Memenuhi kebutuhan tidur anak sangat baik untuk pertumbuhannya, terutama pada awal masa bayi, balita, hingga anak-anak. Banyak manfaat yang tersimpan di balik tidurnya si kecil. Psikolog Anak dan Remaja, Desti Apryanggun, M. Psi, menjelaskan jika memenuhi kebutuhan tidur anak ternyata sama penting dengan mencukupi nutrisinya.
“Ketika tidur, tubuh melakukan pemulihan. Selain memiliki efek langsung pada kebahagiaan, penelitian menunjukkan bahwa tidur memengaruhi kewaspadaan dan perhatian, kinerja kognitif, suasana hati, daya tahan, perbendaharaan kosakata, serta pembelajaran dan memori,” papar Desti dalam Kuliah Telegram theAsianparent bersama Kalbu, “Kebutuhan Tidur Anak Terpenuhi, Tumbuh Kembang Optimal” pada Jumat, 28 Januari 2022.
Desti juga menjelaskan bahwa banyak aspek yang harus dipenuhi agar kualitas tidur anak bisa membuat pertumbuhannya optimal. Berikut penjelasannya.
Artikel Terkait: 5 Langkah Memperkenalkan Rutinitas Tidur pada Bayi
Mengenal Siklus Tidur Anak
Sumber: Pixabay
Tidur memiliki beberapa tahapan yang harus dilewati dan harus terpenuhi agar mencapai tidur yang berkualitas. Salah satu faktor penting dalam memenuhi kualitas tidur adalah dengan memperhatikan siklus tidur si kecil. Berikut tahapan atau siklus tidur anak.
- Tahap 1: Pada tahap awal tidurnya belum nyenyak atau disebut tidur ayam. Tipe tidurnya Non-REM (Rapid Eye Movement).
- Tahap 2: Memasuki fase tidur nyenyak tetapi masih belum memasuki fase REM.
- Tahap 3: Fase ini anak sudah mulai memasuki deep sleep/tidur dalam tetapi masih tipe Non-REM.
- Tahap 4: Mulai memasuki tidur yang bermimpi, saat inilah memasuki tipe REM.
Untuk mencapai ke produksi hormon pertumbuhan, anak setidaknya harus mencapai tahapan deep sleep yang membutuhkan waktu sedikitnya 2 jam. Jangan sampai waktu ini terlewat, karena jika terlewat hormon pertumbuhan yang didapatkan tidak optimal.
Artikel Terkait: Bayi sering mengigau dan menangis saat tidur? Kenali penyebabnya!
Durasi Kebutuhan Tidur Anak Sesuai Usia
Sumber: Pixabay
Durasi tidur menjadi poin penting agar kebutuhannya terpenuhi, termasuk jam tidur siangnya. Anak memiliki durasi yang berbeda dalam setiap tahapan usianya. Kebutuhan tidur bayi baru lahir tentu berbeda dengan anak usia prasekolah. Berikut rinciannya.
- Newborn (0-3 bulan) membutuhkan 14-18 jam tidur sehari, biasanya dengan 3-4 kali tidur siang.
- Infant (4-11 bulan) memiliki kebutuhan tidur 12-15 jam sehari dengan 2-3 kali tidur siang dalam sehari.
- Toodler (1-2 tahun) membutuhkan tidur 11-14 jam sehari dengan 1 kali tidur siang.
- Preschool (3-5 tahun) membutuhkan tidur dengan durasi 10-13 jam sehari. Pada usia ini anak sudah boleh tanpa tidur siang asalkan kebutuhannya terpenuhi.
Pentingnya Sleep Hygiene dalam Memenuhi Kebutuhan Tidur Anak
Sumber : Pixabay
Tidak hanya kuantitas, kualitas tidur anak pun sangat penting. Kualitas tidur anak dapat berpengaruh pada produktivitasnya dalam seharian (dan ke depannya). Desti juga merekomendasikan teknik sleep hygiene agar anak mencapai tidur yang berkualitas.
Sleep hygiene merupakan teknik yang digunakan untuk membangun kebiasaan tidur yang sehat. Teknik ini bisa membantu memperbaiki dan meningkatkan kualitas tidur. Lakukan secara konsisten agar bisa efektif mengatasi masalah tidur.
- Buatlah rutinitas sebelum tidur(membersihkan diri, memakai piyama, pipis, gosok gigi, mematikan lampu, dan berdoa)
- Bangun dan tidur pada waktu yang sama
- Batasi tidur siang (jangan lebih dari pukul 15.00)
- Buat suasana kamar yang nyaman (meredupkan lampu dan sesuaikan suhu)
- Batasi konsumsi makanan dan minuman sebelum tidur
- Hindari aktivitas berat minimal 1 jam sebelum tidur
Artikel Terkait: 4 Metode melatih anak tidur sendiri, Parents wajib coba!
3 Metode Sleep Training agar Anak Bisa Tidur Berkualitas
Sumber: Pixabay
Membuat si kecil tidur dengan teratur tentu tidaklah mudah. Namun, ada sejumlah metode yang bisa diadopsi untuk membantu si kecil tidur dengan teratur dan berkualitas.
1. Ferber (Controlled Crying! Check and Console Method)
Metode ini mengajarkan anak tidur mandiri tanpa bantuan orang lain, tanpa digendong atau dipuk-puk). Anak dibiarkan tidur sendiri dengan sesekali dipantau oleh orang tua.
2. The Extinction Method (Cry it Out)
Metode ini dilakukan dengan cara membiarkan anak menangis dan tidur dengan sendirinya, asalkan kebutuhannya terpenuhi misal ganti popok basah dan dalam keadaan kenyang.
3. Fading (The Gradual Method)
Biasanya dilakukan orang tua yang menghindari tangisan anak. Prosesnya cukup lama karena pelan-pelan mengurangi kebiasaan seperti menggendong atau mengayunkan saat menidurkan anak hingga seterusnya anak bisa tidur mandiri.
Setiap metode tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Orang tua tentu bisa memilih metode yang paling tepat untuk buah hati. Mengajarkan anak sleep training tidak bisa langsung berjalan mulus.
Orang tua juga perlu mempersiapkan diri untuk melaksanakan dengan konsisten. Catat setiap langkah yang telah dilakukan dan juga perkembangannya, kemudian evaluasi secara berkala.
Itulah informasi seputar kebutuhan tidur anak. Semoga bermanfaat, ya, Parents.
Baca Juga:
Kiat Mudah Mengatasi Anak Susah Tidur
Aturan Anak Tidur Terpisah dengan Orangtua, Kapan Seharusnya Anak Tidur Sendiri?
Kebutuhan Jam Tidur Bayi Sesuai Usia, Sudah Cukupkah Waktu Tidur si Kecil?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.