Kutil kelamin menjadi salah satu penyakit kulit yang menyerang organ genital dan termasuk penyakit menular seksual. Kondisi ini bisa menyerang siapa saja, baik pria maupun perempuan. Bila mengalami benjolan-benjolan di area kelamin hingga anus, kemungkinan penyakit ini perlu diwaspadai.
Pengertian Kutil Kelamin
Sumber: Helathline
Kutil kelamin merupakan pertumbuhan jinak yang berupa benjolan yang muncul di alat kelamin. Benjolan yang muncul dapat menyebabkan rasa sakit, ketidaknyamanan, dan gatal. Penyakit ini juga termasuk salah satu jenis infeksi menular seksual yang paling umum.
Mengutip Healthline, penyakit ini disebabkan oleh jenis virus human papillomavirus (HPV) yang menyerang alat kelamin. Beberapa jenis HPV bisa menyebabkan kanker dan umumnya jenis HPV yang menyebabkan penyakit kelamin ini memiliki strain (varian virus) yang berisiko lebih rendah seperti HPV 6 dan HPV 11.
Jenis kutil ini bisa memengaruhi jaringan kulit yang lembap di area genital. Wujudnya pun bervariasi bisa berupa benjolan kecil berwarna daging atau memiliki penampilan seperti kembang kol. Dalam banyak kasus, kutil terlalu kecil untuk terlihat.
Artikel Terkait: Berpotensi Sebabkan Kanker Serviks, Berikut Gejala dan Pencegahan Infeksi HPV
Gejala Kutil Kelamin
Kutil yang tumbuh pada area genital tidak selalu bisa dilihat oleh mata. Kutil ini biasa muncul hanya satu atau dua dan bahkan berkelompok.
Untuk laki-laki, kutil dapat muncul pada area sekitar penis, skrotum, paha, di dalam atau di sekitar anus. Sementara pada perempuan, biasanya muncul pada bagian dalam vagina atau anus, di luar vagina atau anus, di leher rahim.
Selain pada area genital, kutil juga muncul di bibir, mulut, lidah, tenggorokan setelah melakukan kontak dengan orang yang mengidap HPV.
Meski tak terlihat, ada beberapa gejala kutil kelamin pada perempuan antara lain:
- Keputihan
- Gatal
- Berdarah
- Sensasi terbakar
Sementara itu, secara umum, kutil pada area genital memiliki tanda-tanda sebagai berikut:
- Pembengkakan kecil, berwarna daging, cokelat atau merah muda di area genital
- Bentuk seperti kembang kol yang disebabkan oleh beberapa kutil yang berkelompok
- Gatal atau ketidaknyamanan di area genital
- Perdarahan saat berhubungan
Penyebab Kutil Kelamin
Sumber: unsplash
Seperti yang telah dijelaskan, penyakit kutil yang menyerang alat kelamin disebabkan oleh HPV. Menurut National Cancer Institute, sekitar 90 persen penyakit ini disebabkan oleh risiko rendah HPV tipe 6 dan 11.
Sebenarnya ada sekitar 30 sampai dengan 40 jenis HPV yang bisa menyerang alat kelamin. Namun, hanya beberapa yang menyebabkan kutil. Virus HPV sangat mudah menular melalui kontak kulit-ke-kulit, itulah sebabnya virus ini dianggap sebagai IMS (Infeksi Menular Seksual).
Fakta lain, kutil yang menyerang organ genital biasanya disebabkan oleh jenis HPV yang berbeda dengan yang menyerang bagian tubuh lain, seperti tangan atau kaki.
Artikel Terkait: 6 Tanda penyakit Kelamin, Jangan Menunggu Lama untuk ke Dokter
Faktor Risiko Kutil Kelamin
Penularan penyakit ini umumnya terjadi akibat kontak seksual dengan penderita HPV. Melansir Mayo Clinic, kebanyakan orang yang aktif secara seksual kemungkinan besar terinfeksi HPV. Namun, beberapa faktor yang menyebabkan seseorang rentan terinfeksi penyakit ini antara lain:
- Melakukan hubungan seks tanpa pengaman dengan banyak pasangan
- Pernah mengalami infeksi menular seksual lainnya
- Berhubungan seks dengan pasangan yang riwayat seksualnya tidak diketahui
- Menjadi aktif secara seksual di usia muda
- Memiliki sistem kekebalan yang terganggu, seperti dari HIV atau obat-obatan dari transplantasi organ
Diagnosis dan Pengobatan Kutil Kelamin
Sumber: unsplash
Diagnosis Kutil Kelamin
Untuk mendiagnosis penyakit ini, biasanya dokter akan menanyakan riwayat kesehatan dan kehidupan seksual pasien. Selain itu, dokter juga akan melakukan sejumlah pemeriksaan.
Inilah sejumlah pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter untuk mendeteksi adanya HPV pada alat kelamin.
- Pemeriksaan langsung pada alat kelamin untuk melihat penampakannya.
- Tes dengan menggunakan asam asetat untuk mendeteksi pertumbuhan virus yang tidak terlihat.
- Pemeriksaan panggul lengkap dan Pap smear (untuk perempuan).
- Biopsi jaringan serviks ( jika pap smear menunjukkan abnormal) untuk memastikan tidak ada sel abnormal yang dapat berkembang menjadi kanker serviks terkait HPV.
- Pemeriksaan rektum.
Artikel Terkait: Cegah kanker serviks, ini alasan mengapa vaksin HPV wajib diberikan anak usia sekolah
Pengobatan Kutil Kelamin
Kutil pada area genital bisa sangat mengganggu kehidupan. Pengobatan penyakit ini pun tidak bisa sembarangan dengan obat yang dijual bebas. Alangkah lebih baik untuk berkonsultasi dengan dokter.
Saat melakukan pemeriksaan, dokter mungkin akan meresepkan beberapa obat untuk perawatan topikal seperti.
- Imiquimod (Aldara), yakni obat yang digunakan untuk mengatasi jenis pertumbuhan tertentu pada kulit.
- Podofilin dan podofiloks (Condylox), merupakan obat yang bisa menghancurkan kutil.
- Asam trikloroasetat, atau TCA, yakni obat untuk mengatasi infeksi kulit akibat virus HPV.
Selain itu, bila kutil tidak kunjung hilang hanya dengan perawatan obat, dokter mungkin akan menyarankan sejumlah pembedahan, seperti:
- Elektrokauter, atau membakar kutil dengan arus listrik
- Cryosurgery, yakni dengan menggunakan nitrogen cair bersuhu dingin untuk menghancurkan kutil
- Perawatan laser
- Eksisi, atau memotong kutil
- Suntikan obat interferon
Pencegahan Kutil Kelamin
Sumber: freepik
Sampai saat ini vaksin untuk mencegah HPV masih menjadi cara pencegahan yang paling utama. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan vaksinasi HPV rutin untuk anak perempuan dan laki-laki berusia 11 dan 12 tahun.
Vaksin tersebut bisa diberikan sebelum mereka memasuki usia 9 tahun. Selain itu, ada juga beberapa tindakan preventif yang bisa mencegah penularan penyakit ini:
- Vaksin Gardasil dan Gardasil 9 untuk melindungi orang dari semua jenis kelamin dari jenis HPV.
- Menggunakan kondom atau bendungan gigi setiap kali berhubungan seks juga dapat menurunkan risiko penularannya. Yang penting adalah menggunakan penghalang fisik untuk mencegah penularan.
Komplikasi Kutil Kelamin
Virus HPV yang menyerang area genital juga bisa menimbulkan komplikasi, antara lain:
- Kanker serviks, meski tidak selalu tetapi juga berkaitan erat dengan infeksi HPV genital.
- Beberapa jenis HPV juga dikaitkan dengan kanker vulva, anus, penis, dan mulut dan tenggorokan.
- Masalah selama kehamilan: Kutil di dinding vagina dapat menghambat peregangan jaringan vagina saat melahirkan. Kutil besar di vulva atau di vagina bisa berdarah saat diregangkan saat melahirkan.
- Gangguan pada bayi: Sangat jarang, bayi yang lahir dari ibu dengan penyakit ini bisa memiliki kutil di tenggorokan. Bayi mungkin memerlukan pembedahan untuk menjaga agar saluran napas tidak tersumbat.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika sekiranya mengalami gejala penyakit ini, segera periksakan diri ke dokter. Sebab, hanya tenaga kesehatan profesional yang bisa mendeteksi penyakit ini. Dokter akan menentukan jenis pengobatan yang tepat.
Selain itu, penting untuk berbicara dengan pasangan seksual. Hal ini dapat membantu melindungi pasangan dari infeksi HPV yang mungkin terjadi.
Itulah penjelasan lengkap tentang kutil kelamin. Penyakit ini termasuk jenis infeksi menular seksual. Jangan lupa untuk selalu melakukan tindakan pencegahan!
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Baca Juga:
11 Gejala masalah kesehatan pada suami yang tak boleh diabaikan, waspada!
Kasihan! Wanita ini mengalami alergi parah setelah oral seks dengan pasangannya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.