Seperti kita ketahui bersama, kanker serviks adalah salah satu kanker leher rahim berbahaya yang menular dengan cara salah satunya adalah HPV atau Human Papilloma Virus.
Jika mendengar kata “virus” sudah tentu penyebarannya bisa dengan mudah menjangkit. Namun tentu saja selain “virus”, ada kata “vaksin”, Ya, kini sudah ditemukan vaksin kanker serviks.
Vaksin kanker serviks, apakah Anda memerlukannya?
Apa yang bisa kita ketahui mengenai vaksin ini? Vaksin kanker serviks dapat membantu menemukan dan menghambat cikal bakal tumbuhnya penyakit ini di dalam badan kita. Sedangkan fakta mengenai vaksin kanker serviks adalah sebagai berikut:
1. Vaksin kanker serviks sebaiknya diberikan kepada wanita remaja yang belum melakukan kontak seksual.
Biasanya di-“pukul rata” antara usia 19-20 tahun adalah usia yang sudah layak untuk mendapatkan vaksinasi ini, mengingat sebagian besar remaja putri biasanya menikah atau mengadakan hubungan kontak seksual pertama kali antara usia 20 hingga 25 tahun.
2. Jika vaksin kanker serviks diberikan kepada seseorang yang sudah aktif secara seksual, ada baiknya sebelum diberikan vaksin wanita tersebut di-screening terlebih dahulu untuk mengetahui apakah sudah atau belum tertular HPV.
Bilamana seseorang sudah tertular virus tersebut, maka pemberian vaksin kanker serviks dinilai kurang efektif. Sebaliknya, seseorang yang sudah melakukan hubungan seksual bahkan sudah 5 hingga 10 tahun namun masih “bersih” dan belum tertular HPV (Human Papilloma Virus), tidak ada salahnya untuk memproteksi dirinya dengan vaksin kanker serviks.
Vaksin ini diberikan melalui 3 kali injeksi. Jarak antara satu injeksi ke injeksi lainnya adalah berkisar antara 1 bulan sedangkan jarak antara injeksi ke 2 dan ke 3 biasanya berkisar antara 5 bulan.
Namanya vaksin, sudah tentu daya kerja vaksin ini adalah mencegah dan menangkal sel-sel asing yang berhubungan dengan penyebab timbulnya kanker serviks. Selain itu vaksin juga membuat kekebalan tubuh kita meningkat terhadap penyebab kanker serviks.
Tingkat keberhasilan untuk menangkal penyakit kanker serviks ini setelah kita mendapatkan vaksinasi adalah sebesar 80 hingga 95 persen. WHO (World Health Organisation) menyarankan agar wanita di bawah usia 55 tahun dapat melakukan prosedur vaksin HPV setelah pap smear dilakukan.
Kita bisa mendapatkan vaksinasi ini di rumah sakit atau di laboratorium besar, dengan harga yang cukup mahal, berkisar antara 2 juta hingga 3 juta rupiah untuk 3 kali vaksin.
Namun, dibandingkan dengan resiko kita jika sampai mengidap penyakit mengerikan tersebut, ada baiknya kita memikirkan pentingnya melakukan upaya pencegahan dini terhadap kesehatan diri sendiri.
Namun, disamping itu, bukan berarti setelah membentengi diri sendiri dengan vaksinasi tersebut, kita jadi bebas melakukan hubungan seksual yang tidak sehat ataupun melakukan hal hal yang bisa membuat kita tertular penyakit kanker serviks.
Mengenal lebih jauh tentang kanker serviks
Dilansir dari Mayo Clinic, kanker serviks adalah jenis kanker yang terjadi di sel-sel serviks, yakni bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina. Kanker serviks ketika sel-sel sehat di serviks mengalami perubahan (mutasi) dalam DNA mereka.
Sel-sel sehat seharusnya tumbuh dan berkembang biak pada tingkat yang ditentukan. Mereka seharusnya mati pada waktu yang ditentukan.
Namun, kanker serviks membuat sel-sel tumbuh dan berkembang biak di luar kendali. Mereka juga tidak mati sehingga berakumulasi menjadi sel abnormal yang membentuk massa (tumor).
Sel-sel kanker menyerang jaringan di dekatnya dan dapat terputus dari tumor untuk menyebar (bermetastasis) ke tempat lain di dalam tubuh.
Kanker serviks stadium awal umumnya tidak menunjukkan tanda atau gejala. Namun, kanker serviks yang lebih lanjut biasanya menimbulkan beberapa gejala khas seperti:
- Pendarahan vagina setelah hubungan intim, antara periode atau setelah menopause
- Mengeluarkan keputihan, kadang keputihan bercampur darah dan memiliki bau busuk
- Nyeri panggul atau nyeri saat berhubungan intim
Sebaiknya segera periksakan diri Anda ketika mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas. Terlebih bila Anda memiliki beberapa faktor risiko seperti:
- Berganti-ganti pasangan seksual
- Melakukan hubungan seksual di usia dini
- Memiliki Infeksi Menular Seksual (IMS)
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah
- Merokok
***
Mari, cegah kanker serviks dan lakukan papsmear setahun sekali untuk deteksi dini penyakit ini.
Referensi : Aviva, Unpad, Mayo Clinic
Baca juga
Mengenal Kanker Serviks, penyakit yang merenggut nyawa Julia Perez
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.