Anda mungkin bertanya-tanya, mengapa bayi terlalu lengket dengan ibu, dibanding dengan ayahnya?
Sebenarnya ini adalah hal yang alami, karena si kecil dari sebelum lahir telah bersama ibundanya kurang lebih selama 9 bulan lamanya di dalam rahim.
Yang mungkin membuat orangtua kerepotan adalah ketika bayi rewel, ia hanya bisa ditenangkan oleh ibunya. Si kecil menolak tenang ketika bersama ayah, nenek, kakek, atau bahkan pengasuhnya, karena kecenderungannya melekat dengan Bunda.
Anak dekat dengan ibu memang sangat normal, karena setelah lahir ibu adalah sumber nutrisi biologis mereka. Meskipun hal ini umum terjadi pada bayi yang diberi ASI, bayi yang diberi susu botol juga akan lebih menyukai ibu mereka hampir sepanjang waktu.
Lalu mengapa hal ini bisa terjadi, dan bagaimana cara mengatasinya? Lanjutkan membaca untuk mencari tahu yuk, Parents.
Artikel Terkait: Menurut Pakar, Ikatan Ibu dan Anak Tidak Hadir Secara Instan
Pada Usia Berapa Bayi Hanya Menginginkan Ibunya?
Laman Parenting First Cry menulis, biasanya terlihat bahwa bayi yang disusui ASI hanya menginginkan ibunya seorang, selama bulan-bulan awal masa bayi.
Ini adalah saat bayi membutuhkan semua nutrisi yang bisa mereka dapatkan. Si kecil pun akan menghabiskan sebagian besar dan sepanjang waktunya dengan ibu mereka.
Bahkan, bayi yang diberi susu dalam botol pun tetap memiliki preferensi yang lebih tinggi untuk bersama ibu daripada ayah. Mengapa hal ini bisa terjadi? Apa penyebabnya?
Artikel Terkait: 21 Cara Agar Ikatan Ibu dan Anak Terjalin Erat Selamanya
Alasan dan Penyebab Bayi Terlalu Lengket dengan Ibu
Berikut adalah beberapa hal yang menyebabkan bayi terlalu lengket dengan Bunda.
Si Kecil Lebih Banyak Waktu Bersama Ibunya
Penyebab pertama adalah karena si kecil mempunyai waktu yang lebih banyak bersama dengan ibunya, bahkan dari ia sebelum dilahirkan. Ketika telah lahir pun ia akan merasa aman dan nyaman berada di dekat orang yang selama ini mengandungnya. Jadi, tidak heran jika bayi Anda menjadi terlalu lengket dengan ibunya. Hal ini sangat alamiah dan normal terjadi
Bunda Menyusui ASI dengan Si Kecil
Menyusui ASI si kecil adalah alasan utama yang lain kenapa bayi terlalu lengket dengan ibu. Sebagaimana kita pahami, menyusui adalah cara yang sangat baik membangun relasi dan bonding dengan anak Anda.
Pengetahuan Bayi Sejak Sebelum Lahir
Sejak hamil, Bunda mungkin mempunyai kebiasaan yang bagus seperti menyanyikan lagu lembut kepada janin atau juga mendoakan hal-hal baik, yang mana sudah terdengar oleh bayi sejak ia dalam kandungan. Hal inilah yang membentuk pengetahuan bayi terkait siapa yang akan ia dekati ketika lahir.
Relasi Kedekatan Ibu dan Bayi Telah Dimulai Sejak dalam Kandungan
Bonding relasi ibu dan anak bahkan telah dimulai sejak si kecil masih berupa janin di dalam kandungan. Bunda telah mengajak bicara dengan si bayi, menyanyi untuknya, membacakan cerita atau memainkan musik untuknya, sejak ia tumbuh di dalam rahim. Hal inilah yang menguatkan ikatan ibu dan bayi.
Bayi juga bisa mengenali suara ibunya sejak dini, juga suara ayah. Jadi, semakin sering mengajak bayi di kandungan bicara, semakin baik. Terkait hal ini, sebuah penelitian mengungkap, kemampuan bayi dalam berbicara dan berbahasa, dimulai sejak ia masih dalam kandungan. Dan mendengar kedua orangtuanya bicara.
Artikel terkait: Manfaat berenang sejak bayi dan tips memilih pelampung yang tepat
Tips untuk Menghadapi Keadaan Ketika Si Kecil Terlalu Dekat dengan Ibunya
Mungkin sebuah kesedihan tersendiri bagi banyak ayah ketika tidak kesempatan lebih lama dengan si kecil karena bayi terlalu lengket dengan ibu. Laman Parenting First Cry menjabarkan beberapa tips berharga untuk menghadapi situasi seperti itu:
Pahami Situasi Itu Alami dan Normal
Kebanyakan orang tua mengalami fase ini selama masa awal bayi Anda lahir. Bayi akan butuh waktu untuk melepaskan kemelekatannya pada ibunya.
Saat mereka tumbuh, mereka mulai menjelajahi dunia di sekitar mereka dan terbiasa dengan aroma ayah dan anggota keluarga lainnya.
Sadari dan pahami bahwa keengganan bayi tidak ada hubungannya dengan kesimpulan ‘tidak menyukai ayah’.
Kemelekatannya dengan ibunya itu hanya naluri bertahan hidup untuk bergantung pada ibu, dan itu sepenuhnya normal. Jangan khawatir, beberapa bayi juga lebih nyaman berada di pelukan ayah sejak ia bayi.
Sabar ya, Ayah
Bayi tidak akan terus menempel pada ibu selamanya. Saat dunia mereka mulai berkembang dan berubah, si kecil juga akan dekat dengan orang-orang sekitarnya, termasuk ayahnya sendiri.
Sampai itu terjadi, penting bagi kedua orang tua untuk tetap sabar dan melakukan pendekatan dengan perlahan.
Para ayah harus menahan keinginan untuk terburu-buru mengambil bayi dari pelukan ibu dan mengambilnya selangkah demi selangkah. Ayah dapat mulai menggendong bayi saat mereka tertidur lelap untuk langkah PDKT ayah selama beberapa bulan pertama.
Mulai Transisi di Waktu yang Tepat
Wajar jika bayi terlalu lengket dengan ibu selama tiga bulan pertamanya, karena mereka masih menghabiskan sebagian besar waktunya untuk tidur dan menyusui. Waktu-waktu ini adalah saat mereka sangat membutuhkan ibu mereka.
Saat mereka tumbuh dewasa dan mulai berinteraksi dengan orang lain, inilah saatnya Ayah untuk membiasakan menggendong si kecil. Berarti juga, ibu harus percaya dengan Ayah untuk mengasuh si kecil. Berikan ayah kesempatan untuk menenangkan bayi dan ikatan.
Atur Timing yang Pas
Bayi secara alami merasa tenang selama waktu-waktu tertentu, mungkin di pagi hari setelah tidur malam yang nyenyak, atau saat kenyang setelah menyusu.
Para ayah perlu memanfaatkan saat-saat tenang ini untuk menggendong dan menjalin ikatan dengan mereka.
Libatkan Ayah dalam Kegiatan yang Disukai Bayi
Seiring bertambahnya usia bayi, mereka akan senang pergi ke luar untuk melihat semua hal aneh di sekitar mereka. Bahkan, bayi yang paling rewel pun akan memiliki aktivitas yang menenangkan mereka atau mengalihkan perhatian mereka dari tangisan.
Biarkan ayah mengajak bayi berjalan-jalan. Aktivitas rutin lainnya, seperti makan juga bisa menjadi waktu yang tepat bagi ayah untuk menjalin ikatan. Peras sedikit ASI ke dalam botol untuk memungkinkan ayah memberi susu botol kepada bayinya.
Gendong Bayi dengan Baju Ibu
Bayi biasanya lebih tenang dengan aroma ibu mereka, bersama dengan suara dan sentuhan Bundanya. Ayah bisa PDKT dengan si kecil dengan membiarkan ayah menggendong bayi yang terbungkus di salah satu kemeja ibu. Karena pakaian menyerap aroma tubuh dan keringat kita, aroma ibu dapat membuat bayi tetap tenang saat ayah mendapatkan waktu bonding.
Buat Bayi Tertawa
Menjalin bonding dengan anak membutuhkan banyak waktu bersama untuk menghasilkan emosi positif.
Oleh karena itu, semakin banyak ayah berada di dekat si kecil, semakin baik ikatan mereka. Salah satu cara terbaik untuk membangkitkan emosi positif adalah dengan membuat bayi tertawa di setiap kesempatan. Untungnya, mudah membuat bayi tertawa karena mereka merespons secara positif sejumlah rangsangan visual seperti mainan dan permainan sesederhana cilukba.
Manfaatkan Waktu Tidur Si Kecil
Dapat dimengerti bahwa bayi hanya ingin tidur dengan ibunya; namun, para ayah dapat menyelinap masuk begitu bayi tertidur lelap dan menemani mereka.
Cara ini akan membuat bayi akhirnya akan terbiasa dengan aroma ayah dan tidak rewel saat digendong di waktu lain.
Ayah yang membantu si kecil tidur juga dapat membentuk keakraban dengan bayi. Ayah harus hadir pada saat-saat ini, bersama dengan ibu.
Tetap Persisten
Orang tua sering putus asa ketika bayi terlalu banyak menangis atau menjerit, terutama setiap kali ayah menggendongnya.
Rahasia untuk memenangkan bayi atas kegigihannya. Bayi memang secara alami cenderung tinggal bersama ibu paling lama, dan mereka perlu belajar bagaimana menjalin ikatan dengan orang lain. Dengan tetap sabar dan gigih, ayah dapat membangun kepercayaan dengan bayi.
Buat Momen Berdua Anak dengan Ayahnya
Saat bayi terbiasa dengan ayah, cobalah berdua saja dengan si kecil, tanpa keberadaan ibu di dekatnya. Latihan ini sangat bagus untuk para ayah. Misi ini bisa dikatakan berhasil setelah bayi dapat menghabiskan beberapa jam dengan ayah!
Demikian hal-hal terkait perkara bayi terlalu lengket dengan ibu beserta cara menghadapi kondisi tersebut. Semoga bermanfaat!
***
Baca juga:
Kondisi Separation Anxiety pada Bayi, Saat si Kecil Rewel Ditinggal Bunda
Anak Merasa Takut Berpisah atau Separation Anxiety? Jangan Lakukan Ini!
3 Tipe kecemasan pada anak yang sering tak disadari orangtua, jangan abaikan!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.