Banyak Bumil yang bertanya-tanya tentang tes laboratorium ibu hamil. Sepenting apa cek laboratorium selama kehamilan dilakukan?
Dilansir dari Pregnancy Birth & Baby, sebagai bagian dari perawatan antenatal, Anda akan ditawari beberapa tes laboratorium selama kehamilan.
Beberapa ditawarkan kepada semua wanita hamil, dan beberapa hanya ditawarkan jika Anda mungkin berisiko mengalami infeksi tertentu, atau kemungkinan penyakit yang diturunkan.
Mana yang Anda perlukan? Berikut penjelasan lengkap tentang tes laboratorium ibu hamil, Parents.
Artikel terkait: 3 Macam pemeriksaan kehamilan yang penting Ibu Hamil lakukan
Tes Laboratorium Apa Saja pada Ibu Hamil?
Melansir berbagai sumber, berikut adalah beberapa cek laboratorium yang mungkin dilakukan selama kehamilan.
1. Tes Laboratorium Ibu Hamil: Pemeriksaan Golongan darah
Ada 4 golongan darah (A, B, AB atau O) dan Anda akan diberikan tes darah untuk mengetahui golongan darah Anda.
Penting untuk mengetahui golongan darah, jika Anda perlu diberi transfusi darah jika mengalami pendarahan hebat selama kehamilan atau kelahiran.
2. Cek Faktor Rhesus (RhD)
Setelah mengetahui golongan darah, Anda juga perlu mengetahui resus golongan darah Anda, positif atau negatif.
Resus menunjukkan apakah Anda memiliki ‘antigen D’ di permukaan sel darah merah Anda.
Jika terdapat ‘antigen D’, berarti RhD positif, jika tidak berarti RhD negatif.
Pemeriksaan resus ini memastikan tubuh Anda tidak memproduksi antibodi terhadap darah bayi Anda, untuk mencegah masalah pada kehamilan di masa depan.
3. Cek Kadar Hemoglobin Darah (Anemia)
Sangat umum bagi wanita untuk mengalami kekurangan zat besi selama kehamilan.
Melansir laman Hermina Hospitals, pemeriksaan kadar hemoglobin darah ibu hamil dilakukan minimal sekali pada trimester pertama dan sekali pada trimester ketiga.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah Anda menderita anemia atau tidak selama kehamilan.
Pasalnya, kondisi anemia dapat mempengaruhi proses tumbuh kembang janin dalam kandungan.
Anemia membuat Anda lelah dan kurang mampu mengatasi kehilangan darah selama persalinan dan kelahiran.
4. Cek Infeksi (TORCH Toksoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus,Herpes simplex,Sifilis, dan
Tes darah di laboratorium juga ditujukan untuk mencari adanya infeksi yang dapat memengaruhi kehamilan dan janin.
Infeksi yang diperiksa dalam cek laboratorium kehamilan di antaranya TORCH (Toksoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes Simplex, Sifilis), hepatitis B, hepatitis C, HIV (human immunodeficiency virus), dan tuberkulosis.
5. Cek Kadar Gula Darah atau Diabetes Gestasional
Gestational diabetes (GDM) adalah jenis diabetes yang terjadi selama kehamilan.
Diabetes yaitu masalah kesehatan yang terjadi ketika terlalu banyak glukosa (gula) dalam darah Anda.
Dalam kebanyakan kasus, diabetes gestasional terjadi pada trimester ketiga (setelah 28 minggu) dan biasanya menghilang setelah bayi lahir.
Namun, wanita yang menderita diabetes gestasional juga mungkin mengalami diabetes tipe 2 di kemudian hari.
6. Cek Protein dan Urine
Tes laboratorium ibu hamil ini dilakukan pada trimester kedua dan ketiga atas adanya indikasi.
Pemeriksaan ini ditujukan untuk mengetahui apakah ibu hamil memiliki proteinuria.
Proteinuria merupakan salah satu indikator terjadinya preeklampsia pada ibu hamil.
Cek Lab Trimester 1 Apa Saja?
Trimester 1 adalah periode terpenting untuk memulai kehamilan yang sehat dan janin yang berkembang baik.
Untuk itu, Anda perlu melakukan beberapa cek lab saat hamil muda seperti yang dijelaskan di laman Halodoc, berikut ini:
- Cek Golongan Darah dan Rhesus
- Anemia
- Tes Kadar Gula
- Tes Infeksi
Apakah Tes Laboratorium Wajib bagi Ibu Hamil?
Semua tes laboratorium selama kehamilan dilakukan untuk memeriksa kemungkinan masalah yang dapat menyebabkan gangguan selama kehamilan atau setelah kelahiran, atau untuk memeriksa kesehatan janin.
Namun, tes laboratorium ini tidak harus dilakukan jika Anda tidak bersedia melakukannya.
Konsultasikan dengan bidan atau dokter mengenai perlukah Anda menjalankan tes laboratorium.
Dokter juga harus memberi Anda informasi tertulis tentang tes laboratorium, sebelum Anda menjalankan prosedur ini.
Artikel terkait: Wajib Tahu! Ini Tes Darah yang Perlu Dilakukan Ibu Hamil di Tiap Trimester
Kapan Waktu yang Tepat untuk Cek Lab Ibu Hamil?
Melansir laman Alodokter, dr. Nadia Nurotul Fuadah menjelaskan bahwa idealnya tes laboratorium sudah dilakukan sejak masa perencanaan kehamilan untuk menilai kesuburan dan beragam faktor kesehatan.
Lalu, pemeriksaan tes akan kembali dilakukan atau dilengkapi di trimester pertama. Gunanya untuk mendeteksi dan menangangi berbagai gangguan medis dan infeksi sejak dini agar tidak mengganggu perkembangan janin.
dr. Nadia menegaskan bahwa jika karena satu dan lain hal, Anda masih belum menjalani pemeriksaan laboratorium hingga usia kandungan 7 bulan, segera ke dokter.
Meski agak terlambat, lebih baik tetap memeriksakan kandungan daripada tidak sama sekali.
Artikel terkait: Penyesalan Perempuan Hamil Tak Pernah USG, Netizen: Jadi Ibu Jangan Egois
Cek Lab Ibu Hamil Harus Bawa Apa Saja?
Ibu yang hamil untuk pertama kalinya, pasti bertanya-tanya tentang apa saja yang perlu dibawa saat melakukan tes pemeriksaan kehamilan.
Mengutip laman situs Kementerian Pendayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, berikut beberapa hal yang harus Anda bawa saat hendak melakukan cek lab kehamilan.
- Membawa buku KIA
- Membawa KTP
- Membawa kartu BPJS (jika punya)
- Membawa kartu berobat (jika sudah pernah berobat di puskesmas)
***
Demikian penjelasan tentang tes laboratorium selama masa kehamilan.
Semoga informasi bermanfaat ya Bunda!
Baca Juga:
Jenis Cek Lab Ibu Hamil di Puskesmas dan Biaya yang Harus Dikeluarkan
Mengenal Kondisi Protein Urine Positif 1 2 3 4 pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Kehamilan Pertama Kali yang Wajib Dijalani Ibu Hamil
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.