Satu pertanyaan yang lantas banyak diajukan orang tua adalah bagaimana cara mengayun bayi yang benar?
Menggendong si Kecil rasanya sangat membahagiakan.
Namun tentu saja, Parents tidak dapat menggendong bayi sepanjang waktu, itulah mengapa ayunan bayi diciptakan.
Nyatanya, perkara mengayun bayi telah memunculkan pro dan kontra. Si A bilang, ayunan bayi bagus.
Namun menurut si B, ayunan justru tidak bagus untuk bayi. Lalu, pertanyaan mana yang benar?
Jika memilih mengayun bayi, bagaimana dengan keamanan dan keselamatannya? Usia berapa pula bayi mulai bisa diayun?
Jika Parents juga punya segudang pertanyaan dan kebingungan seputar mengayun bayi, yuk, simak ulasan berikut ini untuk mendapatkan penjelasan lengkapnya!
Manfaat Ayunan Bayi
Ketika bayi baru lahir, ia sangat bergantung pada orang tuanya. Seperti halnya ketika ia masih berupa janin di dalam rahim, segala hal yang ia butuhkan disokong oleh ibu.
Bayi baru lahir secara alamiah sangat mendambakan lingkungan kandungan.
Itu sebabnya, bayi suka dibedong, diayun, dan ditimang, semua aktivitas ini mengingatkan bayi akan kenyamanan rahim.
Sebagai orang tua, Parents pastinya akan mengupayakan apa pun agar bayi merasa nyaman.
Namun, sebesar apa pun keinginan itu, hampir tidak mungkin untuk menggendong dan menimang bayi dengan tangan sendiri selama 24 jam.
Sebagian bayi memang bisa anteng hanya dengan dibaringkan di kasur.
Namun beberapa bayi, terutama yang mengalami kolik, sangat rewel dan selalu menuntut ditimang sepanjang waktu.
Di sinilah ayunan bayi atau baby swing bisa terasa seperti penyelamat bagi orang tua.
Manfaat paling nyata dari ayunan bayi adalah item yang satu ini dapat memberikan kenyamanan bagi si Kecil.
Sementara bayi di ayunan, Parents dapat mengistirahatkan lengan yang lelah karena menggendong.
Bahkan, sejumlah orang tua menemukan bahwa baby swing membantu mengatasi refluks asam lambung pada bayi.
Manfaat ini diyakini lantaran sifat ayunan yang tegak dapat membantu meringankan gejala refluks.
Hanya saja, Parents harus mendiskusikan lebih jauh dengan dokter anak untuk melihat apakah penggunaan ayunan bayi adalah tindakan yang tepat untuk mengatasi refluks yang dialami si Kecil, dan obat atau tindakan lain apa yang mungkin disarankan.
Kekurangan Ayunan Bayi
Meskipun kebanyakan bayi senang berada di dalam ayunan, ada juga bayi yang justru semakin rewel.
Si Kecil mungkin merasa ayunan tidak nyaman atau mungkin menganggap suara dan gerakan ayunan terasa mengganggu.
Jika demikian, cobalah mengatur gerakan ayunan, setel audio yang berbeda, atau tempatkan bayi di ayunan pada waktu yang berbeda dalam sehari.
Bereksperimenlah untuk menemukan posisi paling nyaman untuk si kecil.
Kadang kala, beberapa orang tua menjadi terlalu bergantung pada ayunan bayi. Sehingga setiap kali bayi rewel, ayunan jadi jalan pintas.
Pada akhirnya, orang tua pun tidak mempelajari cara lain untuk menenangkan bayi.
Artikel terkait: Ayunan untuk Bayi: Risiko, Manfaat, dan Tips Menggunakannya dengan Aman
Bolehkah Menidurkan Bayi di Ayunan?
American Academy of Pediatrics (APP) merilis pedoman yang menyarankan orang tua untuk menghindari penggunaan ayunan bayi sebagai alat bantu tidur.
Pasalnya, tidak aman membiarkan bayi tidur di ayunan untuk waktu yang lama, terutama jika ia tidak diawasi.
Duduk tegak untuk waktu yang lama, di ayunan atau di kursi mobil misalnya, dapat membuat bayi sulit bernapas.
Kondisi ini dapat menyebabkan peningkatan risiko sindrom kematian mendadak (SIDS).
Lantaran alasan inilah, tidak direkomendasikan menidurkan bayi di ayunan dalam durasi panjang, seperti saat tidur malam.
Sebaliknya, tidur siang dengan periode singkat dan bayi tetap diawasi saat di ayunan dianggap aman.
Kapan Waktu Terbaik Menggunakan Ayunan Bayi?
Sebenarnya tidak ada aturan baku terkait waktu yang tepat menggunakan ayunan.
Secara umum, ayunan bayi dapat digunakan sejak lahir dan sampai bayi mencapai batas berat tertentu, biasanya sekitar 25 hingga 35 kg.
Sebagian dokter menyarankan, bayi usia 2-3 bulan tidak perlu diayun. Sebab biasanya, bayi akan tertidur sendiri jika sudah mengantuk dan kenyang .
Melatih sejak dini si kecil tidur sendiri tanpa bantuan ayunan lebih direkomendasikan.
Saat membeli ayunan untuk si Kecil, Parents harus membaca panduan pada buku manual dengan cermat sebelum digunakan.
Pastikan menggunakan ayunan yang sesuai dengan bobot badan bayi.
Lalu, sampai umur berapa si Kecil bisa menggunakan ayunan bayi?
Setelah bayi melampaui batas tinggi dan berat yang sesuai dengan ukuran ayunannya, maka itu artinya si kecil harus berhenti menggunakan ayunan tersebut.
Biasanya, ada titik di mana ayunan tidak lagi menenangkan atau menghibur bayi.
Ketika si Kecil mulai mencoba memanjat keluar dari ayunan, maka jelas ayunan bukan lagi tempat yang aman baginya.
Artikel terkait: 3 Tipe Ayunan Bayi Fisher Price Ditarik dari Pasaran, Apakah Anda Memilikinya?
7 Cara Mengayun Bayi yang Benar serta Memastikan Keamanan Ayunan Bayi
1. Perhatikan Posisi atau Postur Bayi
Hal pertama yang harus diperhatikan saat mengayun adalah posisi atau postur tubuh bayi.
Ini sangat penting, karena postur tubuh yang salah dapat mengganggu pertumbuhan tulang si Kecil.
AAP menyarankan orang tua untuk menggunakan posisi berbaring saat di ayunan untuk bayi di bawah 4 bulan.
Dengan posisi berbaring atau bersandar, juga akan membantu mencegah bayi terjatuh.
2. Jangan Mengayun Terlalu Kencang
Selanjutnya cara mengayun bayi yang benar adalah perhatikan kekuatan saat mengayun.
Parents harus mengayun bayi dengan ritme yang lembut dan teratur.
Mengayun terlalu kencang sangat tidak disarankan karena dapat membahayakan bayi.
Ritme mengayun yang kuat bisa memicu shaken syndrome baby (sindrom bayi terguncang).
3. Jauhkan Mainan dan Ponsel dari Bayi
Jangan meletakkan selimut, bantal, boneka, apalagi ponsel di ayunan bersama bayi.
Jika Parents memilih menggunakan baby swing, pastikan juga sabuk pengaman bayi terpasang erat.
4. Jangan Tinggalkan Bayi di Ayunan Tanpa Pengawasan
Meskipun bayi terlihat nyaman, jangan pernah tinggalkan bayi sendirian di ayunan tanpa pengawasan.
Bahkan jika Parents sibuk melakukan sesuatu yang lain, pastikan Parents selalu dapat melihat dan mendengar si Kecil.
5. Segera Pindahkan Bayi jika Tertidur
Bayi tidak boleh dibiarkan tidur di perangkat tempat duduk bayi apa pun, termasuk ayunan dan car seat. Ini karena perangkat tersebut menyebabkan peningkatan risiko SIDS.
Jadi, jika bayi tertidur di ayunan, ia harus dipindahkan ke tempat tidur yang aman sesegera mungkin.
6. Pastikan Ayunan Berkualitas
Dari sekian banyak produk yang tersedia di pasaran, pilihlah ayunan dengan kualitas yang baik.
Pastikan ayunannya kokoh dan tidak mudah terbalik atau terlipat.
Selain itu, pilihlah ayunan dengan bahan yang lembut. Ini bertujuan agar bayi merasa nyaman dalam ayunan.
7. Jangan Terlalu Sering Diayun, Ajak si Kecil Tummy Time
Bayi bisa mengalami plagiocephaly posisional atau kepala peyang karena berada pada posisi telentang dalam waktu lama, misalnya terlalu lama telentang saat di ayunan.
Itulah sebabnya, Parents perlu membatasi durasi waktu bayi di ayunan.
Ini untuk mencegah kepala bayi yang masih lembut menjadi peyang lantaran terlalu lama dalam posisi yang sama.
Alih-alih terus diayun, idealnya bayi juga diberi kesempatan melakukan tummy time 2 hingga 3 kali per hari untuk membangun kekuatan lehernya.
Artikel terkait: Ada Bercak Putih di Gusi Bayi? Kenali Berbagai Penyebab dan Cara Mengatasinya
Hal-Hal Lain yang Harus Diperhatikan Saat Menggunakan Ayunan Bayi
Ada banyak jenis ayunan bayi atau baby swing yang tersedia di pasaran.
Ayunan modern kerap dilengkapi berbagai fitur, seperti musik, beberapa bahkan menggunakan bluetooth.
Pilihlah jenis ayunan bayi sesuai budget yang Parents anggarkan.
Selain itu, pertimbangkan juga ukuran rumah dan gaya hidup Anda dan keluarga.
Banyak orang tua lebih memilih ayunan bayi yang dapat dibawa ke mana-mana dengan mudah, dari kamar ke kamar.
Dalam hal ini, membeli model kecil yang lebih portabel memang paling cocok.
Akan tetapi, sebelum memutuskan membeli ayunan jenis apa pun, cobalah membaca atau menonton video review dari pengguna lainnya.
Ini untuk memastikan bahwa produk yang Parents beli nantinya benar-benar sesuai dengan kebutuhan.
***
Parents, itulah penjelasan lengkap seputar manfaat ayunan bayi, kekurangannya, kapan waktu terbaik untuk si Kecil menggunakan ayunan, hingga cara menggunakan ayunan bayi yang benar.
Semoga ulasan ini bermanfaat dan memberikan perspektif baru bagi Anda, ya!
Baca juga:
Jangan Keliru, Ini Cara Menggendong Bayi dengan Tepat Menurut Ahlinya
3 Video Tutorial Cara Menggendong Bayi Dengan Kain
Hip Dysplasia: Penyebab, Gejala, Faktor Risiko, Perawatan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.