Apakah Bunda sering mendapati si kecil suka menarik, menggosok, atau menggaruk-garuk telinganya? Kebiasaan bayi menarik telinga sering kali merupakan perilaku yang normal. Namun, tidak menutup kemungkinan, perilaku tersebut menunjukkan adanya masalah kesehatan tertentu.
Lalu, bagaimana cara membedakan kebiasaan bayi menggaruk telinga sebagai hal normal atau justru ada gangguan di telinga si kecil? Yuk, Bunda, baca ulasan berikut sampai tuntas untuk lebih memahami kebiasaan dan kondisi si kecil!
Penyebab Bayi Menarik Telinga
Ada beberapa alasan mengapa si kecil tiba-tiba suka menggaruk telinganya. Jika bayi menyentuh telinganya, tetapi tidak memiliki tanda atau gejala lain, kemungkinan besar hal itu tidak menandakan bahaya.
1. Bayi Baru Sadar Punya Telinga
Penyebab pertama mengapa bayi menarik telinga adalah karena ia baru sadar tentang keberadaan telinganya. Ia tampak sedang menaruh minat pada telinga yang menempel di kepalanya.
Seiring pertambahan usianya, bayi senantiasa belajar hal-hal baru. Bahkan dari bagian tubuhnya sendiri termasuk telinga.
Ketertarikan bayi pada telinganya sama seperti saat si kecil menyadari bahwa ia dapat membuat tangannya bergerak. Ia pun terus menggoyangkan jari-jarinya di depan wajahnya dengan penuh rasa ingin tahu.
Perilaku bayi menarik telinga bisa menjadi kebiasaan sementara. Si kecil akan berhenti menyentuh telinganya begitu ada hal lain yang menarik perhatiannya.
2. Bayi Menenangkan Diri dengan Menggaruk Telinga Saat Menyusu
Menariknya, menarik, menggosok, menggaruk telinga merupakan salah satu cara bayi menenangkan diri. Perilaku ini ternyata membuat si kecil merasa nyaman dan membantunya jadi lebih rileks.
Jika bayi bermain dengan telinganya untuk menenangkan diri, biasanya Bunda akan mendapati ia melakukannya tepat sebelum tertidur atau di antara waktu menyusu. Itu adalah saat-saat yang nyaman bayi si kecil.
Saat bayi tumbuh semakin besar, ia tidak perlu menenangkan diri dengan cara ini dan akan berhenti sendiri. Sebagian bayi bahkan menenangkan diri dengan mengisap dot atau tangan atau ibu jarinya.
3. Telinga Gatal
Sama seperti orang dewasa, bayi juga terkadang merasakan gatal di telinganya. Kulit halus di sekitar telinga bayi menjadi kering karena berbagai alasan sehingga menimbulkan rasa gatal.
Penyebab kulit telinga kering dan gatal antara lain cuaca panas, udara kering, pendingin ruangan, perubahan suhu, bayi terlalu sering mandi, sisa sabun atau sampoo, deterjen, atau keringat berlebih. Beberapa penyebab telinga gatal bersifat ringan dan bisa hilang dengan sendirinya.
4. Bayi Tumbuh Gigi
Bayi yang sedang tumbuh gigi bisa jadi suka menggaruk telinganya. Barangkali terdengar aneh, ya, Bun, kok, bisa tumbuh gigi tetapi yang ditarik malah telinga?
Faktanya, telinga, hidung, dan tenggorokan saling berhubungan satu sama lain. Itu artinya, saraf di sekitar gigi dan mulut juga sampai ke telinga.
Tidak heran, jika si kecil merasakan tidak nyaman di area gusi, sensasinya bisa terasa hingga ke telinga. Bayi pun mencoba meredakan nyeri yang terasa dengan menggosok atau menarik telinga.
Selain menarik telinga, bayi yang tumbuh gigi akan mengalami gejala lain seperti demam ringan, sering meneteskan air liur, atau kesulitan mengunyah.
5. Kotoran Telinga Menumpuk
Adanya kotoran telinga yang menumpuk merupakan penyebab utama bayi menggaruk telinga. Tentu saja, tumpukan kotoran tersebut membuat bayi merasa tidak nyaman.
Tahukah Bunda, penumpukan kotoran telinga bisa disebabkan karena cara membersihkan telinga bayi yang salah. Hindari menggunakan cotton bud , karena justru semakin mendorong kotoran masuk. Sebaiknya, gunakan waslap atau obat tetes telinga.
Artikel terkait: Sering Garuk Telinga Hingga Lecet, Ternyata Anakku Alami Kondisi Ini bacaan 4 menit
Gejala Penyakit pada Bayi Suka Menggaruk Telinga
Tidak menutup kemungkinan, kebiasaan bayi menggaruk telinga karena kondisi atau penyakit tertentu. Berikut beberapa penyakit yang perlu Bunda waspadai.
1. Infeksi Telinga
Sakit akibat infeksi telinga bisa membuat si kecil terus menarik atau menyentuh telinganya. Infeksi telinga paling sering terjadi pada bayi dan balita usia 3 bulan hingga 3 tahun. Infeksi ini pun biasanya terjadi berulang.
Bayi dan balita lebih berisiko mengalami infeksi telinga karena letak saluran telinga yang cenderung horizontal, sementara anak-anak yang lebih besar dan orang dewasa memiliki tabung telinga vertikal.
2. Otitis Eksterna
Salah satu infeksi telinga yang paling umum terjadi adalah otitis eksterna, yaitu infeksi yang terjadi pada telinga bagian luar.
Otitis eksterna sering terjadi pada orang yang sering menghabiskan waktu di dalam air. Itulah sebabnya, kondisi ini dikenal juga dengan sebutan swimmer’s ear.
Penyebab umum otitis eksterna adalah masuknya air ke dalam saluran telinga. Akhirnya, telinga menjadi lembap dan memudahkan bakteri untuk tumbuh dan berkembang biak.
Jika bayi terlihat sering menyentuh atau menggaruk telinganya, amati adakah gejala otitis telinga seperti:
- Rewel
- Sifat lekas marah
- Tidak mau makan
- Keluar cairan kuning, hijau, atau putih dari telinga
- Telinga gatal dan terasa penuh
Otitis eksterna pada si kecil dapat diobati dengan pemberian obat tetes yang mengandung antibiotik. Konsultasikan lebih jauh dengan dokter terkait aturan penggunaannya.
3. Otitis Media
Otitis media merupakan infeksi telinga bagian tengah yang dapat terjadi pada bayi usia 6 bulan hingga 2 tahun. Kondisi ini terjadi ketika saluran di belakang gendang telinga mengalami pembengkakan akibat reaksi alergi, flu, atau infeksi di hidung.
Di samping itu, bayi dan anak-anak lebih berisiko menderita otitis media karena beberapa faktor seperti kebiasaan minum susu sambil berbaring, paparan asap rokok, dan jika anak sering dititipkan di tempat penitipan anak.
Pada anak-anak, otitis media dapat menimbulkan gejala berupa:
- Rasa sakit di telinga
- Rewel
- Demam
- Sulit tidur
- Nafsu makan berkurang
- Keluar cairan dari telinga
- Tidak merespons terhadap suara
Otitis media tidak boleh dibiarkan tanpa pengobatan karena bisa menimbulkan berbagai komplikasi. Antara lain, penyebaran infeksi, gangguan pendengaran, bahkan robeknya gendang telinga.
Pada anak-anak, infeksi telinga yang tidak ditangani dapat menyebabkan perkembangan bicara anak terlambat. Jadi, jangan disepelekan, ya, Bunda.
Artikel terkait: Waspada infeksi telinga pada bayi, kenali gejala dan cara penanganannya berikut ini
4. Eksim pada Bayi
Eksim sering terjadi pada bayi. Hampir 65 persen bayi dengan dermatitis atopik, jenis eksim yang paling umum, menunjukkan gejala kondisi kulit ini sebelum mereka berusia 1 tahun.
Rasa gatal dan tidak nyaman karena eksim sering kali membuat bayi frustrasi. Si kecil lantas menarik-narik telinganya karena kesal.
Adapun gejala eksim pada bayi antara lain:
- Permukaan kulit kering dan bersisik
- Gatal dan kemerahan
- Bintik-bintik kecil pada kulit
- Bayi lekas marah dan menangis
- Kesulitan tidur atau makan
Jika bayi mengalami eksim, sangat penting untuk menghindari faktor pemicunya. Setiap anak bisa jadi memiliki pencetus eksim yang berbeda. Agar eksim tidak semakin parah, gunakan sabun dan produk perawatan kulit bayi yang diformulasikan khusus.
Cara Mengatasi Bayi Suka Menggaruk atau Menarik Telinga
Tentunya, untuk mengatasi kebiasaan si kecil ini Bunda harus memahami dulu apa penyebabnya. Bunda mungkin tidak memerlukan perawatan medis untuk membantu menenangkan bayi.
Jika si kecil menggaruk telinganya terlalu keras hingga kulitnya menjadi kasar atau bahkan berdarah, cobalah untuk melakukan tindakan pencegahan. Pakaikan sarung tangan bayi untuk menghentikan jari-jari kecilnya menggaruk.
Bunda juga dapat mengalihkan perhatian si kecil dengan memberinya mainan. Jenis mainan bertekstur mungkin membantu bayi melupakan telinganya sebentar, sekaligus membantu perkembangan motoriknya.
Tidak kalah penting, hindari membersihkan telinga bayi dengan cotton bud. Selain justru mendorong kotoran telinga makin ke dalam, cotton bud berisiko menyebabkan kerusakan pada saluran telinga atau gendang telinga.
Artikel terkait: Jangan Asal Dilakukan! Ketahui Cara Membersihkan Telinga Bayi yang Aman dan Tepat
Kapan Harus ke Dokter?
Segera buat janji temu dengan dokter anak jika bayi terus menarik telinganya dan baru-baru ini ia baru mengalami pilek atau flu. Atau, jika si kecil memiliki gejala lain seperti:
- Terus menggosok telinga lebih dari 3 hari
- Gatal berlangsung lebih dari 1 minggu
- Rewel dan tampak kesakitan
- Demam atau gejala pilek
- Sulit tidur, hilang nafsu makan
- Keluar cairan dari telinga
Bunda, itulah penjelasan lengkap mengapa bayi menarik telinga atau suka menggaruknya serta cara mengatasinya. Semoga ulasan ini bermanfaat!
Baca juga:
Ini Bahaya Membersihkan Telinga Bayi dengan Cotton Bud
Bayi yang Sering Ngempeng Lebih Mudah Terkena Infeksi Telinga
Risiko menindik telinga bayi yang perlu Parents ketahui
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.