X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Hidrasi Keluarga
  • Breastfeeding Week 2022
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Usia Sekolah
    • Praremaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Vaksin Herpes Zoster: Penjelasan Umum, Efektivitas, hingga Efek Sampingnya

Bacaan 5 menit
Vaksin Herpes Zoster: Penjelasan Umum, Efektivitas, hingga Efek SampingnyaVaksin Herpes Zoster: Penjelasan Umum, Efektivitas, hingga Efek Sampingnya

Sejauh ini, herpes zoster hanya bisa dicegah dengan vaksin herpes zoster. Lalu, seberapa efektifnya vaksin ini?

Penyakit herpes zoster atau cacar ular (cacar api) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Varicella Zoster. Penyakit ini biasanya ditandai dengan tumbuhnya bintil berisi air di kulit. Sejauh ini, herpes zoster hanya bisa dicegah dengan vaksin herpes zoster.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan agar orang dewasa sehat berusia 50 tahun ke atas mendapatkan 2 (dua) dosis vaksin herpes zoster yang disebut Shingrix (vaksin zoster rekombinan). 

Pemberian vaksin dosis pertama dan dosis kedua biasanya berjarak 2 hingga 6 bulan. Dua dosis Shingrix memiliki efektivitas lebih dari 90%. 

Siapa yang Harus Mendapatkan Vaksin Herpes Zoster?

vaksin herpes zoster

Sumber: pexels

Orang dewasa sehat yang berusia 50 tahun ke atas harus mendapatkan dua dosis vaksin herpes zoster. Mereka yang pernah mengalami herpes zoster dan cacar air sebaiknya juga mendapatkan vaksin herpes zoster.

Jika pernah mengidap herpes zoster, Anda bisa mendapatkan vaksin Shingrix untuk membantu mencegah terjadinya penyakit di masa depan. 

Setelah sembuh dari penyakit itu, Anda tidak perlu menunggu dalam jangka waktu tertentu sebelum menerima vaksin Shingrix. Umumnya, Anda hanya harus memastikan ruam herpes zoster telah hilang sebelum vaksinasi.

Artikel terkait: Pentingnya Vaksin IPV untuk Anak, Cegah Kelumpuhan Akibat Virus Polio

Selain itu, Anda juga baiknya mendapatkan vaksin herpes zoster jika pernah menderita cacar air.

Studi menunjukkan bahwa lebih dari 99% orang Amerika yang berusia 40 tahun ke atas pernah menderita cacar air.

Cacar air dan herpes zoster disebabkan oleh virus yang sama (virus varicella zoster). Setelah seseorang sembuh dari cacar air, virus tersebut tetap dorman (tidak aktif) di dalam tubuh. Seiring berjalannya waktu, virus ini bisa aktif kembali dan menyebabkan herpes zoster.

Untuk itulah sangat penting bagi mereka yang pernah mengalami herpes zoster dan cacar air untuk mendapatkan vaksin herpes zoster.

Siapa yang Tidak Disarankan Mendapatkan Vaksin Shingrix?

Anda seharusnya tidak mendapatkan Shingrix jika:

  • Pernah mengalami reaksi alergi parah terhadap komponen vaksin.
  • Hasil uji kekebalan terhadap virus varicella zoster negatif. Jika hasil tes negatif, Anda harus mendapatkan vaksin cacar air.
  • Sedang mengalami herpes zoster.
  • Sedang hamil atau menyusui. Perempuan yang sedang hamil atau menyusui harus menunggu untuk mendapatkan Shingrix.
  • Jika Anda mengalami penyakit akut ringan (seperti pilek) secara tiba-tiba, Anda mungkin terkena Shingrix. Namun, jika memiliki penyakit akut sedang atau berat, Anda biasanya harus menunggu sampai sembuh sebelum mendapatkan vaksin.
  • Memiliki suhu tubuh 38.5 celsius atau lebih tinggi.

Seberapa Efektif Vaksin Herpes Zoster?

vaksin herpes zoster

Sumber: pexels

Dua dosis Shingrix memberikan perlindungan yang kuat terhadap herpes zoster dan postherpetic neuralgia (komplikasi herpes zoster yang paling umum).

Dua dosis vaksin Shingrix 97% efektif untuk mencegah herpes zoster pada orang dewasa berusia 50 hingga 69 tahun. Sementara pada orang dewasa yang berusia 70 tahun ke atas, Shingrix memiliki efektivitas sebesar 91%.

Dua dosis vaksin Shingrix 97% efektif untuk mencegah postherpetic neuralgia pada orang dewasa berusia 50 hingga 69 tahun. Pada orang dewasa yang berusia 70 tahun ke atas, Shingrix memiliki efektivitas sebesar 91%.

Perlindungan Shingrix tetap tinggi (lebih dari 85%) pada orang dewasa berusia 70 tahun ke atas selama empat tahun setelah vaksinasi. 

Artikel terkait: Penyintas COVID-19, Ini Aturan Terbaru Vaksinasi yang Perlu Diketahui

Apa Kemungkinan Efek Samping Shingrix?

vaksin herpes zoster

Studi menunjukkan bahwa Shingrix aman digunakan. Vaksin ini dapat membantu tubuh Anda menciptakan pertahanan yang kuat terhadap herpes zoster. 

Kebanyakan orang mengalami sakit lengan ringan atau sedang setelah mendapatkan Shingrix, dan beberapa juga mengalami kemerahan dan bengkak di tempat mereka mendapat suntikan. 

Beberapa orang juga merasa lelah, nyeri otot, sakit kepala, menggigil, demam, sakit perut, atau mual. Sekitar 1 dari 6 orang yang mendapat Shingrix mengalami efek samping yang membuat mereka tidak bisa melakukan aktivitas secara teratur. 

Efek samping vaksin biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam waktu sekitar 2 sampai 3 hari.

Jika mengalami efek samping vaksin, Anda dapat mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas seperti ibuprofen atau acetaminophen.

Artikel terkait: Vaksin Dengue untuk Cegah DBD: Aturan Pemberian, Efek Samping, Cara Mendapatkannya

Anda Harus Waspada Jika Mengalami Hal Ini Setelah Vaksin

Dalam uji klinis, Shingrix tidak memiliki efek samping yang serius. Faktanya, efek samping yang serius dari vaksin sangat jarang terjadi. 

Misalnya, untuk setiap 1 juta dosis vaksin yang diberikan, hanya satu atau dua orang yang mungkin mengalami reaksi alergi parah. 

Tanda-tanda reaksi alergi biasanya terjadi dalam beberapa menit atau jam setelah vaksinasi. Tanda-tanda reaksi alergi termasuk gatal-gatal, pembengkakan pada wajah dan tenggorokan, kesulitan bernapas, detak jantung yang cepat, pusing, atau kelemahan. 

Cerita mitra kami
Semua yang Ingin Parents Ketahui tentang Vaksin Rotavirus
Semua yang Ingin Parents Ketahui tentang Vaksin Rotavirus
Parents Perlu Tahu! Ini 8 Serba Serbi Pekan Bulan Imunisasi Anak Nasional 2022
Parents Perlu Tahu! Ini 8 Serba Serbi Pekan Bulan Imunisasi Anak Nasional 2022
Vaksinasi di Saat Pandemi, Ini yang Harus Parents Ketahui
Vaksinasi di Saat Pandemi, Ini yang Harus Parents Ketahui
Serba-Serbi Imunisasi Campak yang Perlu Mam Ketahui
Serba-Serbi Imunisasi Campak yang Perlu Mam Ketahui

Jika Anda mengalami gejala di atas atau gejala yang mengancam lainnya, segera temui dokter, ya, Parents!

Itulah informasi mengenai vaksin herpes zoster. Semoga informasi ini bermanfaat!

Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi

Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.

Baca juga:

Vaksin Polio Tetes (OPV): Dosis, Jadwal Pemberian, Efek Samping, dan Bedanya dengan IPV

Jadwal Imunisasi Bayi Usia 0-24 Bulan Sesuai Arahan IDAI

Jenis Vaksin Anak, Ini Daftar Nama dan Harga Terbarunya

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Ruhaeni Intan

Diedit oleh:

dr.Gita Permatasari

  • Halaman Depan
  • /
  • Vaksinasi
  • /
  • Vaksin Herpes Zoster: Penjelasan Umum, Efektivitas, hingga Efek Sampingnya
Bagikan:
  • Alasan Bayi Demam Setelah Vaksin Beserta Cara Mengatasinya

    Alasan Bayi Demam Setelah Vaksin Beserta Cara Mengatasinya

  • Jangan Abaikan! Fakta dan Jadwal Lengkap Vaksin Anak Menurut Ahli

    Jangan Abaikan! Fakta dan Jadwal Lengkap Vaksin Anak Menurut Ahli

  • Manfaat dan Jadwal Pemberian Vaksin PCV untuk Imunisasi Rutin

    Manfaat dan Jadwal Pemberian Vaksin PCV untuk Imunisasi Rutin

app info
get app banner
  • Alasan Bayi Demam Setelah Vaksin Beserta Cara Mengatasinya

    Alasan Bayi Demam Setelah Vaksin Beserta Cara Mengatasinya

  • Jangan Abaikan! Fakta dan Jadwal Lengkap Vaksin Anak Menurut Ahli

    Jangan Abaikan! Fakta dan Jadwal Lengkap Vaksin Anak Menurut Ahli

  • Manfaat dan Jadwal Pemberian Vaksin PCV untuk Imunisasi Rutin

    Manfaat dan Jadwal Pemberian Vaksin PCV untuk Imunisasi Rutin

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2022. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.