Sebagai orangtua kita wajib mengetahui tentang ciri anak sedih dan tidak bahagia. Hal ini harus diantisipasi oleh orangtua untuk mencegah masalah yang lebih serius atau kemungkinan masalah kesehatan mental yang dihadapi anak. Beberapa ciri anak sedih, tidak bahagia atau depresi bisa meliputi perubahan perilaku, perubahan suasana hati, hingga penurunan nafsu makan dan mimpi buruk. Berikut penjelasannya.
Artikel terkait: Anak juga bisa alami depresi, kenali gejalanya dan cara tepat menghadapinya
Ciri Anak Sedih dan Tidak Bahagia
Ciri anak sedih dan tidak bahagia yang harus bisa dikenali oleh orangtua.
Setiap orang pasti menghadapi hari-hari ketika mereka merasa tidak baik, termasuk anak. Dilansir dari Super Savvy Me, ada beberapa hal yang perlu orangtua perhatikan yang bisa menjadi ciri anak tidak bahagia, sedih, atau mengarah depresi, seperti berikut:
1. Menunjukkan Perilaku yang Tidak Biasa
Anak-anak biasanya cenderung selalu gembira dan berbaur saat bermain dengan teman-temannya. Waspada jika ia tiba-tiba berubah menjadi pendiam dan menarik diri dari lingkungan sosial, termasuk terlihat murung dan sedih. Karena itu, orangtua harus peka terhadap perbedaan ekspresi wajah anak sehari-hari.
2. Perubahan Suasana Hati yang Berlebihan
Saat anak terlihat mudah marah, gelisah, Anda mungkin perlu waspada. Mereka bisa meluap tidak terkendali hanya karena hal sepele. Terkadang, ada juga anak yang menunjukkan perilaku agresif yang ekstrem. Ini bisa jadi salah satu ciri anak tidak bahagia atau sedih.
3. Merasakan Gejala Fisik
Kesedihan atau ketidakbahagiaan juga bisa berdampak pada fisik. Begitu pula pada anak-anak. Jadi, apabila anak terlalu sering mengeluh tentang penyakit fisik seperti sakit perut dan sakit kepala, bisa jadi tanda sesuatu terjadi pada mentalnya.
4. Penurunan Nafsu Makan
Kesedihan bisa membuat anak kehilangan minatnya, termasuk pada makanan. Perhatikan apakah si kecil tidak menyukai makanan yang Anda tawarkan, atau memang ada sesuatu yang sedang ia pikirkan.
5. Sering Mimpi Buruk
Mimpi buruk bisa dipengaruhi oleh pikiran atau aktivitas yang anak lakukan sehari-hari. Jika ia tidak menonton film horror atau tidak sedang ketakutan, tetapi ia kerap bermimpi buruk, coba tanyakan suasana hatinya saat ini.
6. Mengompol
Waspada jika anak Anda sudah tidak pernah mengompol, dan tiba-tiba sering mengompol. Hal ini bisa jadi tanda ia sedang mengalami ketakutan, atau ada yang mengganjal dipikirannya.
7. Tidak Mau Sekolah
Saat hatinya tidak nyaman, anak-anak cenderung bisa menarik diri dari pergaulannya. Hal ini membuatnya tidak ingin sekolah dan hanya berdiam diri di rumah. Ia juga cenderung membatasi komunikasi dengan orang lain.
Cara Membantu Anak saat Mereka Sedih
Anak sedih dan tidak bahagia butuh dukungan dari orangtua.
Meskipun kita tidak bisa membuat anak kita selalu merasa bahagia, ada hal-hal sederhana yang dapat membantu anak saat mereka sedih.
- Pastikan anak Anda cukup tidur
- Pastikan mereka makan dengan sehat
- Pastikan mereka berolahraga
- Pastikan mereka merasa dekat dengan orang orang di sekitar mereka, termasuk Anda. Teruslah bicara dan dengarkan mereka. Tanyakan apa yang mereka rasakan dalam bahasa yang mudah dimengerti.
- Bangun harga diri mereka. Pastikan mereka tidak melihat ‘nilai’ mereka sangat rendah di mata orang lain.
Artikel terkait: Tips Mengatasi Stres Pada Anak
Hal yang Harus Dilakukan Jika Mungkin Anak Diganggu di Sekolah
Jika Anda berpikir anak Anda mungkin diintimidasi di sekolah, langkah pertama untuk mengatasinya adalah mendengarkan tanpa marah atau kesal. Yakinkan anak Anda bahwa itu bukan kesalahan mereka, dan mendapatkan perlakukan tersebut tidak akan membuat mereka lemah.
Bicaralah dengan anak Anda tentang bagaimana Anda dapat bekerja bersama untuk memperbaiki situasi, misalnya berbicara dengan kepala sekolah tentang jalan keluar atas masalah ini.
Cari Bantuan
Mungkin sulit untuk membedakan antara anak yang sedih sesaat, dan anak yang sedang mengalami gangguan kesehatan mental. Ini karena beberapa gejala gangguan mental, seperti kegelisahan dan ledakan emosi juga terkadang sulit untuk teridentifikasi.
Sekali lagi, ini semua tentang mempercayai insting keibuan Anda. Anda tahu apakah anak hanya sedih sesaat atau apakah ada sesuatu yang lebih mengkhawatirkan yang mendasari hal ini.
Jika Anda ragu, jangan takut untuk mencari bantuan profesional. Bicaralah dengan dokter atau guru konseling di sekolah anak Anda. Pastikan Anda juga mendapatkan dukungan yang Anda butuhkan ketika menghadapi masalah ini.
Semoga bermanfaat.
***
Baca juga:
50 Ucapan dan Tindakan Orangtua yang Membuat Anak Bahagia
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.