Tahukah Parents, di Indonesia, kanker serviks merupakan kanker pembunuh perempuan terbanyak kedua setelah kanker payudara. Angka kejadian kanker serviks bahkan meningkat hampir 15 persen dari tahun 2018. Nah, kali ini kita akan mengulas lebih jauh pentingnya vaksinasi HPV untuk cegah kanker serviks.
Menurut data GLOBOCAN 2020, jumlah kasus kanker serviks di Indonesia mencapai 36.633 atau 17,2 persen. Itu artinya, sebanyak lebih dari 21.000 keluarga setiap tahunnya ditinggalkan oleh ibu, anak perempuan atau istri karena kanker serviks. Kondisi ini menimbulkan beban sosial yang begitu besar bagi kelangsungan dan kesejahteraan keluarga.
Namun sayangnya, kesadaran masyarakat untuk melakukan pencegahan dan deteksi dini kanker serviks masih terbilang rendah. Padahal, kanker ini merupakan satu-satunya kanker yang dapat dicegah dengan vaksinasi HPV.
Berangkat dari fakta tersebut, Koalisi Cegah Kanker Serviks (KICKS) bersama-sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) memperingati Hari Perempuan dan Hari Kesadaran HPV Sedunia dengan mengadakan diskusi virtual bertajuk Vaksinasi HPV Sebelum Menikah: Protected Together. Acara tersebut berlangsung pada Rabu, 10 Maret 2020.
Artikel terkait: Kanker Serviks Mengancam Kesehatan Perempuan Indonesia, Waspadai 5 Faktor Risikonya!
Mengapa Harus Vaksinasi?
Kanker serviks merupakan keganasan sel-sel yang terjadi pada leher rahim (serviks). Faktor utama penyebab terjadinya kanker jenis ini adalah infeksi kelompok virus yang disebut HPV (human papilloma virus) yang menyerang bagian dari organ reproduksi perempuan tersebut.
“Kanker serviks juga dikenal sebagai silent killer bagi kaum perempuan, karena inkubasi HPV tidak menunjukkan gejala apapun dan butuh waktu lama. Bahkan, dapat lebih dari sepuluh tahun untuk berkembang menjadi kanker serviks,” kata dr. Diana Mauria Ratna Asih, Sp.OG selaku pembicara dalam diskusi virtual tersebut.
“Seringnya kanker serviks terdeteksi pada perempuan usia produktif, di mana perannya masih sangat dibutuhkan dalam keluarga,” tambah dr. Diana.
Virus HPV sendiri menular melalui hubungan seksual. Risiko penularannya semakin tinggi ketika bergonta-ganti pasangan dan pada mereka yang aktif secara seksual sejak usia dini. Peningkatan risiko juga terjadi pada penderita infeksi menular seksual, seperti sifilis, gonore dan klamidia.
Itulah sebabnya, vaksinasi HPV menjadi langkah penting dalam upaya meminimalisir angka kejadian kanker serviks. Vaksinasi HPV tidak hanya mencegah bahaya kanker serviks, lho, Parents, tetapi juga penyakit terkait HPV lainnya, seperti beberapa penyakit kulit dan kelamin pada pria.
“Vaksin HPV merupakan investasi kesehatan sebagai langkah perlindungan utama khususnya bagi perempuan dari berbagai macam penyakit di masa depan yang diakibatkan virus HPV,” ujar Aryanthi Baramuli Putri, Ketua Umum CISC dan Penggagas KICKS.
Artikel terkait: Mengenal Kanker Serviks, penyakit yang merenggut nyawa Julia Perez
Vaksinasi HPV Cegah Kanker Serviks, Siapa yang Perlu?
Center for Disease Control (CDC) Amerika Serikat menyatakan bahwa 8 dari 10 orang akan terinfeksi HPV dalam masa hidupnya. Artinya, tak cuma kaum hawa yang direkomendasikan untuk melakukan vaksinasi HPV agar terhindar dari kanker serviks. Para ayah dan calon ayah pun perlu, karena mereka berpotensi menjadi carrier. Terlebih lagi, virus HPV juga membahayakan kesehatan janin.
“Vaksinasi HPV direkomendasikan sebagai upaya pencegahan primer. Vaksin HPV dapat diberikan kepada pria dan wanita, serta para pasangan yang memiliki rencana untuk membangun keluarga yang sehat karena infeksi HPV juga berisiko untuk kesehatan janin,” terang dr. Diana.
Di beberapa daerah, misalnya di Jakarta, anjuran untuk melakukan vaksinasi HPV pada pasangan muda mulai marak dikampanyekan. Bahkan, vaksinasi menjadi syarat yang harus dipenuhi oleh calon pengantin.
Meski kampanye vaksinasi HPV saat ini banyak menyasar pasangan muda, bukan berarti mereka yang sudah lebih lama menjalani pernikahan tak perlu lagi divaksin. Sebab, semua orang yang belum divaksin berpotensi terinfeksi virus HPV.
Jadi, bagi Parents yang belum pernah mendapatkan vaksin HPV, segera kunjungi fasilitas kesehatan terdekat. Selain itu, anak-anak dan remaja pun bisa menerima vaksin ini. Adapun usia ideal bagi mereka yaitu antara 10-13 tahun.
****
Itulah tadi ulasan tentang vaksinasi HPV cegah kanker serviks dan penyakit terkait. Yuk, bersama-sama lakukan pencegahan dengan vaksinasi HPV segera. Karena semakin awal seorang individu memperoleh vaksin, maka semakin besar harapannya untuk terhindari dari berbagai risiko.
Baca juga:
Cinta Laura Cegah Kanker Serviks dengan Vaksin dan Gaya Hidup Sehat
Vaksin kanker serviks, mengurangi resiko kanker di masa depan
Pengobatan Kanker Serviks : Operasi, Radioterapi, Kemoterapi, Mana Yang Paling Sesuai?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.