Banyak Bumil yang bertanya-tanya mengenai pentingnya tes laboratorium selama kehamilan. Lalu, apakah cek laboratorium selama kehamilan sangat penting?
Dilansir dari Pregnacy Birth & Baby, sebagai bagian dari perawatan antenatal, Anda akan ditawari beberapa tes laboratorium selama kehamilan. Beberapa ditawarkan kepada semua wanita hamil, dan beberapa hanya ditawarkan jika Anda mungkin berisiko mengalami infeksi tertentu, atau kemungkinan penyakit yang diturunkan.
Artikel terkait: 3 Macam pemeriksaan kehamilan yang penting Ibu Hamil lakukan
Sejumlah tes laboratorium yang biasa dilakukan selama kehamilan
Berikut adalah beberapa cek laboratorium yang mungkin dilakukan selama kehamilan.
Ada 4 golongan darah (A, B, AB atau O) dan Anda akan diberikan tes darah untuk mengetahui golongan darah Anda. Penting untuk mengetahui golongan darah, jika Anda perlu diberi transfusi darah jika mengalami pendarahan hebat selama kehamilan atau kelahiran.
Setelah mengetahui golongan darah, Anda juga perlu mengetahui resus golongan darah Anda, positif atau negatif. Resus menunjukkan apakah Anda memiliki ‘antigen D’ di permukaan sel darah merah Anda. Jika terdapat ‘antigen D’, berarti RhD positif, jika tidak berarti RhD negatif.
Pemeriksaan resus ini memastikan tubuh Anda tidak memproduksi antibodi terhadap darah bayi Anda, untuk mencegah masalah pada kehamilan di masa depan.
Sangat umum bagi wanita untuk mengalami kekurangan zat besi selama kehamilan. Hal ini karena tubuh Anda membutuhkan zat besi tambahan selama kehamilan, agar bayi Anda memiliki suplai darah, oksigen dan nutrisi yang diperlukan.
Meningkatkan jumlah makanan kaya zat besi selama kehamilan dapat membantu menghindari anemia defisiensi besi. Beberapa wanita hamil memerlukan suplemen zat besi, terutama dari minggu ke-20 kehamilan. Anemia membuat Anda lelah dan kurang mampu mengatasi kehilangan darah selama persalinan dan kelahiran.
Tes darah di laboratorium juga ditujukan untuk mencari adanya infeksi yang dapat memengaruhi kehamilan dan janin. Infeksi yang diperiksa dalam cek laboratorium kehamilan yaitu rubella (campak Jerman), sipilis, hepatitis B, hepatitis C dan HIV (human immunodeficiency virus).
Gestational diabetes (GDM) adalah jenis diabetes yang terjadi selama kehamilan. Diabetes yaitu masalah kesehatan yang terjadi ketika terlalu banyak glukosa (gula) dalam darah Anda.
Dalam kebanyakan kasus, diabetes gestasional terjadi pada trimester ketiga (setelah 28 minggu) dan biasanya menghilang setelah bayi lahir. Namun, wanita yang menderita diabetes gestasional juga mungkin mengalami diabetes tipe 2 di kemudian hari.
Apakah tes laboratorium wajib bagi Bumil?
Semua tes laboratorium selama kehamilan dilakukan untuk memeriksa kemungkinan masalah yang dapat menyebabkan gangguan selama kehamilan atau setelah kelahiran, atau untuk memeriksa kesehatan janin.
Namun, tes laboratorium ini tidak harus dilakukan jika Anda tidak bersedia melakukannya. Konsultasikan dengan bidan atau dokter mengenai perlukah Anda menjalankan tes laboratorium. Dokter juga harus memberi Anda informasi tertulis tentang tes laboratorium, sebelum Anda menjalankan prosedur ini.
Semoga informasi bermanfaat ya Bunda!
Baca juga:
Pemeriksaan Kehamilan Pertama Kali yang Wajib Dijalani Ibu Hamil
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.