Si kecil ngompol awalnya adalah hal yang biasa sebelum ia mengalami masa potty training. Orangtua perlu mengetahui fakta yang akan membantu Anda mengatasi permasalahan anak ngompol.
Anak yang masih ngompol cenderung memiliki kepercayaan diri rendah dibanding mereka yang sudah tidak. Saat anak berusia di bawah 5 tahun, ngompol masih jadi hal yang lumrah.
Namun saat usia anak mencapai 5 tahun ke atas dan masih ngompol, maka ini akan berpengaruh pada kesehatannya di kemudian hari.
5 Fakta tentang anak mengompol
Berikut fakta tentang anak mengompol yang perlu Parents ketahui dari Brenda Cheer, dokter spesialis anak yang menangani masalah kandung kemih:
1. Masalah kandung kemih
Anak yang sudah berumur 5 tahun dan masih ngompol harus segera diperiksakan ke dokter anak yang menangani masalah kandung kemih. Dokter akan mengecek apakah ada masalah kesehatan kandung kemih yang menyebabkan anak masih terus mengompol.
2. Jangan hukum anak mengompol
Bunda mungkin marah saat harus membersihkan kasur yang basah dan pesing karena ompol. Namun menghukum anak yang ngompol bukanlah tindakan bijak karena terkadang ngompol adalah sesuatu yang berada di luar kontrol anak.
3. Bukan karena stres
Banyak orang berpikir bahwa anak yang mengompol berkaitan dengan stres yang dialaminya. Padahal tidak ada kaitannya antara stres dengan ngompol.
Jika ada kaitannya pun, justru ngompol yang membuat anak merasa tidak percaya diri dan tertekan. Bukan sebaliknya.
4. Bukan karena tidur nyenyak
Anak normal yang sedang tertidur lelap akan terasa ketika kandung kemihnya penuh sehingga ia bisa terbangun untuk ke kamar mandi. Namun, anak yang mengalami masalah kandung kemih tak akan merasakan bahwa ia pipis saat tidur.
Solusinya adalah, Parents bisa membangunkan anak tengah malam untuk buang air kecil. Cara ini akan efektif mencegahnya ngompol.
5. Pahami alasannya
Ada 3 alasan lain mengapa anak mengompol, yaitu:
- Ia tidak bangun ketika kandung kemih mengirimkan sinyal agar segera pipis
- Anak memproduksi terlalu banyak air seni saat malam hari
- Kandung kemih tidak dapat menahan air seni lebih lama daripada yang normal
Jika anak mengompol, bicarakan baik-baik dengannya dan libatkan ia sepenuhnya untuk membantunya sembuh. Jangan sampai anak mengompol sampai usianya dewasa.
Anak yang sampai usia sekolah masih mengompol akan jadi minder. Apalagi jika teman-temannya tahu kebiasaan ngompolnya dan mempermalukannya.
5 Cara mengatasi masalah anak mengompol
Agar kebiasaan mengompol tidak terus dilakukan anak sampai usianya dewasa. Ada beberapa cara yang dapat Parents lakukan:
1. Batasi asupan cairan di malam hari
Banyak kasus mengompol terjadi karena ukuran kandung kemih anak yang kecil untuk menampung cairan di malam hari. Untuk itu, membatasi cairan di malam hari menjadi langkah yang tepat bagi anak dengan karakteristik ini.
Anjurkan minum cairan di pagi dan sore hari yang bisa mengurangi rasa haus di malam hari.
2. Hindari memberikan minuman dengan kafein
Meskipun anak sudah cukup besar, sebaiknya jangan dulu kenalkan atau berikan minuman berkafein seperti teh maupun kopi. Hal ini karena kafein dapat menstimulasi kandung kemih yang bisa menyebabkan anak mudah mengompol di malam hari.
3. Membiasakan anak buang air kecil saat malam hari
Sebelum tidur, biasakan ajak anak untuk membuang air kecil. Buang air kecil pertama di awal rutinitas sebelum tidur dan sekali lagi sebelum benar-benar akan tertidur.
Ingatkan anak Anda bahwa tidak masalah menggunakan toilet pada malam hari jika diperlukan. Bila perlu, untuk tahap awal Parents bisa membantu menemani ketika ia akan buang air di malam hari.
Namun untuk selanjutnya, berikan pengertian agar ia belajar mandiri ketika usianya sudah cukup.
4. Beri hadiah bila anak sukses tidak mengompol
Tidak ada salahnya bila Parents memberikan hadiah pada anak bila dia tidak lagi mengompol. Hadiah atau reward yang diberikan bisa berupa pujian atau beberapa alat permainan edukatif yang bermanfaat untuknya.
5. Perawatan medis
Bila beberapa cara di atas tetap tidak membantu mengatasi masalah mengompol pada anak. Maka tidak ada salahnya bila Parents melakukan konsultasi pada dokter. Dengan begitu dokter dapat memberikan diagnosis dan penanganan yang tepat untuk anak.
***
Semoga informasi ini bermanfaat untuk Parents!
Baca juga
4 ‘Senjata’ agar anak sukses potty training yang Parents wajib punya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.