Selebgram Edelenyi Laura Anna baru saja melangsungkan sidang pertamanya di Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada Kamis (2/12) untuk menuntut mantan kekasihnya, Gaga Muhammad. Agenda persidangan tersebut membahas mengenai kecelakaan yang membuatnya lumpuh karena cedera tulang belakang atau spinal cord injury.
Kecelakaan ini terjadi pada 8 Desember 2019 silam. Saat itu, Gaga diketahui mengendarai mobil dalam keadaan mabuk dan menyebabkan terjadinya kecelakaan hebat.
Selebgram yang akrab disapa Laura ini kemudian menuntut sang mantan kekasih karena dianggap tidak bertanggung jawab atas kecelakaan yang ia perbuat. Pada persidangan pertamanya, Laura dibanjiri dukungan dari kerabat artis dan penggemar dengan ramainya tagar #justiceforlaura di media sosial.
Potret Laura Edelenyi
Melalui Podcast milik Deddy Corbuzier yang diunggah pada Rabu (8/12), Laura menjelaskan mengenai penyakit yang ia derita ini bisa membuatnya lumpuh dan harus menjalani pengobatan selama satu tahun terakhir.
Lantas, apa sebenarnya spinal cord injury yang diderita Edelenyi Laura Anna? Melansir dari berbagai sumber, berikut informasi selengkapnya.
Spinal Cord Injury: Definisi, Penyebab, Tingkat Keparahan, dan Gejalanya
Apa Itu Spinal Cord Injury?
Sumber: Pexels
Melansir dari Mayo Clinic, spinal cold injury atau cedera tulang belakang merupakan kondisi medis serius yang terjadi di sumsum tulang belakang dan sering menyebabkan perubahan permanen pada beberapa fungsi tubuh lainnya di bawah lokasi yang mengalami cedera.
Cedera ini terjadi pada bagian atas sumsum tulang belakang di area leher yang dapat menyebabkan quadriplegia atau kelumpuhan pada kedua lengan dan kedua kaki. Lain halnya jika cedera terjadi pada sumsum tulang belakang bagian yang lebih rendah, kondisi ini bisa menyebabkan paraplegia atau kelumpuhan kedua kaki.
Artikel Terkait: 5 Nyeri punggung pada anak yang harus diwaspadai, catat tandanya!
Faktor-faktor Penyebab
Sumber: Pexels
Melansir dari AANS, penyebab yang kebanyakan terjadi pada penderita cedera tulang belakang adalah kecelakaan berkendara. Hal ini juga seperti yang dialami oleh selebgram Edelenyi Laura Anna. Cedera ini terjadi akibat kerusakan pada tulang belakang, ligamen atau cakram tulang belakang, atau pada sumsum tulang belakang itu sendiri.
Biasanya pasien yang mengalami kecelakaan baik kecelakaan berkendara atau kecelakaan lainnya akan mengalami trauma berat yang kemudian menimbulkan cedera. Kondisi ini dinamakan cedera traumatis yang mana berasal dari pukulan traumatis yang tiba-tiba pada tulang belakang dan membuatnya patah, terkilir, meremukkan, atau menekan satu atau lebih tulang belakang.
Selain cedera traumatis karena kecelakaan, cedera nontraumatis biasanya terjadi karena beberapa penyakit tertentu seperti arthritis, kanker, peradangan, infeksi atau degenerasi diskus tulang belakang.
Baca juga: Ketahui Gejala Penyakit Kelainan Tulang Belakang, Bisa Dialami si Kecil
Tingkat Keparahan Cedera Tulang Belakang
Sumber: Pexels
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa sumsum tulang belakang tidak memiliki kemampuan untuk memperbaiki dirinya sendiri ketika sudah rusak. Kemudian, kemampuan mengontrol tubuh usai mengalami kondisi ini akan bergantung pada faktor area yang mengalami cedera dan tingkat keparahannya. Berikut tingkat keparahan cedera yang terbagi atas dua, yakni:
Melansir dari Mayo Clinic, kondisi complete disebutkan jika semua perasaan (sensorik) dan semua kemampuan untuk mengontrol gerakan (fungsi motorik) hilang di bawah cedera tulang belakang. Umumnya, hilangnya fungsi motorik ini disebabkan memar pada sumsum tulang belakang atau oleh kompromi aliran darah ke bagian yang cedera dari sumsum tulang belakang.
Berbeda dengan penderita yang masih memiliki beberapa fungsi motorik dan sensorik di bawah area yang mengalami cedera, maka kondisi ini dinamakan incomplete. Penderitanya masih memungkinkan untuk menggerakkan satu lengan atau kakinya, bahkan fungsi tubuh lainnya.
Cedera incomplete sendiri terbagi menjadi beberapa tingkat keparahan, di antaranya:
- Tetraplegia atau lebih banyak diketahui sebagai quadriplegia merupakan kondisi di mana lengan, tangan, batang tubuh, kaki, dan organ panggul terpengaruh oleh cedera tulang belakang.
- Paraplegia merupakan cedera yang memengaruhi seluruh atau sebagian dari batang tubuh, kaki dan organ panggul.
Gejala-gejala
Sumber: Pexels
Sebelum menentukan perawatan dan pengobatan yang akan dijalani, tim medis nantinya akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk menentukan tingkat keparahan dari cedera tulang belakang yang dialami.
Sebagai tanda awal, berikut beberapa gejala yang perlu diketahui berdasarkan di antaranya yakni:
- Kehilangan gerakan
- Terjadi perubahan indra perasa, termasuk kemampuan untuk merasakan panas, dingin, dan sentuhan
- Mengalami kehilangan kontrol usus atau kantung kemih
- Refleks yang berlebihan atau mengalami kejang
- Perubahan fungsi seksual, sensitivitas seksual dan kesuburan
- Rasa sakit atau sensasi seperti tersengat yang disebabkan oleh kerusakan serabut saraf di area sumsum tulang belakang
- Kesulitan bernapas, serta mengalami batuk atau mengeluarkan sekret dari paru-paru
Baca juga: Skoliosis pada Anak: Ini Gejala, Penyebab, Cara Mengatasinya
Penanganan untuk Spinal Cord Injury
Sumber: Pexels
Semakin parah cedera yang dialami, maka semakin kecil pula kemungkinan pemulihan yang akan dijalani. Untuk itu, perlu penanganan medis dengan segera sebelum keparahan semakin menjadi-jadi.
AANS menyebutkan beberapa pengobatan yang bisa dilakukan untuk pasien cedera tulang belakang, di antaranya sebagai berikut:
Pasien yang mengalami cedera tulang belakang biasanya akan dirawat di unit perawatan intensif atau ICU. Ini bertujuan untuk memantau kondisi pasien mulai dari mempertahankan tekanan darah yang stabil, memantau fungsi kardiovaskular, memastikan ventilasi dan fungsi paru-paru yang memadai serta mencegah dan segera mengobati infeksi dan komplikasi lainnya.
Jika sumsum tulang belakang tampak tertekan oleh herniasi diskus, bekuan darah atau lesi lainnya, operasi juga biasanya perlu disegerakan. Biasanya terjadi pada pasien dengan tingkat keparahan cedera incomplete atau dengan perburukan neurologis progresif.
Jika operasi tidak dapat mengembalikan kerusakan pada sumsum tulang belakang, pembedahan mungkin diperlukan untuk menstabilkan tulang belakang sebagai pencegahan rasa sakit atau deformitas di kemudian hari. Nantinya tim dari dokter bedah yang akan menentukan prosedur apa yang bisa memberikan manfaat terbesar bagi pasien.
Pemulihan fungsi tubuh tergantung pada tingkat keparahan cedera yang dialami. Bagi pasien dengan cedera complete, sulit untuk mendapatkan kembali fungsi normal pada tubuhnya. Namun, ini juga perlu dilihat dari tingkatan yang terjadi usai kecelakaan yang menimpa pasien.
Berbeda dengan pasien dengan cedera incomplete yang lebih cepat menunjukkan perubahan pemulihan dari waktu ke waktu. Ketika kondisi sudah stabil, perawatan dan pengobatan biasanya lebih berfokus pada perawatan suportif dan rehabilitasi.
Perawatan suportif bisa dilakukan oleh anggota keluarga dan perawat terlatih yang akan membantu memudahkan kegiatan pasien. Sementara perawatan rehabilitasi biasanya mencakup terapi fisik, terapi okupasi, dan konseling untuk dukungan emosional.
Pencegahan yang Bisa Dilakukan
Sumber: Pexels
Banyaknya kasus cedera tulang belakang biasanya terjadi akibat kecelakaan hebat yang dialami penderita. Untuk itu, berikut beberapa pencegahan yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terjadi cedera tulang belakang, yaitu:
- Jangan minum-minuman keras saat berkendara
- Berkendara dengan aman dan menaati tata tertib lalu lintas
- Jika akan berenang, periksa kedalaman air guna menghindari insiden yang tak diinginkan saat menyelam
- Kenakan pakaian berolahraga yang aman dan nyaman sebagai tindak pencegahan cedera saat berolahraga
- Selalu berhati-hati dalam melakukan kegiatan apa pun
Itulah informasi seputar spinal cord injury yang diderita selebgram Edelenyi Laura Anna. Semoga informasinya bermanfaat ya, Parents.
****
Baca juga:
Ingin Kesehatan Tulang Selalu Terjaga? Lengkapi Hari Anda dengan 6 Suplemen Berkualitas
Berkaca dari Kecelakaan Gaga dan Laura, Ini Pentingnya Edukasi Keselamatan Berkendara
Rentan Picu Kecelakaan, Mengapa Ngebut di Jalan Tol Terasa Nyaman?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.