Demam berdarah merupakan salah satu penyakit yang masih banyak diderita di Indonesia. Sebab, Indonesia merupakan negara beriklim tropis. Penyakit demam berdarah disebabkan oleh virus dengue. Salah satu pencegahan yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit demam berdarah adalah dengan memberikan vaksin dengue.
Berdasarkan informasi dari IDAI, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita demam berdarah terbanyak kedua di dunia. Menjadi penyebab demam berdarah, virus dengue memiliki 4 tipe, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4.
Selanjutnya virus ini menular melalui nyamuk Aedes Aegypti yang kemudian menggigit manusia. Inilah mengapa Parents harus selalu waspada terhadap setiap nyamuk yang ada di rumah. Sebab, penyakit ini bisa dialami oleh siapa pun, baik anak-anak maupun orang dewasa.
Apa Itu Vaksin Dengue?
Sumber: Pexels
Vaksin dengue adalah vaksin yang diberikan untuk mencegah penyakit demam berdarah yang disebabkan oleh virus dengue. Meski tidak dapat mencegah penyakit 100%, tetapi vaksin ini dapat mencegah terjadinya penyakit demam berdarah yang parah.
Demam berdarah memang bisa terjadi dari yang ringan hingga yang berat. Telah banyak pasien demam berdarah berat yang mengalami syok dan pendarahan hingga berujung pada kematian.
Di Indonesia sendiri, vaksin dengue telah tersedia sejak tahun 2016. Berdasarkan penelitian, vaksinasi dengue dapat menurunkan risiko menderita demam berdarah berat hingga 93% dan mengurangi kejadian dirawat di rumah sakit sebanyak 80%. Selain itu, vaksin ini juga terbukti aman tanpa efek samping berat.
Keamanan vaksin dengue juga telah dijamin oleh BPOM dan mendapat persetujuan dari WHO. Berisi virus DBD yang telah mati, vaksin ini bekerja dengan cara membentuk kekebalan tubuh untuk mengenali virus DBD yang kelak masuk ke dalam tubuh.
Siapa yang Harus Mendapatkan Vaksin Dengue?
Sumber: Pexels
Vaksin demam berdarah keluaran Sanofi Pasteur disarankan untuk diberikan kepada anak berusia 9-16 tahun. IDAI menyarankan vaksinasi dilakukan sebanyak 3 dosis dengan interval pemberian selama 6 bulan sejak dosis sebelumnya.
Sedangkan vaksin untuk mencegah demam berdarah (Dengvaxia) dilisensikan dan tersedia di beberapa negara untuk usia 9-45 tahun. Hanya saja, WHO menyarankan agar vaksin diberikan kepada orang-orang yang sebelumnya sudah pernah terinfeksi demam berdarah.
Selain itu, pada tahun 2017 Sanofi Pasteur mengumumkan bahwa orang yang menerima vaksinasi saat belum pernah terinfeksi demam berdarah, berisiko untuk mengalami demam berdarah yang parah jika mereka baru terkena demam berdarah setelah vaksinasi. Maka, penting untuk berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter sebelum mendapatkan vaksinasi.
Artikel terkait: Kenali Gejala Demam Berdarah Dengue (DBD) Agar Anak-anak Terhindar Darinya
Apakah Anak di Bawah Usia 9 Tahun Boleh Mendapatkannya?
Sumber: Pexels
Menurut hasil penelitian terhadap efektivitas vaksinasi, vaksin ini tidak boleh diberikan kepada anak di bawah usia 9 tahun. Bukan hanya tidak bermanfaat, pemberian vaksin untuk anak di bawah usia 9 tahun justru dapat membahayakan.
Hasil penelitian membuktikan bahwa anak-anak yang mendapat vaksinasi DBD sebelum berusia 9 tahun berisiko untuk mengalami demam berdarah yang parah dan meningkatkan risiko terjadinya rawat inap saat terinfeksi DBD. Jadi pastikan Parents hanya memberikan vaksinasi pada anak yang telah cukup umur.
Artikel terkait: Waspadai perubahan jam aktif nyamuk DBD, kenali waktu-waktunya
Efek Samping
Sumber: Pexels
Sama seperti kebanyakan jenis vaksin lainnya, vaksin dengue juga dilaporkan memiliki efek samping. Namun efek samping yang ditimbulkan umumnya ringan dan hanya terjadi beberapa hari pascaimunisasi. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi adalah:
- Demam
- Pusing
- Ruam, nyeri, dan bengkak di area bekas suntikan
- Mual muntah
- Migrain
- Nyeri pada leher
- Urtikaria
Bila efek samping tersebut terjadi lebih dari 3 hari, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Parents juga perlu menyampaikan efek samping vaksin sebelumnya saat memberikan vaksinasi dosis kedua dan ketiga.
Artikel terkait: Hati-hati! DBD lebih rentan dialami anak-anak, ini alasannya!
Di Mana Bisa Mendapatkan Vaksin Dengue?
Sumber: Pexels
Hingga saat ini vaksinasi DBD belum menjadi program imunisasi nasional. Sehingga Parents tidak bisa mendapatkannya di Puskesmas. Namun, Parents bisa mendapatkannya secara mandiri di rumah sakit atau klinik penyedia layanan imunisasi.
Untuk mendapatkan imunisasi DBD, Parents perlu merogoh kocek sebanyak Rp1 juta untuk satu dosis. Meski tergolong cukup mahal, tetapi harga tersebut tentu lebih murah jika dibandingkan dengan biaya rawat inap yang harus dibayar saat terinfeksi DBD.
Itulah informasi terkait vaksin dengue yang bisa diberikan untuk mencegah penyakit demam berdarah. Alangkah lebih baiknya bila Parents memberikan vaksin tersebut untuk menjauhkan si kecil dari infeksi virus dengue yang bisa sangat mematikan.
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Baca juga:
Dengue Shock Syndrome Bisa Mematikan Bagi Anak, Waspadai Gejalanya!
Begini proses penularan DBD yang menyerang manusia, sangat cepat!
Jangan keliru bedakan gejala tipes dan DBD, begini kata dokter anak!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.