X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Waspada Pembuluh Otak Pecah, Ketahui Gejala dan Cara Pengobatannya

Bacaan 4 menit

Aneurisma otak. Mungkin banyak yang belum familar dan memahami kondisi ini. Faktanya, diperkirakan ada sekitar 500.000 orang meninggal setiap tahunnya akibat penyakit ini.

Data ini tentu saja bisa menjadi peringatan untuk kita semua akan ancaman bahaya dari aneurisma otak

Memahami Terjadinya Aneurisma Otak

Aneurisma Otak

Penting untuk dipahami lebih dulu bahwa aneurisma otak adalah kondisi di mana dinding pembuluh darah otak melebar atau menonjol (ballooning) akibat lemahnya dinding pembuluh darah tersebut.

Jika aneurisma ini pecah dapat mengakibatkan kondisi fatal yaitu perdarahan otak (subarachnoid) dan kerusakan otak. Pecahnya aneurisma ini diperkirakan dialami oleh 1 orang setiap 18 menit di seluruh dunia.

Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja. Meski demikian, aneurisma otak paling sering dialami oleh perempuan berusia di atas 40 tahun.

Sampai saat ini tercatat ada beberapa selebritas dunia yang mengalaminya, di antaranya adalah Sharon Stone, Emilia Clarke (Game of Throne), Dr. Dre, dan Neil Young.

Artikel Terkait: Tukul Arwana Alami Pendarahan Otak, Kenali Gejala dan Penyebabnya!

Penyebab Aneurisma Otak

Aneurisma Otak

Sayangnya, penyebab pasti melemahnya dinding pembuluh darah pada otak seseorang belum dapat diketahui. Namun, ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya kondisi ini, yaitu:

  • Usia di atas 40 tahun
  • Menderita hipertensi atau tekanan darah tinggi
  • Berjenis kelamin perempuan, terutama yang sudah menopause
  • Memiliki riwayat cedera kepala
  • Pecandu alkohol atau pengguna narkoba (terutama kokain)
  • Perokok aktif
  • Memiliki riwayat aneurisma otak di keluarga

Mengingat penyebabnya sebenarnya tidak pasti dan pada umumnya sebelum pecah, aneurisma ini tidak bergejala, maka sangat dianjurkan untuk melakukan brain check-up secara rutin.

Aneurisma memang tidak selalu berujung pada kematian. Namun jika terjadi, dampaknya pun bisa dibilang tidak ringan karena akan memengaruhi kualitas hidup penderitanya. Tentunya, hal ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi keluarga.

Timbulnya kecacatan, dan diperlukannya perawatan, tenaga, dan biaya besar menjadi faktor penting yang perlu dipahami oleh penderita aneurisma otak.

Pentingnya Kesadaran untuk Mencegahnya

Aneurisma Otak

Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, Brain Aneurysm Awareness Month yang jatuh setiap bulan September setiap tahunnya, mengangkat tema ‘Raising Awareness, Supporting Survivors, Saving Lives’.

Dalam sesi webinar yang belum lama ini dihelat Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (PON), dr. Abrar Arham, SpBS menjelaskan, “Selain meningkatkan awareness masyarakat akan aneurisma otak ini, kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia juga harus ditingkatkan agar dapat mendeteksi dini, melakukan edukasi pencegahan, dan penanganan komprehensif aneurisma terutama pada penderita yang telah mengalami pecahnya aneurisma otak, atau akan lebih baik bila dapat ditangani sebelum aneurisma tersebut pecah.”

Saat ini Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (PON), menangani kurang lebih 100 kasus setiap tahunnya. Agar perawatan maksimal, penanganan kasus aneurisma otak ini membutuhkan kolaborasi multidisiplin yang melibatkan berbagai pihak. Pihak-pihak tersebut antara lain, dokter bedah saraf, neurointervensionist, neurologist, intensivist, dan lain sebagainya.

"Di samping itu diperlukan berbagai peralatan dan fasilitas penunjang yang memadai dan mutakhir agar kita dapat menangani kasus aneurisma otak dengan tingkat keberhasilan yang cukup baik,” lanjut dr. Abrar.

Artikel Terkait: 11 Jenis Makanan Tidak Baik untuk Otak, Berpeluang Demensia!

Gejala Aneurisma Otak yang Perlu Diperhatikan

Waspada Pembuluh Otak Pecah, Ketahui Gejala dan Cara Pengobatannya

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, sebenarnya gejalanya memang sulit dideteksi. Sebab akan tergantung pada kondisi setiap penderita. Di mana aneurisma otak yang masih berukuran kecil dan belum pecah sering kali tidak memunculkan gejala.

Meski demikian, ada beberapa gejala yang bisa dirasakan. Apa saja?

  • Rasa nyeri di area mata
  • Mengalami gangguan penglihatan atau melihat ganda
  • Sakit kepala
  • Mati rasa di salah satu sisi wajah
  • Keseimbangan terganggu
  • Sulit berbicara
  • Sulit konsenstrasi

Sementara, ada beberapa gejala yang menandakan telah terjadi pecahnya aneurisma:

  • Sakit kepala muncul tiba-tiba dan terasa tidak tertahankan
  • Penglihatan menjadi kabur atau memiliki penglihatan ganda
  • Mual dan muntah yang menyembur
  • Sulit berjalan
  • Lumpuh atau lemah pada salah satu sisi tubuh atau tungkai
  • Sulit berbicara
  • Kelopak mata turun (ptosis)
  • Kejang
  • Kehilangan kesadaran

Pengobatan yang Bisa Dilakukan  

Waspada Pembuluh Otak Pecah, Ketahui Gejala dan Cara Pengobatannya

Penanganan aneurisma dapat dilakukan dengan beberapa metode, antara lain operasi lewat bedah mikro (clipping aneurisma) atau dengan teknik minimal invasif endovaskular (coiling aneurisma).

Untuk mengevaluasi secara detail kelainan pembuluh darah otak ini, seringkali kita membutuhkan pemeriksaan DSA (Digital Subtraction Angiography), yang hasilnya dapat membantu menentukan jenis terapi terbaik untuk menangani kasus aneurisma ini.

Dokter Abrar juga memaparkan teknologi minimal invasif (endovaskular) untuk tatalaksana aneurisma ini sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat.

Cerita mitra kami
Selain Menjaga Kebersihan, Ini Upaya Lain yang Dapat Dilakukan untuk Mencegah Hepatitis A
Selain Menjaga Kebersihan, Ini Upaya Lain yang Dapat Dilakukan untuk Mencegah Hepatitis A
Mengenal Lebih Jauh Gejala Hepatitis A
Mengenal Lebih Jauh Gejala Hepatitis A
Diare dan Dehidrasi pada Anak
Diare dan Dehidrasi pada Anak
Faktor Risiko Hepatitis A: Seseorang Lebih Mudah Terkena Hepatitis A Jika Memiliki Kondisi Ini
Faktor Risiko Hepatitis A: Seseorang Lebih Mudah Terkena Hepatitis A Jika Memiliki Kondisi Ini

Salah satu perkembangan terkini yaitu pemasangan Cerebral Flow Diverter untuk pengobatan aneurisma yang angka keberhasilannya sangat tinggi (hingga 95%). Metode ini sudah mulai diterapkan di rumah sakit PON dalam beberapa tahun ke belakang.

Ada beberapa keunggulan dari teknologi ini, yaitu:

  • Prosedur relatif cepat
  • Pasca-tindakan tidak perlu perawatan ICU
  • Mengurangi lamanya rawat inap
  • Lebih nyaman untuk pasien
  • Tidak ada luka sayatan

“Dengan hadirnya Aneurysm Awareness Month ini, saya berharap masyarakat lebih aware akan penyakit ini dan mau melakukan pemeriksaan brain check-up secara rutin, sehingga kasus-kasus aneurisma otak di Indonesia dapat ditangani sebelum pecah dan membantu mencegah kecacatan dan kematian akibat penyakit ini.”

Baca Juga:

id.theasianparent.com/obat-asam-lambung

id.theasianparent.com/asidosis

id.theasianparent.com/entropion

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Adisty Titania

  • Halaman Depan
  • /
  • TAPpedia
  • /
  • Waspada Pembuluh Otak Pecah, Ketahui Gejala dan Cara Pengobatannya
Bagikan:
  • Sindrom Asperger pada Anak: Penyebab, Gejala, Perawatan

    Sindrom Asperger pada Anak: Penyebab, Gejala, Perawatan

  • Radang Tenggorokan pada Anak: Kenali Gejala, Penyebab, serta Pertolongan Pertama

    Radang Tenggorokan pada Anak: Kenali Gejala, Penyebab, serta Pertolongan Pertama

  • Bukan Hanya Menopause, Ini Penyebab Hot Flashes dan Cara Mengatasinya

    Bukan Hanya Menopause, Ini Penyebab Hot Flashes dan Cara Mengatasinya

  • Sindrom Asperger pada Anak: Penyebab, Gejala, Perawatan

    Sindrom Asperger pada Anak: Penyebab, Gejala, Perawatan

  • Radang Tenggorokan pada Anak: Kenali Gejala, Penyebab, serta Pertolongan Pertama

    Radang Tenggorokan pada Anak: Kenali Gejala, Penyebab, serta Pertolongan Pertama

  • Bukan Hanya Menopause, Ini Penyebab Hot Flashes dan Cara Mengatasinya

    Bukan Hanya Menopause, Ini Penyebab Hot Flashes dan Cara Mengatasinya

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.