Pentingnya Memahami Refleks Moro, Saat Bayi Mudah Terkejut

Tidak perlu khawatir jika melihat bati sering terkejut dan melakukan gerak refleks atau mendadak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sering khawatir tidak saat melihat anak mudah kaget? Di mana Si Kecil acap kali menggerakan kaki atau tangannya? Tenang saja, Parents, sebab gerakan tersebut merupakan refleks moro. Yaitu gerak refleks yang muncul ketika bayi merasa terkejut karena suara keras atau gerakan mendadak.

Bayi seringkali mengeluarkan gerakan ini, bagian dari respon motorik yang tidak disadari. Salah satu gerak refleks yang sering muncul pada bayi adalah refleks moro, disebut juga refleks kejut. 

Umumnya refleks moro pada bayi ini akan ditandai dengan beberapa gerakan, seperti  mengulurkan tangan, kaki, dan leher yang diikuti dengan gerakan cepat menarik kedua lengan atau kaki. Ini merupakan gerak refleks normal dan akan menghilang dalam beberapa bulan. Artinya, pada saat melihat Si Kecil melakukannya, tidak perlu khawatir, ya.

Kapan Refleks Moro Muncul dan Sampai Kapan?

Pada dasarnya refleks ini sudah ada sejak lahir. Pada 12 minggu pertama setelah lahir, bayi akan menunjukkan refleks kejut secara penuh yang melibatkan lengan, kaki, dan kepala.

Setelah bayi dapat menopang berat kepala, gerak refleks ini pun akan semakin berkurang. Refleks dapat hanya berupa gerakan memanjangkan dan menggulung lengan tanpa menggerakkan kepala atau kaki.

Artikel Terkait : 5 Penyebab yang Bikin Bayi Mudah Kaget, Lengkap dengan Cara Mengatasinya

Seiring tumbuh kembangnya, refleks moro akan berkurang, misalnya ketika ia sudah dapat menopang kepalanya pada usia 4 bulan. Seiring bertambahnya usia bayi, refleks moro akan hilang sepenuhnya. Umumnya akan terjadi pada saat bayi berusia 6 bulan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Berbeda dengan bayi yang lahir pada cukup bulan, pada bayi prematur, refleks moro sangat lemah atau bahkan hilang. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor, termasuk cedera saat lahir, asfiksia berat selama proses persalinan, perdarahan di dalam kepala, infeksi, malformasi otak, kelemahan otot, dan palsi serebral tipe spastik (kaku).

Mengapa Muncul Refleks Moro pada Bayi?

Gerak refleks pada bayi muncul karena ia masih belum mengenali apa yang ada di sekitarnya saat lahir. Hal ini membuat bayi mudah terkejut dan takut bahkan ketika mendengar suara. 

Secara khusus, berikut adalah beberapa penyebab kemunculan refleks moro pada bayi:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Bayi mengira ia jatuh misalnya ketika diletakkan di kasur.
  • Gerakan tak terduga misalnya saat Anda mengangkat bayi dari tempatnya atau menggeser posisi kepalanya. Termasuk gerakan mendadak yang bayi lakukan (seperti menyentakkan tangan dan kaki) dan membuat dirinya terkejut.
  • Suara kencang seperti teriakan, bel rumah, ambulans, dan lainnya.
  • Lampu yang sangat terang terutama ketika Anda menyalakannya dari ruangan yang gelap atau redup.

Menariknya, refleks Moro dapat muncul tanpa alasan, misal ketika ia melakukan gerak refleks di dalam tidurnya yang kemungkinan disebabkan karena bayi mimpi kalau ia terjatuh.

Perlukah Refleks Ini Dihentikan?

Anda tidak perlu khawatir dan berusaha keras untuk menghentikan refleks Moro. Ini karena gerak refleks merupakan hal yang wajar dan menjadi tanda bahwa saraf motoriknya bekerja. Gerak ini juga akan menghilang seiring dengan waktu, yakni ketika usia bayi mencapai 6 bulan atau bisa lebih cepat.

Bila Anda merasa si Kecil sering atau terus-menerus mengeluarkan refleks Moro saat tidur, ada beberapa hal yang bisa dilakukan:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Pegang Bayi Erat-erat

Saat si Kecil mengeluarkan gerak refleks dalam tidurnya, angkat secara perlahan dan lembut kemudian turunkan kembali. Usahakan agar leher dan kepalanya ditopang dengan lengan atau tangan Anda.

  • Bedong Bayi

Membedong dapat membantu mencegah si Kecil mengayunkan tangan dan kakinya saat tidur, sehingga ia bisa tidur lebih nyenyak. Pastikan untuk tidak membedong bayi terlalu kencang karena dapat membuatnya tidak nyaman.

  • Mengecilkan Suara

Apabila refleks ini muncul saat ada suara kencang, hal yang bisa dilakukan adalah mengecilkan suara dari sumber apapun (misal berbicara dengan lebih pelan, mematikan kipas, dan lainnya). Suasana yang lebih tenang membantu si Kecil tidur dengan lebih nyenyak.

Artikel Terkait :10 Refleks Bayi Baru Lahir, Parents Wajib Tahu!

Kapan Harus ke Dokter?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bila si Kecil tidak menunjukkan respon atau gerak refleks apapun ketika ia mendapat rangsangan, segera temui dokter anak. Tidak munculnya refleks pada bayi dapat mengindikasikan adanya kerusakan otak, sumsum tulang belakang, dan lainnya sehingga perlu diperiksa lebih lanjut.

Selain itu, Parents juga disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter ketika refleks Moro masih muncul ketika si Kecil telah berusia lebih dari enam bulan.

 

Baca Juga:

13 Penyakit Mata yang Sering Dialami Orang Dewasa dan Anak Indonesia

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penyakit Lupus pada Anak – Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Ketahui Gejala Penyakit Kelainan Tulang Belakang, Bisa Dialami si Kecil