MPASI Bayi 6 Bulan: Tekstur, Tips Memberikan, Resep, serta Tanda Bayi Siap Makan

Bunda perlu tahu segala hal tentang MPASI bayi 6 bulan agar tidak keliru.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Seperti apa tekstur mpasi 6 bulan yang tepat dan aman? 

Maklum, bayi belum memiliki gigi untuk mengunyah, kemampuannya dalam menelan selain ASI atau susu formula (sufor) pun belum optimal.

Berikut ini penjelasannya.  

Artikel terkait: 7 Unsalted Butter untuk MPASI Rekomendasi di 2022, Bikin Si Kecil Tambah Lahap

Tekstur MPASI 6 Bulan

Usia si Kecil saat ini sudah menginjak 6 bulan. Dan tiba saatnya ia memasuki babak baru dalam fase pertumbuhannya, yakni menerima makanan padat atau pendamping ASI (MPASI).

Di usia ini bayi tumbuh dengan cepat, mereka juga cenderung lebih aktif dari sebelumnya. Si Kecil butuh lebih banyak energi dan nutrisi selain dari apa yang didapatnya pada ASI maupun sufor.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sehingga perlu adanya tambahan dari MPASI untuk mendukung pertumbuhan fisik dan otaknya agar sehat, kuat, dan cerdas.

Ada beberapa orang tua yang sudah memberikan bayinya makanan padat di usia 4-5 bulan. Ini tidak masalah, sebenarnya.

Apalagi jika bayi sudah menunjukkan tanda-tanda ketertarikan pada makanan padat, dan ada persetujuan dari dokter anak.

Akan tetapi, American Academy of Pediatrics di tahun 2012 merekomendasikan agar para orang tua menunggu hingga usia bayi 6 bulan untuk diberikan makanan padat.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Menurut studi di tahun 2013, bayi yang mulai makan makanan padat di usia 6 bulan memiliki penurunan risiko alergi dan asma.

Bisa dibilang, bayi usia 6 bulan sudah bisa makan semua jenis makanan. Namun, yang perlu diperhatikan adalah tekstur dan waktu untuk beradaptasi pada tiap jenis makanan tersebut.

Untuk pertama kalinya, MPASI bayi usia 6 bulan haruslah berupa pure. Wholesome Baby Food menggambarkan tekstur ‘pure’ sebagai sesuatu yang encer, lembut, dan cenderung berair.

Mengapa harus demikian?

Ini diperlukan untuk membantu bayi mampu melakukan transisi atau adaptasi dari makanan cair (ASI/sufor) ke makanan padat.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bagaimana dengan orang tua yang memutuskan pendekatan baby led weaning pada bayinya?

Tidak masalah juga, selama bayi siap secara oral ketika melakukannya, memberikan makanan yang lembut, dan Bunda melakukan pengawasan selama bayi makan.

Jenis makanan pertama yang diberikan kepada bayi bisa buah-buahan atau sayuran dan biji-bijian. Seperti pisang, alpukat bayi, labu, dan gandum, misalnya.

Setelah beberapa hari Anda bisa mengenalkannya dengan umbi-umbian atau protein hewani seperti susu, telur, daging, ikan dan unggas.

Tips Memberikan MPASI Bayi 6 Bulan

Perhatikan beberapa hal di bawah ini selama Bunda memberikan MPASI kepada si Kecil melansir laman Unicef:

1. Porsi Kecil

Perut bayi 6 bulan masih sangat kecil, sehingga porsi makanannya juga masih dalam porsi sedikit. Mulailah dengan memberinya 2-3 sendok makanan di setiap jadwal makannya (dua kali sehari).

Seiring pertumbuhan usianya, perutnya juga tumbuh dan bayi akan bisa makan lebih banyak lagi, seperti 3 kali sehari, ditambah snack.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

2. Tekstur MPASI Bayi 6 Bulan

Perhatikan tekstur. Tekstur MPASI 6 bulan masih berupa puree lembut.

3. Pilih Makanan Alami

Berikan makanan alami yang bernutrisi tinggi, sebisa mungkin jangan makanan kemasan untuk bayi.

4. Mengenalkan Rasa

Bunda bisa mulai dari satu jenis makanan agar bayi bisa mengenal rasa asli dari makanan tersebut.

5. Kenalkan Menu Baru

Kapan kenalkan rasa atau menu baru? Tunggu sekitar tiga hari untuk mengenalkan jenis atau menu makanan baru.

6. Hindari Penambahan Gula dan Garam

Jangan menambahkan bumbu seperti garam atau gula ke dalam makanan bayi.

7. Perhatikan Tanda Bayi Kenyang

Perhatikan tanda-tanda bayi sudah kenyang dan segera hentikan memberinya makan.

8. Jangan Memberikan Madu!

Bayi bisa makan apa saja kecuali madu, yang baru bisa diberikan setelah usianya 1 tahun.

9. Waktu Pemberian MPASI

Waktu yang tepat memberikan MPASI adalah setelah ia menyusu atau di antara sesi menyusui, sehingga bayi Anda masih terus menyusui sebanyak mungkin.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

10. Jangan Stop ASI ataupun Sufor

Biasanya anak yang sudah menerima makanan padat menjadi malas menyusui karena perutnya mudah kenyang.

Usahakan si Kecil masih intens menyusui hingga 1.000 hari kehidupannya. Jumlah ASI ataupun sufor harus setara makanan padat yang dikonsumsinya.

11. Khusus Bayi Sufor (Tidak ASI)

Harus makan lebih sering (4-5 kali plus camilan), serta tingkatkan makanan yang mengandung produk susu.

12. Rutin Cuci Tangan Bayi

Ketika si Kecil sudah menerima makanan padat, ia akan lebih sering lagi memasukkan tangan atau sesuatu yang ada di tangannya ke dalam mulut.

Rutinlah mencuci tangan bayi Anda untuk menghindarinya terinfeksi kuman dan bakteri.

Dan jauhkan juga benda-benda yang mungkin dijangkaunya untuk menghindarinya dari bahaya tersedak atau lainnya.

13. Parents Harus Rajin Cuci Tangan

Cucilah tangan Anda sebelum dan sesudah memberi si Kecil makan atau menyusui.

14. Ketahui Tongue-thrust Reflex

Menurut Dr Jim M. Sears, pediatri asal Amerika Serikat, di 4 bulan pertama kehidupannya, bayi belajar refleks dorongan lidah untuk melindunginya dari tersedak.

Namun, ketika ada zat yang tidak biasa (selain ASI/sufor) dimasukkan ke mulut dan ditempatkan di lidahnya, lidahnya akan secara otomatis keluar (tongue-thrust reflex) menonjol ke luar daripada ke belakang.

Nah, di antara usia 4-6 bulan, refleks ini berangsur-angsur berkurang, ia mulai belajar mendorong makanan menggunakan lidahnya menuju ke kerongkongan agar bisa masuk ke dalam perut.

15. Aturan “Menunggu 4 Hari”

Saat memberi makan bayi 6 bulan, penting untuk mengingat aturan “menunggu 4 hari”.

Situasinya bayi saat ini baru mulai makan makanan padat, sehingga Parents belum tahu apa saja jenis makanan yang bisa menjadi pemicu alergi pada tubuhnya.

Ketika Parents memberi bayi makanan baru, tunggu selama 3-4 hari, untuk memeriksa kemungkinan alergi atau menyebabkan sakit perut atau diare dari makanan.

Ingat, alergi tidak sama dengan intoleransi dan sakit perut tidak selalu berarti bahwa bayi memiliki alergi makanan atau intoleransi makanan.

Jika sakit perut disebabkan oleh makanan tertentu, itu mungkin karena sistem pencernaan bayi tidak siap untuk makanan itu.

Agar lebih jelas lagi, Parents bisa berkonsultasi ke dokter jika bayi mengalami masalah pencernaan atau alergi, terutama bila ada riwayat dalam keluarga.

Artikel terkait: 18 Inspirasi Menu MPASI dan Snack untuk Bayi 6 Bulan

Lihat Tanda-Tanda Kesiapan Makan Bayi

Menurut Baby Center, si Kecil kemungkinan besar siap untuk mencoba makanan padat ketika mereka:

  • Dapat mengangkat kepala.
  • Mampu duduk tegak di kursi tinggi.
  • Menunjukkan tanda-tanda bahwa dia lapar, seperti memasukkan tangannya ke mulut.
  • Menunjukkan penambahan berat badan yang signifikan (dua kali lipat dari berat lahirnya) dan beratnya setidaknya 13 pon atau sekitar 5-6 kg.
  • Bisa mengatupkan mulutnya saat sendok dimasukkan ke mulut.
  • Dapat memindahkan makanan dari depan ke belakang mulutnya.

Artikel terkait: 7 Peralatan MPASI 2022 Berkualitas untuk Menemani Waktu Makan Si Kecil, Apa Saja ya?

Resep MPASI 6 Bulan

Sebelumnya disarankan agar pure bayi dibuat encer. Sementara, bila pure terlalu encer, nutrisinya bisa dikatakan hampir tidak ada, Bunda.

Jadi agar bayi mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan dari makanan, masaklah pure hingga teksturnya cukup kental (tidak tumpah dari sendok).

Pure sangat mudah dibuat sendiri, Bunda, dan bahan-bahannya juga mudah ditemukan di lemari es Anda.

Seperti 3 resep dari Healthline di bawah ini, Anda pasti bisa membuatnya sendiri!

1. Pure Pisang

Bisa dibilang, ini MPASI pertama yang sering dibuat para ibu untuk bayinya. Pisang kaya akan potasium dan serat, serta dikenal sebagai salah satu antasida alami dan teksturnya juga sangat lembut.

Tapi jangan memberikannya terlalu banyak pada si Kecil, ya, karena bisa menyebabkan sembelit.

Caranya: Pilih 1 buah pisang yang masak atau matang sempurna. Buang kulitnya, dan ambil sebanyak yang bayi butuhkan.

Haluskan daging pisang dalam wadah, kemudian tambahkan sedikit ASI/sufor dan atur kekentalannya sesuai dengan kemampuan makan bayi.

Jenis pisangnya bisa pisang ambon, pisang cavendis, atau pisang emas.  

2. Sereal Beras Merah

Sereal beras juga merupakan salah satu makanan yang paling umum diperkenalkan pertama kali pada bayi karena berisiko rendah alergi dan mudah dicerna.

Caranya: Haluskan beras merah, atau Anda bisa membelinya yang sudah dalam bentuk tepung. Tambahkan ASI/sufor dan buatlah menjadi bubur kental.  

Beras merah bisa Anda ganti dengan gandum atau oatmeal.

3. Pure Wortel

Wortel adalah salah satu makanan transisi terbaik untuk bayi bisa mengenal makanan padat setelah ASI. Rasanya juga manis alami dan teksturnya lembut setelah dikukus ataupun rebus.

Selain itu, wortel kaya akan antioksidan beta karoten dan vitamin A.

Caranya: Kukus  wortel sampai benar-benar empuk. Haluskan dan campur dengan ASI/sufor untuk mengatur konsistensi kelembutannya.

Demikianlah, Bunda, penjelasan mengenai tekstur MPASI 6 bulan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda.

Baca juga:

Resep Kreasi MPASI Bayi dari Ikan Salmon & Dori, Buatkan untuk si Kecil Yuk!

Tips Praktis Membuat MPASI Homemade dengan Nutrisi Terukur 

Jangan Itu-Itu Saja, Ini Variasi Bahan Makanan Bergizi untuk MPASI Si Kecil