Bayi rewel mungkin adalah hal yang biasa, tetapi apa penyebab bayi menangis terus selama tiga jam setiap hari? Menangis memang merupakan cara bayi berkomunikasi dengan orang dewasa di sekitarnya.
Dengan menangis, bayi berharap Parents dapat memahami apa yang menjadi kebutuhannya. Misalnya menangis karena lapar, menangis karena popoknya basah, atau menangis karena mengantuk.
Akan tetapi, apa jadinya bila bayi terus-menerus menangis selama tiga jam selama beberapa hari berturut-turut? Parents harus curiga ada yang salah dengan kondisinya dan harus mencari tahu apa penyebab bayi menangis terus.
Artikel terkait: 7 Penyebab Bayi Menangis Saat Diletakkan Setelah Digendong dan Solusi Mengatasinya
Apakah Normal Bayi Menangis Terus?
Sumber: Pexels
Jawabannya adalah ya. Dengan asumsi bahwa bayi telah diperiksa oleh dokter dan sehat, bayi yang menangis terus adalah hal yang normal.
Bayi berkomunikasi dengan banyak cara, tetapi menangis adalah hal utama yang perlu Bunda perhatikan tentang perilaku dan kondisi bayi.
Misalnya, bayi akan menangis karena merasa lapar, gelisah, popoknya basah atau tidak nyaman, atau hanya karena butuh dipeluk. Dan terkadang bayi juga bisa saja menangis tanpa alasan yang jelas.
Bayi dilahirkan dengan temperamen dan karakteristik yang berbeda-beda. Ada bayi yang santai, ada yang mudah marah dan tersinggung. Ada bayi yang tenang, ada bayi yang bergerak terus-menerus. Dengan demikian, ada pula bayi yang cenderung menangis terus karena kepribadiannya memang seperti itu.
Penelitian menunjukkan bahwa menangis mengikuti pola perkembangan selama beberapa bulan pertama kehidupan. Frekuensi menangis akan meningkat pada usia 2 atau 3 minggu, mencapai puncaknya antara 6 dan 8 minggu, dan kemudian melambat setelah itu. Umumnya frekuensi tangisan bayi akan mencapai tingkat terendah sekitar usia 4 bulan.
Bayi juga cenderung lebih sering menangis di sore dan malam hari, yang mungkin terjadi karena mereka ingin melepaskan ketegangan dan stres setelah melewati hari yang panjang.
Seiring bertambahnya usia bayi, frekuensi menangis biasanya berangsur-angsur berkurang dan lebih mudah untuk memahami apa yang dibutuhkan bayi saat mereka menangis.
Bayi Anda yang baru lahir sedang mencari tahu seperti apa dunia ini. Cara Parents merespons perilaku bayi, terutama menangis, akan memberi bayi banyak informasi mengenai kehidupan di dunia ini.
Misalnya, bayi mungkin mengetahui jika mereka menangis, maka seseorang akan datang untuk memberikan apa yang mereka butuhkan. Misalnya, menggantikan popok, memberi susu, menggendong, dan memeluk.
Ketika Parents merespons dengan cepat untuk menenangkan bayi yang menangis, bayi mungkin lebih jarang menangis secara keseluruhan. Tidak apa-apa menggendong bayi yang baru lahir ketika mereka menangis, tidak perlu takut bayi akan ‘bau tangan’. Ini justru akan membantu bayi merasa aman dan tahu bahwa orang tuanya ada di dekatnya.
Jika bayi menangis terus-menerus, mungkin Parents akan merasa frustasi, kesal, dan juga kewalahan. Tidak apa-apa untuk menenangkan diri Parents terlebih dahulu untuk sejenak hingga Parents merasa lebih tenang. Letakkan bayi di tempat yang aman seperti boks bayi atau kasur, atau minta orang lain untuk menggendong bayi sebentar.
Artikel terkait: Bunda Wajib Tahu! 10 Arti Tangisan Bayi, Jenis, dan Cara Menenangkannya Saat Rewel
Penyebab Bayi Menangis Terus
Apa, sih, penyebab bayi menangis terus?
1. Bayi Lelah atau Mengantuk
Lelah atau mengantuk adalah alasan yang sangat umum untuk bayi menangis. Meskipun bayi bisa tidur di mana saja, tetap saja sulit bagi mereka untuk tertidur, berbeda dengan orang dewasa. Perhatikan ciri-ciri bahwa bayi Anda lelah, seperti mata merah atau bengkak, bayi menggosok-gosok matanya, atau menguap.
2. Bayi Lapar
Lapar sering menjadi alasan utama bayi menangis. Perhatikan jam pemberian susu sehingga Parents dapat mengetahui apakah sudah waktunya baginya untuk minum susu lagi.
Pelajari isyarat lapar bayi sebelum ia mulai menangis, misalnya rewel, menjilat bibir, dan mengisap kepalan tangan.
3. Bayi Butuh Disendawakan
Kebanyakan bayi menelan udara saat mereka makan. Hal ini dapat menimbulkan tekanan yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan.
Jika bayi menangis setelah makan, ia mungkin hanya perlu bersendawa. Cobalah menepuk punggungnya, membaringkannya di atas perutnya, atau menggendongnya sambil dibawa berjalan sebentar untuk memicu sendawa.
4. Bayi Sakit Perut
Beberapa bayi memiliki masalah dengan gas di perut mereka, yang bisa membuat mereka sangat tidak nyaman dan rewel.
Jika Parents curiga bayi kembung, merasa bayi Anda kembung, letakkan dia di punggungnya, pegang kakinya dan lakukan gerakan seperti mengayuh sepeda. Ini dapat membantu memindahkan gas dan membantunya melepaskannya.
5. Bayi Buang Air Kecil atau Air Besar
Beberapa bayi mungkin tidak apa-apa jika popoknya basah atau kotor, tetapi ada pula bayi yang tidak suka pantatnya basah dan lembap sehingga ia langsung menangis ketika buang air.
Terlalu lama mengenakan popok kotor juga tidak nyaman untuk bayi. Oleh karena itu, periksa popok dan ganti secara teratur untuk mencegah ketidaknyamanan.
6. Bayi Mengalami Overstimulasi
Ada begitu banyak hal yang terjadi di dunia di sekitar bayi, dan mungkin sulit bagi mereka untuk memproses semuanya. Terkadang bayi akan menangis hanya untuk memberi tahu Parents bahwa dia sudah selesai dengan semuanya dan perlu istirahat.
Ketika ini terjadi, cobalah membedong bayi untuk membuatnya merasa lebih aman. Parents juga bisa membawanya ke tempat yang lebih tenang, tanpa distraksi cahaya terang atau suara bising dan biarkan bayi tenang.
7. Bayi Merasa Tidak Nyaman
Mungkin ada sesuatu yang mengganggu bayi yang tidak dapat kita lihat, misalnya ia merasa gatal.
Terkadang bayi mungkin menangis hanya karena dia tidak menyukai jenis botol yang Anda gunakan atau posisi Parents menggendongnya.
Bayi juga bisa saja merasa kepanasan atau kedinginan. Tidak ada yang suka berada pada suhu yang tidak nyaman, termasuk bayi. Pastikan pakaian bayi nyaman sesuai dengan suhu lingkungannya.
8. Bayi Bosan
Sama seperti orang dewasa, bayi juga bisa merasa bosan. Ia mungkin bosan setelah memainkan satu mainan yang sama untuk beberapa lama.
Untuk mencegahnya, ajak bayi melakukan berbagai macam aktivitas yang berbeda. Parents juga bisa menggendongnya di gendongan depan jika ia sudah bisa duduk atau membawanya berjalan-jalan di stroller.
9. Bayi Mengalami Kolik
Bila bayi menangis selama tiga jam dan rutin selama tiga hari atau lebih setiap minggunya, mungkin ia mengalami kolik. Kondisi ini dapat terjadi minimal selama 3 minggu berturut-turut, terutama pada malam hari di jam yang sama setiap harinya.
Biasanya kolik memuncak saat bayi berusia 6 minggu dan mereda ketika bayi umur 3-4 bulan. Kolik tidak berbahaya, tetapi sungguh memilukan bila kita mendengar bayi menangis terus seperti itu.
Sebanyak 20% dari bayi baru lahir mengalami kolik. Hingga saat ini penyebab bayi menangis terus akibat kolik masih menjadi misteri.
Kolik mungkin disebabkan oleh sistem pencernaan bayi yang belum stabil dan sangat sensitif sehingga menimbulkan ketidaknyamanan pada bayi. Dugaan lainnya adalah adanya udara yang terperangkap di dalam sistem pencernaannya sehingga ia merasa tidak nyaman.
Saat bayi menangis terus-menerus, udara masuk melalui perut dan menambah ketidaknyamanan tersebut. Bayi yang kolik biasanya memiliki perut yang lebih besar. Ia sering meluruskan atau menarik kakinya ketika membuang gas sambil menangis.
Ciri yang paling mudah untuk mendeteksi kolik adalah aturan “3” yaitu 3 jam, 3 hari, dan minimal 3 minggu.
Kapan Harus Khawatir?
Sumber: Pexels
Bagi kebanyakan bayi, menangis adalah hal yang normal. Namun, terkadang menangis bisa menjadi pertanda adanya sesuatu yang lebih serius.
Parents harus selalu memeriksa kemungkinan apakah ada penyebab rasa sakit atau ketidaknyamanan pada bayi yang menangis.
Ukurlah suhu bayi menggunakan termometer untuk memeriksa apakah mereka demam. Periksa bayi dari kepala hingga ujung kaki apakah ada cedera. Perhatikan terutama pada jari tangan, jari kaki, dan alat kelamin bayi.
Hubungi dokter jika bayi memiliki gejala seperti:
- Demam
- Muntah
- Mencret yang disertai darah
- Gerakan berkurang
- Menangis berlebihan yang tetap tidak dapat diketahui alasannya dan tidak hilang dalam 1 hari
- Tangisan atau perilaku bayi yang berubah secara tiba-tiba
Artikel terkait: Jangan Diabaikan, 4 Dampak Buruk Membiarkan Bayi Menangis Terus-menerus
Mengatasi Kolik, Salah Satu Penyebab Bayi Menangis Terus
Sumber: Pexels
Jika ternyata bayi mengalami kolik yang menyebabkannya menangis terus-menerus dalam waktu yang lama, Parents bisa melakukan beberapa tindakan pencegahan yaitu sebagai berikut:
1. Cek Botol Susu
Bila bayi disusui dengan botol, pilihlah botol yang meminimalkan masuknya udara ketika bayi menyusu.
2. Postur Tegak Ketika Menyusu
Dalam kondisi tegak, peluang udara tertelan menjadi lebih sedikit dibandingkan postur tubuh yang membungkuk.
3. Menyusu dengan Tenang
Susui bayi dalam kondisi belum terlalu lapar. Bayi yang kelaparan cenderung menyusu terlalu lahap sehingga banyak meminum udara. Redupkan pencahayaan supaya ia tenang ketika menyusu.
4. Sering Menyendawakan Bayi
Setiap minum 30 ml susu, sendawakan bayi. Bila menyusu dari payudara, sendawakan ketika akan beralih payudara atau setiap 15-20 menit sekali.
5. Coba Hentikan Beberapa Jenis Makanan
Mungkin bayi sensitif terhadap salah satu bahan makanan yang Bunda makan. Cobalah hentikan produk-produk susu (susu sapi, yoghurt, keju) beberapa minggu dan lihat pengaruhnya pada bayi.
Protein dari susu sapi yang terdapat pada makanan tersebut baru akan hilang dari ASI setelah beberapa minggu. Bila tidak ada perbaikan, berarti bayi tidak sensitif terhadap susu sapi.
Jika memang ternyata bayi sensitif terhadap susu sapi, susu formula yang digunakan tidak boleh mengandung laktosa.
Bila penyebab bayi menangis terus masih belum ditemukan, coba lakukan hal yang sama terhadap makanan pedas, gandum, kacang, stroberi, kol, kembang kol, brokoli, bawang putih, kafein, alkohol, hingga menemukan makanan yang membuat bayi sensitif.
Untuk makanan-makanan ini, kita tidak perlu menghentikannya beberapa minggu, karena beberapa hari saja sudah cukup untuk melihat reaksinya terhadap bayi.
6. Minum Obat
Obat untuk mengatasi kolik dijual bebas di apotek. Walaupun khasiatnya belum terbukti efektif, tidak ada salahnya dicoba asalkan berkonsultasi dulu dengan dokter anak.
***
Menangis merupakan cara bayi untuk berkomunikasi sehingga tak perlu khawatir jika bayi menangis terus asalkan ia sehat. Temukan penyebab bayi menangis untuk menanganinya. Apabila bayi terkena kolik, lakukan tindakan-tindakan yang dapat meminimalkan gejalanya dan berkonsultasilah dengan dokter. Semoga dapat bermanfaat!
Artikel diupdate oleh: Annisa Pertiwi
Baca juga:
Bayi Menangis: Penyebab, Cara Menenangkan, hingga Kondisi yang Harus Diwaspadai
9 Cara yang Bisa Dilakukan Ketika Bayi Mengalami Kolik
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.