Memasuki tahapan MPASI, ada kalanya Parents merasa bingung. Bertanya-tanya, sebenarnya metode seperti apa yang pas, memilih mengenalkan pola makan spoon feeding vs baby led weaning?
Memperkenalkan makanan padat kepada bayi Anda adalah saat-saat yang seru sekaligus penuh tantangan. Mari kita simak beberapa penjelasan tentang metode spoon feeding vs baby led weaning berikut ini.
Artikel Terkait: 5 Tanda Bayi Siap Diperkenalkan MPASI
Mengenal Metode MPASI Spoon Feeding
Spoon feeding adalah metode pemberian MPASI bayi dengan menggunakan sendok. Metode ini biasa diperkenalkan orang tua kepada bayi pada saat makanan pertama masih dalam bentuk puree atau makanan yang dilembutkan.
Pemberian makan dengan sendok biasanya dapat dimulai sejak usia 6 bulan, tergantung pada tonggak perkembangan bayi Anda, demikian melansir dari laman Plantbased Juniors.
Tanda-tanda bayi lapar dan siap makan adalah ketika ia membuka mulutnya saat Parents mengarahkan sendok, dan si kecil menjilat bibir mereka.
Ketika si kecil sudah merasa kenyang, mereka akan memberi tahu Anda dengan mendorong sendok, memalingkan kepala atau memuntahkan makanan. Terkadang mereka mungkin benar-benar akan pergi dan menjadi tidak tertarik.
Kelebihan Metode MPASI Spoon Feeding
Cara makan puree dengan sendok ini paling sering diterapkan kepada si kecil. Inilah beberapa kelebihan metode MPASI spoon feeding:
1. Terhindar dari Risiko Tersedak
Si kecil tidak mudah tersedak karena makanan yang diberikan sudah dilunakkan. Ketika bayi masih dalam proses belajar makan, si kecil akan belajar juga untuk menelan.
2. Cocok untuk Bayi yang Belum Tumbuh Gigi
Parents bisa mengenalkan makanan lembut karena MPASI dimulai lebih sering saat kebanyakan bayi belum memiliki gigi yang lengkap. Makanan yang dibuat lebih lembut dan menyuapi langsung dengan metode tradisional spoon feeding ini akan lebih efektif.
3. Mempersingkat Sesi Bersih-Bersih Setelah Makan
Ketika bayi makan puree, Anda tidak khawatir akan berantakan (walaupun masih berantakan) dan Anda memiliki kontrol lebih terhadap makanan yang ditawarkan dan dikonsumsi si kecil.
4. Tidak Membuang Makanan
Jika anak sudah frustasi dengan makanan yang ada di depannya, bukan tidak mungkin mereka mengekspresikannya dengan mengacak makanan yang disajikan. Dengan metode spoon feeding, Parents bisa mengantisipasi kondisi ini.
5. Dapat Mengontrol Jumlah Makanan
Dengan spoon feeding, Parents tahu berapa banyak makanan yang disantap si kecil. Dengan begitu, diharapkan si kecil tak mengalami kekurangan zat gizi.
6. Keterlibatan secara Aktif dari Anak
Meski disuapi, cara ini tetap melibatkan si kecil secara aktif untuk makan.
7. Bonding atau Kedekatan dengan Ibu
Dengan adanya interaksi dari anak dan ibu, kedekatan keduanya semakin erat karena ada proses komunikasi dua arah.
Kekurangan Metode MPASI Spoon Feeding
Inilah beberapa kekurangan metode MPASI spoon feeding:
1. Butuh Waktu Lebih untuk Menyiapkan
Parents perlu menyiapkan waktu lebih lama. Makanan yang disiapkan harus dibuat lebih lunak dan mudah ditelan si kecil.
2. Mendahulukan si Kecil Makan
Saat acara makan bersama keluarga, Parents mau tak mau harus mendahulukan si kecil untuk makan.
3. Risiko Berat Badan Lebih
Melansir dari laman Parenting First Cry, bayi yang diberi makan dengan spoon feeding untuk waktu yang lama akan memiliki risiko jauh lebih tinggi terkena obesitas pada masa kanak-kanak. Pasalnya, Parents akan cenderung menambahkan porsi makanan untuk si kecil.
Tips Metode MPASI Spoon Feeding
Jika si kecil mulai menolak atau memilih-milih makanan, cobalah untuk lebih kreatif dan mengkombinasikan makanan yang berbeda rasa dan tekstur. Selain itu, jangan lupa untuk meminimalisir distraksi saat makan.
Inilah beberapa tips metode MPASI spoon feeding:
-
MPASI Diberikan Tepat Waktu
MPASI perlu diberikan tepat waktu yaitu ketika ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi (usia bayi sekitar 6 bulan).
-
Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Lengkap si Kecil
MPASI harus memenuhi kebutuhan nutrisi yang lengkap. Mulai dari karbohidrat, protein, lemak, serta dan mikronutrien anak.
-
MPASI Diberikan secara Aman dan Higienis
Proses persiapan dan pembuatan MPASI menggunakan bahan dan alat yang aman serta higienis.
-
Diberikan secara Responsif
MPASI diberikan secara konsisten sesuai dengan sinyal lapar dan kenyang dari anak.
Cara ini didasarkan pada prinsip bahwa pemberian makanan kepada si kecil perlu dilakukan secara bertahap, karena butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan pola makan yang awalnya hanya ASI.
Artikel Terkait: Latih Anak Makan Sendiri, Ini Waktu dan Tahapan yang Tepat
Mengenal Metode MPASI Baby Led Weaning (BLW)
Baby-led weaning (BLW) adalah saat Parents membiarkan si kecil makan sendiri sejak awal. Dalam metode BLW ini, Parents akan mengenalkannya finger food (makanan jari).
Melansir dari laman Bounty, sekitar usia 8 bulan, bayi akan mulai menggunakan tangannya untuk mengambil makanan. Ini adalah waktu yang tepat untuk memperkenalkan finger food.
Kelebihan Metode MPASI Baby Led Weaning
Belum ada banyak penelitian di balik metode MPASI baby led weaning, tetapi para ahli sepakat bahwa ada banyak manfaat bagi bayi yang belajar makan sendiri.
Melansir dari laman Medical Express, kelebihan metode baby-led weaning adalah sebaagai berikut:
1. Si Kecil Tidak Pilih-Pilih Makanan
Bayi tidak akan terlalu pilih-pilih tentang makanannya jika si kecil diberi makan menggunakan metode baby led weaning, dibandingkan dengan metode pemberian makan lainnya.
2. Eksplorasi Mulut
BLW bisa menjadi cara menyenangkan dalam memperkenalkan anak-anak untuk ekplorasi makanan. Anak-anak secara alami ingin memasukkan barang ke dalam mulut mereka untuk merasakan rasa yang berbeda.
3. Belajar Rasa dan Tekstur
Menggunakan metode pemberian MPASI BLW, si kecil jadi lebih belajar mengenal rasa dan tekstur makanan.
4. Belajar Menggenggam
Makanan yang disajikan berbentuk padat dan lebih besar sehingga si kecil dapat memegang makanannya sendiri.
5. Belajar Motorik dan Kontrol yang Dimakan
Dari enam bulan, pemberian makan sendiri atau yang dikendalikan bayi memungkinkan bayi untuk mengontrol berapa banyak yang mereka konsumsi dan pada tingkat berapa, yang membantu mereka mengatur diri sendiri serta mengembangkan keterampilan motorik oral (serta ketangkasan) lebih awal juga.
6. Pembelajaran Awal tentang Isyarat Lapar dan Kenyang
Ini membantu si kecil belajar membuat keputusan makan untuk diri mereka sendiri berdasarkan lapar dan kenyang. Anak Anda mampu makan berbagai makanan. Anda juga bisa mengenalkan lebih banyak jenis makanan pada si kecil dengan lebih mudah.
7. Makan Lebih Semangat
Anak mungkin lebih bersemangat dan mau makan jika orang tuanya makan bersama dan menunjukkan antusiasme untuk makan.
8. Mudah dan Cepat Menyiapkannya
Jika merencakan makan malam keluarga di suatu hari di tempat lain selain rumah, Parents tidak akan merasa khawatir dan kerepotan saat menyiapkan makanan si kecil untuk dibawa.
Mengetahui berapa banyak bayi makan sangat penting karena mereka masih membutuhkan semua kalori dari susu.
Kekurangan Metode MPASI Baby Led Weaning
Melansir dari laman Plantbased Juniors, kekurangan metode baby led weaning adalah:
1. Bahaya Tersedak
Meskipun anak Anda sekarang dapat makan sebagian besar makanan, beberapa masih rawan tersedak.
2. Memerlukan Banyak Latihan
Meskipun tersedak dan batuk merupakan mekanisme untuk membantu mencegah bayi muntah, refleks ini tidak nyaman dan menakutkan bagi bayi. Belajar makan makanan padat membutuhkan banyak latihan.
3. Berantakan
Makanan akan sangat berantakan karena si kecil akan mengeksplorasi makanan dengan menumpahkan atau mengotori meja makan.
4. Berisiko Kekurangan Gizi
Si kecil bisa saja tidak mau menyentuh makanan yang terlalu keras dan tak bisa mengunyahnya. Metode BLW ini berisiko membuat bayi tak mengonsumsi makanan sesuai kebutuhannya.
Tips Metode Baby Led Weaning
Saat bayi berusia 8 bulan, si kecil biasanya akan mulai menunjukan ketertarikan untuk makan sendiri. Ada banyak aspek yang perlu Parents ketahui tentang cara melatih bayi makan sendiri.
Selanjutnya, bayi dapat mulai belajar menggunakan sendok sendiri pada usia sekitar 10 hingga 12 bulan. Secara perlahan, bayi akan terus belajar mengembangkan kemampuan menggunakan alat-alat makan.
Inilah tips yang bisa Parents lakukan untuk metode baby led weaning:
-
Beri Kesempatan Anak Belajar Mandiri
Langkah pertama yang harus Bunda lakukan adalah memberi si kecil kesempatan untuk belajar. Terkadang, orang tua enggan membiarkan bayi makan sendiri untuk menghindari kekacauan yang dibuatnya, seperti baju yang belepotan atau makanan yang berserakan di meja.
Memasuki usia 8 bulan, Bunda sudah bisa memperkenalkan finger food kepada si kecil. Bunda dapat memberikan makanan padat seperti stik wortel, potongan buah, atau biskuit bayi. Biarkan si kecil memilih makanan yang ingin ia santap.
-
Beri Pujian kepada si Kecil
Pujilah si kecil karena menghabiskan makanan di piringnya atau jika ia makan dengan lahap. Tujuannya adalah untuk menjaga pengalaman belajar ini tetap positif. Perbaiki hanya jika diperlukan. Lagi pula, anak-anak tidak perlu segera mencapai kesempurnaan.
-
Berikan Kebebasan Makan dengan Sendok atau Tangan
Beri anak kebebasan menggunakan tangannya untuk makan. Si kecil mungkin ingin makan kacang polong atau wortel dengan sendok, sementara nasi dengan tangan. Selama anak belajar untuk makan sendiri, media apa pun yang mereka pilih adalah media yang bagus.
-
Siapkan Alat Makan Terpisah
Berikan anak piring dan peralatan makan terpisah di meja makan dan biarkan mereka makan bersama Parents. Di saat yang sama, si kecil akan mengamati dan belajar dari pengalaman makan bersama keluarga.
-
Tunjukkan Cara yang Benar
Duduklah bersama si kecil dan bicarakan tentang makanan yang sedang dihidangkan. Bunda bahkan dapat memegang tangan si kecil lalu memberikan contoh, misalnya bagaimana cara yang benar menggunakan sendok.
-
Tambahkan Tekstur pada Finger Food
Finger food yang bertekstur lembut terkadang sulit digenggam oleh si kecil karena permukaannya agak licin, contohnya potongan buah mangga. Untuk menyiasatinya, Bunda bisa membalurnya dengan remahan sereal atau biskuit. Cara ini akan memudahkan si kecil untuk memegang dan mengunyah.
-
Makan Bersama Anak Lainnya
Jika memungkinkan, biarkan balita makan bersama anak-anak lainnya, entah saudara atau sepupu. Pasalnya, anak-anak adalah peniru yang ulung dan biasanya si kecil cenderung lebih bersemangat menghabiskan makanannya ketika ia makan bersama anak lainnya.
Jangan pernah meninggalkan balita sendirian dengan peralatan makan dan makanan. Si kecil membutuhkan pengawasan sampai ia benar-benar bisa makan sendiri dengan benar.
Artikel Terkait: Baby Led Weaning : Haruskah Bunda membiarkan anak makan sendiri?
Spoon Feeding Vs Baby Led Weaning, Lebih Baik Mana?
Perbedaan utama antara spoon feeding vs baby led weaning adalah urutan bayi mempelajari keterampilan makan mereka.
Dengan spoon feeding, bayi belajar makan terlebih dahulu makanan yang dihaluskan, kemudian makanan kasar. Sedangkan baby led weaning, bayi lebih diarahkan untuk belajar mengelola makanan yang masuk ke mulut dan mengunyah dari awal.
Metode MPASI spoon feeding vs baby led weaning, mana yang lebih baik? Keduanya sama-sama baik, Parents bisa menggunakan metode spoon feeding vs baby led weaning secara bersamaan dengan menyesuaikan kondisi si kecil.
Selain menjamin anak mendapat nutrisi cukup, menerapkan kedua metode ini juga memungkinkan anak terhindar dari risiko bosan saat makan.
Itulah beberapa penjelasan tentang spoon feeding vs baby led weaning. Semoga bermanfaat.
Baca Juga:
8 Cara Menjadi Orang Tua Sabar dan Ikhlas untuk Anak, Simak Parents!
Neuroblastoma pada Anak: Gejala, Diagnosis, Cara Mengatasi
Gejala Usus Buntu pada Anak yang Harus Diwaspadai
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.