Menjadi pemarah adalah salah satu masalah umum yang kerap terjadi pada anak-anak. Biasanya, mereka marah disebabkan ketidakmampuan untuk melampiaskan rasa frustrasi dan kekecewaan. Kondisi ini sering kali membuat orang tua menjadi bingung, bahkan sampai kelelahan meladeni si kecil. Oleh karena itu, Parents perlu tahu, apa saja faktor penyebab dan cara menghadapi anak pemarah.
Cara orang tua menanggapi tindakan yang dilakukan anak pada akhirnya akan sangat menentukan bagaimana perilaku mereka terbentuk. Menghadapi perilaku mereka yang mudah marah harus dilakukan dengan tepat agar suasana hati dan perilakunya dapat menjadi lebih tenang.
5 Cara Menghadapi Anak Pemarah yang Bisa Orang Tua Lakukan
Saat anak mudah marah, maka orang tua perlu ekstra sabar menghadapinya. Melansir berbagai sumber, berikut ini beberapa tips yang bisa Parents lakukan.
1. Luangkan Waktu Untuknya, Cara Menghadapi Anak Pemarah
Perhatian yang Parents berikan untuk si kecil dapat menciptakan perbedaan yang signifikan dalam hal perilaku. Sangat penting untuk tetap meluangkan waktu untuk anak di tengah-tengah kesibukan pekerjaan.
Pasalnya, menghabiskan waktu berkualitas bersama orang tua dapat membuat anak merasa lebih aman sehingga membantu membuat suasana hatinya lebih stabil.
2. Biarkan Anak Mengekspresikan Dirinya
Rumah dan keluarga adalah tempat di mana anak dapat mengekspresikan diri tanpa rasa takut. Terkadang, anak-anak menjadi pemarah, karena mereka tidak tahu harus berbuat apa. Makanya, anak yang lebih mudah mengekspresikan dirinya cenderung lebih bersikap positif.
3. Cara Menghadapi Anak Pemarah: Tetap Bersikap Tenang
Ketika Parents menghadapi anak yang sedang marah, pastikan untuk tetap tenang dan tidak bereaksi berlebihan. Menghadapinya dengan kemarahan hanya akan mendorong perilaku buruk pada anak.
4. Jaga Tingkat Stres di Rumah Tetap Stabil
Sudah menjadi tugas orang tua untuk senantiasa meminimalkan tingkat stres di lingkungan rumah. Apalagi, anak-anak adalah yang paling terpengaruh dalam situasi stres. Ketika mereka terpengaruh karena situasi yang penuh tekanan di rumah, anak-anak menjadi lebih pemarah, murung, dan cemas.
5. Perhatian Kebutuhan Nutrisi Anak, Salah Satu Cara Menghadapi Anak Pemarah
Memperhatikan pemenuhan nutrisi anak juga merupakan tugas terpenting orang tua untuk menjaga anak tetap sehat secara fisik dan mental. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa nutrisi sangat berkaitan erat dengan keadaan mood anak. Oleh karena itu, Parents harus memastikan si kecil selalu mengkonsumsi makanan bergizi.
5 Penyebab Anak Jadi Pemarah
Nah, salah satu tips paling penting untuk menghadapi anak mudah marah, Parents perlu juga mengetahui faktor apa saja yang bisa membuat anak menjadi lekas marah. Beberapa penyebab yang biasanya mendasari adalah:
1. Anak Tidak Mampu Mengomunikasikan Keinginan dan Kebutuhan dengan Baik
Usia anak-anak, terutama balita dan prasekolah adalah usia di mana mereka banyak belajar. Kebanyakan anak di usia balita bahkan masih memiliki kosakata yang terbatas.
Maka jangan heran, anak cenderung mengekspresikan ketidakmampuan mereka dengan kemarahan atau tangisan. Dalam situasi seperti ini, Parents harus tetap tenang dan berusaha membantu dan membimbing mereka.
2. Anak-anak Tidak Memiliki Konsep Waktu
Anak-anak usia balita juga umumnya belum memahami konsep waktu. Dalam kamus mereka, menunggu bukanlah proses yang harus dilalui untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Jika mereka ingin makanan favorit misalnya, maka mereka merasa harus mendapatkannya saat itu juga.
Meskipun kondisi semacam itu bisa membuat frustrasi, namun sebenarnya cukup mudah diatasi. Anak yang belum memahami konsep waktu cenderung mudah teralihkan. Parents bisa mengalihkan perhatiannya pada hal-hal menyenangkan lain sebelum mereka mengeluarkan amarahnya.
Artikel terkait: Boleh Marah ke Anak, Tapi Tak Perlu Perlu Membentaknya
3. Anak Kesulitan Mengendalikan Emosi
Sebenarnya adalah hal wajar jika anak memiliki emosi yang berubah-ubah. Anak-anak mudah terhanyut oleh perasaan karena mereka masih sedikit pengalaman dalam mengelola suasana hati.
Anak kecil berusia balita dan prasekolah kemampuan logikanya masih terbatas, mereka juga belum memiliki keterampilan penalaran untuk mengatasi kemarahan mereka sendiri. Dalam situasi seperti ini, lagi-lagi Parents harus selalu membimbing dan memberitahu mereka dengan tenang.
4. Anak-anak Cenderung Ingin Melakukan Segala Hal yang Mereka Inginkan
Meskipun anak-anak sangat aktif dan memiliki energi berlimpah untuk melakukan segala hal, di usia tersebut mereka belum memiliki keterampilan fisik dan mental untuk dapat melakukan semuanya. Misalnya, anak-anak ingin memanjat pohon atau mengendarai sepeda kakaknya.
Jika keinginan anak tidak mendapatkan persetujuan dari orang tua, maka ledakan kemarahan adalah hasilnya. Menghadapi kondisi semacam ini, Parents harus menjelaskan sebaik mungkin kepada anak agar mereka mau melakukan hal lain yang sanggup mereka lakukan.
5. Anak Cepat Lelah dan Lapar
Anak-anak di rentang usia prasekolah, ketika makan cenderung tidak sampai kenyang, mereka biasanya berhenti begitu saja. Selanjutnya si kecil akan meminta makan lagi dalam waktu dekat.
Karena itulah, anak-anak lebih cepat lapar dan lelah sehingga mempengaruhi mood mereka. Umumnya anak akan mengekspresikan rasa tidak nyamannya dengan kemarahan atau tangisan.
Artikel terkait: Bingung menghadapi anak marah? Ini 9 saran dari psikolog untuk Parents!
Nah, itulah beberapa cara menghadapi anak pemarah dan penyebab yang kerap mendasarinya. Semoga bermanfaat, ya!
Baca juga:
7 Trik Agar Tidak Jadi Marah Pada Anak
Bukan Berteriak! Ini Cara Marah yang Sehat pada Anak Tanpa Menimbulkan Trauma
Kendalikan Emosi, Begini Doa dan Adab Saat Marah yang Diajarkan Rasulullah
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.