Dulu, retardasi mental sering kita sebut sebagai ‘keterbelakangan mental’. Namun, istilah ini tidak lagi digunakan karena menyinggung dan berkonotasi negatif.
Penasaran apa itu retardasi mental? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
A-Z Retardasi Mental, Dulu Dikenal Sebagai ‘Keterbelakangan Mental’
Yang Dimaksud dengan Retardasi Mental
American Association on Mental Retardation (ASMR) mendefiniskan retardasi mental sebagai berikut:
“Mental retardation (MR) atau retardasi mental mengacu pada keterbatasan substansial dalam fungsi saat ini. Kondisi ini dimulai sebelum usia 18 dan ditandai dengan fungsi intelektual yang berada di bawah rata-rata secara signifikan, yang ada bersamaan dengan batasan terkait di dua atau lebih bidang keterampilan adaptif yang berlaku.”
Sedangkan WebMD mendefinisikannya sebagai intellectual disability (ID) atau kecacatan intelektual yang ditandai dengan kecerdasan atau kemampuan mental di bawah rata-rata, dan kurangnya keterampilan yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari.
Penyandang disabilitas intelektual dapat memelajari keterampilan baru, hanya saja mereka mempelajarinya dengan lebih lambat dari anak-anak pada umumnya.
Apa itu Cacat Intelektual?
Penyandang disabilitas intelektual memiliki keterbatasan di dua bidang, yaitu:
- Fungsi intelektual yang dikenal sebagai IQ (intelligence quotient). Ini mengacu pada kemampuan seseorang untuk belajar, bernalar, membuat keputusan, dan memecahkan masalah.
- Perilaku adaptif, merupakan keterampilan yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari, seperti dapat berkomunikasi secara efektif, berinteraksi dengan orang lain, dan menjaga diri sendiri.
Untuk mengukur perilaku adaptif anak, seorang spesialis akan mengamati keterampilan anak dan membandingkannya dengan anak lain pada usia yang sama. Hal-hal yang dapat diamati, di antaranya:
- Seberapa baik anak mampu melakukan aktivitas mandiri, seperti makan atau berpakaian sendiri.
- Apakah anak mampu berkomunikasi dan memahami orang lain.
- Bagaimana anak berinteraksi dengan keluarga, teman, dan anak lain pada usia yang sama.
Kategori Retardasi Mental pada Anak
Untuk mengetahui IQ seseorang, harus melewati beberapa tahapan tes IQ. Rata-rata IQ orang pada umumnya adalah 100, dengan mayoritas orang mendapat nilai antara 85 dan 115. Dan seseorang yang dianggap cacat intelektual adalah jika mereka memiliki IQ kurang dari 70 sampai 75.
ASMR mengelompokkannya menjadi 5 kategori:
- Retardasi mental ringan: IQ dari 50-55 hingga 70
- Sedang: IQ dari 35-40 hingga 50-55
- Parah: IQ dari 20-25 hingga 35-40
- Retardasi mendalam: IQ di bawah 20-25
- MR dengan tingkat keparahan tidak ditentukan: Didiagnosis ketika ada kecurigaan yang kuat terhadap MR, tetapi individu tersebut tidak dapat diuji dengan tes kecerdasan standar.
Disabilitas intelektual diperkirakan memengaruhi sekitar 1% populasi. Dari mereka yang terkena dampak, 85% memiliki cacat intelektual ringan, di mana mereka hanya sedikit lebih lambat dari rata-rata untuk memelajari informasi atau keterampilan baru. Dengan dukungan yang tepat, sebagian besar dari mereka akan dapat hidup mandiri sebagai orang dewasa.
Tanda-tanda Cacat Intelektual pada Anak
Ada banyak tanda kecacatan intelektual pada anak-anak. Beberapa tanda yang paling umum terjadi adalah:
- Terlambat berguling, duduk, merangkak, atau berjalan
- Lambat berbicara atau kesulitan berbicara (speech delay)
- Terlambat menguasai hal-hal seperti latihan pispot, berpakaian, dan makan sendiri
- Kesulitan mengingat sesuatu
- Tidak mampu menghubungkan tindakan dengan konsekuensi (sebab-akibat)
- Emosi suka meledak-ledak
- Sulit memecahkan masalah dan berpikir logis
Tanda-tanda di atas mungkin muncul di masa bayi hingga usia sekolah. Semua tergantung pada tingkat keparahan kecacatan. Dan pada anak dengan disabilitas intelektual parah atau berat, juga disertai masalah kesehatan lain. Misalnya saja, kejang, gangguan mood (kecemasan, autisme), gangguan keterampilan motorik, masalah penglihatan, atau masalah pendengaran.
Penyebab Retardasi Mental
Penyebab paling umum dari retardasi mental adalah:
- Kondisi genetik, termasuk down syndrome dan X syndrome
- Masalah selama kehamilan. Hal-hal yang dapat mengganggu perkembangan otak janin, antara lain penggunaan alkohol atau narkoba, malnutrisi, infeksi tertentu, atau preeklamsia.
- Masalah saat melahirkan, seperti bayi kekurangan oksigen saat melahirkan atau lahir prematur.
- Penyakit atau cedera. Infeksi seperti meningitis, batuk rejan, atau campak dapat menyebabkan kecacatan intelektual. Cedera kepala yang parah, hampir tenggelam, kekurangan gizi ekstrem, infeksi di otak, paparan zat beracun seperti timbal, dan pengabaian atau penyalahgunaan yang parah juga bisa menjadi penyebab.
- Bukan dari salah satu di atas. Sekitar dua per tiga anak dengan retardasi mental tidak mengetahui penyebab dari gangguan yang dimilikinya.
Bisakah Retardasi Mental Dicegah?
Bisa saja, yaitu dengan mencegah beberapa penyebab di atas. Misalnya dengan menjaga kesehatan ibu dan janin selama kehamilan. Tapi jika ada riwayat kelainan genetik pada keluarga Anda, sebelum memutuskan untuk memiliki anak, sebaiknya melakukan pengujian genetik terlebih dulu.
Tes tertentu, seperti ultrasonografi dan amniosentesis, juga dapat dilakukan selama kehamilan untuk mencari masalah atau mengidentifikasikan hal-hal yang terkait dengan kecacatan intelektual. Tapi, kecacatan yang sudah terjadi pada janin di rahim tidak bisa lagi diperbaiki.
Cara Mendiagnosis Disabilitas Intelektual
Disabilitas intelektual dapat dicurigai karena berbagai alasan, termasuk tanda-tanda di atas dan riwayat keluarga. Diagnosis biasanya dilakukan dengan memeriksa hal-hal berikut:
- Jika bayi memiliki kelainan fisik (genetik atau metabolic), tes yang dilakukan untuk memastikan diagnosisnya adalah tes darah, tes urine, tes pencitraan untuk mencari masalah struktural di otak, atau electroencephalogram (EEG) untuk mencari bukti kejang.
- Anak-anak dengan keterlambatan perkembangan akan menjalankan tes pendengaran dan gangguan saraf tertentu. Jika tidak ditemukan penyebab, anak akan dirujuk untuk pengujian formal.
- Faktor lain: Wawancara dengan orangtua, observasi anak, dan pengujian kecerdasan dan perilaku adaptif.
Seorang anak dianggap cacat intelektual jika:
- Anak memiliki kekurangan dalam IQ dan perilaku adaptif.
- Jika hasilnya hanya mengarah pada salah satu dari banyak hal tadi, anak tidak bisa dianggap cacat intelektual.
Setelah diagnosis kecacatan intelektual dibuat, tim profesional akan menilai kekuatan dan kelemahan khusus anak tersebut. Ini membantu mereka menentukan seberapa banyak RM yang dialami dan jenis dukungan apa yang dibutuhkan anak untuk berhasil di rumah, di sekolah, dan di masyarakat.
Langkah Orangtua dalam Membantu Anak dengan Retardasi Mental
Meski berbeda dari anak lain, mereka berharga. Pahami cara mengatasi dan memenuhi kebutuhan mereka agar ke depannya mereka mampu hidup mandiri. Caranya sebagai berikut:
- Pelajari semua yang Anda bisa tentang disabilitas intelektual. Semakin banyak Anda tahu, semakin baik Anda bisa menjadi penasihat untuk anak Anda.
- Dorong kemandirian anak. Biarkan anak mencoba hal-hal baru dan dorong ia melakukan sesuatu sendiri. Berikan bimbingan saat dibutuhkan dan berikan umpan balik positif saat anak melakukan sesuatu dengan baik atau menguasai hal baru.
- Libatkan anak dalam kegiatan kelompok. Mengambil kelas seni atau berpartisipasi dalam Pramuka akan membantu anak membangun keterampilan sosial.
- Tetap terlibat dengan gurunya. Jalin hubungan yang baik dengan guru si anak untuk mencari tahu kemajuan yang anak dapatkan.
- Bergabung dalam komunitas. Berkumpul bersama orangtua dengan kondisi anak yang sama dapat memberikan nasihat dan dukungan emosional kepada Anda.
Itulah hal-hal yang perlu Anda ketahui mengenai retardasi mental. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Parents!
Baca juga:
Teguran Nadya Hutagalung untuk Luna Maya Menyoal Eating Disorder
Jangan Asal Pilih, Ini 3 Jenis Tes Kesehatan Mental dengan Hasil Akurat
Waspada Tanda Bipolar, Kenali 10 Penyebab 'Mood Swing' dan Cara Mengatasinya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.