Kemampuan berbahasa tidak hanya dikuasai bayi saat dia belajar bicara, namun dari sejak ia lahir. Bahasa yang didengar bayi melekat di otaknya hingga puluhan tahun.
Meski kemudian dia tinggal di negara dengan bahasa berbeda, kemampuan berbahasa yang ia kuasai saat bayi masih tetap ada.
Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bahasa yang didengar bayi tetap mengendap di alam bawah sadar mereka. Hal ini membantu mereka menguasai bahasa tersebut saat dewasa, meski sejak kecil dia diadopsi dan bicara dengan bahasa berbeda dari yang ia dengar saat bayi.
Penelitian yang dipublikasikan di Royal Society Open Science ini dilakukan di Belanda. Subjek penelitiannya adalah orang-orang yang diadopsi dari Korea sejak bayi atau balita serta orang-orang kelahiran Belanda.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa bayi yang diadopsi dari Korea Selatan saat belum bisa bicara memiliki kemampuan terpendam untuk mempelajari bahasa Korea, walau sejak kecil hingga dewasa dia hanya berbicara Bahasa Belanda.
Kemampuan berbahasa bayi berkembang sejak lahir
Dalam bulan-bulan pertama hidup, mereka telah memiliki fondasi untuk berbicara bahasa Korea. Fondasi yang tetap ada hingga puluhan tahun tanpa terdeteksi, hanya muncul ketika melalui serangkaian tes laboratorium.
Para peneliti menguji apakah subjek penelitian mereka bisa belajar dan mengidentifikasi bunyi bahasa Korea yang rumit.
“Bagi orang yang terbiasa mendengarkan bahasa Korea, bunyi tersebut mudah untuk dibedakan. Namun bagi orang yang belajar bahasa tersebut sebagai bahasa kedua, sulit untuk menguasainya,” papar Mirjam Broersma, seorang ahli psikolinguistik di Universitas Radboud Belanda seperti dikutip dari Science News.
Mirjam dan rekannya membandingkan kemampuan menyerap bahasa Korea dengan membagi subjek penelitian ke dalam dua grup. Satu grup berisi orang-orang kelahiran Belanda yang berbicara bahasa Belanda.
Grup lainnya adalah orang Belanda kelahiran Korea yang berbicara bahasa Belanda. Masing-masing grup berisi 29 orang.
Setengah dari grup kelahiran Korea diadopsi ketika mereka berusia lebih dari 17 bulan. Pada usia ini, anak-anak mulai bicara atau belajar bicara.
Setengahnya lagi diadopsi ketika masih bayi di bawah usia 6 bulan. Grup ini memiliki kemampuan belajar, bicara, dan mengenali bunyi bahasa Korea jauh lebih baik daripada grup berisi orang-orang kelahiran Belanda.
“Bahkan mereka yang diadopsi saat berusia 3-5 bulan, sudah tahu banyak tentang bunyi dari bahasa ibu mereka. Cukup untuk membuat mereka bisa mempelajari kembali bahasa tersebut dengan mudah puluhan tahun kemudian,” ujar Mirjam.
Mirjam mengatakan, “Mengungkap kemampuan berbahasa terpendam ini sangat menyenangkan. Bahkan setelah puluhan tahun, bahasa yang didengar saat bayi tetap membekas dalam ingatan mereka, meski mereka mendengarnya saat berusia kurang dari 6 bulan.”
Artikel terkait: Tahapan Perkembangan Bahasa Sejak Bayi Hingga Usia 3 Tahun
Mirjam juga menambahkan banyak peneliti yang menganggap bahwa bayi baru belajar bunyi dan bahasa di usia 6-8 bulan.
“Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa asumsi tersebut salah,” tegasnya.
Sebuah studi lain bahkan mengisyaratkan bahwa kemampuan berbahasa ini diperoleh sejak bayi masih dalam kandungan. Namun karena penelitian ini tidak melibatkan bayi yang langsung diadopsi saat lahir, hasil studi tidak bisa memastikan apakah bahasa yang didengar saat bayi masih berada di kandungan akan memengaruhi kemampuan berbahasanya ketika dewasa.
Meski demikian, studi ini memberi kesan bahwa bayi mulai belajar berbahasa sejak dini, sejak awal kehidupannya dimulai di rahim ibu. Tak heran bahwa banyak orangtua muslim percaya, bahwa jika bayi diperdengarkan lantunan ayat Al-Qur’an sejak dalam kandungan, dia akan mudah menghafal Al-Qur’an.
Nah, Parents, setelah mengetahui fakta menarik ini, kira-kira bahasa apa saja yang ingin Parents ajarkan pada anak sejak ia dalam kandungan?
Baca juga:
Penelitian: Bayi Akan Mengingat Bahasa Lahirnya sampai Ia Dewasa
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.