Psoriasis merupakan salah satu jenis autoimun yang menyerang kulit. Berbeda dengan gatal maupun peradangan biasa, kondisi ini menunjukkan gejala yang khas. Bahkan dalam beberapa kasus, bisa menyebabkan peradangan sendi hingga sindrom metabolik. Yuk, cari tahu lebih jauh tentang penyakit yang satu ini!
Pengertian Psoriasis
Psoriasis adalah peradangan kulit yang ditandai dengan munculnya bercak merah hingga keperakan seperti sisik pada kulit. Bercak merah ini biasanya membentuk lapisan yang menebal pada permukaan kulit. Penyakit ini sering ditemukan pada siku, lutut, atau kulit kepala. Bisa juga ditemukan pada wajah, kuku, jari tangan, kaki, jaringan lunak, alat kelamin.
Meskipun terjadi pada permukaan kulit, ini bukanlah penyakit menular, berbeda dengan herpes simplex maupun scabies. Penyakit ini bahkan tidak menular melalui sentuhan maupun bertukar pakaian dengan penderita.
Gejala Psoriasis
Pada umumnya, gejala awal peradangan ini ditandai dengan munculnya bercak merah pada kulit. Gejala lainnya termasuk:
- Kulit terasa gatal/terbakar yang mengganggu
- Kulit bersisik
- Permukaan kulit kering dan pecah-pecah
- Muncul ketombe, jika terjadi pada kulit kepala
- Rambut rontok
- Terasa nyeri
- Terjadi penebalan/pembengkakan
- Kuku menebal, bergerigi, berlubang
Tidak semua gejala di atas dialami sekaligus. Pasalnya, beberapa gejala bisa muncul pada siklus yang berbeda. Daerah peradangan juga bisa melebar selama beberapa minggu atau bulan.
Bisa juga langsung mereda dan hilang, lalu tiba-tiba muncul kembali setelah pengobatan. Beberapa orang juga mengalami psoriasis arthritis yaitu bentuk peradangan sendi yang memengaruhi sebagian orang dengan kondisi kulit psoriasis.
Artikel terkait: Infeksi Kulit Impetigo: Penyebab, Gejala, hingga Pengobatannya
Penyebab Psoriasis
Peradangan kulit yang satu ini tidak serta merta muncul begitu saja. Faktanya, penyakit ini timbul karena adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh dan gen. Bagaimana bisa?
Seperti yang jamak diketahui, fungsi sistem kekebalan adalah melindungi tubuh dari bakteri maupun virus yang berbahaya. Namun, penderita psoriasis memiliki gangguan sistem tersebut. Akhirnya, tubuh menyerang sel-sel kulit yang sehat.
Hal itu menyebabkan sel kulit terus-menerus membentuk sel baru dengan cepat. Sel-sel kulit baru kemudian menumpuk sebelum matang di permukaan kulit dan terbentuklah psoriasis.
Penyakit autoimun ini juga diturunkan secara genetik. Orang yang memiliki riwayat keluarga dengan kondisi tersebut berisiko menderita penyakit serupa.
Apabila dalam keluarga ada riwayat penyakit tersebut, maka hal-hal berikut perlu dihindari agar tidak memicu munculnya kondisi peradangan:
- Cedara kulit, seperti luka atau terbakar sinar matahari
- Infeksi streptokokus
- Pemakaian obat, termasuk lithium, prednison, hydroxychloroquine
- Cuaca, terutama cuaca dingin dan kering
- Kecanduan alkohol
- Kelebihan berat badan/obesitas
- Kebiasaan merokok
Penelitian di Amerika membuktikan bahwa merokok, kebiasaan minum alkohol, dan obesitas dapat memperburuk penyakit autoimun ini. Stres berat atau mengalami peristiwa traumatis seperti kehilangan anggota keluarga atau sahabat dapat menyebabkan munculnya bercak merah pada kulit, yang menjadi cikal bakal psoriasis.
Faktor Risiko Psoriasis
Kondisi peradangan ini kebanyakan terjadi pada orang yang memiliki kulit putih. Namun, dapat juga dialami pemilik jenis kulit lainnya, baik laki-laki maupun perempuan serta anak-anak.
Penyakit ini bisa terjadi di segala usia, tetapi pada umumnya terjadi di usia muda antara 15-25 tahun. Beberapa kelompok juga memiliki faktor risiko lebih besar, yaitu:
- Memiliki penyakit autoimun
- Riwayat keluarga
- Mengalami infeksi kulit atau radang tenggorokan
- Kulit terluka akibat goresan, gigitan serangga
- Terbakar akibat sengatan sinar matahari
- Kebiasaan merokok dan alkohol
- Mengalami stres atau trauma
- Perubahan hormonal, terutama pada perempuan
Artikel terkait: Biang Keringat: Jenis, Gejala, Penyebab, hingga Cara Mengobatinya
Diagnosis dan Pengobatan Psoriasis
Jenis peradangan kulit ada beberapa macam, sehingga untuk mendiagnosis penyakit yang satu ini diperlukan pemeriksaan khusus. Selain itu, penting untuk melakukan pengobatan segera agar tidak menimbulkan komplikasi kesehatan lainnya.
Pengobatan dapat meredakan gejala-gejala yang dialami dan menyembuhkan peradangan. Rekomendasi pengobatan bergantung pada letaknya, usia penderita, dan kondisi kesehatan secara umum.
Diagnosis Psoriasis
Dokter akan melakukan anamnesa gejala/keluhan lain yang dialami, riwayat medis, dan riwayat keluarga. Serta, memeriksa bentuk dan letak bercak merah sehingga dokter dapat mengidentifikasi jenisnya.
Jika dicurigai psoriasis, dokter akan memberikan anastesi lokal dan mengambil sampel kulit untuk diperiksa lebih lanjut. Diagnosis psoriasis dapat ditegakkan setelah mendapatkan hasil biopsi.
Pengobatan Psoriasis
Tujuan pengobatan ialah untuk meredakan gejala, menghambat penyebaran, dan mencegah terjadinya komplikasi. Pengobatan memang tidak menjamin bahwa penyakit ini akan hilang dan tidak kambuh lagi. Setelah sembuh, bercak merah ini bisa muncul kembali sewaktu-waktu.
Rekomendasi dokter bergantung pada jenis, letak, dan seberapa besar peradangan yang dialami. Berikut ini beberapa pilihan pengobatannya.
1. Terapi Obat
Beberapa terapi obat untuk psoriasis, di antaranya:
- Terapi topikal, dengan menggunakan krim/salep yang mengandung kortikosteroid untuk mengurangi gatal dan peradangan;
- Terapi injeksi, obat injeksi akan masuk langsung ke tubuh dan sistem peredaran darah;
- Metotreksat, kelas antimetabolit untuk menekan sistem kekebalan tubuh dan memperlambat pembelahan sel kulit;
- Retinoid, senyawa turunan vitamin A agar tidak memperparah kondisi peradangan;
- Imunosupresan, bekerja untuk menekan kerja sistem kekebalan tubuh;
- Penghambat fosfodiesterase 4 (PDE4), menekan pergantian sel kulit dan peradangan;
- Asam salisilat, dalam bentuk sampo atau salep untuk meluruhkan sel kulit mati dan mengurangi penebalan/kerak.
2. Fototerapi
Perawatan fototerapi dilakukan dengan terapi sinar ultraviolet gelombang tertentu pada kulit. Fototerapi biasanya digunakan untuk psoriasis yang telah meluas di area kulit.
Artikel terkait: Kutil Kelamin: Penyebab, Gejala, Faktor Risiko, hingga Cara Mengobatinya
Pencegahan Psoriasis
Untuk meringankan gejala peradangan dan mencegah munculnya penyakit ini, Parents bisa menerapkan beberapa tips berikut ini:
- Menjaga kekebalan tubuh dengan berolahraga dan minum multivitamin bila perlu;
- Melakukan meditasi seperti yoga untuk menjaga kebugaran dan mengurangi stres;
- Menjaga berat badan ideal dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang;
- Berhenti merokok dan minum alkohol;
- Menggunakan mantel atau selimut tebal agar terhindar dari cuaca dingin yang ekstrem;
- Menjaga kebersihan kulit dan merawat kulit;
- Menjaga kelembapan dan menenangkan kulit sensitif dengan menggunakan moisturizer beraroma terapi.
Komplikasi Psoriasis
Jika tidak segera mendapat penanganan dan dibiarkan begitu saja tanpa pengobatan, peradangan yang satu ini bisa membawa risiko terkena penyakit lain. Berikut beberapa di antaranya:
- Psoriasis arthritis, terjadi peradangan sendi hingga menyebabkan nyeri, pembengkakan, serta kekakuan pada sendi dan tulang tempat tendon dan ligamen menempel.
- Berisiko mengalami hipertensi, serangan jantung dan stroke, serta gangguan kardiovaskular lainnya.
- Beresiko mengalami gangguan kesehatan mental, seperti harga diri rendah, kecemasan, dan depresi.
- Orang dengan gangguan kulit yang satu ini juga beresiko mengalami komplikasi seperti kanker, penyakit crohn, diabetes melitus, sindrom metabolik, osteoporosis, penyakit hati, penyakit ginjal, dan radang mata.
Kapan Harus ke Dokter?
Bercak merah pada kulit bisa saja merupakan peradangan biasa akibat gigitan serangga atau sengatan sinar matahari yang bisa hilang dengan sendirinya. Namun, jika bercak merah tak kunjung hilang dan menimbulkan rasa gatal dalam 2 minggu, maka memeriksakan bercak merah ke dokter adalah pilihan yang tepat.
Menemukan psoriasis sedini mungkin dapat mencegah pelebaran kulit yang meradang.
Baca juga:
Infeksi Jamur: Gejala, Jenis, Diagnsosis, Penyebab, dan Cara Mengobatinya
Infeksi Jamur: Gejala, Jenis, Diagnsosis, Penyebab, dan Cara Mengobatinya
Kanker Lidah: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pencegahan, hingga Pengobatan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.