10 Penyebab Bayi Sering Kentut dan Cara Mengatasinya
Bila bayi kentut dan merasa tidak nyaman atau menangis tanpa henti, maka Parents perlu khawatir. Baca artikel ini untuk mengetahui penjelasan lengkapnya.
Jika Parents tidak tahu, tubuh bayi mengandung banyak gas. Bayi kentut, sendawa, cepirit, dan buang air besar sangat umum dilakukan sepanjang waktu.
Terkadang, bayi sering kentut dan mengejan membuat orang dewasa malu. Tapi, bukan ini permasalahan sebenarnya.
Daftar isi
Hal yang Perlu Parents Ketahui Mengapa Bayi Kentut Terlalu Sering
Karena bayi cukup sering makan, sistem pencernaan mereka bekerja sepanjang waktu. Selain itu, berat badan bayi juga bertambah dengan cepat, sekitar 140 hingga 200 gram setiap minggunya.
Saat sistem pencernaan bayi berkembang, selera makan mereka juga berkembang. Siklus ini berlanjut terus.
Artikel terkait: Sering kentut saat hamil, normalkah? Ini penjelasannya
Mengapa Bayi 1 Bulan Sering Kentut?
Parents pasti bertanya-tanya, mengapa bayi sering kentut? Selain perkembangan sistem pencernaan, ada alasan lain mengapa perut bayi berisi gas yang berlebihan.
Salah satu penyebabnya adalah asupan makanan misalnya tambahan gas ketika sedang menyusu, mulai MPASI terlalu dini (sebelum 6 bulan), atau bahkan karena minum jus jeruk. Mari kita pahami satu per satu!
1. Perkembangan Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan bayi belum matang dan tumbuh perlahan. Saat bayi menyusu atau makan makanan padat, sistem pencernaannya tidak memecah makanan dengan benar.
Akibatnya, gas terjebak dalam usus sehingga menyebabkan rasa sakit. Inilah mengapa bayi kentut terlalu sering.
Seiring pertumbuhan bayi dan matangnya sistem pencernaan, situasi ini mulai dapat teratasi.
2. Ketidakseimbangan Bakteri dalam Tubuh
Bayi terlahir dengan usus benar-benar bersih, yang berarti mereka tidak memiliki probiotik atau bakteri baik. Bakteri baik ini akan memproses nutrisi makanan dan sebagai tambahan enzim pencernaan.
Oleh karena itu, bayi butuh waktu beberapa bulan untuk mencerna ASI atau susu formula dengan baik. Hal inilah yang menyebabkan terbentuknya gas berlebihan.
Ketika bayi mendapatkan asupan bakteri baik melalui ASI maupun makanan, kentut yang berlebihan ini akan berhenti.
3. Posisi Menyusui yang Salah
Jika perlekatan bayi saat menyusu salah, ia mungkin akan menelan terlalu banyak udara. Udara ini bisa membentuk gelembung di usus yang menyebabkan bayi kentut berlebihan.
Salah satu cara untuk membantu bayi Anda tidak terlalu menelan banyak udara adalah dengan membantunya saat bergantian menyusu di kedua payudara.
Bunda juga bisa mencoba menempatkan bayi Anda dalam posisi vertikal, badan bayi menempel dengan badan ibu dalam 1 garis lurus antara telinga-bahu-bokong bayi, sambil menyusu, dan perhatikan bahwa kentutnya akan berkurang.
4. Menyusui dan Memberi Susu dari Botol
Saat menyusui bayi, semua nutrisi yang Bunda konsumsi secara otomatis akan diteruskan ke bayi Anda. Bila Bunda mengonsumsi makanan yang cenderung mengandung gas, seperti jus jeruk atau susu, bayi Anda akan mengalami perut kembung.
Hal wajar jika bayi menghirup banyak gelembung saat minum susu dari botol terutama jika menggunakan puting dot kecil.
5. Pemberian MPASI
Banyak bayi menjadi kembung saat ia mulai makan makanan padat. Sistem pencernaan bayi belum matang dan selama ini hanya digunakan untuk ASI saja, MPASI akan memaksa usus bayi bekerja lebih keras. Akibatnya, perut menjadi kembung sehingga bayi sering kentut dan mengejan.
Artikel terkait: Bayi Sering Kentut dan Terlihat Sakit Perut? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
6. Menangis Terus Menerus
Kehidupan di luar rahim bisa menjadi tantangan tersendiri bagi bayi. Saat bayi tumbuh besar, ia akan semakin peka dengan dunia.
Semua ini membuat bayi merasa tak nyaman dan menangis terus menerus. Menangis adalah satu-satunya cara untuk merespon dan memberi tahu tentang perasaannya.
Namun, menangis juga dapat menyebabkan kelebihan gas yang masuk dalam tubuh sehingga bayi kentut berlebihan.
7. Bunda Kembung, Bayi pun Kembung
Jika Bunda mencium bau aneh saat bayi kentut (akui saja, semua ibu pasti pernah mencium kentut bayi mereka!), mungkin disebabkan makanan yang Bunda konsumsi. Misalnya bawang putih, kembang kol, telur, asparagus, dan makanan tinggi pati seperti kentang, nasi, roti, dan mi.
Makanan-makanan tersebut dapat menyebabkan kentut bayi berbau busuk. Bila Bunda khawatir makanan tersebut menyebabkan bayi kentut berlebihan, coba hentikan konsumsi makanan tersebut selama 3 hari.
Bunda juga bisa membuat buku catatan harian apa saja yang Bunda makan selama masa menyusui bayi.
8. Intoleransi Laktosa atau Transient Lactase Deficiency (TLD)
Alasan lain mengapa bayi kentut terlalu sering adalah karena intoleransi laktosa. Orang dewasa secara alami memproduksi enzim laktase untuk memecah gula seperti laktosa dan galaktosa.
Namun terkadang, tubuh bayi tidak dapat menghasilkan cukup enzim laktase untuk memecah gula sehingga ia mengalami intoleransi laktosa. Laktosa yang tidak terpecah ini kemudian menyebar ke usus besar di mana ia mengalami fermentasi dan berubah menjadi gas.
Jadi, dalam kurun waktu dua jam setelah mengonsumsi laktosa, seorang bayi akan rewel dan kembung.
9. GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)
Saat bayi memuntahkan lagi makanannya setelah diberi makan, secara medis kondisi ini disebut GERD. Seorang bayi yang mengalami GERD biasanya sering mengeluarkan air liur, cairan pencernaan, ASI, dan terkadang memuntahkan makanan.
Meski kondisi ini akan berhenti saat bayi berusia lebih dari enam bulan (karena ia akan lebih sering duduk dan merangkak), jumlah muntah yang tidak biasa akan membuat bayi rewel dan kembung.
10. Penggunaan Antibiotik
Terkadang bayi menderita infeksi sehingga membutuhkan antibiotik untuk mengatasinya. Antibiotik ini menghancurkan bakteri baik yang ada dalam usus.
Hal ini menyebabkan perut bayi kembung, bayi kentut berlebihan, dan bahkan diare. Bila Bunda juga minum antibiotik saat sedang menyusui, maka ASI-nya juga dapat menyebabkan bayi kentut terlalu sering.
Kondisi wajar terjadi pada bayi ketika mendapat antibiotik. Namun seiring menguatnya sistem pencernaan bayi, perut kembung karena antibiotik tidak terjadi lagi.
Namun jika kentut bayi berbau busuk atau bayi kentut tanpa terkendali, mungkin Parents perlu waspada. Segera bawa bayi ke dokter untuk pemeriksaan kesehatan yang menyeluruh.
Artikel terkait: 10 Posisi Menyusui yang Baik dan Benar, Mana yang Paling Pas Bun?
Haruskah Parents Khawatir Jika Bayi Kentut Terlalu Sering?
Sebenarnya jika bayi 1 bulan sering kentut, bukan berarti ia sedang sakit. Itu hanya menandakan bahwa perutnya kembung dan mengandung banyak gas.
Pertama, Parents harus mengamati bayi terlebih dahulu. Jika ia menangis sebentar sambil mengucek matanya atau membuat mimik muka yang lucu saat sedang kentut, ini adalah hal yang wajar.
Namun jika Parents menyadari bahwa bayi merasa tidak nyaman atau menangis terus-menerus saat kentut, mungkin ia merasa kesakitan karena perutnya kembung. Parents juga perlu memerhatikan tanda-tanda perut bayi mengandung banyak gas berikut ini:
- Perut kembung
- Sendawa lebih dari biasanya
- Kentut berlebihan
- Menangis terus- menerus
- Perut kram (saat Parents menekan perutnya, ia akan menangis)
- Perut keras
Hal tersebut di atas adalah indikator gas berlebih, namun Parents tak perlu khawatir. Saat bayi tumbuh, sistem pencernaannya akan menguat.
Sementara itu, Parents dapat mencoba beberapa hal di rumah untuk mengurangi kentut bayi dan membantu mengeluarkan gas dari perut bayi Anda.
Tanda Bayi Sering Kentut yang Tidak Biasa
Semua bayi tentu saja mengeluarkan sedikit gas dalam kentutnya. Yang perlu Parents pahami adalah tanda-tanda dan gejala bayi sering kentut yang harus dikhawatirkan lebih dari biasanya. Berikut diantaranya sebagaimana dikutip What to Expect:
- Bayi Anda menangis dan rewel selama satu jam atau lebih dalam sehari. Ini bisa menjadi tanda jumlah gas berlebihan pada bayi newborn, sementara si kecil masih memiliki sistem pencernaan yang lebih kecil dan belum berkembang. Tetapi Anda tetap harus memeriksakan diri ke dokter anak jika itu terjadi setiap hari dan tampaknya tidak membaik.
- Bayi Anda tampak tidak bahagia dan rewel hampir sepanjang waktu. Ini dapat menunjukkan bahwa bayi Anda memiliki sangat banyak gas di perutnya yang membutuhkan lebih banyak bantuan untuk keluar. Sementara itu, gas yang menyebabkan gangguan yang signifikan sering menunjukkan masalah di luar perut kembung yang normal pada bayi baru lahir.
- Bayi Anda tidak makan atau tidur nyenyak. Masalah dengan tidur atau makan dapat memiliki berbagai penyebab, dan gas bayi mungkin salah satunya, terutama jika ada tanda-tanda lain. Bicaralah dengan dokter Anda untuk diagnosis yang tepat.
- Bayi Anda menjadi merah di wajahnya ketika dia menangis dan sepertinya dia kesakitan.
- Bayi Anda menggeliat seolah-olah dia tidak nyaman dan menarik kakinya ke atas dadanya, terutama selama rewel.
Cara Mengatasi Bayi Sering Kentut
Jika bayi Anda lebih banyak mengandung gas dari biasanya, ada beberapa cara untuk membantu menenangkan perut kecilnya. Berikut beberapa di antaranya sebagaimana direkomendasikan laman kesehatan Healthline:
1. Sendawakan Bayi Anda
Sendawakan bayi Anda dengan sering dan benar setelah setiap kali menyusu. Bersendawa menghilangkan sebagian udara ekstra yang tertelan saat bayi Anda mengisap botol atau payudara. Jika udara tidak keluar saat bersendawa, itu bisa terkumpul di perut dan keluar di tempat yang lain, yakni anus si kecil.
Jangan khawatir jika bayi Anda mengalami sedikit gumoh bersamaan dengan sendawa. Hindari membaringkan bayi Anda tepat setelah menyusui, sebelum membuatnya bersendawa.
2. Periksa Botol Dot Bayi Anda dan Pilih Nipple yang Sesuai
Periksa botol dan dot bayi Anda. Gunakan botol kecil untuk si kecil karena perutnya yang mungil tidak bisa menampung cairan yang banyak sekaligus. Biarkan susu formula atau ASI mengendap setelah dikocok.
Gunakan ukuran nipple dot yang sesuai yang usia bayi, sehingga aliran susu formula lambat namun stabil.
Lubang nipple susu yang terlalu kecil dapat membuat bayi Anda frustrasi dan memaksanya untuk mengisap lebih keras, sehingga ia menghirup lebih banyak udara saat melakukannya. Lubang puting susu yang terlalu besar dapat menyebabkan bayi menelan dan menelan lebih banyak udara, menyusu terlalu cepat, dan menyusu secara berlebihan.
3. Buat Si Kecil Terus Bergerak
Membuat bayi Anda terus bergerak dapat membantu menenangkan sebagian gas dan kentut ekstra yang tertahan di badannya.
Ajak bayi Anda bergerak (dan bersenang-senanglah, waktu bersama mereka) dengan:
- Mengubah posisi. Gulingkan bayi Anda ke kanan dan ke kiri.
- Gerakkan kaki si kecil seperti gerakan bersepeda. Baringkan bayi Anda, pegang kedua kakinya dan dengan lembut mengayuhnya dengan gerakan mengayuh.
- Melakukan jig. Pegang bayi Anda tegak di pangkuan Anda dan goyangkan dan goyangkan mereka dengan lembut dalam gerakan menari.
4. Pijat Bayi Anda
Bayi menyukai pijatan sama seperti Anda! Memijat perut, kaki, punggung, dan seluruh tubuh bayi dapat membantu menenangkan dan merilekskannya.
Pijat bayi juga dapat membantu meredakan stres dan kecemasan pada bayi dan ibu.
Tekan perut mereka dengan lembut dengan gerakan melingkar untuk membantu mengeluarkan sebagian dari kelebihan gas di perutnya. Bayi Anda mungkin sangat menikmatinya sehingga mereka akan mengeluarkan kentut lagi sebagai ucapan terima kasih. Jadi jangan khawatir ya, Parents!
5. Cermati Apakah Si Kecil Alergi Susu?
Ini jarang terjadi, tetapi bayi dapat memiliki intoleransi atau alergi terhadap susu. Hanya sekitar 7 persen bayi di bawah usia satu tahun yang benar-benar alergi terhadap susu sapi. Tetapi, bayi Anda mungkin masih sensitif terhadap susu sapi.
Jika menyusui tampaknya mengganggu perut mereka, Anda mungkin perlu mengganti susu formula bayi Anda jika mengandung bahan-bahan berbasis susu sapi seperti:
- laktosa
- kasein
- whey
Bahan-bahan lain dalam susu formula bayi Anda mungkin juga lebih sulit dicerna, yang menyebabkan lebih banyak kentut. Beberapa di antaranya yang mungkin ada dalam kandungan sufor tersebut adalah:
- gula
- protein gandum
- protein biji-bijian
- rasa
- pewarna
Tanyakan kepada dokter anak bayi Anda tentang susu formula terbaik untuk mereka. Beberapa dokter mungkin merekomendasikan beralih ke susu formula yang berbeda untuk melihat apakah ini membantu mengurangi gas dalam tubuh si kecil.
6. Cermati Menu Makanan yang Bunda Makan
Cermati juga dengan makanan yang Bunda konsumsi tiap harinya, terlebih jika Bunda menyusui bayi.
Beberapa makanan yang Bunda konsumsi dapat memengaruhi kondisi bayi Anda. Jika bayi Anda mengeluarkan gas lebih banyak dari biasanya setelah Anda makan sesuatu, cobalah menghindari makanan tersebut selama beberapa hari atau minggu untuk melihat apakah bayi Anda menjadi lebih baik.
Makanan yang Bunda makan yang dapat menyebabkan gas berlebih dan kentut pada beberapa bayi yang diberi ASI, meliputi:
- susu sapi
- produk susu
- keripik rasa
- makanan ringan olahan
- makanan pedas
- minuman manis
- makanan beraroma
- kacang polong
- kacang-kacangan
- kubis
- Bawang
- Bawang putih
- paprika
7. Lakukan Sejumlah Latihan
Jika cara di atas tidak membantu, maka Bunda dapat mencoba beberapa latihan lagi untuk meredakan kentut bayi sebagai berikut.
- Peregangan kaki ke hidung
Pegang peregelangan kaki bayi Bunda dan regangkan kakinya dengan tegak. Kemudian, dengan lembut coba sentuhkan jari kakinya ke hidungnya. Peregangan ini memberi tekanan pada perut bayi dan membantu meredakan gas yang terkumpul.
- Kaki ke bahu
Jika Anda tidak dapat menyentuhkan jari kaki bayi ke hidungnya, Bunda dapat mencoba teknik yang satu ini. Caranya pegang pergelangan kaki dan regangkan kaki bayi dengan lembut.
Kemudian angkat, dan coba sentuh bahunya. Anda juga dapat mencoba versi menyilang dengan menyentuhkan jari kaki kiri ke bahu kanan dan jari kaki kanan ke bahu kiri.
- Kaki ke pinggul
Untuk latihan ini, Anda juga harus meregangkan kaki bayi Anda dengan lembut terlebih dahulu. Kemudian, perlahan bawa keduanya ke satu sisi pinggul, lalu bawa ke sisi lainnya.
- Babywearing
Rasa sakit akibat gas semakin parah saat bayi berbaring telentang. Oleh karena itu, untuk menghindarinya, cobalah babywearing wraps atau membungkus bayi dengan kain.
Cara ini memungkinkan Anda untuk menggendong bayi di dekat Anda dengan tegak dan termasuk metode yang bagus untuk mengeluarkan gas.
- Tummy time
Tummy time tidak hanya penting untuk memperkuat tubuh bagian atas bayi. Tetapi juga membantu mengeluarkan gas yang bersarang di perutnya. Yang perlu Anda lakukan adalah meletakkan bayi Bunda di perutnya setidaknya selama 20 menit setiap hari.
Parents dapat menggunakan alas empuk jika Anda meletakkannya di lantai. Apa pun itu, jangan tinggalkan bayi sendirian dan telentang lagi setelah 20 menit. Latihan ini dapat dilakukan beberapa kali di siang hari.
Bila Bunda telah melakukan hal-hal tersebut di atas, cobalah tunggu dan amati perubahannya. Bayi Anda mungkin mengalami kesulitan buang air besar jika mengalami konstipasi. Jika situasinya terus berlanjut hingga lebih dari satu hari, konsultasikan dengan dokter anak.
Perawatan di Rumah untuk Atasi Bayi Sering Kentut
Bunda juga dapat mencoba beberapa pengobatan rumahan ini untuk membantu meredakan gas pada bayi Bunda.
1. Gosok Asafoetida
Anda mungkin sudah tahu tentang menggosok atau memijat perut bayi Bunda. Obat ini sama, tetapi Bunda kali ini menggunakan satu sendok teh asafoetida yang dicampur air hangat untuk memijat perut bayi.
Di samping itu, pasta juga bisa dioleskan ke pusar bayi. Lalu, biarkan saja selama beberapa menit dan bersihkan dengan waslap.
2. Minuman Air Hangat
Apabila bayi Anda sudah cukup besar untuk minum air, Anda dapat memberikannya air hangat untuk diminum setiap selesai makan. Hal itu dikarenakan minuman hangat dapat menenangkan perut, usus, dan juga melancarkan pencernaan pada bayi.
3. Mandi Air Hangat
Mandi air hangat juga dapat membantu merilekskan dan menenangkan perut bayi. Caranya cukup mengambil air hangat di bak mandi bayi Anda dan rendam tubuh bagian bawah mereka.
Cara yang satu ini dipercaya bisa membantu mengatasi sembelit pada anak-anak dan juga meredakan rasa tidak nyaman akibat penumpukan gas di perut.
Itulah beberapa cara Anda dapat membantu meringankan ketidaknyaman si kecil karena penumpukan gas dan mengurangi perut kembung. Sebagai orang tua, Anda perlu mengingat bahwa setiap bayi berbeda.
Meskipun satu tip terbukti bermanfaat untuk bayi, mungkin tidak begitu membantu untuk tip lainnya. Selain itu, aktivitas yang diberikan di atas sebaiknya dilakukan beberapa jam setelah setiap makan.
Pastikan saja, semua gerakannya lembut dan Anda tidak merasa terlalu cemas, terutama saat melakukan latihan. Ini mungkin cara lain bagi Bunda untuk menjadi ikatan dengan si kecil.
Kapan Perlu ke Dokter?
Untuk sebagian besar kasus bayi sering kentut, gas bayi ini normal dan dapat diobati. Tetapi dalam kasus yang jarang terjadi, ini bisa menjadi tanda pertama dari masalah pencernaan yang lebih serius, kata Jenna Faircloth, PharmD, dari Cincinnati Children’s Hospital Medical Center di Ohio, sebagaimana ditulis Web MD.
Hubungi dokter segera jika bayi Anda:
- Sangat rewel. Jika Anda tidak bisa membuat mereka tenang, dokter perlu memeriksa masalahnya.
- Berat badan bayi Anda tidak bertambah
- Bayi Anda sering tidak mau makan atau sulit menyusu (ini juga bisa menjadi tanda refluks asam pada bayi Anda atau masalah pencernaan lainnya, yang keduanya memerlukan perawatan).
- Bayi Anda tampak sembelit atau kesulitan buang air besar (gas bisa terperangkap di belakang kotoran; dokter Anda dapat membantu Anda menemukan dan mengatasi akar masalahnya).
- Bayi Anda mengalami reaksi alergi (gatal-gatal, muntah, ruam, wajah bengkak, kesulitan bernapas).
Pertanyaan Populer Terkait Bayi Sering Kentut
1. Apakah bayi sering kentut itu sehat?
Orang tua sering khawatir ketika bayinya banyak kentut. Mereka takut bayi mereka mengeluarkan gas karena beberapa masalah medis. Namun, dikatakan bahwa kentut adalah hal yang baik karena gas yang bersarang di dalamnya dapat menyebabkan bayi sakit perut atau menderita kolik.
2. Kenapa bayi tidak BAB tetapi sering kentut dan bau?
Jika bayi Anda sering kentut dan tidak buang air besar (BAB), jangan khawatir. Gejala umum ini normal pada bayi saat mereka belajar memberi makan dan mencerna makanan. Bayi Bunda mungkin mengalami konstipasi atau sembelit.
Namun, segera hubungi dokter jika bayi Anda yang baru lahir (di bawah 6 minggu) tidak BAB sama sekali.
3. Apakah normal bayi 2 bulan sering kentut?
Mengutip laman WebMD, bayi bisa sangat mengandung gas. Maka dari itu, sudah umum bagi mereka untuk mengeluarkan gas 13-21 kali setiap hari. Hal tersebut dikarenakan bayi memiliki banyak kesempatan untuk menelan udara, seperti ketika mereka makan, mengisap dot, atau menangis.
Jadi, jika bayi Anda secara umum senang dan hanya rewel selama beberapa detik saat buang angin, itu pertanda normal.
Demikian hal-hal yang perlu Parents cermati terkait kondisi bayi sering kentut beserta tanda-tanda si kecil butuh perawatan lanjutan. Semoga membantu!
***
Artikel telah diupdate oleh: Fadhilla Arifin
Infant Gas: How to Prevent and Treat It
www.webmd.com/parenting/baby/features/infant-gas
Have a Gassy Baby? What to Know About Infant Gas Symptoms, Remedies and Causes
www.whattoexpect.com/first-year/care/gassy-baby/
Baby Farts: Surprising, Sometimes Stinky, But Mostly Normal
www.healthline.com/health/baby/baby-farts
How to Deal with Baby Farts
parenting.firstcry.com/articles/baby-farts-causes-and-remedies/
Baca juga:
7 Susu Formula Hypoallergenic Rekomendasi di 2024, Spesial untuk Bayi yang Alergi
Bayi Lahir Prematur Dimasukkan ke Kantong Sandwich oleh Dokter, Ini Alasannya