Parents, jangan anggap remeh bercak putih yang muncul pada wajah bayi. Bisa jadi hal itu merupakan salah satu gejala dermatitis atopik, yakni masalah kulit serius yang bisa membahayakan si Kecil.
Bercak Putih pada Wajah Bayi
Ada begitu banyak penyebab bercak putih pada wajah bayi. Mulai dari milia, vitiligo, hipopigmentasi pasca inflamasi, hingga dermatitis atopik.
Dermatitis atopik (DA) adalah salah satu penyakit kulit kronis yang bisa menyerang siapa saja. Mulai dari bayi hingga lansia.
Kondisi dermatitis atopik ini menjadi salah satu masalah kesehatan yang cukup serius karena dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada bayi sehingga mengganggu proses tumbuh kembangnya.
Selain itu, pada sebagian besar kasus dermatitis atopik juga bisa menjadi penyakit alergi awal sebelum terjadinya asma dan rinitis alergi pada anak di kemudian hari.
Menurut data World Allergy Organization 2018, prevalensi penderita dermatitis atopik pada anak ialah 5-30%.
Adapun data di Indonesia sendiri, prevalensi penderita pada anak ialah 23,67%.
Dari jumlah ini, dapat disimpulkan bahwa ada 2 juta kasus dermatitis atopik pada anak yang tercatat setiap tahunnya.
Meskipun menunjukkan angka yang cukup besar, tetapi sayangnya hingga sampai saat ini masih banyak orangtua yang tidak menyadari bahwa anaknya mengalami dermatitis atopik.
Untuk itu, dr Anthony Handoko, SpKK, FINDV, menghimbau orang tua agar lebih peduli dan memahami gejala dermatitis atopik pada anak.
Gejala Dermatitis Atopik pada Anak
Dermatitis atopik dapat terjadi karena interaksi multifaktorial.
Seperi faktor genetik (keturunan), faktor lingkungan, faktor gangguan fungsi sawar (pelindung) kulit, faktor imunologik, dan faktor infeksi.
Gejala umum dermatitis atopik ialah kulit kering, kemerahan, bersisik, dan gatal di satu atau beberapa tempat.
Gejala ini sering kali muncul di pipi, sekitar mata, sekitar mulut, leher, lipatan siku, lipatan lutut, pergelangan kaki, pergelangan tangan, dan punggung.
Meskipun gejala khas dermatitis atopik ialah gatal dan kemerahan.
Namun Anthony menjelaskan bahwa pada bayi dan anak-anak, dermatitis atopik bisa menunjukkan gejala yang berbeda seperti bercak putih pada wajah.
“Banyak orang tua yang datang pada saya, mengeluh bayinya mengalami panu karena bercak putih pada wajahnya. Padahal itu bukan panu, itu adalah salah satu gejala dermatitis atopik atau DA,” ujarnya dalam seminar media Waspadai Dermatitis Atopik: Serang Semua Umur dan Jenis Kelamin, di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (14/8).
Lebih lanjut, dr Ronny Handoko, SpKK, Spesialis Kulit Senior menjelaskan bahwa bercak putih ini muncul karena reaksi dermatitis atopik yang terkena sinar matahari secara langsung.
Hal ini biasanya terjadi setelah orangtua menjemur bayinya di pagi hari.
Parents tak perlu terlalu khawatir karena umumnya bercak putih ini akan menghilang dengan sendirinya seiring regenerasi kulit yang terjadi setiap 3-4 minggu sekali.
Meski begitu, Parents tetap tak boleh menyepelekan dermatitis pada bayi.
Oleh karena itu, Anthony dan Ronny menyarankan orang tua untuk segera berkonsultasi dengan dokter kulit bila sang bayi mengalami salah satu atau beberapa gejala dermatitis atopik.
“Pengobatan DA pada anak dan remaja tergantung dari keparahan penyakit dan fase penyakit. Apakah pada saat fase aktif atau fase maintenance. Obat yang dapat diberikan mulai dari pengobatan topikal, oral, penyinaran, dan suntikan. Terdapat beberapa zat aktif yang sering digunakan dalam pengobatan DA, yaitu kortikosteroid, Tacrolimus, Pimecrolimus,” jelas Anthony.
Perlu diketahui bahwa dermatitis atopik adalah penyakit kulit kronis, sehingga tidak dapat disembuhkan dan dapat terjadi kapan saja.
Tatalaksana penanganan dermatitis atopik hanya ditujukan untuk mengurangi tanda dan gejala penyakit.
“Namun dengan deteksi dini dan penanganan yang tepat, risiko kekambuhan dan efek samping dermatitis atopik bisa dapat lebih terkendali,” ujar Anthony selaku CEO Klinik Pramudia ini.
Nah, Parents, sekarang sudah tahu ya apa saja gejala dermatitis atopik yang perlu diwaspadai.
Salah satunya adalah bercak putih pada wajah bayi.
Semoga informasi ini bermanfaat.
****
Anda bisa bergabung dengan jutaan ibu lainnya di aplikasi theAsianparent untuk berinteraksi dan saling berbagi informasi terkait kehamilan, menyusui, dan perkembangan bayi dengan cara klik gambar di bawah ini.
Baca juga
Anak kedua Chua Kotak alami dermatitis seboroik, berbahayakah?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.