adalah hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja.
1. Orangtua Perlu Mengendalikan Emosi Sendiri
Remaja justru bisa bertindak lebih tidak terkendali ketika orangtua memberikan reaksi yang sama reaktifnya.
Salah satu ciri umum remaja adalah mereka senang memprovokasi orangtua sehingga orangtua bereaksi negatif. Oleh karenanya, orangtua tidak boleh hilang kendali saat menghadapi anak remaja.
2. Membangun Komunikasi yang Intim dengan Anak Remaja
Dengan memiliki komunikasi yang baik dengan anak remaja, Parents akan lebih bisa untuk menjangkau mereka dan mengerti tentang dunianya. Untuk permulaan, lakukan pendekatan yang persuasif dengan anak. Pancing mereka dengan hobi atau sesuatu yang sedang trend.
Ketika mereka sudah mulai terbuka, pastikan untuk tidak mudah melakukan penghakiman secara sepihak. Dengarkan mereka secara penuh seperti seorang sahabat.
3. Membuat Batasan yang Jelas
Setelah mematikan kedekatan antara orangtua dengan anak remaja, kini saatnya orangtua untuk bisa membuat kesepakatan bersama. Dengan adanya kesepakatan bersama seperti ini, anak remaja bisa memahami adanya batas dari segala tindak-tanduknya di rumah dan di lingkungannya agar bisa sesuai dengan norma yang sudah ditentukan.
Parents, demikianlah beberapa kenakalan remaja yang mesti mendapatkan perhatian dan pengawasan. Semoga anak-anak di rumah tidak terjerumus ke dalam kenakalan yang merugikan tersebut, ya!
Baca juga:
10 Alasan Dibalik Perilaku Anak yang Terlihat Nakal
Anak jadi pelaku Bullying? Ini yang harus dilakukan orangtua
Bunda, ini 14 cara jitu cara menghadapi anak nakal dan banyak ulah
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.