X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Mengenal Spinal Cord Injury, Kondisi yang Diderita Selebgram Edelenyi Laura

Bacaan 6 menit

Selebgram Edelenyi Laura Anna baru saja melangsungkan sidang pertamanya di Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada Kamis (2/12) untuk menuntut mantan kekasihnya, Gaga Muhammad. Agenda persidangan tersebut membahas mengenai kecelakaan yang membuatnya lumpuh karena cedera tulang belakang atau spinal cord injury.

Kecelakaan ini terjadi pada 8 Desember 2019 silam. Saat itu, Gaga diketahui mengendarai mobil dalam keadaan mabuk dan menyebabkan terjadinya kecelakaan hebat. 

Selebgram yang akrab disapa Laura ini kemudian menuntut sang mantan kekasih karena dianggap tidak bertanggung jawab atas kecelakaan yang ia perbuat. Pada persidangan pertamanya, Laura dibanjiri dukungan dari kerabat artis dan penggemar dengan ramainya tagar #justiceforlaura di media sosial.

Mengenal Spinal Cord Injury, Kondisi yang Diderita Selebgram Edelenyi Laura

Potret Laura Edelenyi

Melalui Podcast milik Deddy Corbuzier yang diunggah pada Rabu (8/12), Laura menjelaskan mengenai penyakit yang ia derita ini bisa membuatnya lumpuh dan harus menjalani pengobatan selama satu tahun terakhir.

Lantas, apa sebenarnya spinal cord injury yang diderita Edelenyi Laura Anna? Melansir dari berbagai sumber, berikut informasi selengkapnya.

Spinal Cord Injury: Definisi, Penyebab, Tingkat Keparahan, dan Gejalanya

Apa Itu Spinal Cord Injury?

spinal cord injury

Sumber: Pexels

Melansir dari Mayo Clinic, spinal cold injury atau cedera tulang belakang merupakan kondisi medis serius yang terjadi di sumsum tulang belakang dan sering menyebabkan perubahan permanen pada beberapa fungsi tubuh lainnya di bawah lokasi yang mengalami cedera.

Cedera ini terjadi pada bagian atas sumsum tulang belakang di area leher yang dapat menyebabkan quadriplegia atau kelumpuhan pada kedua lengan dan kedua kaki. Lain halnya jika cedera terjadi pada sumsum tulang belakang bagian yang lebih rendah, kondisi ini bisa menyebabkan paraplegia atau kelumpuhan kedua kaki.

Artikel Terkait: 5 Nyeri punggung pada anak yang harus diwaspadai, catat tandanya!

Faktor-faktor Penyebab

spinal cord injury

Sumber: Pexels

Melansir dari AANS, penyebab yang kebanyakan terjadi pada penderita cedera tulang belakang adalah kecelakaan berkendara. Hal ini juga seperti yang dialami oleh selebgram Edelenyi Laura Anna. Cedera ini terjadi akibat kerusakan pada tulang belakang, ligamen atau cakram tulang belakang, atau pada sumsum tulang belakang itu sendiri.

Biasanya pasien yang mengalami kecelakaan baik kecelakaan berkendara atau kecelakaan lainnya akan mengalami trauma berat yang kemudian menimbulkan cedera. Kondisi ini dinamakan cedera traumatis yang mana berasal dari pukulan traumatis yang tiba-tiba pada tulang belakang dan membuatnya patah, terkilir, meremukkan, atau menekan satu atau lebih tulang belakang.

Selain cedera traumatis karena kecelakaan, cedera nontraumatis biasanya terjadi karena beberapa penyakit tertentu seperti arthritis, kanker, peradangan, infeksi atau degenerasi diskus tulang belakang.

Baca juga: Ketahui Gejala Penyakit Kelainan Tulang Belakang, Bisa Dialami si Kecil

Tingkat Keparahan Cedera Tulang Belakang

cedera tulang belakang

Sumber: Pexels

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa sumsum tulang belakang tidak memiliki kemampuan untuk memperbaiki dirinya sendiri ketika sudah rusak. Kemudian, kemampuan mengontrol tubuh usai mengalami kondisi ini akan bergantung pada faktor area yang mengalami cedera dan tingkat keparahannya. Berikut tingkat keparahan cedera yang terbagi atas dua, yakni:

  •  Complete

Melansir dari Mayo Clinic, kondisi complete disebutkan jika semua perasaan (sensorik) dan semua kemampuan untuk mengontrol gerakan (fungsi motorik) hilang di bawah cedera tulang belakang. Umumnya, hilangnya fungsi motorik ini disebabkan memar pada sumsum tulang belakang atau oleh kompromi aliran darah ke bagian yang cedera dari sumsum tulang belakang.

  • Incomplete

Berbeda dengan penderita yang masih memiliki beberapa fungsi motorik dan sensorik di bawah area yang mengalami cedera, maka kondisi ini dinamakan incomplete. Penderitanya masih memungkinkan untuk menggerakkan satu lengan atau kakinya, bahkan fungsi tubuh lainnya.

Cedera incomplete sendiri terbagi menjadi beberapa tingkat keparahan, di antaranya:

  1. Tetraplegia atau lebih banyak diketahui sebagai quadriplegia merupakan kondisi di mana lengan, tangan, batang tubuh, kaki, dan organ panggul terpengaruh oleh cedera tulang belakang.
  2. Paraplegia merupakan cedera yang memengaruhi seluruh atau sebagian dari batang tubuh, kaki dan organ panggul.

Gejala-gejala

cedera tulang belakang

Sumber: Pexels

Sebelum menentukan perawatan dan pengobatan yang akan dijalani, tim medis nantinya akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk menentukan tingkat keparahan dari cedera tulang belakang yang dialami.

Cerita mitra kami
Selain Menjaga Kebersihan, Ini Upaya Lain yang Dapat Dilakukan untuk Mencegah Hepatitis A
Selain Menjaga Kebersihan, Ini Upaya Lain yang Dapat Dilakukan untuk Mencegah Hepatitis A
Mengenal Lebih Jauh Gejala Hepatitis A
Mengenal Lebih Jauh Gejala Hepatitis A
Diare dan Dehidrasi pada Anak
Diare dan Dehidrasi pada Anak
Faktor Risiko Hepatitis A: Seseorang Lebih Mudah Terkena Hepatitis A Jika Memiliki Kondisi Ini
Faktor Risiko Hepatitis A: Seseorang Lebih Mudah Terkena Hepatitis A Jika Memiliki Kondisi Ini

Sebagai tanda awal, berikut beberapa gejala yang perlu diketahui berdasarkan di antaranya yakni:

  • Kehilangan gerakan
  • Terjadi perubahan indra perasa, termasuk kemampuan untuk merasakan panas, dingin, dan sentuhan
  • Mengalami kehilangan kontrol usus atau kantung kemih
  • Refleks yang berlebihan atau mengalami kejang
  • Perubahan fungsi seksual, sensitivitas seksual dan kesuburan
  • Rasa sakit atau sensasi seperti tersengat yang disebabkan oleh kerusakan serabut saraf di area sumsum tulang belakang
  • Kesulitan bernapas, serta mengalami batuk atau mengeluarkan sekret dari paru-paru

Baca juga: Skoliosis pada Anak: Ini Gejala, Penyebab, Cara Mengatasinya

Penanganan untuk Spinal Cord Injury

cedera tulang belakang

Sumber: Pexels

Semakin parah cedera yang dialami, maka semakin kecil pula kemungkinan pemulihan yang akan dijalani. Untuk itu, perlu penanganan medis dengan segera sebelum keparahan semakin menjadi-jadi.

AANS menyebutkan beberapa pengobatan yang bisa dilakukan untuk pasien cedera tulang belakang, di antaranya sebagai berikut:

  • Perawatan di ruang ICU

Pasien yang mengalami cedera tulang belakang biasanya akan dirawat di unit perawatan intensif atau ICU. Ini bertujuan untuk memantau kondisi pasien mulai dari mempertahankan tekanan darah yang stabil, memantau fungsi kardiovaskular, memastikan ventilasi dan fungsi paru-paru yang memadai serta mencegah dan segera mengobati infeksi dan komplikasi lainnya.

  • Tindak operasi

Jika sumsum tulang belakang tampak tertekan oleh herniasi diskus, bekuan darah atau lesi lainnya, operasi juga biasanya perlu disegerakan. Biasanya terjadi pada pasien dengan tingkat keparahan cedera incomplete atau dengan perburukan neurologis progresif.

Jika operasi tidak dapat mengembalikan kerusakan pada sumsum tulang belakang, pembedahan mungkin diperlukan untuk menstabilkan tulang belakang sebagai pencegahan rasa sakit atau deformitas di kemudian hari. Nantinya tim dari dokter bedah yang akan menentukan prosedur apa yang bisa memberikan manfaat terbesar bagi pasien.

  • Pemulihan

Pemulihan fungsi tubuh tergantung pada tingkat keparahan cedera yang dialami. Bagi pasien dengan cedera complete, sulit untuk mendapatkan kembali fungsi normal pada tubuhnya. Namun, ini juga perlu dilihat dari tingkatan yang terjadi usai kecelakaan yang menimpa pasien.

Berbeda dengan pasien dengan cedera incomplete yang lebih cepat menunjukkan perubahan pemulihan dari waktu ke waktu. Ketika kondisi sudah stabil, perawatan dan pengobatan biasanya lebih berfokus pada perawatan suportif dan rehabilitasi.

Perawatan suportif bisa dilakukan oleh anggota keluarga dan perawat terlatih yang akan membantu memudahkan kegiatan pasien. Sementara perawatan rehabilitasi biasanya mencakup terapi fisik, terapi okupasi, dan konseling untuk dukungan emosional. 

Pencegahan yang Bisa Dilakukan

cedera tulang belakang

Sumber: Pexels

Banyaknya kasus cedera tulang belakang biasanya terjadi akibat kecelakaan hebat yang dialami penderita. Untuk itu, berikut beberapa pencegahan yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terjadi cedera tulang belakang, yaitu:

  • Jangan minum-minuman keras saat berkendara
  • Berkendara dengan aman dan menaati tata tertib lalu lintas
  • Jika akan berenang, periksa kedalaman air guna menghindari insiden yang tak diinginkan saat menyelam
  • Kenakan pakaian berolahraga yang aman dan nyaman sebagai tindak pencegahan cedera saat berolahraga
  • Selalu berhati-hati dalam melakukan kegiatan apa pun

Itulah informasi seputar spinal cord injury yang diderita selebgram Edelenyi Laura Anna. Semoga informasinya bermanfaat ya, Parents.

****

Baca juga:

Ingin Kesehatan Tulang Selalu Terjaga? Lengkapi Hari Anda dengan 6 Suplemen Berkualitas

Berkaca dari Kecelakaan Gaga dan Laura, Ini Pentingnya Edukasi Keselamatan Berkendara

Rentan Picu Kecelakaan, Mengapa Ngebut di Jalan Tol Terasa Nyaman?

 

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Ruhaeni Intan

Diedit oleh:

dr.Gita Permatasari

  • Halaman Depan
  • /
  • Penyakit
  • /
  • Mengenal Spinal Cord Injury, Kondisi yang Diderita Selebgram Edelenyi Laura
Bagikan:
  • Sindrom Asperger pada Anak: Penyebab, Gejala, Perawatan

    Sindrom Asperger pada Anak: Penyebab, Gejala, Perawatan

  • Radang Tenggorokan pada Anak: Kenali Gejala, Penyebab, serta Pertolongan Pertama

    Radang Tenggorokan pada Anak: Kenali Gejala, Penyebab, serta Pertolongan Pertama

  • Selulitis Orbita pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

    Selulitis Orbita pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

  • Sindrom Asperger pada Anak: Penyebab, Gejala, Perawatan

    Sindrom Asperger pada Anak: Penyebab, Gejala, Perawatan

  • Radang Tenggorokan pada Anak: Kenali Gejala, Penyebab, serta Pertolongan Pertama

    Radang Tenggorokan pada Anak: Kenali Gejala, Penyebab, serta Pertolongan Pertama

  • Selulitis Orbita pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

    Selulitis Orbita pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.