Nyeri punggung pada anak, memangnya bisa terjadi?
Tidak hanya dialami orangtua, nyeri punggung juga bisa dialami oleh si kecil lho, Bun. Terlebih ketika mereka baru memasuki usia sekolah. Rata-rata, penyebabnya karena membawa beban tas sekolah yang cukup berat, ataupun saat mereka sering beraktivitas fisik.
Sebenarnya, nyeri punggung termasuk gangguan kesehatan yang umum dan bisa dialami oleh siapapun, termasuk anak-anak. Tapi bila anak sampai tidak bisa beraktivitas, membuatnya menjadi lemah dan tidak nyaman, mungkin saja hal ini disebabkan oleh masalah kesehatan yang serius.
Nyeri punggung pada anak yang disebabkan kondisi serius
Biasanya, tekanan terus menerus pada sendi atau otot di punggung bisa menimbulkan nyeri. Akan tetapi, normalnya ini akan bertahan beberapa hari saja atau sampai satu minggu. Si kecil akan segera membaik bila diberi obat pereda nyeri atau mengompresnya dengan air hangat.
Sedangkan kondisi serius yang menyebabkan nyeri punggung pada anak sangat jauh berbeda dengan hal tersebut. Bila memang ada kondisi kesehatan yang serius, biasanya ada gejala lain seperti anak demam menggigil, sulit tidur, tubuh melemah, dan berat badan menurun. Kondisi ini menandakan adanya masalah serius yang harus segera diperiksakan ke dokter.
Nah, berikut ini kondisi kesehatan serius yang menyebabkan sakit punggung dan pinggang.
1. Spondiliosis
Spondilolosis merupakan kondisi yang menandakan adanya degenerasi di area tertentu pada tulang belakang anak atau pun orang dewasa. Bisanya, kondisi ini jarang disadari dan semakin lama semakin membuat kerusakan yang parah. Saat inilah gejala-gejaa spondiolisis mulai muncul.
Gejalanya yaitu nyeri punggung bagian bawah yang menyebar ke area pantat atau paha. Selain itu, mengencangnya otot-otot sekitar punggung. Biasanya kondisi ini terjadi pada anak-anak yang suka melakukan gerakan membungkuk ke belakang yang berulang. Seperti atlet selam atau pesenam.
2. Infeksi tulang belakang
Mengutip dari Verywell Health, infeksi pada tulang belakang dapat menjadi penyebab anak atau remaja merasakan sakit di punggung dan pinggang.
Infeksi tulang belakang biasanya dapat menyebabkan gejala malaise, demam ringan sampai menggigil, dan nyeri punggung menyeluruh.
Biasanya, infeksi tulang bisa diatasi dengan pemberian antibiotik sampai anak membaik. Namun, bila infeksi sudah menyebabkan kerusakan fraktur tulang belakang, dokter mungkin akan mempertimbangkan prosedur operasi.
3. Kelainan bentuk tulang
Masalah kelainan bentuk tulang belakang juga bisa menyebabkan nyeri punggung dan pinggang. Misalnya, pada kondisi skoliosis (tulang belakang berbentuk huruf S) dan kifosis (bentuk tulang belakang membungkuk di bagian atas).
Kedua kondisi ini sangat berbeda, namun penanganannya sama, yaitu dengan terapi fisik dan obat-obatan untuk meredakan gejala. Bila kasus yang dialami anak cukup parah, mungkin dokter akan merekomendasikan operasi untuk memperbaiki bentuk tulang.
4. Tumor
Tumor jinak atau tumor ganas dapat terjadi di tulang belakang. Kadang, ini menimbulkan rasa sakit yang signifikan, tapi ada pula yang tidak mengalami gejala sama sekali. Gejala yang mungkin terlihat yaitu anak tiba-tiba sangat lemah dan mengalami penurunan berat badan tanpa penyebab.
Biasanya, tumor dapat dihilangkan dengan melakukan operasi pengangkatan, terapi obat, dan radiasi bila ada risiko kanker.
5. Herniated disk atau cedera hernia tulang belakang
Umumnya, anak-anak memang memiliki tulang belakang yang lebih lentur dari pada orang dewasa. Namun, bila tulang sering tertekan atau sering melakukan gerakan yang memberatkan, bisa membuat kondisi tulang belakang memburuk di kemudian hari.
Kondisi ini bisa terjadi bila si kecil sering melakukan kegiatan tertentu. Misalnya, sudah melakukan gerakan menekan tulang belakang dari usia dini.
Bila dilakukan sepanjang berjalannya waktu, tulang yang sudah berkurang kelenturannya dan terus dipaksa untuk melakukan gerakan itu akan mengalami cedera. Bahkan, hernia tulang belakang bisa rusak dan pecah.
Hernia tulang belakang menimbulkan gejala yang beragam, seperti nyeri dan kaki terasa kesemutan, lemah atau mati rasa, kesulitan meluruskan punggung karena terasa sangat nyeri.
Tips mencegah sakit punggung pada anak
Beberapa cara yang bisa dilakukan agar anak tidak mengalami nyeri punggung, berikut di antaranya:
- Batasi penggunaan gawai: Saat si kecil memainkan gawai, postur tubuhnya cenderung membungkuk dalam waktu yang lama. Ini dapat membuat punggungnya sakit. Sebaiknya, batasi waktu bermain gawai, paling tidak 1-2 am per hari.
- Ajarkan si kecil melakukan peregangan: Parents bisa mengajarkan si kecil untuk melakukan peregangan ringan saat ia sedang duduk terlalu lama. Misalnya, duduk terlalu lama juga dapat membuat otot punggung kelelahan dan berisiko menyebabkan sakit punggung.
- Ajak anak berolahraga: Rutin berolahraga juga menjadi salah satu cara menghindari sakit punggung pada anak. Selain itu, tubuh si kecil juga semakin bugar dan terhindar dari nyeri punggung.
Bila si kecil menunjukkan tanda-tanda sakit punggung disertai dengan demam, lemas, kaki kesemutan, atau sering terbangun di malam hari, segera periksakan ke dokter ya, Parents.
***
Referensi: Hellosehat, Alodokter, Verywellhealth, ncbi
Baca juga
Perjuangan Arya, anak obesitas yang berhasil turunkan bobot 110 kg selama 3 tahun
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.