Selimut listrik umumnya digunakan oleh masyarakat yang tinggal di wilayah beriklim dingin. Namun untuk ibu hamil, selimut ini ternyata tidak disarankan pemakaiannya. Kira-kira apa alasannya?
Simak penjelasan di bawah ini, Bun, beserta dengan alternatif pengganti dan tips menggunakannya yang aman serta nyaman.
Mengapa Selimut Listrik Berbahaya untuk Ibu Hamil?
Alasan pemakaian selimut elektrik bisa berbahaya untuk ibu hamil.
Selimut elektrik atau selimut listrik memang berguna dalam memberi kehangatan tubuh dan tempat tidur. Namun, Bunda harus berhati-hati saat menggunakannya selama kehamilan. Sebab, selimut ini dapat meningkatkan suhu tubuh inti Bunda.
Melalui email-nya kepada Romper, Adrienne D. Zertuche, obgyn di Taylor, Suarez, Cook, Carroll, dan Khan (Atlanta Women’s Healthcare Specialist), mengatakan, “Selama kehamilan, ibu hamil harus menghindari aktivitas yang dapat meningkatkan suhu tubuh inti, karena beberapa penelitian menunjukkan bahwa suhu tinggi dapat meningkatkan risiko cacat lahir pada bayi. Misalnya, mereka harus menghindari penggunaan bak mandi air panas, sauna, dan penggunaan selimut listrik. Selain itu, jika ibu hamil mengalami demam tinggi yang tidak merespons Tylenol, dia harus mencari evaluasi dan pengobatan segera dari dokter.”
Rekomendasi Adrienne ini didukung oleh penelitian tahun 1998 yang diterbitkan dalam Epidemiology yang mengatakan, “Selimut listrik yang digunakan pada saat pembuahan dan pada awal kehamilan dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko keguguran.”
Sementara itu, penggunaan selimut listrik memang tidak terbukti menyebabkan cacat lahir. Namun, para peneliti menemukan bahwa “Sumber panas lain, seperti bak mandi air panas, sauna, atau demam pada ibu di trimester pertama, dapat meningkatkan risiko (cacat tabung saraf).”
Selimut listrik bekerja dengan bantuan listrik yang dialirkan melalui kawat tembaga tipis yang diisolasi di dalam selimut. Listrik mengalir ke kawat-kawat tersebut dan memanaskannya sehingga selimut terasa hangat saat digunakan.
Medan Elektromagnetik Berisiko Memberikan Efek Buruk pada Tubuh Manusia
Hal yang perlu Bunda ketahui juga, di mana ada listrik, di situ ada medan elektromagnetik. Dan, selimut yang dipanaskan dengan listrik ini dapat mengeluarkan medan elektromagnetik frekuensi rendah (electromotive force/EMF). Medan elektromagnetik yang kasat mata ini ternyata bisa saja memberikan efek buruk pada tubuh manusia.
Hal yang sama juga berlaku pada beberapa peralatan rumah tangga lainnya, seperti saluran listrik, komputer, TV, ponsel, dan elektronik lainnya. Memang, Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) telah menemukan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa paparan medan elektromagnetik tingkat rendah menyebabkan masalah kesehatan. Namun, perbedaan kekuatan medan pada pengaturan rendah dan pengaturan tinggi ini bisa sampai tiga kali lipat, lo, Bunda.
Sama halnya dengan ponsel yang tidak disarankan disimpan di dalam saku dalam jangka panjang karena kehadiran medan elektromagnetiknya dianggap berbahaya bagi tubuh. Begitu juga dengan selimut listrik yang dipercayai suhu panasnya dapat memengaruhi perkembangan bayi di kandungan.
Sebuah penelitian yang ditulis di laman Baby Center menemukan bahwa menggunakan selimut yang dipanaskan dengan listrik selama pembuahan dan pada awal kehamilan dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko keguguran. Namun, tidak demikian di usia kehamilan 8-16 minggu.
Artikel terkait: 5 Tips Bikin Si Kecil Tetap Hangat dan Terlindungi Meski Musim Hujan
Risiko yang Ditimbulkan Penggunaan Selimut Listrik Saat Hamil
Risiko yang mungkin saja terjadi jika Bunda memakai selimut pemanas saat hamil.
Jika Bunda bertanya-tanya berapa banyak paparan panas yang aman, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menjelaskan jika suhu tubuh ibu hamil tidak boleh lebih tinggi dari 102,20F (390C). Bila lebih tinggi dari itu maka akan sangat mungkin mengalami efek negatif pada ibu dan janin yang sedang berkembang.
Adapun risiko yang mungkin saja Bunda alami di antaranya:
- Bayi lahir cacat
- Kelelahan akibat panas
- Serangan panas atau kepanasan dan berkeringat saat tidur –menaikkan suhu tubuh inti hingga lebih dari 1010F (38,30C)
- Dehidrasi
- Berat badan rendah pada bayi saat lahir
Selain itu, KidsHealth dari Nemours melasir Romper juga menyatakan, “Jika suhu tubuh Anda melebihi 102°F (38,9°C) selama lebih dari 10 menit, panas yang meningkat dapat menyebabkan masalah pada janin,” sebagai berikut:
- Cacat tabung saraf pada janin di kehamilan trimester pertama dan mengakibatkan kondisi serius seperti spina bifida. Studi pada hewan juga menyebabkan kelainan otak dan masalah tulang belakang pada janin.
- Keguguran –risiko paling tinggi terjadi di tujuh minggu pertama kehamilan. Hal ini juga dikemukakan oleh studi yang dilakukan Yale University.
Artikel terkait: Demam pada ibu hamil, begini pengaruhnya pada janin
Alternatif Pengganti Selimut Listrik untuk Menghangatkan Tubuh
Alternatif lain untuk menghangatkan tubuh saat hamil.
Menyoal penjelasan di atas, maka tidak disarankan untuk ibu hamil menggunakan selimut listrik karena ada banyak risiko yang didapatkan, terutama di dua bulan kehamilan dan di akhir kehamilan. Bila Bunda ingin menghangatkan tubuh, alih-alih menggunakan selimut listrik, pertimbangkan alternatif lain sebagai gantinya.
- Selimut konvensional. Mungkin kedengarannya kuno, tetapi cara ini lebih praktis dan juga aman bagi ibu hamil. Jika satu kurang, lapisi lagi tubuh Bunda dengan selimut yang lain. Bunda juga bisa memilih selimut yang terbuat dari bulu kapas, wol, dan kasmir.
- Botol air panas. Gunakan botol air panas untuk memanaskan bagian dalam selimut.
- Bantal pemanas. Bekerja sama seperti botol air panas, bantal pemanas ini juga aman bagi kulit karena teksturnya yang lembut dan lentur. Anda bisa menggunakannya pada leher, kaki, atau bagian tubuh lainnya.
- Pakaian hangat. Ini cara paling sederhana untuk memanaskan tubuh Anda. Yakni dengan menutupi tubuh Anda menggunakan topi tidur, kaus kaki, pakaian dalam termal, dan selimut berlapis. Dijamin langsung hangat!
Bila Bunda masih merasa khawatir tentang penggunaan selimut listrik atau bagaimana cara menghangatkan tubuh di wilayah yang beriklim dingin selama kehamilan, berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi khusus untuk situasi Anda tersebut.
Dokter akan membantu mengidentifikasi cara alternatif agar Anda bisa tetap nyaman dan aman hangat selama kehamilan.
Artikel terkait: 5 Manfaat Mandi Air Hangat untuk Ibu Hamil dan Tipsnya agar Tetap Aman
Tips Menggunakan Selimut Listrik
Selalu waspada jika Bunda memang harus memakai selimut pemanas.
Kalaupun kondisi Bunda terpaksa harus menggunakan selimut pemanas, Bunda bisa mengikuti tips berikut ini:
- Hindari menggunakan selimut listrik di awal kehamilan ketika risiko keguguran tinggi.
- Jangan menggunakannya terlalu lama, dan berhentilah jika Anda sudah merasa terlalu panas.
- Jangan gunakan selimut listrik di akhir trimester ketiga (36 minggu) karena berisiko pecah ketuban di malam hari, dan ini juga dapat meningkatkan risiko sengatan listrik.
- Beli selimut listrik yang memancarkan EMF rendah, dan memiliki fitur pengatur suhu.
- Pertahankan pengaturan suhu rendah –terlepas dari tahap kehamilan- untuk menurunkan risiko kepanasan dan EMF.
- Jangan gunakan selimut atau quilt tambahan di atas selimut listrik karena bisa membuat tubuh Anda lebih panas lagi.
- Hindari duduk atau berbaring di atasnya. Jika cuaca sangat dingin, Bunda dapat menggunakan selimut tebal sebagai alas tidur untuk tidur di antara selimut dan selimut listrik.
- Jangan menggulung selimut saat dinyalakan karena dapat merusak gulungan internal.
- Baca instruksi manual dan peringatan keselamatan sebelum menggunakan selimut.
- Tempatkan selimut di bawah kasur kemudian matikan ketika kasur sudah terasa hangat.
Saat ini sudah banyak produsen selimut listrik yang memperhatikan efek EMF dan mengembangkan selimut dengan medan magnet yang sangat rendah atau tanpa medan magnet. Namun tetap saja, disarankan selama kehamilan Bunda menghindari penggunaan selimut ini.
Alternatif lain bila Bunda ingin membuat tubuh tetap hangat, kenakan pakaian termal atau berlapis karena lebih aman bagi Bunda dan janin dalam kandungan.
Bunda juga bisa berkonsultasi kepada dokter kandungan masing-masing terkait penggunaan selimut listrik saat hamil. Apakah memungkinkan Bunda untuk memakainya atau tidak? Sebab, bisa jadi pula kondisi masing-masing setiap ibu hamil berbeda.
Baca juga:
10 Tips Fashion untuk Ibu Hamil agar Tampil Modis dan Tetap Nyaman
Wajib Tahu, Bun! Tips Posisi Tidur yang Aman bagi Ibu Hamil di Tiap Trimesternya
Sering kedinginan saat hamil, normalkah? Berikut penjelasannya!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.