Dehidrasi adalah kondisi saat tubuh kekurangan cairan karena sakit atau kurang minum. Kondisi ini tidak hanya dialami orang dewasa tetapi juga bayi. Lantas, seperti apa ciri dehidrasi pada bayi dan anak?
Mengingat si Kecil belum bisa bicara dan menceritakan kondisinya, maka Parents perlu memperhatikan ciri-ciri dehidrasi pada bayi dan anak.
Simak ciri bayi dan anak yang mengalami dehidrasi, cara mengatasi, serta upaya pencegahannya berikut ini.
Apa yang Terjadi Jika Bayi Dehidrasi?

Balita yang dehidrasi berarti tubuhnya kehilangan lebih banyak cairan daripada yang ia konsumsi. Akibatnya tubuh balita tersebut tidak memiliki cukup cairan lain untuk menjalankan fungsi-fungsi normal tubuhnya.
Melansir Mayo Clinic, penyebab dehidrasi paling umum pada bayi dan anak kecil adalah diare, muntah-muntah, demam tinggi, dan banyak berkeringat.
Dehidrasi dibagi dalam 3 tingkat keparahan yaitu dehidrasi ringan, dehidrasi sedang, dan dehidrasi berat.
Dehidrasi ringan dapat ditangani tanpa memerlukan perawatan intensif di rumah sakit. Namun dehidrasi tingkat sedang hingga parah perlu mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Mengapa Balita Lebih Mudah Mengalami Dehidrasi?
Tubuh balita mengandung cairan/air lebih banyak dibanding anak besar dan orang dewasa.
Jadi, balita lebih rentan mengalami kekurangan cairan (dehidrasi) dibanding anak besar dan orang dewasa. Kekurangan cairan yang sedikit saja dapat mengakibatkan gangguan pada fungsi tubuh balita.
Parents, berikut ini adalah tanda-tanda awal dehidrasi yang patut diperhatikan:
- Anak rewel, terlihat kehausan, dan ingin minum terus
- Mulut, bibir, dan lidah kering
- Urine lebih sedikit, berwarna lebih gelap, dan berbau lebih kuat dari biasanya
- Menangis dengan sedikit atau tanpa air mata
Pada tahap dehidrasi sedang dan berat tanda tandanya adalah:
- Pada bayi, ubun-ubunnya terlihat lebih cekung ke dalam
- Mata terlihat cekung
- Lidah, bibir kering sekali
- Kulit keriput, terutama di bagian perut
- Anak terlihat lesu, lemas, dan banyak berbaring atau tidur
- Tangan dan kaki teraba dingin dan terlihat berwarna kebiruan
- Napasnya terlihat berat dan dalam
Bagaimana Mengatasi Balita dengan Dehidrasi?

Jangan keburu panik ya, Parents, jika menemui ciri dehidrasi pada balita. Pasalnya, dehidrasi dapat diatasi jika segera terdeteksi saat dehidrasinya masih dalam tahap ringan.
Pada dehidrasi ringan, Parents dapat memberikan cairan tambahan di rumah, seperti:
- Air minum dapat diberikan pada tahap awal dehidrasi
- ASI atau susu formula, tetap diberikan jika bayi masih menyusu
- Cairan rehidrasi seperti Oralit, Pedialyte
- Air kelapa dapat diberikan pada anak di atas usia 1 tahun
- Jangan berikan: cairan yang mengandung kadar gula tinggi (cairan yang manis), pada anak dengan diare, karena dapat memperparah diarenya.
Bagaimana Cara Memberikan Cairan Tambahan pada Dehidrasi Ringan di Rumah?
Berikut ini cara memberikan cairan tambahan apabila si Kecil dehidrasi ringan:
- Berikan anak sedikit demi sedikit cairan rehidrasi oral sesering mungkin. Pada bayi, berikan sekitar 1-2 sendok teh (5-10 ml) setiap 5 menit selama kurang lebih 2 jam. Setelah itu pemberiannnya dapat dilanjutkan dengan lebih jarang. Pada anak berikan 1-2 sendok makan (15-30 ml) tiap 5 menit
- Bayi dapat terus menyusu atau minum susu formula selama tidak muntah berulang kali
- Jangan memaksa anak untuk minum jika ia tidak mau minum atau muntah terus menerus, atau anak tidur terus
Akan tetapi jika anak menunjukkan gejala di bawah ini, maka segera ke dokter untuk mendapatkan perawatan dan penanganan di rumah sakit:
- Upaya pemberian cairan rehidrasi di rumah tidak berhasil (dinilai setelah 24 jam)
- Anak memperlihatkan tanda-tanda dehidrasi sedang dan berat
- Muntah lebih dari beberapa kali dalam 24 jam
- Muntahan berwarna hijau terang, merah, atau cokelat.
Bagaimana Cara Mencegah Dehidrasi pada Balita?
Supaya balita tidak dehidrasi, Parents dapat memantau asupan makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuhnya, serta menghitung berapa kali ia buang air besar/buang air kecil dalam sehari.
Perhatikan pula warna urine-nya, apakah kuning pekat atau kuning muda.
Selain itu, periksa buang air besarnya. Buang air besar yang encer dapat berarti si Kecil tengah mengalami diare.
Kini, Parents memahami ciri dehidrasi pada balita yang harus segera diketahui agar tidak terlambat penanganannya dan membahayakan kondisi kesehatan Si Kecil.
***
National Health Service, Dehydration, https://www.nhs.uk/conditions/dehydration/
Kids Health, Dehydration, https://kidshealth.org/en/parents/dehydration.html
Healthline, How to Recognize and Treat Dehydration in Babies and Toddlers, https://www.healthline.com/health/baby/dehydration-in-babies#see-a-doctor
Baby Center, Dehydration in Babies, https://www.babycenter.com/health/medicine-and-first-aid/dehydration-in-babies_11527
Mayo Clinic, Dehydration, https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dehydration/symptoms-causes/syc-20354086
Baca Juga:
12 Tanda Bayi Baru Lahir yang Sehat, Kenali Sekarang Juga!
Mengenal Bahasa Bayi, Ini Dia 5 Tanda Bayi Mencintai Anda
8 Tanda Bayi Bahagia, Salah Satunya Senang Berceloteh
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.